Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/59

Berita PESTA edisi 59 (12-3-2012)

Januari-Februari/2012


Berita PESTA
Edisi 59/Januari-Februari 2012

DAFTAR ISI
BERITA PESTA:
1. Raker YLSA -- Divisi PESTA
2. Kelas Diskusi DIK dan PPL Telah Selesai
3. Sertifikat PESTA
4. Pelaksanaan Pembelajaran Yunani (Kelas Dasar)
5. Diskusi Kelas Paskah dan KRP
ARTIKEL: KUNCI MENUJU KEHIDUPAN KRISTEN YANG DINAMIS
POKOK DOA

Salam sejahtera dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Berita PESTA bulan ini akan melaporkan beberapa kegiatan PESTA, di
antaranya: Raker YLSA, kelas diskusi DIK dan PPL, serta pengiriman
sertifikat PESTA. Silakan simak berita-berita tersebut di kolom
berita. Tidak ketinggalan kami juga menyiapkan satu artikel yang
berjudul "Kunci menuju kehidupan Kristen yang dinamis". Kiranya
artikel ini dapat menjadi berkat bagi Anda semua.

Pemimpin Redaksi Berita PESTA,
Desi Rianto
< ryan(at)in-christ.net >
< http://pesta.org >

                             BERITA PESTA

1. Raker YLSA -- Divisi PESTA

Pada awal Januari 2012, YLSA mengadakan Raker yang diikuti oleh semua
staf YLSA. Dalam acara rutin tersebut, masing-masing divisi melaporkan
semua pencapaian yang berhasil diraih sepanjang tahun 2011, dan
menyusun rencana kerja untuk tahun 2012. Dalam Raker ini, divisi PESTA
melaporkan semua hal yang berhasil dicapai pada tahun 2011, serta
menyusun rencana kegiatan untuk tahun 2012. Kami bersyukur karena
melalui Raker ini, kami -- divisi PESTA dapat melihat hasil yang sudah
dicapai pada tahun yang lalu. Kami pun mendapat banyak usulan dan
masukan dari teman-teman di divisi lain yang sangat memberi dorongan
dan semangat, supaya PESTA bisa lebih profesional dalam melaksanakan
kegiatannya.

Silakan baca selengkapnya rencana PESTA dan divisi lain yang tergabung
di YLSA: < http://ylsa.org/berita_ylsa_januari_2012 >,
2. Kelas Diskusi DIK dan PPL Telah Selesai

Puji Tuhan, 2 kelas diskusi -- DIK dan PPL telah berjalan dengan cukup
baik dan lancar. Berikut kami sampaikan hasil dari pelaksanaan kedua
kelas diskusi tersebut:

a. Kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK)

Para peserta sangat antusias ketika mengikuti setiap termin diskusi
kelas ini. Namun demikian, ada 3 peserta yang tidak aktif sama sekali,
dan 4 peserta lain yang tidak lulus karena tidak aktif dalam diskusi.
Dalam proses diskusi kelas DIK ada banyak pandangan yang dibahas,
karena peserta berasal dari berbagai denominasi gereja. Tapi yang
menarik adalah adanya suasana kekeluargaan selama diskusi ini
berlangsung. Mari kita doakan supaya setiap peserta dapat semakin
terpacu untuk belajar firman Tuhan dengan lebih sungguh-sungguh.

b. Kelas Pengantar Perjanjian Lama (PPL)

Diskusi kelas lanjutan PPL berjalan cukup baik. Ada 22 peserta yang
mengikuti kelas ini. Sampai akhir diskusi, ada satu peserta yang
dinyatakan gugur atau tidak lulus karena tidak aktif berdiskusi.
Secara keseluruhan, semua peserta cukup aktif memunculkan berbagai
gagasan dan argumentasi. Meskipun ada pro dan kontra, suasana diskusi
tetap terkendali dan tidak ada peserta yang melanggar peraturan. Pro
dan kontra dalam diskusi adalah sesuatu yang wajar, karena ada
berbagai pandangan yang diharapkan dapat saling melengkapi. Harapan
kami, para peserta dapat belajar sebanyak mungkin untuk terus
mengembangkan diri dalam menggali firman Tuhan dengan lebih dalam.

3. Sertifikat PESTA

Beberapa waktu yang lalu, staf Admin PESTA telah menyelesaikan
pembuatan sertifikat PESTA untuk periode tahun 2008 -- 2012. Mungkin
ada yang bertanya, mengapa sertifikat tertunda begitu lama? Kendala
yang paling utama adalah kurangnya tenaga untuk mengerjakannya. Puji
Tuhan, akhirnya semua sertifikat dapat diselesaikan dan siap untuk
dikirim ke peserta yang berhak menerima sertifikat. Status penilaian
telah dicek ulang supaya tidak ada kesalahan, dan saat ini staf Admin
masih harus mencocokkan alamat-alamat peserta, supaya semua sertifikat
dapat dikirimkan ke alamat yang benar. Doakan supaya semua sertifikat
bisa terkirim lancar tanpa ada kendala.

