Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/86

Berita PESTA edisi 86 (30-8-2014)

Agustus/2014



Berita PESTA -- Edisi 86, Agustus 2014

DAFTAR ISI
BERITA PESTA + POKOK DOA:
1. Lomba Menulis Artikel
2. Pembukaan Kelas Penulis Kristen yang Bertanggung Jawab
3. Info Kelas Pernikahan Kristen Sejati
ARTIKEL: TEMA MISI DALAM PERJANJIAN LAMA
SURAT ANDA

Salam sejahtera,

Edisi Berita PESTA kali ini akan menginformasikan mengenai lomba 
menulis artikel dalam rangka ulang tahun PESTA yang ke-15. Selain itu, 
ada juga berita tentang pembukaan kelas baru Penulis Kristen yang 
Bertanggung Jawab (PKB), dan info kelas diskusi Pernikahan Kristen 
Sejati (PKS). Simak juga sebuah artikel yang membahas tentang misi 
dalam Perjanjian Lama. Kiranya info kegiatan dan artikel yang kami 
siapkan dapat memacu semangat belajar Anda untuk melayani Tuhan.

Selamat menyimak.

Pemimpin Redaksi Berita PESTA,
Ryan
< ryan(at)in-christ.net >
< http://pesta.org >

                            BERITA PESTA

1. Lomba Menulis Artikel

Kabar gembira! Bulan Agustus adalah bulan yang istimewa buat PESTA. 
Mengapa? Sebab, pada bulan ini PESTA berulang tahun yang ke-15. Selama 
waktu itu, Tuhan telah berkenan memakai PESTA menjadi berkat melalui 
modul-modul dan kelas diskusi teologi untuk kaum awam. Kiranya 
pelayanan PESTA dapat membekali peserta untuk semakin mengenal 
Kristus, bertumbuh secara rohani, dan memiliki karakter Kristus. Dalam 
rangka memeriahkan ulang tahun PESTA ke-15 tahun ini, kami ingin 
mendorong para alumni PESTA untuk berpartisipasi dalam "Lomba Menulis 
Artikel" yang kami selenggarakan. Untuk info selengkapnya, silakan 
kunjungi situs PESTA di < http://pesta.org/lomba_pesta_2014 >.

Mari berkarya melalui literatur!

Pokok doa: Kami bersyukur atas penyertaan Tuhan di setiap kegiatan 
PESTA selama 15 tahun ini. Doakan agar tim PESTA dapat semakin 
meningkatkan kualitas pembelajaran di PESTA.

2. Pembukaan Kelas Penulis Kristen yang Bertanggung Jawab

Pelayanan literatur merupakan salah satu bidang pelayanan yang paling 
strategis untuk menyebarkan Injil Kristus. Seseorang yang terpanggil 
untuk melayani dalam bidang literatur perlu mengasah kemampuan 
menulisnya karena kemampuan tersebut tidak diperoleh secara instan. 
Diperlukan tekad, ketekunan, dan semangat untuk berlatih sehingga 
dapat menghasilkan karya terbaik untuk kemuliaan Kristus. Berkaitan 
dengan pelayanan menulis, PESTA akan membuka kelas untuk mempersiapkan 
"Penulis Kristen yang Bertanggung Jawab" (PKB). Dalam kelas ini, 
peserta akan bersama-sama belajar tentang teknik dasar menulis yang 
baik sehingga tulisan yang dihasilkan memiliki visi ilahi dan menjadi 
berkat bagi banyak orang. Anda tertarik? Kami mengundang Anda untuk 
mengikuti kelas PKB ini. Gratis! Silakan daftarkan diri Anda ke admin 
PESTA < kusuma(at)in-christ.net >.

Pokok doa: Doakan agar melalui kelas PKB, para peserta dapat dibekali 
dengan prinsip pelayanan literatur Kristen sehingga para peserta dapat 
menggunakan talenta menulisnya untuk memuliakan Tuhan.

