Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/79

Berita PESTA edisi 79 (29-1-2014)

Januari/2014

Berita PESTA - 79/Januari 2013


Berita PESTA -- Edisi 79, Januari 2014

DAFTAR ISI
BERITA PESTA + POKOK DOA:
1. Info Kelas Perdana 2014
2. Referensi 10 Hukum Allah dari Buletin PILLAR
3. Yuk, Mengirim Artikel di Situs PESTA!
4. Bergabunglah dalam Kelas Paskah 2014!
ARTIKEL: PERSEKUTUAN DALAM TUBUH KRISTUS (1 KORINTUS 11:17-34)
STOP PRESS: KUMPULAN BAHAN PASKAH DARI YLSA

Shalom,

Puji Tuhan, kita masih diberikan kesempatan untuk bertemu kembali 
melalui Berita PESTA. Dalam edisi ini, Anda dapat menyimak beberapa 
info kegiatan kelas PESTA. Dan, tidak ketinggalan kami juga menyiapkan 
artikel untuk Anda yang berjudul "Persekutuan dalam Tubuh Kristus". 
Kami berharap artikel ini dapat menolong kita mengerti akan pentingnya 
persekutuan dalam tubuh Kristus untuk bertumbuh bersama dalam iman. 
Selamat menyimak.

Pemimpin Redaksi Berita PESTA,
Ryan
< ryan(at)in-christ.net >
< http://pesta.org >


                          BERITA PESTA

1. Info Kelas Perdana 2014

PESTA membuka tahun ini dengan mengadakan dua kelas diskusi, yaitu 
kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK) dan Pengantar Perjanjian Lama 
(PPL). Peserta DIK ada 20 peserta, sedangkan kelas PPL diikuti oleh 18 
peserta. Kami berharap diskusi yang sedang berlangsung ini semakin 
memperlengkapi dan mempertajam wawasan setiap peserta. Kelas-kelas 
diskusi ini akan berakhir tanggal 20 Februari 2014.

Pokok doa: Doakan untuk setiap peserta kelas DIK dan PPL, kiranya 
Tuhan Yesus menolong mereka untuk dapat saling melengkapi sehingga 
setiap peserta semakin diberkati.

2. Referensi 10 Hukum Allah dari Buletin PILLAR

Admin situs PESTA telah menambahkan bahan-bahan referensi berkualitas 
yang membahas tentang Sepuluh Hukum Allah. Misalnya, bahan Sepuluh 
Hukum Allah yang diambil dari situs Buletin Pillar < 
http://buletinpillar.org/ > oleh Pdt. Dr. Stephen Tong. Semakin kita 
mencermati dan masuk dalam bahasannya, maka kita akan semakin 
menemukan begitu limpahnya hikmat firman Tuhan. Jika Anda rindu untuk 
mengerti lebih dalam mengenai pengajaran sepuluh hukum Allah yang 
komprehensif, inilah referensi yang Anda perlukan. Silakan mengunduh 
referensi ini di < pesta.org/ref_sha_pillar >.

Pokok doa: Doakan agar Tuhan memakai referensi ini untuk melengkapi 
wawasan orang percaya tentang Sepuluh Hukum Allah sehingga memperkaya 
kesempatan untuk mengaplikasikan firman Tuhan.

3. Yuk, Mengirim Artikel di Situs PESTA!

Kami mengajak para pembaca Berita PESTA untuk berpartisipasi 
mengirimkan artikel di situs PESTA. Karena, kami percaya pengunjung 
situs akan mendapat berkat dan Anda dapat mendorong meningkatkan minat 
baca mereka. Oleh karena itu, kirimkan artikel-artikel bermutu yang 
berisi isu-isu teologi yang sedang berkembang, yang bersumber pada 
pembahasan yang alkitabiah. Apabila Bapak/Ibu terbeban untuk berbagi, 
silakan kirimkan ke < http://pesta.org/ >.

Syarat/ketentuan pengiriman artikel:
- Sumber harus dicantumkan dengan jelas.

Caranya:
- Daftarkan diri Anda sebagai anggota situs PESTA terlebih dahulu 
  < pesta.org/user/register >
- Silakan login ke situs PESTA < http://pesta.org/ >.
- Klik "Tambah artikel" di bagian kanan.

