|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/40hari/4 |
|
Doa 40 Hari 2008 edisi 4 (2-9-2008)
|
|
Selasa, 2 September 2008
ISLAM EKSKLUSIF
Secara harafiah eksklusif berasal dari bahasa Inggris, "exlusive" yang
berarti sendirian, dengan tidak disertai yang lain, terpisah dari yang
lain, berdiri sendiri, semata-mata dan tidak ada sangkut pautnya
dengan yang lain. (John M. Echols dan Hasan Shadily, kamus Inggris-
Indonesia, cet. VIII, hal.222). Secara umum eksklusif adalah sikap
yang memandang bahwa keyakinan, pandangan pikiran dan diri sendirilah
yang paling benar, sementara keyakinan, pandangan, pikiran dan prinsip
yang dianut orang lain salah, sesat dan harus dijauhi.
Sikap eksklusif dapat dibagi menjadi dua bagian:
1. EKSKLUSIF KE LUAR
Agama Islam diyakini sebagai agama yang paling benar sedangkan
agama lain dianggap sesat dan tidak akan diterima oleh Tuhan.
Pandangan ini didasarkan pada ayat Al-Qur`an sebagai berikut:
Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam.
Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Alkitab kecuali
sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian yang
ada di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat
Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hishabNya (QS. Ali Imron
3:19).
Pada hari ini telah kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah
Kucukupkan kepadamu nikmatMu dan telah Kuridhoi Islam ini jadi
agama bagimu. Maka barangsiapa terpaksa karena kelaparan tanpa
sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha pengampun lagi maha
penyayang. (QS. Al-maidah 5:3).
Paham Eksklusivisme berpendapat bahwa kata Islam yang terdapat pada
ayat-ayat tersebut di atas adalah agama yang dibawa oleh nabi
Muhammad. Agama inilah yang diterima di sisi Allah (Buku "K.H.
zainal Arifin Abbas", 1984 hal. 32), sedangkan agama lainnya
seperti Yahudi, Nasrani tidak diridhoi Tuhan. Agama-agama selain
Islam dalam pengertian yang demikian itu adalah agama yang sesat,
tidak akan diterima Tuhan dan akan mendatangkan kerugian di
akhirat.
2. EKSKLUSIF KE DALAM
Yang dimaksud dengan eksklusivisme ke dalam adalah pandangan,
persepsi dan sikap yang terdapat di dalam Islam, yang mengakui
bahwa hanya aliran eksklusivisme-lah yang benar, dan yang lainnya
salah.
Faktor yang menjadi latar belakang timbulnya paham eksklusif:
1. DOKTRIN AJARAN
Aliran eksklusif menganggap agama-agama lain seperti Yahudi dan
Kristen yang mulanya berasal dari Tuhan, telah terjadi penyimpangan
ajaran. Walaupun mereka mencoba mengkritik atau menganalisa akan
kitab sebelumnya seakan-akan kitab sebelumnyalah yang dapat
dikritisi. Mereka tidak melihat bahwa seseorang dikatakan mukmin
kalau mereka melakukan rukun iman, salah satunya beriman kepada
kitab (Taurat, Zabur dan Injil, Al-Qur`an). Sehingga seorang mukmin
wajib untuk membaca dan melakukan apa yang tertulis di dalam
Alkitab (Taurat, Zabur, dan Injil). Sebagai contoh tentang konsep
penebusan dosa yang dilakukan oleh Yesus menurut Islam, ajaran ini
tidak dapat dibenarkan. Berdasarkan QS. Al-An`am 6:164.
Katakanlah, apakah aku kan mencari Tuhan selain Allah, padahal Dia
adalah Tuhan bagi segala sesuatu dan tidaklah tiap-tiap diri
mengusahakan kejahatan melainkan untuk dirinya sendiri dan kemudian
kepada Tuhanmulah kamu kembali dan akan diberikanNya kepadamu apa
yang kamu perselisihkan kepadanya.
Aliran eksklusivisme tidak melihat bahwa di dalam surat yang lain
Yesus memang tidak secara literal ada konsep penebusan dosa, akan
tetapi dengan jelas dikatakan para pengikut Yesus atau Isa Bin
Maryam diangkat ke sorga bersama-sama dengan Isa Bin Maryam.
Terdapat dalam: Surat, Al-Imron 3:55.
(Ingatlah) tatkala berfirman hai Isa, sesungguhnya Aku akan
mewafatkanmu dan mengangkatmu kepadaKu, dan akan menyucikanmu dari
orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikutimu
di atas mereka yang kafir hingga hari kiamat, kemudian kepada
Akulah tempatmu kembali, lalu Aku akan memutuskan di antara kamu
tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya. (Al-Quran
terjemahan Indonesia penerhit PT. Sari Agung Okt. 2004)
2. PEMAHAMAN
Pemahaman bahwa Islam sebagai agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad
SAW dan bukan Islam dalam pengertian misi kepatuhan dan ketundukan
serta keikhlasan beribadah kepada Allah. Paham demikian
mengakibatkan mereka hanya menerima Agama Islam saja dan tidak
menerima agama lainnya.
POKOK DOA:
Lihat pokok doa yang kami kirim pada hari Minggu, 31 Agustus 2008.
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |