Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/52

Berita PESTA edisi 52 (31-3-2011)

Maret/2011


BERITA PESTA
Edisi 52/Maret 2011

DAFTAR ISI
BERITA PESTA: PENUTUPAN KELAS PKS, MODUL BARU PESTA, PENDAFTARAN
              KELAS DIK
ARTIKEL PASKAH: PERSIAPAN MENYAMBUT PASKAH
FAKTA ALKITAB: "ELOI, ELOI, LAMA SABAKHTANI"
POKOK DOA

Salam sejahtera,

Senang sekali kami bisa menjumpai para Alumni dan pendukung PESTA
lagi. Doa dan harapan kami, Anda semua terus dalam pemeliharaan Tuhan
dan senantiasa aktif melayani Tuhan kita Yesus Kristus.

Seperti kita ketahui, Paskah sudah di ambang pintu. Mari kita siapkan
diri untuk merayakan Paskah, dengan membaca artikel yang kami sajikan
di edisi Maret ini. Kami ucapkan selamat menyimak dan merenungkan arti
Paskah.

Tuhan memberkati.

Pimpinan Redaksi,
Desi Rianto
< ryan(at)in-christ.net >
< http://pesta.org >

         BERITA PESTA: PENUTUPAN KELAS PKS, MODUL BARU PESTA,
                      PENDAFTARAN KELAS DIK

1. Penutupan Kelas Pernikahan Kristen Sejati (PKS)

Puji Tuhan, kelas diskusi PKS telah berakhir. Kami merasakan
kebersamaan yang luar biasa dalam kelas diskusi ini, khususnya dalam
menambah wawasan yang berkaitan dengan kehidupan pernikahan Kristen.
Berbagai permasalahan seputar pernikahan Kristen dikupas dengan lugas
dan gamblang, serta disertai dengan contoh-contoh praktis yang sangat
memudahkan peserta untuk mengaplikasikannya. Kiranya melalui kelas
diskusi ini, peserta semakin peka mengikuti rencana dan tujuan Allah
di dalam kehidupan pernikahan mereka, sehingga sanggup menjadi saksi-
saksi Tuhan di tengah-tengah keluarga mereka.

2. Modul Baru PESTA

Sudah sejak lama, PESTA memunyai kerinduan untuk menambah modul-modul
baru dalam pembelajaran kelas PESTA. Mulai awal Maret 2011, Tim PESTA
mulai mengerjakan 3 modul yaitu Nabi-Nabi Perjanjian Lama, Pengenalan
Doktrin Allah, serta Dosa dan Rencana Keselamatan. Beberapa waktu yang
lalu, modul ini sudah dipresentasikan di depan beberapa staf PESTA dan
YLSA, dan ada beberapa masukan yang sangat bermanfaat. Saat ini, Tim
PESTA sedang berusaha merevisi ketiga modul tersebut. Target kami,
akhir bulan April modul-modul ini bisa terselesaikan dengan baik,
sehingga bisa segera dibaca dan dipakai oleh setiap orang percaya yang
ingin belajar lebih lagi mengenai Nabi-Nabi Perjanjian Lama,
Pengenalan Doktrin Allah, serta Dosa dan Rencana Keselamatan. Mohon
dukungan doanya, supaya hikmat Tuhan yang memimpin Tim PESTA
menyelesaikan tugas ini dengan baik.

3. Pendaftaran Kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK) Juni/Juli 2011

Kelas DIK membuka kesempatan bagi para peserta baru yang rindu untuk
belajar kebenaran firman Tuhan melalui kelas DIK. Kelas DIK akan
dilaksanakan pada bulan Juni/Juli 2011. Kelas diskusi ini merupakan
kelas dasar yang wajib diikuti oleh para peserta baru sebelum
mengikuti kelas PESTA yang lain.