3. Info Kelas Pernikahan Kristen Sejati

Saat ini, PESTA sedang melaksanakan kelas diskusi Pernikahan Kristen 
Sejati (PKS) yang diikuti oleh 16 peserta. Kami mengucap syukur karena 
kelas ini dapat berlangsung cukup baik. Semoga melalui proses 
pembelajaran dalam kelas ini, peserta dapat dibekali untuk semakin 
serupa dengan Kristus melalui hidup pernikahan mereka.

Pokok doa: Doakan untuk semua peserta PKS yang saat ini sedang 
melangsungkan kelas diskusi. Kiranya hikmat Tuhan selalu menyertai 
proses belajar ini sehingga peserta dapat lebih menghargai karya Tuhan 
dalam pernikahan mereka.


              ARTIKEL: TEMA MISI DALAM PERJANJIAN LAMA

Pendahuluan

Jika kita hanya menemukan dua atau tiga ayat tentang suatu tema dalam 
Alkitab, kita akan berpikir bahwa tema itu tidak penting. Demikian 
pula dengan tema "misi Tuhan" di dalam perjanjian Lama. Karena hanya 
sedikit ayat dalam Perjanjian Lama yang menyokongnya, ada kesan tema 
itu dianggap tidak begitu penting.

Sesungguhnya, apabila diselidiki dengan teliti, kita akan menemukan 
banyak sekali ayat di dalam Alkitab, baik dalam Perjanjian Lama maupun 
Perjanjian Baru, yang menekankan tema "misi" ini. Tulisan ini akan 
membahas beberapa ayat yang membicarakan tema itu.

Abraham dan Ishak

Kejadian 12:1-3 menjelaskan "Panggilan Abram". Tuhan menjanjikan 
kepada Abram bahwa keturunannya akan menjadi bangsa yang besar, Allah 
akan membuat namanya masyhur, dan sebagainya.

Artinya, Tuhan akan memberkati Abram dan keturunannya. Karena Abram 
diberkati Tuhan, Abram mempunyai kewajiban terhadap bangsa-bangsa yang 
lain. Apa kewajiban itu? Dalam ayat 3 tertulis, "Olehmu semua kaum di 
muka bumi akan mendapat berkat. Pengertian perkataan "semua kaum" di 
sini, jika diterjemahkan dari bahasa Ibrani (yang asli), adalah 
"setiap suku". Tuhan berjanji memberkati Abram dan keturunannya supaya 
atau sehingga, melalui mereka, setiap suku di seluruh dunia ini 
diberkati.

Janji dan perintah Tuhan yang diberikan kepada Abram dan keturunannya 
terjadi sesudah peristiwa Menara Babel (Kejadian 11). Sebelum Menara 
Babel, keadaan manusia digambarkan sebagai berikut: umat manusia hidup 
di dalam satu kesatuan dengan satu bahasa. Namun, mereka kemudian 
menjadi sombong sehingga Tuhan mencerai-beraikan mereka, yaitu dengan 
mengacaukan bahasa mereka. Akibatnya, mereka tidak dapat berkomunikasi 
lagi. Orang-orang yang menggunakan bahasa yang sama lalu berkumpul dan 
mengelompokkan diri menjadi suku-suku bangsa sesuai dengan bahasa 
mereka masing-masing.

Akan tetapi, dalam Kejadian 12:1-3, Tuhan menyampaikan rencana-Nya 
untuk menjangkau manusia yang terpisah-pisah itu. Ia merencanakan 
menjangkau manusia, suku demi suku. Untuk itu, Tuhan memilih salah 
satu suku, yaitu Abram dan keturunannya. Tuhan memperkenalkan diri 
kepadanya dan memberkatinya. Rencana Tuhan memberkati Abram dan 
keturunannya bukan hanya supaya mereka menikmati berkat-berkat-Nya, 
melainkan supaya mereka menjadi berkat untuk suku-suku yang lain. 
Maksudnya, mereka membagikan kabar baik tentang Allah kepada suku-suku 
yang lain.

Kalau tema ini -- bahwa salah satu suku diberkati supaya menjadi 
berkat bagi suku-suku yang lain -- begitu penting, tema itu pasti 
ditulis di dalam Alkitab berulang-ulang. Memang, dari zaman Abram 
kemudian diulang lagi di zaman Ishak, anak Abraham. Di dalam Kejadian 
26:2-5,
Tuhan menyampaikan janji-janji kepada Ishak, sama dengan janji 
yang telah diterima Abraham.