Pokok doa: Doakan agar para pembaca Berita PESTA rindu berbagi bahan 
artikel yang alkitabiah melalui situs PESTA untuk menjadi berkat.

4. Bergabunglah dalam Kelas Paskah 2014!

PESTA kembali membuka Kelas Paskah! Diskusi ini akan mempelajari 
tentang arti Paskah dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru serta 
relevansi kebangkitan Kristus bagi gereja masa kini. Secara khusus, 
kelas ini juga membahas mengenai isu-isu kebangkitan Yesus Kristus dan 
maknanya bagi kehidupan Kristen. Rencananya, kelas diskusi ini akan 
dilaksanakan pada tanggal 3 Maret -- 8 April 2014. Bagi Bapak/Ibu yang 
mengikuti kelas diskusi ini, silakan mendaftarkan diri ke Admin PESTA 
di < kusuma(at)in-christ.net >. Kami tunggu!

Pokok doa: Doakan agar bahan pelajaran Paskah dapat menjadi bahan 
diskusi yang akan membukakan kebenaran-kebenaran Alkitab sehingga 
peserta semakin dipersiapkan untuk menyambut perayaan Paskah.


   ARTIKEL: PERSEKUTUAN DALAM TUBUH KRISTUS (1 KORINTUS 11:17-34)

PENDAHULUAN

Kemajuan teknologi, seperti internet, telah membuat dunia menjadi 
kecil. Dengan kata lain, teknologi telah membuat yang jauh menjadi 
dekat karena melaluinya, kita dapat terhubung dengan orang-orang yang 
tinggal di tempat yang jauh. Namun ironisnya, kemajuan teknologi juga 
telah membuat yang dekat menjadi jauh. Sebagai contoh, tak jarang saya 
melihat satu keluarga yang sedang menikmati makan malam bersama di 
sebuah rumah makan, namun bukannya saling bercengkerama, setiap 
anggota keluarga malahan asyik dengan gadget-nya masing-masing.

Sangat mungkin budaya individualistis semacam ini juga telah merusak 
gereja Tuhan. Di beberapa gereja, persekutuan di antara orang percaya 
tidak tampak. Jangankan saling menunjukkan kasih dan perhatian, saling 
mengenal saja tidak. Bahkan, ada juga gereja yang terus diwarnai 
dengan konflik tanpa henti. Dari 1 Korintus 11:17-34, kita belajar dua 
hal yang dapat menolong orang percaya memiliki persekutuan yang 
harmonis.

1. KRISTUS ADALAH TELADAN DALAM BERSEKUTU

Seperti kita ketahui, sebagian besar jemaat Korintus adalah orang-
orang bukan Yahudi. Ketika mereka bertobat, tentunya tidak berarti 
mereka meninggalkan semua budaya mereka. Dalam budaya Graeco-Roman, 
perjamuan makan merupakan sesuatu yang penting dalam relasi sosial. 
Orang-orang kaya dan yang berstatus sosial tinggi biasa mengadakan 
perjamuan di rumah mereka dengan mengundang teman-teman mereka. 
Biasanya, perjamuan dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah 
perjamuan makan yang diikuti oleh semua orang: laki-laki, istri-istri, 
dan anak-anak. Namun, ketika malam mulai larut, para tamu memasuki 
bagian kedua yang hanya diikuti oleh para suami. Pada saat ini, 
disajikan minuman beralkohol, dengan diiringi musik dan tidak jarang 
diundang para wanita penghibur.

Di gereja Korintus, tradisi ini tetap berjalan. Orang-orang kaya dan 
terpandang menyediakan rumah mereka untuk perjamuan bagi anggota 
gereja yang lain. Hanya, mereka mengubah bagian keduanya: dari mabuk-
mabukan dan melakukan perbuatan maksiat menjadi sakramen Perjamuan 
Kudus. Sesuatu yang baik, bukan? Namun, sepertinya ada yang salah 
dalam praktik mereka ini. Rasul Paulus dalam 1 Korintus 11:20 menegur 
mereka, "Apabila kamu berkumpul, kamu bukanlah berkumpul untuk makan 
perjamuan Tuhan." Apa yang sebenarnya terjadi?

Perjamuan yang dilakukan di rumah-rumah itu memakai ruang makan yang 
disebut Triclinium, yaitu tiga meja pendek yang di atasnya ditaruh 
sofa untuk para tamu recline (duduk seperti berbaring ke arah samping 
sambil bertumpu pada satu tangan). Tiga sofa itu berbentuk huruf C. 
Karena kapasitasnya sangat terbatas, yaitu 12 -- 14 orang, maka hanya 
orang-orang yang punya status sosial terpandang dan punya banyak uang 
yang bisa menemani tuan rumah duduk di situ. Sedangkan sisanya, orang-
orang yang rendah status sosialnya atau para budak duduk di tempat 
terbuka yang bernama Atrium, yang terletak dekat dengan ruang 
Triclinium, yang bisa menampung 3 -- 40 orang. Orang-orang yang duduk 
di Atrium akan makan belakangan setelah orang-orang di Triclinium 
selesai makan. Tidak jarang orang-orang ini tidak kebagian makanan 
karena orang-orang VIP itu telah memakan habis makanan mereka, seperti 
teguran Paulus kepada mereka, "Sebab pada perjamuan itu tiap-tiap 
orang memakan dahulu makanannya sendiri, sehingga yang seorang lapar 
dan yang lain mabuk. Apakah kamu tidak mempunyai rumah sendiri untuk 
makan dan minum? Atau maukah kamu menghinakan Jemaat Allah dan 
memalukan orang-orang yang tidak mempunyai apa-apa? Apakah yang 
kukatakan kepada kamu? Memuji kamu? Dalam hal ini aku tidak memuji."

Dalam menegur mereka, Paulus mengarahkan mereka pada Kristus sebagai 
teladan dalam bersekutu (ayat 23 dst.). Kristus telah merendahkan 
diri-Nya dan rela untuk berkorban demi menyekutukan kembali umat-Nya 
dengan diri-Nya dan sesama orang percaya. Ia telah rela memberi diri-
Nya sebagai kurban yang sempurna agar relasi kita dengan Allah yang 
tadinya terputus karena dosa dapat disatukan kembali. Dampaknya, 
relasi manusia dengan manusia juga dapat diperdamaikan kembali.

Sebagian jemaat Korintus, terutama mereka yang kaya dan terpandang, 
makan sepuasnya pada saat perjamuan dan tidak memedulikan saudara 
seiman mereka karena mementingkan diri dan menganggap diri lebih utama 
dari jemaat lain yang secara status sosial lebih rendah dari mereka. 
Tindakan egois dan mementingkan diri sendiri ini telah merusak 
persekutuan yang indah di antara saudara seiman.

2. KRISTUS ADALAH DASAR PERSEKUTUAN KRISTEN

Dalam 1 Korintus 11:27, Paulus menulis demikian: "Jadi barangsiapa 
dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia 
berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan." Sebetulnya, apa yang 
dimaksudkan dengan "dengan cara tidak layak makan roti dan minum 
cawan?" Di sini, Paulus tidak bicara tentang dosa-dosa, seperti 
berzinah, membunuh, atau berdusta, melainkan pemisahan orang percaya 
dan tindakan egoisme yang dilakukan oleh orang-orang yang terpandang, 
yang mengeksklusifkan diri dan makan sepuasnya tanpa memikirkan orang-
orang rendahan.

Jemaat Korintus adalah jemaat yang kaya akan banyak hal. Sebagian dari 
mereka punya status sosial tinggi dan kaya raya. Banyak dari mereka 
juga memiliki karunia rohani yang dianggap sebagian orang sebagai 
sesuatu yang "wow", seperti menyembuhkan penyakit dan berbahasa roh. 
Namun, jemaat kaya ini miskin satu hal, yaitu: Kasih! Dalam perikop 
ini dan juga pasal 12-14, Paulus berusaha mengingatkan jemaat Korintus 
bahwa mereka adalah tubuh Kristus yang seharusnya saling mengasihi. 
Paulus pun menjabarkan lebih panjang mengenai pentingnya dan 
pengertian kasih di dalam pasal 13 yang merupakan inti dari bagian 
pasal 12-14. Paulus berharap setiap jemaat sebagai tubuh Kristus tidak 
terpecah. Sebaliknya, mereka saling mengasihi dalam persekutuan di 
dalam Kristus.