Kelas DIK pertengahan tahun ini akan diadakan dengan menggunakan 2
media diskusi sekaligus, yaitu diskusi via email dan Facebook group.
Para peserta dapat memilih salah satu dari sarana diskusi tersebut.
Materi utama yang akan dipelajari adalah doktrin-doktrin dasar iman
Kristen yang sangat penting untuk kita ketahui dengan benar. Jika Anda
tertarik untuk bergabung dan belajar bersama kami di kelas ini,
silakan daftarkan diri Anda segera ke: < kusuma(at)in-christ.net >.
Kami juga menyediakan modul DIK untuk bisa Anda "download" di <
http://pesta.sabda.org/dik_sil >.


ARTIKEL: PERSIAPAN MENYAMBUT PASKAH

Sebentar lagi segenap umat percaya akan merayakan Paskah. Saat ini ada
beberapa gereja yang sudah mulai mempersiapkan diri untuk menyambut
hari Jumat Agung dan Paskah. Bagi orang Kristen, Paskah adalah hari
yang penting -- hari di mana Kristus bangkit mengalahkan maut. Kristus
sudah mati untuk menebus dosa manusia yang percaya kepada-Nya, dan
pada hari yang ketiga Ia bangkit dari maut. Kebangkitan-Nya memberi
hidup yang penuh makna dan harapan. Bagaimana orang percaya
mempersiapkan diri dalam menyambut Paskah? Matius 26:1-29
memperlihatkan empat macam sikap manusia dalam persiapannya menyambut
Paskah.

1. Menyambut Paskah dengan Kebencian

Rupanya ada orang-orang yang menyambut Paskah dengan kebencian.
Kelompok pertama ini diwakili oleh imam-imam kepala dan tua-tua bangsa
Yahudi. Menjelang Paskah, mereka justru berkumpul di istana imam besar
Kayafas dengan maksud merundingkan rencana untuk menangkap Yesus
dengan tipu muslihat dan untuk membunuh Dia. Orang-orang semacam
"imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi" yang anti-Kristus itu,
masih ada pada dunia dan zaman kita. Mereka membuat rencana dan
melakukan tindakan destruktif untuk menentang Yesus dan pengikut-
pengikut-Nya. Tentu saja bentuknya tidak sama dengan 2000 tahun yang
lalu. Ekspresi yang timbul ke permukaan juga beraneka ragam. Mulai
dari teror mental terhadap orang beriman, penghancuran gereja, isu-isu
yang merugikan kekristenan dan mempermalukan nama Tuhan, hingga produk
hukum yang sangat membatasi dan berusaha "mematikan" derap langkah
pemberitaan firman Tuhan. Anak-anak Tuhan janganlah mudah terpancing
untuk membalasnya dengan kebencian ataupun tindak kekerasan. Ingatlah
ajaran Tuhan Yesus: "Kasihilah musuhmu dan berdoalah untuk mereka yang
menganiaya kamu." (Matius 5:45) Meskipun telah tergantung di atas kayu
salib, Yesus masih menyempatkan diri bagi mereka yang telah
menyalibkan Dia -- "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu
apa yang mereka perbuat." (Lukas 23:34) Camkanlah ajaran Alkitab:
"Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang
baik untuk semua orang!" (Roma 12:17)

2. Menyambut Paskah dengan Pengkhianatan

Ada juga orang yang menyambut Paskah dengan pengkhianatan. Kelompok
kedua ini diwakili oleh Yudas, salah seorang dari kedua belas murid
Tuhan Yesus, yang menjual Gurunya. Arti nama Yudas yaitu terpuji,
tetapi sayang perbuatannya sungguh tidak baik. Ia sering mengambil
uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya (Yohanes 12:6).
Menjelang hari raya Paskah, ia pergi kepada imam-imam kepala untuk
menjual Yesus. Yudas hanya memikirkan keuntungan sendiri. Dengan
imbalan tiga puluh uang perak ia mengkhianati Tuhan Yesus. Ia tega
menjual Guru dan Tuhannya demi kepentingan dirinya. Bukankah pada masa
kini juga terdapat para "pengkhianat" seperti Yudas? Bentuk yang
paling sederhana dan pribadi adalah "saudara-saudara" yang "menjual"
Tuhan Yesus karena iming-iming materi, jabatan, pasangan, atau masa
depan yang lebih baik. Bentuk yang lebih kompleks dan menyesatkan
adalah guru-guru palsu yang menawan banyak orang dengan "teologi
kemakmuran" dan "filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran
turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus" (Kolose
2:8), atau menggantikan Injil Kristus dengan "injil lain" (Galatia
1:6-9). Mereka tega mendukakan hati Yesus demi kepentingan pribadi dan
golongannya.

