Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/53

Berita PESTA edisi 53 (30-4-2011)

April/2011


BERITA PESTA
Edisi 53/April 2011

DAFTAR ISI
BERITA PESTA: TIM PESTA MENGIKUTI KULIAH, DATA ALUMNI PESTA
              2005 -- 2011, PENGALAMAN KELAS PKS
ARTIKEL: YESUS TELAH BANGKIT
KESAKSIAN: PESERTA PKS 2011
POKOK DOA

Shalom,

Perayaan Paskah 2011 baru saja berlalu. Kiranya melalui peringatan
Paskah di gereja masing-masing, para pembaca Berita PESTA diingatkan
lagi betapa besarnya kasih Tuhan sehingga Ia rela berkorban dan
menderita demi keselamatan kita semua.

Kemenangan Kristus melalui kematian adalah kemenangan terbesar di
dalam alam semesta karena Ia telah mengalahkan problem paling besar
dan ikatan paling besar yang membelenggu manusia yaitu kuasa dosa dan
kuasa kematian. Kemenangan Kristus menunjukkan bahwa dosa sudah
dikalahkan-Nya. Karena itu kami, walaupun terlambat segenap staf PESTA
ingin mengucapkan: SELAMAT PASKAH kepada seluruh pembaca Berita PESTA.
Kiranya kuasa kebangkitan-Nya atas kuasa maut menjadi semakin nyata
dalam kehidupan kita.

Tuhan memberkati.

Pimpinan Redaksi Berita PESTA,
Desi Rianto
< ryan(at)in-christ.net >
< http://pesta.org >

                              BERITA PESTA

1. Tim PESTA Mengikuti Kuliah

Pada tanggal 15 - 17 April 2011, Tim PESTA yang terdiri dari Yonathan
Sigit, Fitri Nurhana, Desi Rianto (Ryan) mendapat kesempatan bergabung
dalam perkuliahan Pascasarjana Konseling Kristen yang diselenggarakan
oleh Institut Filsafat Teologi dan Kepemimpinan Jaffray di Solo.
Kuliah yang kami ikuti ini adalah kelas "Doktrin Manusia dan Dosa",
yang diampu oleh Ibu Yulia Oeniyati. Tujuan kami diwajibkan mengikuti
kuliah ini adalah agar kami terus belajar dan mengasah wawasan
sehingga dapat semakin membekali kami menjadi moderator-moderator
PESTA. Kami sangat bersyukur sekali bisa mengikuti kuliah padat ini,
kiranya apa yang telah kami pelajari dapat kami praktikkan untuk
mengampu kelas-kelas PESTA dengan lebih baik dan efektif.

2. Pengalaman Mengikuti Kelas Pernikahan Kristen Sejati/PKS
   [Fitri Nurhana]

Saya sungguh mengucap syukur dapat mengikuti kelas diskusi PKS 2011,
bersama dengan para alumni PESTA. Kelas diskusi PKS Maret 2011 ini
agak lain dari kelas PKS sebelumnya, karena selain diikuti oleh
peserta yang sudah menikah, kelas ini juga diikuti oleh beberapa
peserta yang belum menikah. Dari hasil evaluasi kami, hal ini sungguh
menjadi berkat karena bisa menjadi pelajaran pranikah bagi mereka yang
belum menikah. Meskipun para peserta adalah kaum awam, namun pemahaman
mereka tentang Alkitab cukup mendalam. Hal ini sangat menjadi berkat
untuk memahami pernikahan dari sudut pandang firman Tuhan. Secara
pribadi saya mengucap syukur bisa mengikuti kelas PKS ini karena
banyak hal yang saya peroleh mengenai kehidupan rumah tangga dan
segala permasalahannya serta solusinya. Semua topik yang telah dibahas
sangat memberkati saya dalam membina rumah tangga saya yang baru saja
saya jalani. Dari kesaksian mereka (dapat Anda baca di kolom
Kesaksian), para peserta lain juga banyak yang mendapat berkat.
Kiranya apa yang telah didapatkan dapat membawa kita semakin
mengetahui kehendak Tuhan dalam hidup rumah tangga kita. Tuhan Yesus
memberkati.

