Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/1

Doa 40 Hari 2016 edisi 1 (27-5-2016)

Suku Pasir (Dayak)

40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- JUMAT, 27 MEI 2016

SUKU PASIR (DAYAK)

Ditulis oleh: Amidya

Suku Pasir merupakan satu rumpun dengan suku Dayak karena adanya kesamaan dalam segi bahasa dan adat istiadat. Suku Pasir berdiam di tenggara provinsi Kalimantan Timur, tepatnya di kabupaten Paser, kabupaten Penajam Paser Utara, Balikpapan, dan kabupaten Kotabaru. Suku Pasir mayoritas memeluk agama Islam, tetapi juga ada orang-orang Pasir yang beragama Kristen. Jumlah populasi suku Pasir adalah 160.000 jiwa.

Kemasyarakatan dan Budaya

Pada umumnya, suku Pasir terdiri dari subsuku, yaitu suku Pasir Pematang yang menghuni daerah Sadurangas Benuo, suku Pasir Telake yang bermukim di daerah Olong Telake, Longkali, dan Pinang Jatus, suku Paser Hadang yang mendiami wilayah Hadang, dan suku Pasir Modang yang bermukim di wilayah Modang. Kemudian, ada suku Pasir Mayang, suku Pasir Migi, dan suku Pasir Balik yang merupakan penduduk asli dan menetap di beberapa wilayah kota Balikpapan.

Suku Pasir yang masih serumpun dengan suku Dayak sangat dipengaruhi oleh budaya Melayu. Akan tetapi, untuk saat ini mereka tengah menggali kembali budaya-budaya asli Dayak yang mereka miliki sebelum dipengaruhi oleh budaya Melayu. Orang Pasir mengakui bahwa dirinya adalah orang Dayak. Dari sisi bahasa, bahasa suku Pasir memiliki kesamaan dialek dengan suku Dayak Lawangan.

Agama/Kepercayaan

Pada umumnya, orang Pasir adalah penganut agama Islam. Hal ini terjadi karena pada masa lampau, tepatnya tahun 719 Masehi, sebuah kesultanan Islam didirikan di daerah Sadurangas. Kesultanan Pasir memerintah daerah Sadurangas dan wilayah di sekitarnya dengan corak Islam. Di wilayah ini, agama Islam berusia cukup tua karena sekitar tahun 100 Hijriah, orang-orang Pasir sudah mengenal ajaran Islam dan menjadi pemeluk agama lain. Selain Islam, ada orang-orang Pasir yang menganut kepercayaan terhadap roh nenek moyang. Bagi orang Pasir, kepercayaan tradisional ini adalah salah satu upaya dan keinginan mereka untuk menuju terang. Namun, sekarang ini, beberapa orang Pasir sudah memeluk agama Kristen meskipun jumlahnya masih sedikit.

Kebutuhan

Suku Pasir yang didominasi oleh pemeluk agama lain sangat membutuhkan berita Injil. Mereka memiliki kebutuhan untuk dapat menerima Injil sehingga mereka menjadi satu kawanan bersama umat percaya yang lainnya. Terkhusus bagi suku Pasir yang bermukim di wilayah Sadurangas, yang ajaran dan tradisi Islamnya masih sangat kuat, sangat memerlukan Injil untuk membuka mata mereka dan membawa mereka ke jalan kebenaran. Selain masalah keyakinan iman, suku Pasir juga memiliki kebutuhan akan adanya Alkitab dalam bahasa ibu mereka. Alkitab yang diterjemahkan dalam bahasa ibu (bahasa Pasir) pasti akan sangat menolong suku Pasir untuk mengerti kebenaran dan menerima kabar keselamatan.

Pokok Doa

  1. Mari kita berdoa kepada Tuhan Yesus untuk suku Pasir, kiranya penduduk yang masih belum menerima Injil beroleh kesempatan untuk mendengar Injil dan menerimanya.
  2. Mari kita berdoa kepada Tuhan Yesus, kiranya Ia membuka kesempatan adanya penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa Pasir sehingga suku Pasir boleh mengenal Injil dari bahasa ibu mereka.
  3. Mari berdoa kepada Tuhan Yesus, kiranya Ia mengirimkan orang-orang yang memiliki hati untuk mengembangkan perekonomian, kebudayaan, dan pendidikan bagi suku Pasir di wilayah Kalimantan Selatan.

Sumber bacaan:

  1. "Suku Dayak Pasir". Dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Dayak_Paser
  2. "Suku Pasir". Dalam https://anneahira.com/suku-pasir.htm
  3. "Suku Dayak Pasir". Dalam https://hasyapudjadi.blogspot.co.id/2016/05/suku-dayak-pasir.html?m=1

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org