Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/35

Doa 40 Hari 2014 edisi 35 (22-7-2014)

Korupsi dan Ketidakadilan

40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- SELASA, 22 JULI 2014

KORUPSI DAN KETIDAKADILAN

Korupsi dan ketidakadilan sosial merupakan permasalahan pokok di beberapa negara Muslim. Melalui doa, kita dapat memohon kepada Tuhan atas nama orang miskin, orang yang terhilang, yang berputus asa, dan tak berpengharapan. Dan, meminta belas kasihan Tuhan untuk memulihkan dan mengubah hati manusia serta untuk menyatakan apa yang benar dan apa yang salah.

Terjadinya Arab Spring sebagian disebabkan oleh pemerintahan yang korup dan tidak adil, selain oleh pertempuran yang masih terus berkelanjutan di wilayah ini. Yang sangat menyedihkan, sering kali anak-anak, perempuan, dan kelompok minoritaslah yang paling menderita. Orang-orang termiskin dan yang paling tidak diberdayakan menghadapi konsekuensi paling buruk dari sistem dan kepemimpinan yang tidak bermoral dan korup.

Laporan Pew Report baru-baru ini menemukan bahwa sebagian besar orang Muslim nyaris tidak tertarik pada keyakinan Islam mereka karena mereka harus berusaha keras untuk mendapatkan makanan di atas meja setiap hari. Sebagian besar orang "Muslim" mungkin tidak pernah membuat pilihan untuk menjadi pengikut Islam, mereka hanya dilahirkan ke dalam sebuah sistem. Dan, bila sistem ini korup dan tidak adil, pria, wanita, dan anak-anak akan menderita luar biasa.

Kebutuhan: Siapa yang Harus Kita Doakan?

Berdoa bagi mereka yang duduk dalam kekuasaan berarti berdoa bagi tingkat-tingkat kekuasaan yang berbeda (1 Timotius 2:1-2). Contohnya mencakup:

  • Politisi: Raja, Presiden, Perdana Menteri, Kabinet Menteri, Anggota Parlemen, Diplomat.

  • Profesi hukum: Hakim, Pengacara, Penasihat Hukum.

  • Layanan perlindungan: Kepala Kepolisian, Kepala Militer.

  • Pemimpin rohani: Imam, Pastor, Pendeta, Guru Injil, dsb..

  • Pemimpin di bidang pendidikan: Dosen, Guru, Teolog, Guru Besar, dsb..

  • Pemimpin di bidang kebudayaan: hiburan, olahraga, dan organisasi-organisasi budaya.

  • Pemimpin di bidang komersial: para eksekutif bisnis, ekonom, dan banker.

  • Pemimpin di bidang media: pelaksana siaran TV, radio, media cetak, dan elektronik.

  • Bagaimana kita dapat berdoa melawan korupsi dan ketidakadilan? Contohnya mencakup:

    • Berdoa agar Roh Kudus menginsafkan para pemimpin akan dosa mereka dan mereka bersedia mengakui dosa-dosa mereka di hadapan Tuhan serta diubahkan untuk mengejar kebenaran.

    • Berdoalah agar orang-orang yang menderita karena korupsi bisa berjumpa dengan Injil, dan mereka bisa mengalami kasih dan kemurahan Tuhan (Roma 5:5).

    • Berdoalah bagi pekerja-pekerja Kristen yang giat dalam pembangunan etika dan gerakan antikorupsi di seluruh dunia.

    POKOK DOA

    1. Berdoalah kepada Tuhan Yesus agar orang-orang Muslim yang sampai saat ini masih mengalami ketidakadilan dan menderita karena korupsi, mendapatkan belas kasihan dari Tuhan. Kiranya kasih Tuhan mengubah dan membukakan hati mereka untuk mencari kebenaran yang sejati dan hidup di dalamnya.

    2. Berdoalah kepada Tuhan Yesus agar para pemimpin negara Muslim yang masih melakukan ketidakadilan dan korupsi, mendapatkan pengampunan dari Tuhan. Biarlah kasih Kristus mengubahkan hati mereka serta memampukan mereka untuk hidup dalam kebenaran dan tidak mementingkan kepentingan diri atau kelompoknya sendiri.

    3. Doakanlah kepada Tuhan Yesus agar organisasi-organisasi Kristen/misi dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik. Puji Tuhan karena melalui organisasi seperti ini, setidaknya tindakan korupsi dan ketidakadilan dapat dikurangi dan orang-orang yang menjadi korban dari perbuatan ini bisa mendapat kesempatan untuk mendengar Injil dan mengalami kasih Tuhan.

    Kontak: doa(at)sabda.org
    Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
    Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
    Arsip: http://sabda.org/publikasi/40hari
    (c) 2014 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"

     

    © 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
    Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org