Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/58

Berita PESTA edisi 58 (16-12-2011)

Desember/2011


Berita PESTA
Edisi 58/Desember 2011

DAFTAR ISI
BERITA PESTA:
1. KELAS NATAL 2011
2. KELAS PESTA 2012
3. PEMBUKAAN DIK & PPL 2012
4. PERUBAHAN DARI GOOGLE GROUPS KE SISTEM LYRIS
5. FITRI NURHANA PINDAH PELAYANAN
ARTIKEL: MENGAPA YESUS KRISTUS LAHIR MELALUI ANAK DARA?
KESAKSIAN: KESAKSIAN KELAS GSM A SEPTEMBER/OKTOBER 2011
POKOK DOA

Shalom,

Penghujung tahun 2011 sudah di depan mata dan tahun 2011 akan segera
meninggalkan kita. Kami berharap Anda menutup tahun ini dengan penuh
sukacita, karena Anda telah mengisi tahun ini dengan hal-hal yang
berharga bagi kekekalan.

Tapi sebelum menutup tahun 2011, Anda pasti disibukkan lebih dahulu
dengan persiapan perayaan Natal, baik di gereja ataupun komunitas
Anda. Untuk itu, kami menyajikan berita Natal bagi Anda yang berjudul
"Mengapa Yesus Kristus Lahir Melalui Anak Dara?" Doa kami, semoga kita
semua semakin menghayati arti Natal yang sesungguhnya.

"Selamat Natal dan Tahun Baru 2012" kami ucapkan kepada semua alumni
dan anggota PESTA. Kiranya anugerah keselamatan-Nya selalu melimpah
dalam hidup kita.

Sampai jumpa pada tahun 2012.

Pemimpin Redaksi Berita PESTA,
Desi Rianto
< ryan(at)in-christ.net >
< http://pesta.org >

                             BERITA PESTA

1. Penutupan Kelas Diskusi Natal 2011

Kelas diskusi Natal 2011 telah berlangsung dan berakhir dengan baik.
Puji Tuhan. Kelas ini diikuti oleh 18 peserta dan hampir semua bisa
ikut berinteraksi dengan lancar, kecuali 4 orang yang kurang aktif.
Selain berdiskusi tentang pokok-pokok penting Natal, para peserta juga
membagikan pengalaman pribadi mereka dalam merayakan Natal di tempat
pelayanannya masing-masing. Doa kami, kiranya melalui kelas diskusi
ini, setiap peserta dapat membagikan makna Natal yang sejati dalam
keluarga, sahabat, dan di tempat pelayanan masing-masing.

2. Kelas PESTA 2012

Pada tahun 2012, kelas PESTA akan membuka lebih banyak kelas diskusi,
karena akan ada dua kelas paralel per periode. Dengan adanya perubahan
ini diharapkan para alumni bisa belajar lebih banyak lagi. Berikut ini
adalah jadwal akademis PESTA tahun 2012:

a. Januari/Februari 2012:
- Kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK)
- Kelas Pengantar Perjanjian Lama (PPL)
b. Maret/April 2012:
- Kelas Paskah
- Kelas Kehidupan Rasul Paulus (KRP)
c. Mei/Juni 2012:
- Kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK)
- Kelas Doktrin Alkitab -- kelas baru
d. Juli/Agustus 2012:
- Kelas Pembentukan Rohani Kristen (PRK)
- Kelas Apologetika Untuk Awam I (AUA)
e. September/Oktober 2012:
- Kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK)
- Kelas Doktrin Allah -- kelas baru
f. November/Desember 2012:
- Kelas Pernikahan Kristen Sejati (PKS)
- Kelas Natal

Kalender akademis ini dapat Anda lihat di:
< http://pesta.org/kursus_2012 >. Pastikan Anda untuk ikut mendaftar
dan bagikan juga informasi ini kepada teman-teman lain.