3. Data Alumni PESTA 2005 -- 2011

Sudah lama staf Admin PESTA rindu membereskan data-data alumni PESTA
yang cukup kacau, karena sempat terbengkalai, khususnya sebelum tahun
2008. Setelah bergumul mengerjakan selama beberapa bulan, akhirnya
pada bulan April 2011, staf Admin PESTA berhasil melengkapi semua data
Alumni PESTA dengan cukup baik, karena sebelumnya ada data-data tidak
lengkap, tapi ada juga yang rangkap. Puji syukur pada Tuhan, saat ini
semua data para Alumni, khususnya data peserta tahun 2005 - 2011,
telah lengkap dicatat oleh staf Admin PESTA, dengan jumlah sebanyak
378 peserta (tidak termasuk peserta yang tidak lulus atau yang hanya
sebagai pendaftar). Selain data-data pribadi, tercatat juga data-data
semua kelas PESTA yang pernah peserta diikuti. Doakan agar staf Admin
PESTA dapat memelihara data-data ini dengan baik dan melanjutkan
pencatatan dengan rapi.

4. Upgrade Situs PESTA

Situs PESTA sudah lama sekali tidak diupgrade secara teknis. Selain
mesinnya yang sudah kedaluwarsa (memakai sistem CMS Drupal 5), juga
banyak tampilan yang perlu ditata ulang dan perlu fitur-fitur baru
yang ditambahkan. Bekerja sama dengan Divisi WEB, saat ini staf Admin
PESTA sedang mendesain ulang situs PESTA. Banyak sekali yang harus
dikerjakan, karena itu mohon dukungan doa agar pekerjaan besar ini
bisa berjalan baik, dari satu tahap ke tahap berikutnya.

             ARTIKEL: YESUS TELAH BANGKIT (MATIUS 28:1-10)

Kematian adalah suatu realistis yang amat pahit, apalagi jika itu
terjadi dengan orang-orang yang amat dekat dengan kita dan sangat kita
kasihi. Kematian Tuhan Yesus, yang terjadi akibat tindakan kekerasan
dari orang-orang yang memusuhi-Nya, juga membawa kesedihan dan
keputusasaan yang amat dalam di hati murid-murid-Nya, khususnya Maria
Magdalena dan beberapa wanita yang lain. Walau demikian,
perempuan-perempuan ini tidak meninggalkan Yesus, mereka mengikuti
dan menyaksikan bagaimana Tuhan Yesus disiksa, disalib, dan mati.

Mengingat pada waktu tubuh Tuhan Yesus diturunkan dari kayu salib
telah menjelang malam dan hari Sabat hampir tiba, mengafani dan
merempahi tubuh-Nya dikerjakan dengan tergesa-gesa oleh Yusuf dari
Arimatea. Setelah Sabat lewat, mereka merencanakan akan datang kembali
untuk mengawetkan tubuh Tuhan Yesus dengan rempah-rempah dan minyak
mur (Markus 16:1). Maka, "Setelah hari Sabat lewat, menjelang
menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria
Magdalena dan Maria yang lain menengok kubur itu." (Matius 28:1)

Ungkapan "menjelang menyingsingnya fajar", menyatakan betapa dalamnya
kasih kedua perempuan itu kepada Tuhan Yesus. Pagi-pagi hari ketika
orang-orang masih tertidur pulas, kedua wanita ini telah datang ke
kuburan Tuhan Yesus. Firman Tuhan menyatakan ketika anak-anak Tuhan
memberikan kasih dan pengorbanan yang sungguh-sungguh kepada Tuhan,
kepada mereka juga akan diberikan berkat-berkat khusus. Maka tidak
heran jika berita kebangkitan Tuhan Yesus untuk pertama kali
disampaikan kepada Maria dan temannya. Contoh lain dapat kita lihat
dalam kehidupan orang-orang kudus di bawah ini:

Simeon, seorang imam yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan
bagi Israel, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia
tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi
Tuhan. "Pada hari yang ditetapkan, Anak itu dibawa masuk oleh orang
tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat.
Simeon menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah,
katanya: `Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai
sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat
keselamatan yang daripada-Mu`" (Lukas 2:25-29). Kerinduan hati Simeon
untuk melihat Juru Selamat dikabulkan oleh Tuhan dan pada hari itu ia
menggendong bayi Yesus.

Maria mengurapi Tuhan Yesus dengan minyak narwastu murni dan mahal
harga. Ketika diprotes Yudas, Yesus berkata, selama Injil diberitakan,
nama Maria selalu akan disebut orang.

Rasul Yohanes yang dengan setia mengikuti penyaliban Tuhan Yesus.
Sejak malam hari Yesus ditangkap sampai tubuh Tuhan Yesus diturunkan
dari kayu salib, Yohanes tetap setia menemani Tuhan Yesus. Sejarah
mencatat, hanya Yohanes satu-satunya rasul yang tidak mati martir dan
dibuang ke pulau Patmos. Pada hari tuanya ia banyak diberi
penglihatan-penglihatan yang luar biasa, salah satunya adalah
penglihatan Yesus Kristus sebagai Anak Domba yang memunyai tanduk dan
mata tujuh.

Gempa bumi terjadi pada waktu Tuhan Yesus mati. Terjadi lagi pada
waktu Maria Magdalena dan temannya mengunjungi kuburan Tuhan Yesus.
Ketika kedua perempuan itu tiba di kuburan, gempa bumi yang hebat
terjadi karena seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang
menggulingkan batu itu lalu duduk di atasnya (ayat 2). Gempa bumi akan
terjadi lagi pada waktu Tuhan Yesus datang kedua kali. Dalam
Perjanjian Lama, banyak dicatat bahwa ketika makhluk surgawi muncul
seringkali diawali dengan gempa bumi. Apa makna gempa bumi itu? Salah
satunya adalah, "Dengar, Tuhan akan berbicara." Setelah gempa,
malaikat Tuhan menggulingkan batu itu lalu ia duduk di atasnya. Ini
menyatakan apa? Duduk menyatakan bahwa Tuhan memegang penuh kendali
akan situasi yang ada, dan kemenangan sudah di tangan-Nya. Maut telah
ditaklukkan oleh Tuhan, maut telah ditelan dalam kemenangan.

Merasakan gempa bumi yang terjadi, kedua perempuan itu menjadi sangat
takut. Akan tetapi, malaikat Tuhan itu berkata kepada mereka: "Jangan
kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan. Ia
tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah
dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring." Inilah berita yang
sangat penting: "Yesus sudah bangkit". Malaikat itu kemudian
mengatakan dua hal: pertama, "sama seperti yang dikatakan-Nya".
Peristiwa ini bukan terjadi secara kebetulan, tapi sudah dinubuatkan
terlebih dahulu. Ini sudah dalam rencana Tuhan. Kedua, "Lihatlah
tempat Ia berbaring", artinya Ia sudah tidak ada di sini, ini
membuktikan Ia betul-betul sudah bangkit. Oleh sebab itu, Maria dan
temannya harus percaya akan berita ini. Kebangkitan Tuhan Yesus bukan
rekayasa manusia, tapi suatu fakta, suatu peristiwa yang nyata.

Moris Morison adalah seorang pengacara yang amat skeptis dengan berita
kebangkitan Yesus. Kemudian ia mempergunakan waktu 3 tahun untuk
meneliti apakah Yesus betul-betul bangkit. Melewatkan 3 tahun
penelitian yang melelahkan, akhirnya Morison menulis sebuah buku "Who
Moved The Stone?" Dalam buku itu, ia menekankan kembali bahwa
kebangkitan Yesus adalah suatu fakta yang tidak bisa dibantah oleh
siapa pun. Kebangkitan Yesus adalah betul-betul terjadi. Syukur, dari
motivasi untuk membantah fakta kebangkitan Yesus, akhirnya Morrison
menjadi pendukung yang berkobar-kobar akan kebangkitan Yesus.

Apakah Anda percaya bahwa Tuhan Yesus telah bangkit? Banyak orang
Kristen ketika ditanya, apakah Yesus bangkit atau tidak, mungkin
berkata, itu tidak relevan dengan hidup saya. Apakah Yesus telah
bangkit atau tidak, saya tidak merasakan apa-apa dalam hidup ini.
Bahkan sekalipun saya berdoa, saya juga tidak mendapatkan pertolongan
dari Tuhan. Bila Anda berada dalam keadaan seperti ini, Anda perlu
mengambil waktu untuk mengevaluasi hubungan Anda dengan Tuhan. Apakah
Tuhan Yesus yang telah bangkit itu betul-betul hidup dalam hidup saya?
Apakah kuasa-Nya bekerja dalam hidup saya? Paulus berkata: "Aku telah
disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku
sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku."
(Galatia 2:19-20)

Selanjutnya malaikat Tuhan itu berkata kepada kedua perempuan itu:
"Segeralah pergi dan katakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah
bangkit dari antara orang mati" (ayat 7). Peristiwa kebangkitan Tuhan
Yesus ini adalah suatu berita yang menggemparkan tapi sekaligus
mendatangkan sukacita yang amat besar. Maka berita ini tidak boleh
hanya disimpan untuk diri sendiri, tapi perlu disampaikan pada orang
lain pula. Semangat yang sama juga akan kita kumandangkan, bilamana
pada hari ini ada ahli yang berhasil menemukan obat pembasmi kanker
atau AIDS. Penemuan ini tidak bisa didiamkan saja. Semua orang perlu
mendengarnya, apalagi mereka yang sedang sekarat. Lebih-lebih ini
tentang keselamatan, berita sukacita tentang hidup dan harus
diwartakan.

Setelah itu malaikat Tuhan itu berkata lagi, "Ia mendahului kamu ke
Galilea; di sana kamu akan melihat Dia" Kemudian setelah Yesus
menampakkan diri kepada perempuan-perempuan itu, Yesus berkata pula:
"Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya
mereka pergi ke Galilea." Mengapa Tuhan Yesus ingin bertemu dengan
murid-murid-Nya di Galilea?

Menurut Matius 4:18-19, Galilea adalah tempat pertama di mana Tuhan
Yesus memanggil murid-murid-Nya untuk menjadi penjala manusia. "Mari,
ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia," kata Yesus.
Mendapatkan misi ini, murid-murid-Nya menjadi sangat bersemangat. Tapi
ketika Tuhan Yesus mati, pupuslah segala harapan dan semangat mereka.
Segala cita-cita yang mereka bangun selama ini hancur berantakan.
Mereka seperti prajurit-prajurit yang kalah perang. Benarlah kata C.
Neil Strait: "Ambillah kekayaan dari seseorang, dan Anda akan
menghambatnya, ambillah tujuan hidupnya, dan Anda akan
memperlambatnya, tapi ambillah pengharapan darinya, dan Anda akan
menghentikannya sama sekali." Manusia dapat melanjutkan hidup tanpa
kekayaan, dan bahkan tanpa tujuan untuk sementara waktu. Tapi ia tidak
dapat melanjutkan hidup tanpa harapan.

Tapi puji Tuhan, kematian Tuhan Yesus yang telah membawa kekecewaan
yang begitu besar dalam diri murid-murid-Nya, tidak berlangsung lama.
Tiga hari kemudian, Ia bangkit kembali. Setelah bangkit, Ia ingin
bertemu dengan murid-murid-Nya di Galilea karena Ia ingin mengingatkan
kembali akan panggilan-Nya yang mula-mula kepada mereka. Tuhan Yesus
ingin mengajarkan kepada murid-murid-Nya, di tempat di mana mereka
jatuh, di sana juga mereka harus bangkit. Inilah pemulihan yang perlu
dialami oleh murid-murid Tuhan Yesus. Benarlah apa yang dikatakan
seseorang: "Keberhasilan seseorang tidak terletak pada kenyataan bahwa
ia tidak pernah jatuh sebelumnya, melainkan ia bangkit setelah jatuh."
Kiranya Tuhan memberkati kita. Amin.