3. Menyambut Paskah dengan Rutinitas

Kelompok ketiga diwakili oleh para murid. Sesuai dengan tradisi
Israel, murid-murid hendak mempersiapkan perjamuan Paskah bagi Tuhan
Yesus. Tetapi hal ini mereka lakukan hanya sebatas rutinitas. Oleh
karena kurang meresapi pengajaran dan pernyataan Tuhan Yesus tentang
penderitaan yang akan ditanggung-Nya, maka mereka lebih memerhatikan
pelaksanaan rutinitas Paskah daripada pribadi Kristus. Akibatnya
Paskah itu tidak membawa perubahan apa-apa. Tidak ada perubahan hati
dan pembaruan hidup. Melalui perjamuan Paskah yang dihayati murid-
murid secara tradisi itu, justru Tuhan Yesus mengisinya dengan makna
yang sesungguhnya. Ia menjelaskan makna pengurbanan-Nya, yaitu tubuh-
Nya diserahkan dan darah-Nya dicurahkan untuk pengampunan dosa. Ia
menetapkan bahwa Perjamuan Kudus harus tetap dilakukan oleh murid-
murid-Nya sebagai peringatan dan pemberitaan akan Dia. Bisa saja pada
saat ini, kita pun menyambut Paskah dengan segala kegiatan rutin tanpa
penyesalan dosa, pertobatan, dan pembaruan hidup. Kita ikut kebaktian
Jumat Agung, Paskah, dan Perjamuan Kudus, namun tiada perubahan
berarti dalam hidup kita. Kita masih sama seperti yang kemarin -- suka
pada "perbuatan daging" (Galatia 5:19-21). Janganlah kita menyambut
Paskah hanya sekadar rutinitas. Biarlah di dalam hati ada kerinduan
untuk mengalami perjumpaan dengan Tuhan Yesus yang telah mati dan
bangkit, serta dijamah oleh-Nya. Kiranya Paskah membawa perubahan
hidup dan pertumbuhan iman bagi kita.

4. Menyambut Paskah dengan Kasih

Betapa mengharukan tindakan wanita yang datang untuk mengurapi Tuhan
Yesus. Hal itu dilakukannya karena kasih. Tindakan mengurapi Tuhan
Yesus itu dilakukannya karena ia telah mendengar pemberitahuan tentang
kematian-Nya yang telah dekat. Menjelang perayaan Paskah, sudah empat
kali Tuhan Yesus memberitahukan tentang kematian-Nya (Matius 16:21,
17:22-23, 20:17-19, 26:2). Cinta kasihnya kepada Tuhan Yesus yang
menggerakkannya melakukan pengurapan itu. Wanita itu berani membayar
harga demi pelayanan kasih terhadap Guru dan Tuhannya. Jika dihitung
dari segi nominal, apa yang dipersembahkan wanita itu tidaklah kecil
nilainya, yaitu 300 dinar (gaji seorang buruh selama setahun). Tetapi
pelayanan wanita itu berharga di mata Tuhan, bukan semata-mata karena
mahalnya minyak narwastu, melainkan karena kasihnya. Motivasi kasih
yang membuatnya berani menanggung segala risiko yang terburuk demi
melakukan pelayanan yang terbaik untuk Tuhan.