3. Pembukaan Kelas DIK Januari/Februari 2012 dan Kelas PPL 2012

Pada awal tahun 2012 kelas PESTA akan dimulai dengan dua kelas
diskusi. Kelas diskusi tersebut adalah kelas Dasar-Dasar Iman Kristen
(untuk peserta baru) dan Pengantar Perjanjian Lama (untuk alumni).
Sudah cukup banyak yang mendaftar, tapi masih banyak yang bergumul
untuk menyelesaikan tugas tertulis yang diminta. Doakan agar mereka
dapat mengumpulkan tugas tepat waktu. Pembukaan kelas diskusi akan
dimulai pada tanggal 17 Januari 2012. Untuk informasi pendaftaran dan
persyaratan pendaftaran, silakan berkunjung ke situs PESTA:
< http://www.pesta.org/formulir_pendaftaran_dik_0 >,
4. Perubahan dari Google Groups ke Sistem Lyris

Berhubung dengan perubahan kebijakan pendaftaran di Google Groups,
maka fasilitas diskusi PESTA akan kembali menggunakan Sistem Lyris
(yang sebelumnya sudah digunakan PESTA sebelum memakai Google Groups).
Diharapkan dengan menggunakan Sistem Lyris ini, kelas diskusi PESTA
tidak lagi mengalami gangguan dan kelas bisa dimulai tepat waktu
karena alasan kesulitan pendaftaran. Demikian kiranya semua peserta
menjadi maklum.

5. Fitri Nurhana Pindah Pelayanan ke Jambi

Sejak bulan Desember 2011, Fitri Nurhana (salah satu moderator dan
staf PESTA) telah mengundurkan diri dari Yayasan Lembaga SABDA untuk
mengikuti suami ke Jambi dan melakukan pelayanan baru di sana. Terima
kasih banyak atas semua jerih lelahnya selama ini dalam membantu
pelayanan tim PESTA. Kiranya kasih dan rahmat-Nya selalu melimpah
dalam kehidupan rumah tangga, keluarga, dan pelayanan di Jambi. Tuhan
memberkati.

       ARTIKEL: MENGAPA YESUS KRISTUS LAHIR MELALUI ANAK DARA?

Pertanyaan yang sering diajukan berkaitan dengan kelahiran Yesus
Kristus (Natal) adalah: Mengapa Yesus Kristus harus lahir melalui anak
dara? Tidak cukupkah Ia lahir seperti manusia pada umumnya? Bagaimana
mungkin seorang perempuan yang belum bersuami dapat melahirkan anak?

Penggenapan Janji Allah

Ketika kita menilai peristiwa kelahiran Yesus Kristus melalui anak
dara, maka yang perlu kita ketahui adalah Allah telah menggenapi
janji-Nya. Pada saat manusia melanggar perintah Allah dan jatuh dalam
dosa (Kejadian 3), maka Allah berfirman (bernubuat) kepada manusia,
bahwa "keturunan perempuan" akan meremukkan kepala si ular (Iblis).
Istilah "keturunan perempuan" sebenarnya bukanlah istilah yang wajar
dalam tradisi Yahudi, mengingat garis keturunan selalu dihubungkan
dengan laki-laki, bukan perempuan (bnd. Kejadian 5). Namun faktanya,
Musa, penulis Kitab Kejadian, tidak menuliskannya "keturunan
laki-laki", sebaliknya dituliskan "keturunan perempuan" (Kejadian
3:15). Apakah Musa telah melakukan suatu kekeliruan? Tentu saja tidak!
Ia menulis apa yang Allah janjikan bagi keselamatan manusia yang telah
jatuh dalam dosa, bahwa melalui "keturunan perempuan" akan lahir Juru
Selamat manusia. Artinya, Sang Juru Selamat manusia dilahirkan bukan
dari hasil hubungan antara laki-laki dan perempuan, tetapi melalui
"perempuan" saja.