Diambil dari:
Nama situs: GKA Gloria
Alamat URL: http://gkagloria.or.id/artikel/ap03.php
Judul asli artikel: Yesus Telah Bangkit
Penulis: Pdt. William Liem
Tanggal Akses: 8 Mei 2011

                     KESAKSIAN: PESERTA PKS 2011

Berikut adalah kesaksian para peserta PESTA kelas Pernikahan Kristen
Sejati (PKS) Maret 2011. Jika Anda ingin melihat kesaksian peserta
PESTA lainnya, silakan melihatnya di < http://pesta.org/kesaksian >,
1. Belajar Hal Baru (Frans Sirait)

Setelah mengikuti kelas PKS, ada hal-hal baru yang saya peroleh untuk
mengarungi samudra rumah tangga Kristen yang berlandaskan firman
Tuhan.

2. Tujuan Keluarga Kristen (Feronica)

Dengan mengikuti kelas diskusi PKS ini, saya lebih mengetahui tujuan
dan makna hidup, untuk apa dan untuk siapakah saya serta keluarga saya
diciptakan. Tak lain hanyalah untuk kemuliaan-Nya.

3. Pengetahuan Baru (Yosua Tjuk)

Dengan mengikuti diskusi PKS ini, saya semakin dibukakan oleh
kenyataan bahwa permasalahan yang dihadapi oleh pasangan suami istri
itu hampir-hampir mirip. Banyak masukan dari para peserta dan juga
moderator yang semakin menambah pengetahuan dan keintiman di antara
pasangan pasangan suami istri yang mengikuti diskusi ini.

4. Belajar untuk Mengasihi (Poedjo Soetrisno)

Perkawinan Kristen Sejati bukan belajar untuk dikasihi tetapi belajar
untuk lebih dahulu mengasihi. Artinya, jika kita berumah tangga bukan
bermotivasi terhadap apa yang dapat saya peroleh, tetapi motivasinya
adalah apa yang dapat saya berikan dan apa yang dapat membahagiakan
pasangan kita.

5. Membentuk Keluarga Kristen Sejati (Martinez)

Dengan mengikuti kelas diskusi PKS ini saya menjadi lebih mengerti
bagaimana membentuk keluarga kristiani yang sejati kelak di kemudian
hari.

6. Sangat Berguna (Anny Tjandri)

Dengan mengikuti diskusi PKS, saya dapat memperoleh materi-materi yang
sangat berguna untuk dibagikan dalam persekutuan-persekutuan. Dari
dahulu sampai sekarang materi-materi tersebut sangat bermanfaat.

7. Lebih Sabar (Vika Rahelia)

Menjadi lebih sabar dan bisa saling introspeksi serta menambah
pengetahuan dalam persiapan mendidik anak.

8. Lebih Mengerti (Lanita)

Dalam membangun sebuah keluarga yang sesuai dengan kehendak Allah,
tidak semudah yang kita bayangkan. Ternyata melalui kelas ini saya
lebih mengerti dan memahami rencana Allah dalam keluarga.

9. Memberikan Pengertian (David Dalima)

Diskusi ini memberikan pengertian pada kita terhadap perlunya
memikirkan masak-masak sebelum kita masuk ke dalam hal yang lebih
serius. Sebagai orang Kristen kita mengakui pernikahan hanya satu kali
dan hanya kematian yang menceraikan keduanya. Dan sepanjang menjalani
rumah tangga, kita perlu melewati masa-masa penyesuaian dengan
pasangan kita.

10. Membangun Keluarga Sejati (Unetha)

Saya menyadari membangun keluarga sejati akan sulit, jika saya
berpikir itu sulit. Saya melihat di sini untuk membangun keluarga
sejati di dalam Kristus hanya ada satu kunci, yaitu menjadi serupa
dengan-Nya.

11. Menambah Pengetahuan dan Pengalaman (A. Miciko)

Mengikuti kelas PKS ini menambah pengetahuan tentang Alkitab,
khususnya tentang pernikahan Kristen. Selain itu, juga menambah
pengalaman dengan melihat/membaca kesaksian dari peserta lain.

12. Semakin Mengerti (Andy Hardjono)

Dengan mengikuti kelas ini, saya lebih mengerti apa arti cinta dan
tujuan pernikahan Kristen yang dikehendaki oleh Allah serta bagaimana
peran orang tua terhadap pembinaan iman anak-anak untuk membawa mereka
kepada Tuhan.

13. Semakin Mengerti (Krisvany)

Melalui diskusi ini, saya semakin mengerti cara menyelesaikan konflik
dalam pernikahan di mana masing-masing pihak tidak saling menyakiti,
tetapi membereskannya dengan baik atas dasar kasih Kristus.

14. Memperoleh Banyak Ide (Gita Mahardika)

Kelas diskusi PKS berbeda dari kelas yang lainnya, karena di kelas ini
setiap pertanyaan dan bahan diskusi tidak ditujukan pada saya saja,
tetapi secara tidak langsung juga melibatkan suami saya. Dengan itu,
kami memunyai kesempatan untuk mengevaluasi kehidupan pernikahan kami.
Karena pernikahan kami masih muda, saya juga mendapatkan banyak
ide-ide dan masukan-masukan mengenai masalah-masalah pernikahan yang
belum pernah kami hadapi.

15. Melayani Orang Lain (Nani Soediro)

Pengetahuan yang saya dapatkan sangat menolong untuk melayani
pasangan-pasangan muda, menguatkan iman keluarga yang belum dikaruniai
anak, keluarga yang masih sering bermasalah karena adanya perbedaan,
menanamkan pemahaman akan pentingnya mezbah keluarga, mendorong
keluarga-keluarga muda yang sangat sibuk untuk selalu mengutamakan
Tuhan di atas segalanya, serta menumbuhkan iman pribadi. Sebab firman
Tuhan seperti pedang bermata dua.

16. Bertambah Yakin (Juniarty Siahaan)

Bertambah yakin terhadap pilihan yang sudah dibuat untuk menjalani
kehidupan rumah tangga yang benar di hadapan Tuhan dan menyerahkan
sepenuhnya masa depan rumah tangga saya kepada Tuhan.

17. Semakin Mengerti (Eddy)

Melalui diskusi ini, saya semakin mengerti bagaimana menyelesaikan
konflik dalam pernikahan, yaitu masing-masing pihak tidak boleh saling
menyakiti, melainkan membereskannya dengan baik atas dasar kasih
Kristus.

Catatan: Semoga kesaksian-kesaksian di atas dapat mendorong pembaca
untuk mengikuti kelas PKS di tahun-tahun mendatang. Untuk itu, silakan
menghubungi Sdr. Kusuma untuk mendapatkan informasi ==>
< kusuma(at)in-christ.net >.

Pokok Doa

1. Doakan peserta PESTA kelas Dasar Pengajaran Alkitab (DPA) periode
   Mei/Juni 2011 yang saat ini sedang memulai diskusi. Kiranya Tuhan
   memberi semangat belajar bagi setiap peserta.

2. Para calon peserta kelas Dasar-dasar Iman Kristen (DIK) periode
   Juni/Juli 2011 saat ini masih banyak yang belum selesai mengerjakan
   tugas. Doakan agar mereka tetap bertekun untuk menyelesaikan
   sehingga bisa selesai tepat pada waktunya.

3. Doakan para peserta Facebook group TMR yang saat ini memasuki
   penggalian pasal 14 dari Injil Markus. Biarlah melalui menggali
   Injil Markus ini mereka boleh semakin bertumbuh di dalam iman
   mereka pada Tuhan Yesus Kristus.

4. Doakan untuk penyusunan modul PESTA yang baru, yang masih
   dikerjakan oleh Sdri. Fitri, Sdr. Ryan dan Sdr. Sigit. Semoga bisa
   segera diselesaikan sebelum bulan Mei 2011 berakhir sehingga dapat
   menjadi berkat bagi masyarakat Kristen.

5. Berdoa untuk para alumni PESTA, di mana pun mereka berada. Biarlah
   tangan Tuhan terus bekerja menolong setiap alumni untuk setia
   melayani Tuhan dan menjadi berkat bagi keluarga dan gereja mereka.

Kontak: < beritapesta(at)sabda.org >
Redaksi: Desi Rianto, Yulia Oeniyati, Fitri Nurhana, Yonathan Sigit
(c) 2011 Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org >
< http://fb.sabda.org/pesta >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org