Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/68

Berita PESTA edisi 68 (21-12-2012)

November-Desember/2012

DAFTAR ISI
BERITA PESTA:
1. Penutupan Kelas Pembentukan Rohani Kristen (PRK) dan Natal 2012
2. Informasi Kopdar PESTA 2013
3. Kelas PESTA 2013
4. Pembukaan Kelas DIK dan DAS 2013
ARTIKEL: SEPULUH AlASAN UNTUK PERCAYA 
         BAHWA ALLAH MENAWARKAN HADIAH TERINDAH

Salam kasih dalam Kristus,

Puji Tuhan, tidak terasa kita telah sampai di penghujung tahun 2012. 
Bersyukur bahwa seluruh rangkaian kelas PESTA 2012 telah berakhir 
dengan baik. Pada kesempatan ini juga, redaksi kembali menjumpai Anda 
dengan informasi kegiatan kelas akhir tahun dan awal tahun 2013 yang 
bisa Anda simak pada kolom Berita. Tidak lupa, redaksi juga menyiapkan 
artikel mengenai "Hadiah Terindah". Hadiah teristimewa itu diberikan 
oleh Allah dengan mengirimkan Anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus, ke 
dalam dunia ini. Mari kita sambut kelahiran-Nya dengan ucapan syukur 
dan bersukacita dalam mengingat dan merayakan hadiah teristimewa dari 
Allah. Tidak lupa, kami segenap staf PESTA dan tim moderator PESTA 
mengucapkan:

"Selamat Natal 2012 dan Tahun Baru 2013. Biarlah anugerah dan kasih 
Allah selalu menuntun perjalanan kehidupan kita." Tuhan memberkati.

Pemimpin Redaksi Berita PESTA,
Desi Rianto
< ryan(at)in-christ.net >
< http://pesta.org >


                           BERITA PESTA

1. Penutupan Kelas Pembentukan Rohani Kristen (PRK) dan Natal 2012

Kelas diskusi akhir tahun ini adalah kelas PRK dan Natal. Syukur 
kepada Tuhan Yesus Kristus karena kedua kelas diskusi ini dapat 
berjalan dengan lancar dan terselesaikan dengan baik. Dalam kelas PRK, 
setiap peserta rata-rata aktif. Hanya ada satu peserta yang tidak 
lulus karena tidak aktif dari awal hingga akhir diskusi. Tidak sama 
dengan kelas PRK, peserta di kelas Natal 2012 masih kurang aktif. Dari 
21 peserta diskusi, yang aktif sampai akhir kelas hanya 10 orang.

Pokok doa: Doakan agar peserta PRK dan Natal dapat membagi berkat yang 
telah mereka terima dalam kehidupan pribadi dan tempat pelayanan 
masing-masing.

2. Informasi Kopdar PESTA 2013

Setelah menantikan saat yang tepat, puji Tuhan akhirnya kesempatan 
untuk kopdar PESTA di Bandung datang juga. Menurut rencana, kopdar 
akan dilaksanakan pada tanggal 17 Februari 2013 di Bandung. Bagi 
seluruh alumni PESTA yang ingin mengikuti acara tersebut, dimohon 
untuk mendaftarkan diri ke Kusuma < kusuma(at)in-christ.net >, untuk 
keperluan data dan untuk mengetahui jumlah peserta yang akan 
menghadiri acara tersebut. Bila tidak keberatan, kami juga mengundang 
seluruh alumni dan pembaca Berita PESTA yang berdomisili Bandung dan 
sekitarnya.

Catatan: Untuk informasi tempat yang akan dipakai untuk acara ini akan 
kami informasikan di kemudian hari, setelah Bapak/Ibu mendaftar 
sebagai peserta kopdar.

Pokok doa: Doakan rencana kopdar PESTA di Bandung supaya dapat 
terealisasi dengan baik, khususnya dalam persiapan tim SABDA yang akan 
memberikan pembekalan dalam acara kopdar.

