Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/33

Doa 40 Hari 2014 edisi 33 (20-7-2014)

Obat Bius dan Minuman Keras (Alkohol)

40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- MINGGU, 20 JULI 2014

OBAT BIUS DAN MINUMAN KERAS (ALKOHOL)

Siapakah yang akan memedulikan para pecandu di negara-negara Islam?

Obat bius dan minuman keras dilarang di dalam Islam. Oleh karena itu, sering kali orang yang kecanduan terhadap kedua hal tersebut hanya dapat berharap pada bantuan pemerintah. Tingkat keterjerumusan kembali orang-orang yang telah diterapi masih sangat tinggi, mengingat penarikan diri mereka (dari dunia obat bius dan alkohol) tidak dapat mengatasi kekosongan di dalam hati mereka, dan tidak dapat menyentuh masalah terdalam penyebab kecanduan mereka.

Bolat bertumbuh besar dalam lingkungan yang di dalamnya ia menyaksikan bagaimana ayahnya menghancurkan segala sesuatu yang berharga demi alkohol. Tentu ia tidak ingin terperosok di dalam suatu kesulitan yang sama, yang mengarah pada kehancuran keluarganya.

Sebagai seorang ahli bedah muda, ia ingin menolong masyarakat. Akan tetapi, para koleganya yang berpengalaman menunjukkan kepadanya bahwa ia dapat mengatasi dengan lebih baik rasa sakit dan penderitaan yang menyertai pekerjaan itu hanya dengan segelas wiski. Bolat pun segera dikuasai oleh alkohol. Ia hanya bisa menghadapi pekerjaannya di bawah pengaruh alkohol. Obat-obat terlarang pun segera menyusul. Melalui pekerjaannya di atas meja operasi, tanganyalah yang mendikte kehidupan dan kematian. Dengan demikian, dalam pengertian sesungguhnya, kedua tangannya yang gemetar menjadi tangan-tangan pembunuh berantai. Dalam kondisi keterpurukan yang semakin menurun, ia bahkan lebih buruk daripada ayahnya, yang tidak pernah ingin ditirunya. Ia segera dipecat dari rumah sakit, dan mulai menghancurkan keluarganya sendiri.

Istrinya berkenalan dengan orang-orang Kristen dan tahu bahwa orang Kristen bersedia menerima, mengasihi, dan menolong mereka yang kecanduan dan yang berada di bawah tekanan. Dia membawa suaminya ke sebuah Graha Therapy Kristen. Bolat menjadi penghuni tetap. Keberhasilan dan kemunduran silih berganti mewarnai perjalanannya menuju pemulihan. Ia masih berada di garis tipis antara kemerdekaan di dalam Kristus dan perhambaan pada kecanduan.

Kebutuhan

Mereka yang melayani para pecandu meminta kita berdoa untuk:

  • Orang-orang seperti Bolat yang mulai berjalan menuju kebebasan di dalam Kristus. Mereka membutuhkan kuasa yang memulihkan dan penghiburan Roh Kudus di dalam hidup mereka (Matius 11:28-29).

  • Keluarga-keluarga Muslim yang memiliki anggota pecandu di antara sanak famili mereka.

  • Dukungan nyata bagi orang-orang Kristen yang memberikan pertolongan di bidang yang sulit ini, dan berdoa agar ada pelipatgandaan pekerja yang melayani.

POKOK DOA

  1. Mari berdoa kepada Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Bolat dan para pecandu alkohol dan narkoba agar kuasa Tuhan bekerja untuk memulihkan hidup dan jiwa mereka, untuk menunjukkan cinta kasih-Nya yang besar di tengah keterpurukan hidup yang mereka alami.

  2. Berdoalah kepada Tuhan Yesus agar misi penginjilan juga bergerak ke pusat-pusat rehabilitasi pecandu alkohol dan narkoba sehingga mereka dapat mengenal Yesus sebagai jawaban hidup yang sejati bagi seluruh permasalahan mereka.

  3. Doakanlah agar Tuhan Yesus memampukan keluarga para pecandu alkohol dan narkoba untuk mengasihi dan mendampingi anggota keluarga mereka yang kecanduan alkohol dalam masa-masa pemulihan mereka.

Kontak: doa(at)sabda.org
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/40hari
(c) 2014 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org