Tema itu berulang lagi di dalam panggilan Yakub, anak Ishak. Dalam 
Kejadian 28:12-15, Tuhan berjanji akan memberkati Yakub dan 
keturunannya. Oleh karena Yakub diberkati Tuhan, mereka juga mempunyai 
tanggung jawab terhadap bangsa-bangsa yang lain.

Peristiwa Keluaran

Dalam peristiwa keluarnya bangsa Israel dari Mesir, apakah ada tema 
misi atau tidak? Umumnya, khotbah tentang peristiwa ini menekankan 
tema keselamatan. Memang, tema keselamatan itu penting, tetapi apabila 
diselidiki lebih dalam lagi, akan ditemukan tema misi juga.

Keluaran 7:1-5, khususnya ayat 5 yang berbunyi: "Dan orang Mesir itu 
akan mengetahui, bahwa Akulah Tuhan", menunjukkan dengan jelas bahwa 
salah satu tujuan bangsa Israel keluar dari Mesir adalah karena ada 
misi Tuhan bagi orang Mesir. Karena Firaun tidak percaya kepada Tuhan, 
bangsa Mesir dihakimi Tuhan. Di samping itu, juga ada orang Mesir yang 
percaya kepada Tuhan. Di dalam Keluaran 9:20-21 tertulis tentang tulah 
hujan es. Jadi, ada juga orang Mesir yang dijangkau melalui peristiwa 
bangsa Israel keluar dari Mesir.

Setelah meninjau tema misi dalam peristiwa, timbul pertanyaan, apakah 
juga ditemukan tema misi dalam hukum Tuhan? Jarang sekali ada khotbah 
tentang tema misi dalam hukum Tuhan.

Keluaran 19:3-6 adalah firman Tuhan sebelum Dia menurunkan Sepuluh 
Perintah pada pasal 20. Menurut ayat 6, bangsa Israel akan menjadi 
kerajaan imam. Imam adalah orang yang melayani sebagai perantara. Imam 
agung Israel melayani sebagai perantara antara Tuhan dan bangsa 
Israel. Dikatakan "bangsa Israel akan menjadi kerajaan Imam," berarti 
setiap orang Israel akan menjadi perantara. Perantara antara Tuhan dan 
siapa? Jawabnya adalah suku bangsa yang lain. Selain dipanggil untuk 
bertugas sebagai Imam, mereka juga harus menjadi bangsa yang kudus. 
Akan tetapi, karena kehidupan mereka tidak kudus, bangsa Israel jarang 
melayani sebagai perantara antara Tuhan dan suku bangsa yang lain. 
Padahal, salah satu tujuan hukum Tuhan adalah supaya bangsa Israel 
sebagai utusan Allah melayani suku bangsa yang lain.

Mazmur

Tema misi juga terjalin di kitab Mazmur. Lebih dari tiga puluh dua 
ayat tentang kehendak Allah mengenai segala suku di bumi ini ditemukan 
di kitab Mazmur. Contoh yang paling jelas adalah Mazmur 67.

Dalam pasal ini, pemazmur menyatakan berkat Tuhan bagi umat-Nya, yaitu 
Israel. Tuhan memberikan kepada orang Israel hadirat-Nya (berkat 
rohani, ayat 2) dan Panen (berkat jasmani, ayat 7). Menurut mazmur ini 
pula, tujuan Tuhan membagikan berkat itu kepada Israel adalah supaya 
jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa 
(ayat 3) dan supaya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada Tuhan 
(ayat 4, 6). Jelas sekali proses misi Tuhan, yaitu Tuhan memberkati 
salah satu suku supaya melalui suku itu, Tuhan menjangkau suku-suku 
yang lain.

Tidak hanya di dalam panggilan Abraham, Ishak, dan Yakub, peristiwa 
Keluaran, hukum Tuhan, dan Mazmur-Mazmur dapat ditemukan tema misi, 
tetapi juga hampir di seluruh kisah dalam Perjanjian Lama terjalin 
tema misi. Meskipun kita jarang mendengar khotbah tentang tema misi, 
tema itu merupakan salah satu tujuan dalam panggilan Israel. Israel 
dipilih dan diberkati supaya bangsa itu menjadi berkat bagi suku-suku 
yang lain.