3. Kelas PESTA 2013

Berikut adalah jadwal akademis PESTA untuk tahun 2013. PESTA kembali 
membuka 12 kelas diskusi yang dilaksanakan secara paralel per periode. 
Berikut adalah jadwal akademis PESTA tahun 2013:

a. Januari/Februari
   - Kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK)
   - Kelas Doktrin Allah Sejati (DAS) -- baru
b. Maret/April
   - Kelas Paskah
   - Kelas Sepuluh Hukum Allah (SHA)
c. Mei/Juni
   - Kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK)
   - Kelas Pengantar Perjanjian Baru (PPB)
d. Juli/Agustus
   - Kelas Guru Sekolah Minggu (GSM)
   - Kelas Siapakah Yesus Kristus (SYK)
e. September/Oktober
   - Kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK)
   - Kelas Doktrin Roh Kudus (DRK) -- baru
f. November/Desember
   - Kelas Orang Kristen yang Bertanggung Jawab (OKB)
   - Kelas Natal

Kalender akademis ini dapat Anda lihat di: < 
http://pesta.org/kursus_2013 >. Pastikan Anda mendaftarkan diri dan 
membagikan informasi ini kepada teman-teman Anda.

Pokok doa: Doakan agar kelas-kelas diskusi yang akan dibuka dapat 
menjadi berkat bagi setiap peserta yang mengikutinya. Doakan juga agar 
ada lebih banyak peserta yang mengikuti kelas-kelas ini tahun depan.

4. Pembukaan Kelas DIK dan DAS 2013

Awal tahun 2013, PESTA kembali membuka kelas diskusi Dasar-Dasar Iman 
Kristen (DIK) dan kelas Doktrin Allah Sejati (DAS). Kedua kelas ini 
merupakan kelas perdana di tahun 2013. Menurut rencana, kelas diskusi 
ini akan dilaksanakan secara paralel pada pertengahan Januari 2013. 
Bagi para pembaca Berita PESTA yang ingin mengikuti kedua kelas 
diskusi ini, harap mendaftarkan diri ke: < kusuma(at)in-christ.net > 
dengan mencantumkan kelas diskusi yang akan diikuti.

Pokok doa: Doakan agar rencana kegiatan pelaksanaan kelas DIK dan DAS 
dapat terlaksana. Kiranya Tuhan Yesus memberikan hikmat dan 
kebijaksanaan, agar tim PESTA dan tim moderator dapat menjadi berkat 
bagi setiap peserta dalam kelas ini.


               ARTIKEL: SEPULUH ALASAN UNTUK PERCAYA 
               BAHWA ALLAH MENAWARKAN HADIAH TERINDAH

1. ALLAH SENANG MEMBERI HADIAH

Jauh sebelum kita dilahirkan, Pencipta kita telah membuktikan diri-Nya 
sebagai Pemberi yang luar biasa, jauh melebihi apa yang dapat kita 
bayangkan. Sebagai Bapa Surgawi, Dialah yang memberi "setiap pemberian 
yang baik dan setiap anugerah yang sempurna" (Yakobus 1:17). Ketika 
kita mengatakan bahwa "hal-hal terbaik dalam hidup adalah yang 
diperoleh dengan cuma-cuma", kita mengakui bahwa ketika Allah 
memberikan hidup, persahabatan, dan keceriaan, Ia sedang menunjukkan 
bahwa tak ada yang dapat memberikan hadiah yang lebih baik daripada 
apa yang telah diberikan-Nya. Meskipun pemberian terbaik-Nya sungguh 
berharga dan ditujukan dengan tepat untuk kebutuhan dan kebahagiaan 
kita, banyak yang berpikir bahwa pemberian itu tampaknya mustahil 
untuk menjadi kenyataan.

2. HADIAH ITU SUDAH DINYATAKAN DI DALAM ALKITAB

Alkitab, buku yang paling banyak dikutip dibanding buku mana pun, 
menyatakan tentang hadiah luar biasa penuh misteri yang jauh melebihi 
apa pun yang pernah atau akan kita terima. Ketika dibuka, hadiah itu 
meliputi kedamaian pikiran, penerimaan, pengampunan, dan pengangkatan 
sebagai anak dalam keluarga surgawi, dan hidup yang kekal. Di dalam 
Alkitab, kesemuanya itu terdapat dalam satu paket yang dinamai 
keselamatan, dan disebut sebagai "karunia Allah" (Roma 6:23; Efesus 
2:8-9).