4. Pelaksanaan Pembelajaran Yunani (Kelas Dasar)

Kelas Yunani e-Kalimera (Basic) adalah kelas PESTA yang dibuka untuk
mempelajari bahasa Yunani dasar melalui fasilitas Facebook group.
Moderator kelas ini adalah Ibu Vika dan peserta yang mengikutinya ada
21 orang. Proses pembelajaran yang sedang berlangsung saat ini adalah
belajar cara baca bahasa Yunani dan transliterasinya. Setiap peserta
juga mendapat tugas yang harus dikerjakan. Setelah dikerjakan, tugas
tersebut akan dibahas bersama-sama. Kendala terbesar dalam kelas ini
adalah tidak semua peserta aktif mengerjakan tugas dan ikut
berdiskusi. Harapan kami setiap peserta dapat serius belajar materi
yang diberikan.

5. Informasi Kelas Paskah dan KRP

Kelas diskusi PESTA yang saat ini sedang berlangsung adalah kelas
Paskah dan Kehidupan Rasul Paulus (KRP). Kelas Paskah dimulai pada
tanggal 22 Februari 2012 dan diikuti oleh 24 peserta. Sedangkan kelas
KRP dimulai pada awal Maret 2012 dengan peserta 27 peserta. Doakan
agar pelaksanaan kelas diskusi ini dapat berjalan dengan lancar, dan
setiap peserta semakin memahami kekayaan firman Tuhan.

         ARTIKEL: KUNCI MENUJU KEHIDUPAN KRISTEN YANG DINAMIS

Mengerti sifat-sifat Allah yaitu kesucian-Nya, kasih-Nya,
kemahakuasaan-Nya, hikmat-Nya, kasih karunia-Nya, dan kuasa-Nya
merupakan satu perkara terbesar yang pernah saya alami, sebab suatu
kehidupan Kristen yang dinamis dimulai dengan pandangan seseorang
mengenai Allah. Sewaktu saya mengadakan perjalanan ke seluruh dunia,
mengunjungi banyak negara, dan berhubungan dengan banyak agama, saya
mendapati bahwa orang-orang, masyarakat, dan bahkan bangsa-bangsa
dipengaruhi oleh pandangan mereka mengenai Allah. Jikalau saya percaya
pada kemahakuasaan Allah, saya tidak akan bingung ketika ada hal-hal
yang tidak beres.

Jikalau saya percaya Allah bekerja dalam semua urusan bangsa-bangsa,
jikalau saya percaya bahwa Ia memunyai rencana bagi manusia, maka
kendati pun kesengsaraan, kesusahan, dan tragedi datang, saya bisa
menanggulanginya sebab saya mengetahui bahwa Allah yang memerintah
hidup saya akan menyediakan semua keperluan saya sebagaimana yang
telah Dia janjikan.

Hal paling penting yang dapat saya sampaikan kepada orang percaya
adalah bahwa Allah itu bisa dipercaya. Namun, jikalau kita tidak
mengetahui siapa Allah itu, kita tidak bisa percaya kepada-Nya.
Alkitab berkata, "Orang benar akan hidup oleh iman" (Roma 1:17), bahwa
"segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman adalah dosa" (Roma 14:23),
dan "tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah" (Ibrani
11:6). Saya tidak bisa menunjukkan iman jika saya tidak mengetahui dan
mengerti objek iman saya, yaitu Allah dan firman-Nya yang suci.

Jadi, kunci menuju kehidupan Kristen yang dinamis adalah mengenal
Allah dan menguasai firman-Nya. Pengetahuan itu tidak boleh dangkal
dan mengenai hukum semata-mata. Sebetulnya, banyak orang yang diberi
daftar tentang berbagai keharusan dan larangan merasa putus asa dan
berkata, "Tidak mungkin saya dapat hidup sebagai orang Kristen." Untuk
mengetahui kunci menuju kehidupan Kristen yang dinamis, seseorang
perlu menyadari bahwa kehidupan Kristen adalah suatu hidup persekutuan
-- satu persekutuan adikodrati. Orang tidak mungkin menjalani hidup
kekristenan sendirian.