Janji Allah ini kemudian diberitakan-Nya kembali pada zaman Nabi
Yesaya, yang mengatakan: "Sesungguhnya, seorang perempuan muda (gadis)
mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan
menamakan Dia Imanuel." (Yesaya 7:14) Nubuatan ini mengacu pada berita
yang sama, bahwa Sang Imanuel, Juru Selamat manusia akan lahir melalui
seorang gadis muda. Maka, sesuai waktu dan rencana-Nya (Galatia 4:4),
Allah menggenapi janji tersebut melalui seorang gadis muda bernama
Maria (Lukas 1:34-38). Bagaimana Allah melakukan-Nya? Sesuai
janji-Nya, Ia melakukannya tanpa keterlibatan seorang laki-laki
(Yusuf).

Dalam silsilah Yesus Kristus, Matius memberikan penjelasan yang
menarik tentang hal ini. Dari Matius 1:2-15, ia menggunakan bentuk
kata kerja aktif untuk kata "memperanakkan". Namun, ketika ia sampai
pada kelahiran Yesus Kristus (ayat 16), ia mengatakannya dengan bentuk
yang berbeda:

1. Yusuf tidak dikatakan memperanakkan Yesus Kristus secara langsung
seperti silsilah sebelumnya.

2. Kelahiran Yesus dihubungkan dengan Maria, bukan Yusuf. Lembaga
Alkitab Indonesia (LAI) tampaknya juga memahami hal ini dengan tepat
melalui penggunaan kata yang berbeda. Untuk silsilah sebelumnya,
seperti "Abraham memperanakkan Ishak," LAI memakai kata
"memperanakkan", yang berarti keterlibatan secara aktif Abraham dalam
menurunkan Ishak. Namun ketika menerjemahkan kelahiran Yesus, LAI
menggunakan kata: "melahirkan", yang menjelaskan bahwa kelahiran Yesus
itu tidak ada keterlibatan Yusuf secara langsung dalam
memperanakkan-Nya.

3. Kata "melahirkan" (ayat 16) berbentuk pasif, sehingga hal ini
menjelaskan, meskipun Kelahiran Yesus Kristus melalui seorang gadis
Maria, namun kelahiran-Nya adalah mutlak tindakan Allah sendiri, yakni
bagaimana Allah (Putra) menjadi manusia (bnd. Yohanes 1:14; Matius
1:20; Lukas 1:35). Jadi, Yesus Kristus melalui seorang gadis bernama
Maria adalah penggenapan janji Allah, di mana melalui Yesus Kristus,
manusia berdosa dapat diselamatkan (bnd. Yohanes 3:16-21, 14:6).

Allah yang Kudus Berjumpa dengan Manusia Berdosa

Keberdosaan manusia telah membuat dirinya tidak layak berdiri di
hadapan kekudusan Allah. Manusia yang mencoba berhadapan muka dengan
Allah secara langsung pasti binasa. Kondisi ini sangat mengerikan,
karena kekudusan Allah tidak dapat berjumpa dengan keberdosaan
manusia.

Ketika Musa ingin berhadapan muka dengan Allah secara langsung, apa
yang terjadi? Allah harus melindunginya dengan tangan-Nya,
menempatkannya di lekuk gunung, dan apa yang dapat dilihat Musa? Musa
hanya melihat belakang Allah, sebab tidak ada seorangpun yang dapat
melihat Allah dapat hidup (Keluaran 33:18-23).

Namun melalui kelahiran anak dara, Allah hadir di tengah-tengah
umat-Nya. Allah memakai kelahiran melalui anak dara, agar manusia
dapat melihat-Nya secara langsung. Kelahiran anak dara merupakan
sarana yang tepat, di mana keilahian Allah dapat bersatu dengan
kemanusiaan, seperti perkataan Yohanes: "Firman itu telah menjadi
manusia." (Yohanes 1:14) Mengapa Allah harus menjadi manusia? Sebab
tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah, tetapi Yesus Kristus,
Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dia yang menyatakan-Nya
(Yohanes 1:18). Artinya, Allah harus menjadi manusia, supaya manusia
dapat berjumpa dengan-Nya.