3. HADIAH ITU TIDAK DAPAT DIBAYAR DENGAN APA PUN

Pada umumnya di berbagai bidang dalam hidup ini, kita bekerja keras 
untuk memperoleh rasa hormat, kepercayaan, dan kenaikan pangkat. 
Namun, tidaklah demikian dengan keselamatan yang merupakan hadiah 
sempurna dari Allah. Keselamatan tidak berasal dari usaha kita 
sendiri, tetapi merupakan kasih karunia; tidak diperoleh dengan upaya 
sendiri, tetapi dari memercayai; dan tidak didapat dengan 
mengusahakannya, tetapi dengan menerimanya. Rasul Paulus berkata, 
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan 
hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: 
jangan ada orang yang memegahkan diri" (Efesus 2:8-9). Dalam suratnya 
yang lain dalam Perjanjian Baru, Paulus menambahkan, "Pada waktu itu 
Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah 
kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya." (Titus 3:5)

4. ALLAH SENDIRI YANG MEMBAYARNYA

Jauh sebelum orang-orang Majus datang membawa berbagai hadiah ke 
palungan Betlehem, Pencipta kita telah memberikan karunia untuk 
memilih kita. Mengetahui bahwa kasih yang bermakna haruslah disertai 
kerelaan, Ia memberi kita kebebasan untuk menerima atau menolak Dia. 
Akan tetapi, dari semula, Adam dan Hawa memilih untuk meninggalkan-
Nya. Bukannya membiarkan mereka dalam pemberontakan, Ia justru 
menyatakan sebuah rencana penyelamatan, yaitu seseorang yang tak 
bersalah akan menjadi korban dan mati untuk yang bersalah. Pada waktu 
yang ditentukan sendiri oleh Allah dan dalam suatu tindakan yang 
berdampak kekal, Ia melakukan sesuatu yang hanya dapat dilakukan 
karena kasih -- Ia mengorbankan Anak-Nya untuk membayar dosa kita 
(Yohanes 1:29; Ibrani 10:5-10).

5. ADA BUKTI PEMBAYARANNYA

Fakta sejarah adalah bukti yang kita pegang dari pembayaran yang 
dilakukan-Nya. Para nabi Yahudi menubuatkan seorang Mesias yang akan 
menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka (Yesaya 53; Daniel 9:26). 
Ketika Ia datang, para penulis Injil memberi tahu kita bahwa Ia 
menyembuhkan yang sakit, membangkitkan yang mati, dan memberi 
pengharapan kepada yang tertindas. Kemudian, Ia melakukan apa yang 
tidak disangka-sangka oleh orang banyak. Bukannya memanfaatkan 
dukungan massa untuk memperoleh kekuasaan, dengan membisu Ia menerima 
hujatan para musuh-Nya, dan dengan rela Ia mati di tangan para tentara 
Romawi. Tiga hari kemudian, Ia bangkit dan berjalan ke luar dari kubur 
yang terjaga ketat (Lukas 24:1-7). Para saksi mata dari Kristus yang 
telah bangkit ini memilih mati di tangan para musuh daripada 
menyangkal kebangkitan-Nya.

6. HADIAH ITU DIBUNGKUS DENGAN PENUH PERHATIAN

Allah membungkus hadiah-Nya yang sempurna dalam nubuat-nubuat yang 
tergenapi, mukjizat-mukjizat yang disaksikan banyak orang, dan 
penyelamatan demi penyelamatan yang mengagumkan selama ribuan tahun 
lamanya. Kemudian, setelah berabad-abad dalam penantian, Sang Penguasa 
Surga mengunjungi seorang gadis muda Yahudi bernama Maria, dan dalam 
mukjizat yang terbesar dari segala mukjizat, membungkus diri-Nya 
sendiri dalam rahim Maria. Dalam tahun-tahun berikutnya, diri-Nya 
secara ironis tidak dikenal, diperhatikan oleh para pengikut yang 
tidak meyakinkan, menimbulkan rasa iri pada para pemimpin agama, dan 
mengalami kematian yang membuat banyak orang sangat kecewa. Ketika 
semua hal sepertinya tidak lagi ada harapan, Allah membungkus hadiah-
Nya dalam laporan sukacita dari para saksi yang mengumumkan sebuah 
berita yang tidak pernah diduga: kebangkitan dari kematian. Sebagai 
sentuhan akhir, Sang Pencipta mempercantik hadiah keselamatan tersebut 
dengan pelangi kebinekaan, yakni semua orang dari setiap bangsa di 
dunia yang hati dan hidupnya telah diubahkan oleh kasih-Nya (Wahyu 
5:9).