Daud dan Goliat

Umumnya, kisah Daud dan Goliat disampaikan dengan pesan moral: 
pertolongan Tuhan untuk orang yang menghadapi masalah yang besar atau 
bergumul dengan Iblis atau tema keselamatan. Akan tetapi, pokok 
pekerjaan Tuhan juga penting.

Dalam 1 Samuel 17:45-47, jelas sekali berkat Tuhan bagi Daud -- TUHAN 
akan menyerahkan Goliat ke dalam tangan Daud (ayat 46, 47). Tujuan 
penyelamatan itu tertulis dalam ayat 46, "supaya seluruh bumi tahu, 
bahwa Israel mempunyai Allah." Orang-orang Filistin tidak diselamatkan 
dalam peristiwa ini, melainkan mereka dihukum. Perkelahian Daud dengan 
Goliat sesuai dengan rencana Tuhan, yaitu Tuhan memberkati Israel 
untuk menjangkau segala suku di bumi ini.

Daniel di Gua Singa

Cerita tentang Daniel di gua singa juga tidak asing lagi. Apakah ada 
tema misi yang berkaitan dengan cerita ini? Umumnya, pesan moral yang 
disampaikan adalah kasih dan pertolongan Tuhan untuk orang yang 
percaya kepada-Nya.

Sesungguhnya, jikalau diteliti lebih jauh, ada misi Tuhan yang menjadi 
inti cerita ini. Perhatikan perintah Darius setelah Daniel 
diselamatkan dari gua singa:

Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang 
kukuasai orang harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, sebab 
Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selama-lamanya; 
pemerintahan-Nya tidak akan binasa dan kekuasaan-Nya tidak akan 
berakhir. Dia melepaskan dan menolong, dan mengadakan tanda dan 
mukjizat di langit dan di bumi. Dia yang telah melepaskan Daniel dari 
cengkeraman singa-singa (Daniel 6:27-28).

Selain Daniel mementingkan keselamatannya, ada hal yang lebih penting 
lagi bagi Daniel dan kita, yaitu kemuliaan Allah terhadap banyak suku. 
Daniel diberkati (diselamatkan) supaya dia menjadi berkat bagi suku-
suku yang lain.

Yunus

Umumnya, bangsa Israel gagal menjalankan panggilannya untuk menjadi 
berkat bagi suku bangsa. Meskipun mereka tidak memperhatikan suku 
bangsa yang lain, bangsa Israel tetap bersikap bahwa Tuhan bertanggung 
jawab untuk memberkati mereka. Sikap bangsa Israel digambarkan di 
dalam kitab Yunus.

Nabi Yunus, seperti bangsa Israel umumnya, dipanggil menjadi berkat 
bagi suku-suku yang lain. Demikian firman TUHAN kepada Yunus dalam 
Yunus 1:2. Apakah tanggapan Yunus? Yunus menolak melakukan kehendak 
Tuhan dan melarikan diri dari hadirat Tuhan. Alasannya seperti yang 
tertulis dalam Yunus 4:2,3:

Ya, TUHAN, bukankah telah kukatakan itu, ketika aku masih di negeriku? 
Itulah sebabnya, maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku 
tahu bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang 
sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka 
yang hendak didatangkan-Nya. Jadi sekarang, ya TUHAN, cabutlah kiranya 
nyawaku, karena lebih baik aku mati daripada hidup.

Yunus melarikan diri karena dia tidak mau Tuhan menyelamatkan orang-
orang Niniwe. Menurut Yunus, umat Tuhan berhak menimbun berkat-berkat 
Tuhan dengan tidak membagikannya kepada orang lain. Tuhan memberkati 
umat-Nya supaya mereka dapat menikmati berkat itu, tidak supaya berkat 
itu dapat dibagikan kepada orang lain.