Itulah sebabnya, Paulus berkata dalam ayat 29, "Karena barangsiapa 
makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan (Yunani: hanya "tubuh" 
tanpa kata "Tuhan"), ia mendatangkan hukuman atas dirinya." Apa 
maksudnya kata "tubuh" di sini? Menurut hemat penulis, kata ini tidak 
mengacu pada tubuh Kristus yang tersalib, yang disimbolkan dengan roti 
dalam Perjamuan Kudus karena jika demikian Paulus akan menulis: "tubuh 
dan darah Tuhan" seperti yang dilakukannya di 11:27. Jadi, besar 
kemungkinan kata ini menunjuk pada gereja Tuhan sebagai tubuh Kristus 
yang merupakan persekutuan orang percaya, seperti yang dituliskan 
Paulus dalam bagian lain di surat 1 Korintus, "Karena sama seperti 
tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, 
sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. Sebab 
dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, 
baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh 
dan kita semua diberi minum dari satu Roh" (1 Korintus 12:12-13).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa persekutuan di antara orang percaya 
amatlah penting di mata Tuhan. Bahkan, disharmoni dalam gereja Tuhan 
merupakan tindakan yang mencederai sakramen Perjamuan Kudus yang 
merupakan lambang persekutuan orang percaya dengan Allah dan orang-
orang percaya lainnya. Bahkan, konflik dan pemisahan dalam gereja 
secara tidak langsung merupakan penyangkalan atas pengurbanan Kristus 
yang telah menyatukan kita dengan Dia dan gereja-Nya. Oleh sebab itu, 
mari kita singkirkan semua sekat yang dapat memisahkan kita dari 
anggota tubuh Kristus lainnya supaya kita dapat hidup dalam kasih dan 
nama Tuhan dipermuliakan.

Diambil dari:
Judul buletin: STAUROS, Edisi November, Tahun 2013
Penulis: Pdt. Paneha W. Yahya, M.Th.
Penerbit: SAAT, Malang 2013
Halaman: 1 -- 2


         STOP PRESS: KUMPULAN BAHAN PASKAH DARI YLSA

Apakah Anda sedang bingung mempersiapkan acara Paskah di gereja, 
persekutuan, atau komunitas Anda? Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) 
menyediakan berbagai bahan Paskah pilihan dan alkitabiah untuk 
membantu Anda menemukan pengetahuan tentang Alkitab dan inspirasi 
untuk menyambut Paskah.

Kunjungilah situs Paskah Indonesia! Situs Paskah Indonesia berisi 
bahan-bahan seputar Paskah seperti: Artikel, Drama, Puisi, Kesaksian, 
Buku, Humor, Tips Paskah, Lagu Paskah, dll.. Anda juga bisa memberikan 
bahan-bahan Paskah karya Anda di situs ini dan membagikannya kepada 
orang lain. Jika waktu Anda terbatas dan Anda membutuhkan referensi 
tepercaya seputar bahan Paskah, jangan khawatir, situs Paskah.co akan 
menolong Anda. Situs ini berisi berbagai sumber bahan Paskah yang 
sudah diseleksi dan berkualitas.

YLSA juga menghadirkan kisah-kisah Paskah dalam bentuk video menarik 
yang memadukan unsur teks, audio, dan grafis, yang dapat diunduh 
secara gratis di YouTube. Kami juga mengundang Anda untuk berinteraksi 
dengan anak-anak Tuhan yang lain, berbagi berkat/pengalaman/bahan 
seputar Paskah di Facebook Paskah.

Paskah segera datang, jangan menunda lagi. Segeralah kunjungi sumber-
sumber bahan Paskah YLSA dan dapatkan berkatnya!

Situs Paskah Indonesia: http://paskah.sabda.org
Youtube    : http://youtube.com/user/sabdaalkitab
Facebook   : http://fb.sabda.org/paskah
Situs mini : http://paskah.co


Kontak: beritapesta(at)sabda.org
Redaksi: Ryan, Sigit, dan Yulia
Berlangganan: subscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org