Hal itu yang membawa kita kepada kunci kedua menuju kehidupan yang
dinamis dengan Tuhan, yaitu kita harus mengetahui bahwa Kristus yang
ada di dalam Alkitab hidup di dalam kita. Yesus Kristus adalah
penjelmaan Allah, Allah yang sempurna, manusia yang sempurna,
pernyataan dari Allah yang tidak kelihatan, Oknum yang di dalam Dia
berdiam seluruh kepenuhan ke-Allahan, Oknum yang berkata, "Kepada-Ku
telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi." (Matius 28:18)
Walaupun demikian, Ia dengan kuasa kebangkitan-Nya lebih dekat dengan
kita daripada tangan kita sendiri, daripada kaki kita, bahkan daripada
napas kita.

Segala sesuatu tentang hidup kekristenan melibatkan persekutuan dengan
Yesus, Anak Allah yang tak ada bandingannya, tiada taranya, tak ada
duanya.

Hal pertama yang saya lakukan setiap pagi adalah berlutut dan mengakui
kehadiran Kristus di dalam diri saya dan kepemimpinan-Nya sebagai
Tuhan hidup saya. Saya mengundang Dia untuk berjalan mengelilingi
tubuh saya, untuk menyertai saya sepanjang hari itu. Saya memohon
pada-Nya untuk berpikir dengan pikiran saya, mengasihi melalui hati
saya, berbicara melalui mulut saya, dan terus mencari serta
menyelamatkan jiwa yang terhilang melalui saya. Itulah yang Yesus
ingin lakukan dalam setiap hidup kita.

Doa adalah sumber hidup bagi hubungan yang vital dengan Kristus.
Melalui doa kita telah diberi surat kuasa. "Dan apa juga yang kamu
minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya." (Yohanes 14:13) Seseorang
tidak mungkin mengalami kehidupan Kristen yang dinamis tanpa kuasa dan
hak istimewa dan penggunaan doa.

Doa bukan hanya berarti berkata-kata dengan Tuhan. Doa adalah suatu
hubungan erat. Doa adalah mendengarkan. Sesungguhnya, saya mungkin
lebih banyak menggunakan waktu untuk mengajukan pertanyaan kepada
Tuhan dan berhubungan erat dengan-Nya, serta merenungkan firman-Nya
daripada untuk berbicara kepada-Nya. Orang tentu harus hati-hati,
sebab banyak orang mengatakan bahwa Allah menyuruh mereka melakukan
berbagai hal yang mengerikan. Misalnya, Allah tidak menyuruh setengah
lusin orang laki-laki untuk mengawini seorang gadis tertentu yang
kebetulan sangat cantik menurut mereka. Allah tidak berfirman,
"Bunuhlah istrimu." Pada waktu Allah berbicara kepada kita dalam batin
kita yang terdalam, suara-Nya tepat seperti isi Alkitab. "Karena
Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan
menurut kerelaan-Nya." (Filipi 2:13) Allah tidak pernah memberi kesan
berlawanan dengan apa yang telah Ia tulis di dalam firman-Nya.

Merupakan fakta yang menyedihkan bahwa walaupun kita memunyai hal
istimewa untuk berdoa, kendati kita mengenal Allah dan bersekutu
dengan Dia, kita toh sering gagal dalam usaha untuk menjalani
kehidupan Kristen. Kami mengadakan penelitian di seluruh dunia, dan 95
persen dari orang-orang di dalam perkumpulan Kristen menunjukkan bahwa
mereka tidak melakukan hal-hal yang mereka tahu harus mereka lakukan.
Dalam 1 Korintus 3, Paulus menggambarkan tiga macam orang di dunia ini
-- manusia duniawi, manusia rohani, dan orang Kristen duniawi. Orang
Kristen duniawi adalah orang percaya yang telah mengalami kelahiran
baru, tetapi seperti yang dikatakan Paulus, ia hidup sebagai bayi
Kristen, kadang-kadang bertindak seolah-olah ia tidak mengenal Yesus
Kristus sama sekali.

Mengapa orang Kristen mengalami konflik seperti ini? Mengapa ada
kegagalan untuk menjalani hidup sesuai dengan apa yang kita ketahui?
Saya melihat ada tiga alasan: dunia, daging, dan Iblis. Seperti yang
kita baca dalam 1 Yohanes 2, kita tidak boleh mengasihi dunia atau
hal-hal yang ada di dalam dunia. Saya menyukai ayat-ayat dalam firman
Allah yang Hidup, yang berbunyi: "Berhentilah mencintai dunia yang
jahat ini dan segala yang disajikannya, karena apabila saudara
mencintainya, menunjukkan bahwa saudara tidak sungguh-sungguh
mengasihi Allah. Karena segala perkara dunia ini, keinginan-keinginan
jahat ini -- kegilaan seks, keinginan membeli segala sesuatu yang
menarik hati, dan kecongkakan yang datang dari kekayaan dan kebesaran
-- bukan berasal dari Allah, melainkan dari dunia yang jahat ini.
Dunia ini akan lenyap, tetapi barangsiapa tetap melakukan kehendak
Allah, ia akan hidup kekal." (1 Yohanes 2:15-17)

