Desember 2020

1. Terima Kasih untuk Moderator Tamu

Kami tidak bisa mengerjakan pelayanan PESTA ini sendirian! Bersyukur Tuhan memberikan hati kepada para alumni PESTA untuk membantu melayani sebagai moderator tamu PESTA. Sepanjang 2020, ada delapan moderator tamu yang sudah menolong dan terlibat sebagai fasilitator dalam kelas-kelas PESTA. Kami bersyukur dan berterima kasih kepada Bapak/Ibu yang telah berkorban waktu dan tenaga demi pelayanan PESTA ini. Kiranya pada tahun mendatang, kita bisa semakin efektif dalam mengerjakan pelayanan ini bagi kemuliaan Tuhan. Tuhan Yesus memberkati pelayanan Bapak/Ibu sekalian.

2. Penutupan Kelas Natal November/Desember 2020

Atas kemurahan Tuhan, kelas Natal tahun 2020 terlaksana dengan baik. Dari 27 peserta yang mengikuti kelas Natal ini, ada 15 yang lulus, selamat! Kiranya setiap diskusi yang dilaksanakan ini semakin menguatkan iman kita akan karya keselamatan Allah melalui kedatangan Yesus ke dunia. Selain itu, biarlah diskusi ini menjadi sarana perenungan bagi kita dalam menghayati makna Natal tahun ini. Bagi yang belum lulus, jangan menyerah! Ikuti terus informasi terbaru untuk pelayanan digital learning dari YLSA sehingga Anda juga bisa kembali aktif dalam program-program baru tahun depan.

Rangkuman Diskusi Natal November/Desember 2020

3. Diskusi Terbuka Melalui Platform Instagram

Kami bersyukur karena untuk pertama kalinya bisa melangsungkan diskusi secara terbuka di platform Instagram @sabdapesta pada 30 November - 4 Desember 2020. Kami menggunakan bahan dari SABDA Live sebagai bahan diskusi yang berjudul Alkitab Benar-Benar Benar! Kami berdoa kiranya teman-teman di Instagram @sabdapesta mendapat pelajaran baru dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Amin.

4. Raker (Evaluasi Tahunan) SABDA 2020

Syukur kepada Tuhan karena Rapat Kerja YLSA 2020 telah berlangsung dengan baik. Tim PESTA juga telah melaporkan kegiatan PESTA sepanjang 2020. Melalui raker tersebut, kami dapat melihat berkat dan penyertaan Tuhan dalam pelayanan PESTA. Kami juga mengucap syukur untuk setiap relasi yang boleh terjalin, baik dengan alumni PESTA maupun relasi baru dengan para peserta PESTA. Mohon dukungan dan doa dari Sahabat PESTA untuk rencana-rencana pengembangan program digital learning dari YLSA. Kiranya makin maju dan strategis dalam menjawab kebutuhan tubuh Kristus akan pengajaran yang berpusat pada firman-Nya pada era digital ini. Amin!

Yohanes 1:3: "Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan."

Di sini, setidaknya ada dua alasan Yohanes berkata demikian tentang Firman. Satu adalah bahwa hal ini menegaskan bahwa Dia adalah Allah. Ketika kita berpikir tentang Allah, kita langsung berpikir tentang Pencipta. Allah merupakan asal mula dan penjelasan dari segala sesuatu kecuali Allah. Maka ketika Yohanes mengatakan, "Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan," berarti Dia adalah Allah dan Dia tidak diciptakan.

Alasan lain muncul di ayat 10: "Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya." Tampaknya pokok utama di sini menekankan seriusnya kebutaan yang bersalah dari dunia, dan besarnya kejahatan dunia dalam menolak Yesus. Dia datang kepada kita sebagai Pencipta kita, tetapi tetap saja dunia tidak mau menerima Dia.

Maka sejauh ini, apakah yang telah kita lihat tentang Firman yang Telah Menjadi Manusia? 1) Dia adalah Yesus Kristus, Juru Selamat dan Raja yang diurapi. 2) Dia adalah Allah, pribadi kedua dari Trinitas. 3) Dia adalah Firman ? Allah yang Berkomunikasi, Allah yang Mengekspresikan Diri-Nya. 4) Dia adalah Pencipta segala sesuatu.

Firman yang Telah Menjadi Manusia Memiliki Hidup dalam Diri-Nya, dan Hidup Itu Menjadi Terang Manusia

Yohanes 1:4: "Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah Terang manusia."

Semua kehidupan berasal dari Firman. Itu jelas karena, sebagaimana yang sudah kita lihat, Dia adalah Pencipta segala sesuatu. Namun, di sini fokusnya mungkin adalah pada kehidupan rohani. Dengan kata lain, ada dua masalah yang besar sekali yang kita hadapi sebagai manusia: kita itu mati secara rohani, oleh sebab itu kita juga buta secara rohani. Yohanes di sini mengatakan: Yesus adalah obat bagi kedua masalah ini: Dia memiliki hidup yang kita butuhkan, dan hidup ini menjadi Terang yang kita butuhkan.

Yohanes 5:21 mengatakan, "Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya." Dengan kata lain, Dia mengerjakan bagi kita secara rohani apa yang telah Dia kerjakan kepada Lazarus ketika Dia berdiri di depan kubur Lazarus dan berkata kepada orang mati itu, "Lazarus, marilah ke luar" (Yohanes 11:43).

Dan bagaimana hidup itu, yang diberikan oleh Yesus, terkait dengan terang? Dalam dua cara. Pertama, hidup itu memampukan kita untuk melihat. Ketika orang mati diberi hidup, mereka melihat. Atau, untuk mengubah gambarannya, ketika Anda dilahirkan, Anda melihat. Jadi, ini dikerjakan secara rohani. Yesus berkata kepada Nikodemus, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah" (Yohanes 3:3). Jadi, Yesus lebih dahulu memberi hidup dan kemudian hidup itu menjadi terang ? kemampuan untuk melihat realitas rohani.

Selengkapnya »