Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/6 |
|
Doa 40 Hari 2016 edisi 6 (1-6-2016)
|
|
40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- RABU, 1 JUNI 2016 SUKU BANGGAI Dirangkum oleh: Harjono Suku Banggai adalah suku terpencil yang bertempat di wilayah Sulawesi Tengah, di kepulauan Banggai yang terpisah dari pulau utama Sulawesi. Profesi mereka biasanya adalah pelaut atau petani. Hasil alam mereka terdiri dari tanaman ubi-ubian, kelapa, cokelat, dan gandum. Mereka juga gemar memancing beragam jenis ikan dari perairan sulawesi beserta kerang dan kura-kura di mana kulit mereka dibuat menjadi aksesori. Budaya modern tidaklah asing bagi suku Banggai. TV dan HP dipakai secara leluasa; sepeda motor menjadi modal transportasi di sepanjang pulau. Tiap malam penduduk desa mengadakan acara nonton bareng; mereka juga terbiasa dengan program hiburan barat seperti American Idol, video klip, dan sebagainya. Di satu sisi, penggunaan bahasa suku Banggai semakin berkurang. Fenomena ini timbul dari pengutamaan bahasa Indonesia, hingga bahasa Banggai cuma menjadi sampingan atau cara komunikasi kelompok tertentu. Terdapat tiga kepercayaan utama yang dianut suku Banggai: Islam, Kristen, dan kepercayaan animisme. Terdapat 60% penduduk memeluk agama Islam, hingga terdapat akulturasi antar Islam dan budaya tradisional seperti tradisi pembuatan kue beras Kala-kalas khusus pada perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Namun, praktik perdukunan masih marak, di mana para penduduk memohon kesuburan tanah, kelancaran melaut, dan kesembuhan dari penyakit. Walau berdasar dari animisme, para dukun mengolah metodenya hingga terkesan cocok untuk penganut Islam dan Kristen. Hal ini menumbuhkan sinkretisme agama di antara mereka. Suku Banggai memerlukan pengembangan dalam bidang pertanian, kesehatan, dan pendidikan. Air bersih masih sulit didapatkan hingga mereka harus mengambilnya dari sungai dan mata air yang jauh. Kondisi rumah yang terbuka menyebabkan mereka rentan akan berbagai penyakit dari binatang-binatang liar. Pendidikan adalah jalan untuk mereka dapat mengembangkan sistem pertanian, sanitasi, dan mata pencaharian yang masih terbatas. Pokok Doa:
Dirangkum dari:
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |