Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/26

Doa 40 Hari 2015 edisi 26 (3-7-2015)

Bosnia-Herzegovina: Kebudayaan, Pertikaian, dan Salib

40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- JUMAT, 3 JULI 2015

BOSNIA-HERZEGOVINA: KEBUDAYAAN, PERTIKAIAN, DAN SALIB

Negeri Bosnia-Herzegovina merupakan salah satu kawasan perang yang paling menghancurkan pada abad ke-20. Terjadinya berbagai perang etnis membuat pemberitaan tentang Yesus menjadi jauh lebih menantang. Jika saudara melewati jalan-jalan di Sarajevo sekarang ini, dinding-dinding berlubang bekas peluru merupakan tanda peringatan yang menyedihkan bahwa ia telah bertahan menanggung kepungan serangan selama hampir 4 tahun. Salah satu episode paling mematikan dalam perang ini adalah eksekusi terhadap 8.000 laki-laki dan anak-anak Muslim Bosnia di kota kecil Srebrenica oleh pasukan Serbia-Bosnia. Nasionalisme religius di Bosnia menjadi semacam ilah yang membawa kehancuran yang luar biasa.

Akar dari konflik ini merentang balik ke 600 tahun yang lalu, pada tahun 1389 ketika tentara Muslim Turki tampil sebagai pemenang dalam Perang Kosovo terhadap etnis Serbia. Pada tahun 1990-an ketika Komunis jatuh, rivalitas etnis/persaingan antarsuku yang telah lama ini bangkit kembali, dan pertempuran kembali pecah antara Serbia, yang Kristen Ortodoks, Kroasia yang Katolik, dan Muslim Bosnia. Agama digunakan oleh semua pihak, dan menyedihkan sekali, salib sebagai simbol utama kasih terhadap musuh ditegakkan sebagai standar oleh pasukan Kroasia yang Katolik dan pasukan Serbia yang Kristen Ortodoks.

Perang itu sendiri sangat kompleks (rumit permasalahannya), tetapi cukuplah untuk mengatakan bahwa banyak sekali kekejaman dilakukan dalam segala sisinya. Perang bukanlah sesuatu yang bernilai religius, tetapi agama memberikan/memiliki sebuah arti bagi berbagai kelompok etnis. Dengan cara yang salah, agama Kristen sering digunakan sebagai pembenaran untuk perang dan sebagai motivasi untuk bertempur. Betapa jauhnya hal ini dari pesan Yesus untuk "mengasihi musuh-musuh". Betapa jauhnya kelompok-kelompok suku yang religius ini dari Yesus, yang mengatakan hal yang penting bahwa kita harus menyembah Tuhan dalam roh dan kebenaran (Yohanes 4:21-24).

Bagaimana mungkin kita bisa berharap umat Muslim di Bosnia-Herzegovina saat ini beralih kepada "kekristenan", sementara mereka memandang kekristenan sebagai agama dari orang-orang yang melakukan pembantaian etnis? Namun, bagaimanapun juga, umat Muslim of Bosnia-Herzegovina sungguh-sungguh perlu bertemu Yesus, sang Raja Damai.

Merupakan sesuatu yang sangat problematis bagi gereja-gereja Injili di kawasan Muslim Bosnia-Herzegovina untuk bisa membawa berita Salib, sebab banyak orang Muslim memahami salib sebagai simbol dominasi. Bagaimana orang Muslim dapat memahami kebenaran dari apa yang Yesus lakukan di atas salib ketika salib sudah sedemikian tercemar oleh perang?

POKOK DOA

  1. Mari kita berdoa kepada Allah Bapa agar para pengikut Yesus di Bosnia-Herzegovina menjadi saksi yang berani untuk memberitakan Injil Yesus Kristus yang berlimpah anugerah.

  2. Doakanlah kepada Tuhan Allah agar umat Muslim Bosnia dilindungi dari perbuatan-perbuatan ekstrem. Kiranya mereka semakin mengembangkan kehausan yang hanya dapat dipuaskan oleh Yesus dan mendapatkan mimpi-mimpi tentang Yesus.

  3. Doakanlah kepada Tuhan Allah supaya terjadi rekonsiliasi yang mendalam di negeri Bosnia-Herzegovina yang mengarah pada pertobatan kepada Yesus, yang di dalam Dia tidak ada lagi (pemisahan antara) orang Yahudi, orang Yunani, orang Kroasia, orang Serbia, orang Muslim, orang Ortodoks, atau orang Katolik.


Kontak: doa(at)sabda.org
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/40hari
(c) 2015 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org