Hal ini menjelaskan dua hal: Pertama, Kekristenan tidak pernah
menempatkan manusia Yesus menjadi Allah, seolah-olah kekristenan
mengakui bahwa manusia biasa dapat menjadi Allah. Sebaliknya
kekristenan mengakui Yesus adalah Allah yang menjadi manusia. Yesus
adalah Allah sejati dan manusia sejati, sehingga melalui-Nya, Allah
yang kudus dapat berjumpa dengan manusia yang berdosa. Melalui-Nya
pula Allah yang kudus memperdamaikan diri-Nya dengan manusia berdosa
(2 Korintus 5:17-19). Jadi, Allah memakai kelahiran anak dara, agar
diri-Nya dapat berjumpa dengan manusia berdosa. Dengan jalan ini pula,
yakni melalui Yesus Kristus (Allah dan Manusia Sejati), Ia membuka
jalan bagi keselamatan manusia (Yohanes 14:6).

Kedua, Kekristenan tidak pernah mengakui bahwa Yesus berubah menjadi
Allah pada saat Ia dibaptis di sungai Yordan (bnd. Matius 3:16-17),
seperti pengakuan bidat-bidat Kristen. Sebaliknya, Alkitab menjelaskan
bahwa kelahiran Yesus Kristus melalui anak dara, membuktikan Dia
adalah Allah yang menjadi manusia, bukan manusia yang diangkat jadi
Allah. Yohanes 1:1-3, 14-18, 8: 42, 58; dan Wahyu 1:8, 17-18
membuktikan tentang praeksistensi Yesus, yang adalah Allah, dan dengan
cara kelahiran melalui anak dara, Ia hadir di tengah-tengah manusia
berdosa, agar barangsiapa percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup kekal (Yohanes 3:16).

Menjamin Kemanusiaan Yesus Tidak Berdosa

Mungkin kita bertanya, "kelahiran melalui manusia yang berdosa, sudah
pasti berdosa; bagaimana kelahiran Yesus Kristus melalui anak dara
Maria dapat tidak berdosa? Bukankah Maria adalah seorang berdosa?"

Maria adalah manusia berdosa adalah benar, sebab kekristenan tidak
pernah mengakui Maria sebagai seseorang yang dilahirkan kudus oleh
Allah. Alkitab sendiri menjelaskan bahwa Maria memerlukan Allah
sebagai Juru Selamatnya (Lukas 1:47), dan ia juga mempersembahkan
korban persembahan sebagai penghapusan dosa (Lukas 2:22-24; bnd.
Imamat 12:6-8). Ini berarti Maria adalah manusia berdosa. Namun,
bagaimana kelahiran Yesus Kristus melalui anak dara Maria dapat
menjamin ketidakberdosaan-Nya?

Alkitab menjelaskan bahwa kelahiran Yesus Kristus melalui anak dara
tidak bergantung pada keberadaan Maria yang berdosa, tetapi "Kuasa
Allah yang Mahatinggi", sehingga "anak yang akan dilahirkannya adalah
kudus, Anak Allah" (Lukas 1:35). Perkataan Malaikat kepada Maria
tersebut menjawab dua hal:

1. Peristiwa kelahiran Yesus Kristus melalui anak dara adalah karena
kuasa Allah.

2. Kuasa Allah sendiri yang menjamin kemanusiaan Yesus tidak berdosa
(kudus).

Hal ini sama seperti yang diungkapkan Matius, ketika ia menjelaskan
kelahiran Yesus melalui Maria. Matius menggunakan bentuk kata pasif
untuk kata "melahirkan," meskipun Yesus lahir dari Maria. Penggunaan
bentuk pasif tersebut menjelaskan bahwa Allah Roh Kuduslah yang
menjamin kemanusiaan Yesus yang dikandung Maria adalah kudus. Dengan
kata lain, kelahiran melalui anak dara Maria dapat menjamin kekudusan
kemanusiaan Yesus Kristus dalam arti:

1. Tidak ada keterlibatan manusia berdosa (laki-laki) di dalamnya.

2. Keterlibatan pasif Maria. Artinya, Yesus lahir dari rahim Maria,
tetapi kekudusan Yesus bukan bergantung pada keberdosaan Maria, tetapi
peran Roh Kudus di dalamnya. Malaikat mengatakan: "Sebab anak yang di
dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus." (Matius 1:20) Itulah
sebabnya, di dalam pengakuan Iman rasuli dikatakan: "Aku percaya
kepada Yesus Kristus, yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari
anak dara Maria."