7. HADIAH ITU DIBERIKAN KARENA ANUGERAH ALLAH

Bagi mereka yang telah menerima tawaran belas kasihan Allah, Rasul 
Paulus menulis, "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh 
iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil 
pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri." (Efesus 2:8-9) 
Paulus pernah berusaha menyenangkan hati Allah dengan caranya sendiri 
(Filipi 3:39). Sekarang, ia ingin agar para pembaca tulisannya 
mengetahui apa yang telah diketahuinya -- bahwa hanya oleh kasih 
karunia Allah sajalah para malaikat di surga menyambut para 
pemberontak, yang telah jatuh dan hancur, untuk masuk ke dalam 
keluarga dan hadirat Allah yang kekal. Dalam suratnya yang lain, 
Paulus menggambarkan perbedaan antara Adam, yang menyebarkan dosa dan 
kematian kepada keturunannya, dengan Kristus, yang membawa kasih 
karunia dan hidup kepada semua orang yang percaya kepada-Nya. Ia 
menulis, "Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. 
Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di 
dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan 
karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, 
yaitu Yesus Kristus." (Roma 5:15)

8. HADIAH ITU HANYA DAPAT DITERIMA DENGAN IMAN

Berikut adalah kata-kata Paulus yang dipilih dengan hati-hati untuk 
jemaat Efesus, "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh 
iman." Dalam ungkapan yang mengandung syarat ini, kita diingatkan 
bahwa Allah datang hanya ketika Ia diundang. Allah, yang menginginkan 
kita mengalami kebahagiaan dalam keluarga-Nya yang kekal, mengetuk 
pintu hati kita dengan lembut, menunggu kita untuk menyambut-Nya masuk 
ke dalam hidup kita (Yohanes 1:12). Karena itu, Yohanes berkata 
"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah 
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya 
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 
3:16)

9. HADIAH ITU TERSEDIA BAGI SIAPA SAJA YANG BERSEDIA MENERIMANYA

Kebanyakan yang menjadi sahabat Yesus adalah para nelayan, bukan 
cendekiawan. Salah satunya pernah menjadi pemungut cukai. Ada juga 
yang pernah dirasuk setan. Ada yang pernah menjual dirinya untuk 
mencari nafkah. Yang menyatukan mereka semua adalah kerelaan untuk 
menerima hadiah dari Allah. Bahkan pada saat-saat terakhir, saat 
tergantung di atas kayu salib di antara dua orang penjahat, Yesus 
memberikan karunia hidup kekal. Salah seorang di antara penjahat itu 
mencemooh-Nya dan berkata, "Bukankah Engkau adalah Kristus? 
Selamatkanlah diri-Mu dan kami!" Namun, penjahat yang satunya menegur 
dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang 
engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, 
sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, 
tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah." Lalu ia berkata, 
"Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." Hanya 
karena keselamatan adalah hadiah berupa kasih karunia, maka Yesus 
dapat berkata kepadanya: "Sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada 
bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." (Lukas 23:39-43)

10. HADIAH ITU MENIMBULKAN UCAPAN SYUKUR

Mereka yang tidak bersedia meminta tolong sering kali berbangga diri 
karena tak pernah merasa berutang pada siapa pun. Namun, mereka yang 
mau mengakui kebutuhan rohaninya, menemukan sesuatu yang lebih 
bermakna daripada sikap tidak membutuhkan siapa-siapa itu. Mereka 
termasuk dalam jalinan orang-orang yang mengucap syukur karena 
mengetahui bahwa mereka berutang budi pada orang lain. Mereka yang 
telah diselamatkan dari mobil atau gedung yang terbakar oleh petugas 
pemadam kebakaran yang berani atau seorang tak dikenal, mengetahui apa 
artinya menjalani sisa hidup mereka dengan perasaan syukur yang 
mendalam. Demikianlah juga mereka yang mengetahui bahwa dirinya telah 
diselamatkan oleh kasih karunia Allah dari api penghakiman, memunyai 
alasan untuk menjalani sisa hidup mereka dengan ucapan syukur yang 
meluap-luap kepada Allah (Efesus 2:10). Tak ada hal lain yang dapat 
menimbulkan senyum di wajah kita atau kasih di hati kita, daripada 
kesadaran bahwa segala sesuatu yang kita butuhkan telah diberikan 
kepada kita di dalam hadiah yang sempurna dari Allah.

Diambil dari:
Judul buku: Santapan Rohani "Hadiah Natal" (edisi Natal)
Judul artikel: 10 Alasan untuk Percaya Bahwa Allah Menawarkan Hadiah
Terindah
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: RBC Ministries, 2007
Halaman: --


Kontak: < beritapesta(at)sabda.org >
Redaksi: Desi Rianto, Yonathan Sigit, dan Yulia Oeniyati
Tim Editor: Davida Welni Dana, Berlian Sri Marmadi, dan Santi Titik Lestari
(c) 2012 Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org >
< http://fb.sabda.org/pesta >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org