Paskah kali ini hendaknya membuat kita benar-benar menyadari,
mengetahui, dan mengalami kasih Tuhan yang panjang, lebar, tinggi, dan
dalam. Biarlah kasih Tuhan itu memperteguh kasih kita kepada-Nya, dan
kasih itu juga kita wujudkan dalam pelayanan yang menjadi berkat bagi
sesama. Oleh karena itu, kita harus senantiasa wawas diri dan memohon
pimpinan-Nya. Marilah kita menyambut Paskah dengan kasih Tuhan. Kasih
Tuhan itu kita wujudkan dengan hidup yang memuliakan Dia dan menjadi
saluran berkat bagi sesama.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama situs: Cyber GKI
Judul asli artikel: Persiapan Menyambut Paskah (Kebencian,
                    Pengkhianatan, Rutinitas Atau Kasih?)
Alamat URL: http://www.gki.or.id/content/doc.php?doctype=A&id=118
Penulis artikel: Pdt. Andreas Loanka, M.Div
Tanggal akses: 30 Maret 2011


FAKTA ALKITAB: "ELOI, ELOI, LAMA SABAKHTANI"

Bahasa apa yang dipakai Kristus ketika berkata, "Eloi, Eloi, Lama
Sabakhtani"?

Ayat dalam Markus 15:34 sama dengan Mazmur 22:2. Para penafsir
mengemukakan pendapat bahwa itu diucapkan oleh sang Juru Selamat
ketika di kayu salib, bukan dalam bahasa Yunani masa kini, bukan pula
dalam bahasa Ibrani asli, melainkan bahasa asli Siria (Aram) -- bahasa
ibu yang dipakai Yesus ketika hidup di bumi. Itu merupakan krisis dari
penderitaan-Nya, saat di mana Dia harus merasakan kegetiran upah dosa
sementara Dia sendiri tidak berdosa. Berbeda sekali dengan seruan
"Sudah selesai," di mana suara perkasa dari sang Penebus yang
merupakan semangat kegembiraan dari sang Pemenang yang mengakhiri
hidup-Nya di bumi; seruan ini adalah buah dari kerja keras-Nya dan
mengekspresikan perasaan-perasaan paling mulia melalui satu kalimat
penuh getaran yang meluap.

Diambil dari:
Nama situs: Alkitab.sabda.org
Alamat URL: http://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=830&res=1000jawaban
Penulis: George Sandison
Tanggal akses: 31 Maret 2011


POKOK DOA

1. Doakan para peserta yang telah menyelesaikan kelas Pernikahan
Kristen Sejati (PKS), kiranya Tuhan semakin mempererat jalinan kasih
pernikahan para pasangan yang telah mengikuti kelas PKS, sehingga
mereka menjadi saksi kasih Kristus.

2. Berdoa untuk kelas diskusi Paskah yang saat ini sedang berlangsung,
kiranya setiap peserta dapat semakin mensyukuri karya pengurbanan
Yesus Kristus bagi penebusan dosa mereka.

3. Doakan agar melalui promosi kelas diskusi Dasar Pengajaran Alkitab
(DPA) Mei/Juni 2011, Tuhan dapat memanggil orang-orang yang rindu
belajar firman Tuhan untuk dapat bergabung di kelas ini.

4. Berdoa untuk Tim PESTA yang sedang merevisi modul-modul baru PESTA,
agar menghasilkan modul yang semakin baik, sehingga dapat dipakai
untuk menolong pertumbuhan iman para pemakainya.

5. Doakan untuk kelas diskusi Facebook group Tafsiran Injil Markus
yang diikuti oleh para alumni PESTA, biarlah mereka dituntun Roh Kudus
untuk mengerti dan mencintai firman Tuhan.


Kontak: < beritapesta(at)sabda.org >
Redaksi: Desi Rianto, Yulia Oeniyati, dan Anik
(c) 2011 Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org >
< http://fb.sabda.org/pesta >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org