Makna Kelahiran Melalui Anak Dara Bagi Iman Kita

Kelahiran Yesus Kristus melalui anak dara Maria memiliki implikasi
yang signifikan bagi iman kita:

1. Allah tidak pernah berdusta terhadap janji-Nya.
2. Allah selalu berinisiatif untuk mengasihi kita.
3. Kita memiliki jalan pendamaian melalui Yesus Kristus yang adalah
   Allah sejati dan manusia sejati.
4. Yesus adalah satu-satunya jalan (perantara) bagi kita berjumpa
   dengan Allah (bukan melalui Maria, sebab kelahiran melalui anak
   dara menekankan siapa Yesus sebenarnya, bukan menekankan status Maria).
5. Yesus adalah satu-satunya Juru Selamat manusia, sebab di dalam-Nya
   kita mendapatkan pendamaian dengan Allah.

Kiranya dalam menyambut atau memperingati Natal tahun ini, iman kita
semakin dikuatkan, berakar, bertumbuh, dan berbuah di dalam Dia.
Kiranya Natal tidak membuat kita sibuk tanpa memperoleh pengertian
yang mendasar darinya. Sebaliknya, Natal menjadikan kita semakin
mengenal Dia. Amin.

Diambil dari:
Nama situs: Gereja Kristen Abdiel Gloria
Alamat URL: http://gkagloria.or.id/artikel/an09.php
Penulis: Ev. Liem Sien Liong
Tanggal Akses: 5 Desember 2011

        KESAKSIAN: KESAKSIAN KELAS GSM A SEPTEMBER/OKTOBER 2011

Belajar dari Pengalaman (Charista Chrisanty)

Melalui diskusi GSM ini, saya belajar dari pengalaman setiap peserta
GSM yang sangat bervariasi dalam menggunakan talenta untuk pelayanan
anak. Para peserta GSM mencurahkan kemampuan mereka untuk mengajar
secara kreatif dalam membekali anak-anak dengan firman Tuhan. Saya
terdorong untuk belajar memaksimalkan setiap potensi yang saya miliki
untuk kemuliaan Tuhan melalui pelayanan SM.

Pelayanan Anak (Dedy Yanuar)

Puji Tuhan, setelah berdiskusi dengan sesama pelayan Sekolah Minggu,
saya semakin diperlengkapi dan semakin memahami bahwa setiap tempat
ada kesulitan yang berbeda-beda. Untuk, itu penting sekali untuk
selalu bersyukur di mana pun Tuhan tempatkan kita untuk melayani.

Semakin Termotivasi (Wandy Erwandi)

Saya banyak mendapat berkat setelah mengikuti kelas GSM ini, walaupun
saya bukan seorang GSM, tetapi hanya membantu di SM. Melalui kelas
ini, saya lebih mengerti pelayanan SM sangat penting bagi gereja.
Karena anak-anak sangat perlu mendapat pembekalan rohani untuk
mengenal Allah. Saya mendapat berkat dari teman-teman yang sudah lama
melayani SM, terutama melalui kesaksian, sharing, dan semangat mereka
dalam pelayanan SM. Kelas ini sangat mendorong saya, supaya lebih giat
dan bersemangat dalam pelayanan SM.

Pentingnya SM (Andy Hardjono)

Banyak hal yang saya baru mengerti mengenai seluk-beluk tentang SM,
karena selama ini hanya menjadi "pengamat" aktivitas anak ini.
Tentunya berkat rohani ini penting sebagai persiapan untuk memasuki
dunia SM. Jadi melalui kelas ini, saya menjadi tahu betapa pentingnya
kelas SM dan guru SM yang berkualitas demi kelangsungan pertumbuhan
gereja.

