Tahun ini hampir berakhir dan setiap hari kami dapat melihat Tuhan bekerja secara nyata dalam pelayanan YLSA. Kami bersyukur karena sampai saat ini Roh Kudus yang memampukan setiap staf dalam mengerjakan pelayanan Tuhan, khususnya dalam pelayanan PESTA. Doakan terus untuk tim PESTA agar lebih fokus dan semangat dalam mengerjakan setiap bagian kami sehingga semuanya hanya kembali bagi kemuliaan Tuhan.
Dalam Berita PESTA bulan ini, kami menginformasikan kelas-kelas PESTA yang akan dibuka pada tahun depan. Doakan agar jemaat Tuhan dapat makin mencintai firman Tuhan dan diperlengkapi dalam pelayanan melalui program PESTA tahun depan. Simak juga bahan artikel yang akan menguatkan setiap kita dengan judul Pelayanan Penggembalaan yang Alkitabiah. Tuhan menolong kita!
Kesaksian Peserta Pengantar Perjanjian Baru (PPB) 2020
Peserta yang telah lulus kelas PPB mendapatkan beragam berkat dari kelas tersebut. Berikut ini adalah beberapa kesaksian yang kiranya dapat memberkati dan menambah semangat Sahabat PESTA untuk mengikuti kelas PPB pada periode selanjutnya.
Jujur, sebelum mengenal kelas ini, saya cuma tahu PB itu Perjanjian Baru dan cuma menceritakan tentang Yesus, Sang Juru Selamat. Ia mati dan bangkit demi menebus umat manusia. Setelah saya mempelajari kelas ini, saya menjadi tertarik menelusuri lebih dalam lagi tentang Perjanjian Baru, ternyata yang saya pelajari selama ini cuma sedikit. Dan, dengan ikut kelas ini, saya mempelajari hal baru, seperti kenapa Yesus harus mati di kayu salib dan bangkit, tiga Injil Sinoptik, dan perbedaan kitab Yohanes dengan ketiga kitab lainnya, lalu bagaimana perjuangan Paulus menginjil.
Sungguh sukacita yang tidak terkatakan bahwa melalui belajar dan diskusi PPB 2020 ini semakin memperteguh iman saya. Dalam kelas PPB, saya memperoleh pemahaman yang semakin dalam, Alkitab benar-benar pernyataan Allah, semua ditulis dengan ilham oleh Roh Kudus. Kanonisasi PB dilakukan semata-mata untuk menjaga kemurnian sabda Allah. Keyakinan saya kuat, bahwa Injil yang ada dalam Alkitab itu menyelamatkan saya dan tentunya setiap anak Tuhan yang percaya Yesus. Saya berpegang pada Roma 1:16, "Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang percaya, ...." Amin. Terima kasih kepada admin dan moderator yang telah melakukan tugas dengan sangat baik dalam memfasilitasi peserta diskusi. Kiranya Tuhan terus memakai kita semua menjadi alat bagi kemuliaan-Nya dalam urapan-Nya.
Saya banyak belajar dari modul PPB ini karena membuka wawasan saya tentang asal usul Injil, tentang apa itu Injil Sinoptik, tentang kehidupan dan pelayanan Tuhan Yesus Kristus sampai saat kematian dan kebangkitan-Nya. Sebelumnya, ketika saya membaca PB, saya tidak terpikirkan untuk menilik lebih jauh mengenai latar belakang penulisan kitab tersebut dan sudut pandang teologi penulis. Dengan adanya PPB ini, sekarang saya lebih mengerti karena memudahkan serta menambah semangat saya untuk mengerti lebih lagi isi PB.
Shalom, terima kasih saya telah menyelesaikan kelas PPB dengan baik. Di sini, saya bisa mendapat wawasan baru mengenai PB yang bahkan saya belum pernah dengar sebelumnya. Pesertanya juga punya ide-ide dan pertanyaan yang unik. Saya berharap kelas-kelas seperti ini ke depannya diperbanyak. Sekali lagi, sistem kelas PESTA yang berdiskusi dengan waktu yang cukup panjang membuat peserta tidak terbeban dalam belajar. Terima kasih kelas PESTA. Saya siap mengikuti kelas PESTA berikutnya. Terima kasih. Gbu.
Terima PESTA yang terus membimbing saya sebagai orang awam untuk belajar pengetahuan dan pengertian tentang firman Tuhan. Meski dikerjakan di sela-sela kesibukan, melalui kelas PPB ini, saya dapat menambah pengetahuan, terutama pemahaman kitab Wahyu, yang bagi saya masih harus lebih banyak lagi belajar. Saya juga menjadi terdorong untuk terus belajar dan semangat dalam memberitakan firman kepada orang yang berada di sekitar kita. Sekali lagi, terima kasih PESTA dan tim yang telah berlelah-lelah mengadakan kelas ini. Salam Maranatha. Tuhan Yesus memberkati.
Saya seorang Kristen sejak lahir karena berasal dari keluarga Kristen, tetapi kehidupan saya tidak mengikut firman Tuhan sejak saya masih remaja hingga usia 33 tahun. Memang, saya pernah membantu pelayanan seperti memberikan sumbangan keuangan kepada gereja, tetapi saya anggap itu hanya kewajiban sebagai orang Kristen ketika hati saya jauh dari Tuhan. Saya sangat jarang ke gereja, tidak pernah mengikuti aktivitas gereja, dan pernah bertahun-tahun tidak datang ke gereja. Saya juga ketagihan dengan arak dan rokok sehingga sering menghabiskan masa akhir minggu bersama teman-teman untuk meminum arak. Saya sangat percaya kepada Tuhan, tetapi saya mengabaikan firman-Nya karena saya pikir kedatangan Tuhan menjemput mempelai-Nya masih lama dan saya masih sempat bertobat apabila saya sudah tua.