Keyakinan demikian sangat keliru. Tuhan berusaha untuk membetulkan 
keyakinan Yunus melalui sebatang pohon jarak. Tuhan memberkati Yunus 
dengan pohon teduh, lalu Ia mengambil berkat itu. Bagaimana tanggapan 
Yunus? Jawabnya: "Selayaknyalah aku marah sampai mati" (4:9). Tuhan 
menjawab:

Engkau sayang kepada pohon jarak itu, yang untuknya sedikit pun engkau 
tidak berjerih payah dan yang tidak engkau tumbuhkan, yang tumbuh 
dalam satu malam dan binasa dalam satu malam pula. Bagaimana tidak Aku 
akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih 
dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tidak tahu membedakan 
tangan kanan dan tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak? (Yunus 
4:10-11)

Maksud firman Tuhan ini adalah, sangat keliru sifat Yunus dan bangsa 
Israel, bahwa mereka berhak menikmati berkat Allah dengan tidak 
bertanggung jawab bagi suku-suku yang lain. Mereka diimbau untuk 
mementingkan apa yang Tuhan pentingkan. Dan, misi menjangkau suku-suku 
lain adalah hal yang Tuhan pentingkan. Inti pelajaran ini adalah Tuhan 
memilih salah satu suku, yaitu Israel, dan Dia memberkati mereka 
supaya mereka menjadi berkat bagi suku-suku yang lain. Pokok ini 
diulang kembali dalam panggilan Abraham, panggilan Ishak, dan 
panggilan Yakub, dalam bangsa Israel keluar dari Mesir dan hukum 
Tuhan, dalam Mazmur, dan juga dalam narasi tentang gua singa dan 
cerita-cerita lainnya. Tema misi ini terjalin dalam keseluruhan 
Perjanjian Lama. Tema itu berulang-ulang disampaikan supaya kita 
menyadari dan mementingkan rencana Tuhan untuk segala suku bangsa di 
dunia ini.

Penutup

Sebagai orang percaya, kita bersyukur menjadi umat pilihan Allah yang 
dipilih dan diberkati Tuhan (1 Petrus 2:9). Akan tetapi, kita tidak 
diberkati hanya supaya kita bisa menikmati berkat. Melainkan, sama 
seperti Israel, kita mempunyai tanggung jawab sebagai bangsa yang 
"diberkati supaya kita menjadi berkat bagi suku-suku yang lain". Kita 
tahu bahwa Yunus bertobat dari sikapnya.

Apa yang telah dibahas membuka wawasan pemikiran kita tentang rencana 
Allah yang mulia untuk keselamatan suku-suku bangsa, meyakinkan kita 
akan tugas dan tanggung jawab sebagai gereja Tuhan untuk menjadi 
berkat bagi suku-suku yang lain. Kiranya Roh Kudus memberi kekuatan.

Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Alkitab SABDA
Alamat URL: http://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=655&res=jpz
Penulis: Brent Armistead
Tanggal akses: 14 Agustus 2014


                              SURAT ANDA

1. Claudya Debbie <claudya.debbie@xxxxx>

Terima kasih kami ucapkan untuk semua yang sudah membantu dalam doa 
untuk kelahiran anak kami yang pertama berjenis kelamin perempuan yang 
kami beri nama Christabel Felicia Aurum, semoga menjadi anak yang 
takut akan Tuhan, taat, dan melaksanakan kebenaran firman Tuhan.

Redaksi: Mengucap syukur untuk kelahiran putri pertama Ibu Claudya. 
Seluruh staf PESTA dan rekan-rekan PESTA turut berdoa untuk proses 
pemulihan Ibu Claudya dan anak Christabel.

2. Michael Sihombing (via Facebook Comment)

Shalom, bagaimana untuk menjadi peserta PESTA? Tolong kirimin 
penjelasannya. Terima kasih. Gbu.

Redaksi: Bapak dapat mengirimkan email kepada Admin PESTA dengan 
alamat < kusuma(at)in-christ.net >, kami akan segera mengirimkan 
formulir pendaftaran yang akan Bapak isi dan mohon untuk dapat 
dikirimkan ulang kepada kami. Tuhan Yesus memberkati.


Kontak: beritapesta(at)sabda.org
Redaksi: Ryan, Yulia, dan Amidya
Berlangganan: subscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org