Mengetahui Kondisi (Feronica)

Dengan mengikuti diskusi ini, saya disegarkan kembali mengenai
motivasi dan visi kita dalam pelayanan anak. Selain memperkaya
wawasan, saya juga dapat mengetahui kondisi pelayanan anak dari
berbagai denominasi gereja. Dan yang terpenting, saya dapat saling
berbagi informasi situasi tempat pelayanan, baik mengenai rekan
sekerja, materi, kondisi pelayanan, cara mempersiapkan pembelajaran,
dan cara mengajar.

Banyak Masukan (Inriaty Josephien)

Saat ini saya tidak mengajar SM, saya hanya mengantarkan anak saya ke
SM untuk mengikuti ibadah anak. Dengan mengikuti kelas ini, saya
mendapat banyak perbandingan untuk dapat sharing dan masukan bagi GSM
di tempat anak saya mengikuti SM.

Sangat Memberkati (Afera Yoshinta Devi)

Pada waktu saya menemukan informasi mengenai kursus pelayanan GSM di
PESTA, saya berpikir bahwa saya hanya akan menerima makalah dan soal
tentang pelayanan Anak. Ternyata di dalam kursus ini lebih menekankan
diskusi dan sharing. Jujur awalnya saya malas untuk mengikuti kelas
diskusi ini. Tapi karena telah mendaftar, akhirnya saya tetap
mengikutinya. Wow, ternyata saya mendapat banyak pengetahuan baru
tentang pelayanan anak ini. Cara mengatasi masalah yang muncul serta
motivasi melayani. Sharing pengalaman setiap peserta GSM memberikan
saya semangat untuk lebih sungguh-sungguh melayani Tuhan.

Memberikan yang Terbaik (Christine Elizabeth)

Selama saya menjadi GSM, saya sering merasa bahwa pergumulan
menghadapi anak-anak SM sangat berat sekali. Melalui kelas diskusi
PESTA ini, saya disadarkan bahwa pergumulan yang dihadapi oleh para
GSM memang bervariasi satu sama lain. Hal ini mengajar saya untuk
tidak mudah putus asa. Sebaliknya, para GSM harus semakin berlomba-
lomba untuk memberikan yang terbaik dalam pelayanan SM. Selain itu,
pelajaran lainnya yang saya dapatkan adalah belajar untuk tidak cepat
merasa puas dan semakin memacu diri untuk mengajar lebih kreatif lagi.

Untuk melihat kesaksian kelas GSM B dapat Anda simak di:
< http://pesta.org/kesaksian >.

                             POKOK DOA

1. Doakan agar peserta PESTA yang telah menyelesaikan kelas diskusi
Natal 2011 dapat membagikan berkat Natal yang telah diterima di
keluarga dan tempat pelayanan masing-masing.

2. Dukung doa juga untuk para calon peserta kelas DIK dan PPL yang
saat ini sedang menyelesaikan tugas tertulis. Kiranya hikmat Tuhan
selalu memberikan pencerahan kepada mereka untuk dapat menyelesaikan
setiap tugas ini sesuai dengan batas waktu yang diharapkan.

3. Doakan persiapan hati para peserta dan para moderator baru yang
akan mengampu kelas diskusi. Kiranya, Tuhan menambahkan hikmat dan
pengetahuan firman Tuhan kepada para peserta dan moderator, sehingga
pelaksanaan diskusi dapat berjalan dengan efektif dan maksimal.

4. Doakan untuk pelaksanaan perayaan Natal gereja-gereja di seluruh
Indonesia, agar perayaan Natal dapat berjalan aman, lancar, dan tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

5. Doakan agar rencana kegiatan akademik PESTA yang telah disusun
untuk tahun 2012 dapat terlaksana dengan baik. Kiranya Tuhan
memberikan hikmat dan bijaksana, agar tim PESTA dapat menjalankan
setiap rencana sesuai dengan kehendak Tuhan.

Kontak: < beritapesta(at)sabda.org >
Redaksi: Desi Rianto, Yonathan Sigit, Yulia Oeniyati
(c) 2011 Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org >
< http://fb.sabda.org/pesta >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org