Dalam Galatia 5:16-17 kita membaca, "Hiduplah oleh Roh, maka kamu
tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging
berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan
keinginan daging -- karena keduanya bertentangan -- sehingga kamu
setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki." Selama kita
hidup, peperangan dengan daging berlangsung terus. Paulus berbicara
tentang hal ini dalam Roma pasal 7, "Sebab bukan apa yang aku
kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak
aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat ... Aku manusia
celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?" (Roma
7:19,24)

Bersama dengan daging, Iblis juga merupakan musuh yang sangat nyata.
Efesus 6:12 -- FAYH berkata, "Sebab kita tidak berperang melawan
manusia, melainkan pribadi-pribadi yang tidak berjasad,
penguasa-penguasa dunia yang tidak kelihatan, setan-setan yang
berkuasa dan penghulu-penghulu kegelapan yang memerintah dunia ini;
dan melawan roh-roh jahat yang sangat besar jumlahnya." Ada kuasa
Iblis di dunia ini. Kita perlu mengetahui bahwa terpisah dari kekuatan
dan kekuasaan Tuhan kita, yang diam di dalam kita melalui Roh Kudus,
kita tidak mungkin bisa melawan serangan dan pencobaan Iblis. Iblis
adalah musuh yang hebat. Tidaklah mungkin menjadi seorang Kristen yang
berkemenangan, yang menjalani kehidupan yang dinamis, tanpa kekuasaan
Roh Kudus. Yesus berkata, "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh
Kudus turun ke atas kamu." (Kisah Para Rasul 1:8) Orang yang berusaha
untuk melayani Allah dengan daging tanpa Roh Kudus pasti mengalami
kegagalan.

Satu-satunya yang bisa menolong saya untuk menjalani kehidupan Kristen
yang taat pada Alkitab adalah Yesus Kristus sendiri, melalui kuasa Roh
Kudus. Yohanes 16 mencatat perkataan Yesus kepada murid-murid-Nya pada
malam sebelum penyaliban-Nya: "Adalah lebih berguna bagi kamu, jika
Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan
datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia
kepadamu. Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsyafkan dunia akan dosa,
.. Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak
akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri... Ia akan memuliakan Aku."
(Yohanes 16:7,8,13,14)

Bila kita mengerti bahwa Roh Kudus tinggal di dalam kita dan kita
menggunakan kuasa istimewa-Nya oleh iman, kita bisa mengalami
kehidupan Kristen yang dinamis dan berkemenangan. Tetapi rata-rata
orang tidak mengerti hal ini. Penyelidikan kami menunjukkan bahwa
sekurang-kurangnya 95 persen orang Kristen di dunia ini tidak mengerti
peranan Roh Kudus di dalam hidup mereka.

Sepanjang hidup kita, manusia lama berperang melawan sifat baru. Kita
harus memutuskan kepada siapa kita menghambakan diri -- apakah kita
akan mengizinkan Iblis melalui sifat lama memengaruhi hidup kita, atau
apakah kita akan menggunakan kekuasaan Allah melalui sifat baru kita
untuk hidup sesuai dengan firman Allah. Ini merupakan tindakan
berdasarkan kehendak -- satu keputusan yang menentukan nasib kita.

Diambil dari:
Judul buku: Pola Hidup Kristen
Judul artikel: Kunci Menuju Kehidupan Kristen yang Dinamis
Penulis: William Bright
Penerbit: Gandum Mas, Malang 2002
Halaman: 41 -- 45

POKOK DOA

1. Doakan para peserta yang saat ini sedang mengikuti kelas diskusi
Paskah dan KRP. Kiranya setiap peserta dapat belajar dan mendapatkan
berkat yang berlimpah.

2. Doakan agar Staf Admin PESTA dapat segera mengirimkan
sertifikat-sertifikat PESTA kepada semua peserta yang telah lulus
kelas diskusi.

3. Saat ini divisi PESTA membutuhkan tambahan staf baru. Kiranya Tuhan
mengirimkan orang yang tepat, yang memiliki hati dan kerinduan untuk
melayani Tuhan.

Kontak: < beritapesta(at)sabda.org >
Redaksi: Desi Rianto, Yonathan Sigit, dan Yulia Oeniyati
(c) 2012 Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org >
< http://fb.sabda.org/pesta >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org