Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/30 |
|
Doa 40 Hari 2002 edisi 30 (25-11-2002)
|
|
Senin, 25 November 2002 ALMATY, KAZAKHSTAN ================== Populasi: 1.5 juta Muslim : 50% Terletak di sebuah lembah yang dikelilingi oleh tiga sisi pegunungan Tien Shan yang paling besar. Almaty berada di bagian Tenggara dan merupakan yang terbesar dari negara-negara di Asia Tengah yaitu Kazakhstan. Minyak dan perusahaan-perusahaan gas, perusahaan jasa bantuan, kedutaan negara-negara asing, restoran-restoran, lampu-lampu neon, diskotik-diskotik dan klab malam meramaikan keadaan kota. Sebelas tahun yang lalu, hal-hal di atas sangat sulit ditemukan, yang ada hanyalah masjid. Selama 70 tahun masa kekuasaan komunis, mereka telah memastikan bahwa bagian terbesar dari populasi yang berlatar belakang Islam Kazakhstan, terlebih dahulu telah memperkenalkan diri mereka sendiri sebagai warga negara Soviet. Hari ini gedung yang terbuat dari batako yang jelek telah digantikan dengan struktur gedung lengkap yang sangat besar, ditutupi dengan kubah-kubah berwarna biru, kira-kira 5 kali lebih besar dari ukuran masjid yang sebelumnya. Masjid-masjid yang baru tersebut bermunculan di ujung-ujung jalan di hampir setiap daerah pinggiran kota. Mayoritas dari kota-kota umat Islam adalah orang-orang Kazakh dimana leluhur mereka adalah sekumpulan para pengembara yang beralih dari kepercayaan sihir menjadi Islam di abad ke-16. Orang-orang Kazakh hidup di antara kelompok umat Islam tradisional lainnya. Di antara bangsa sekitarnya, mereka dikenal sangat fanatik dengan agama Islam. Kota Almaty dimulai pada tahun 1800-an sebagai kota benteng pertahanan Rusia yang disebut Verney. Kemudian dinamai kembali menjadi Alma Ata sekitar pergantian abad dan dahulu merupakan ibukota Soviet Republik Kazakhstan. Sejak akhir 1990-an Astana di bagian Utara telah berfungsi sebagai ibukota, tetapi Almaty tetap menjadi pusat perdagangan, budaya dan kehidupan sosial. Penduduk kota kelahiran Islam ini menerima pendidikan atheis dalam bahasa Rusia, dan mereka lebih nyaman dalam budaya Eropa. Populasi ini telah membuka peluang dalam 11 tahun terakhir untuk gelombang orang- orang dari pedalaman Kazakh dan kelompok suku umat Islam lainnya yang berdatangan ke kota untuk mencari pekerjaan dan hari depan yang lebih baik. Umumnya para imigran tersebut adalah orang-orang yang miskin, berpendidikan rendah, mereka berbahasa Kazakh, bukan berbahasa Rusia. Mereka berpegang teguh pada kepercayaan Islam yang sama dan mereka menemukan sedikit persamaan dengan tetangga-tetangga di kota. Pada tahun 1990-an sejak pintu-pintu kota terbuka untuk pelayanan Kristen, maka baru-baru ini gereja lokal telah bermunculan. Kegiatan pekabaran Injil yang dilakukan oleh utusan Injil Protestan telah meningkat 100 kali lipat. Kegiatan dari beberapa kelompok keagamaan yang bukan tradisional telah terlihat sebagai suatu ancaman kepada perdamaian dan stabilitas dari kota sekuler ini. Hukum-hukum agama baru telah membawa kepada penutupan dan pelarangan-pelarangan dari banyak masjid dan gereja, juga pemulangan para utusan Injil luar negeri. POKOK DOA: * Berdoa untuk pemeliharaan kebebasan hubungan keagamaan di Almaty. Keadaan kehidupan kota yang tanpa nama menyediakan kesempatan untuk pemberitaan Injil, pemuridan dan pelatihan bagi orang-orang dari berlatar belakang Islam (hubungan penggabungan dari kota-kota yang terkecil seringkali mengganggu gereja dan kegiatan penginjilan). * Berdoa agar Almaty akan berkembang menjadi pusat pelatihan dan pengutusan duta Injil dari latar belakang Islam, yang akan diutus untuk melayani ke seluruh negara Asia Tengah, dan juga ke Tiongkok. * Berdoa agar orang Kristen akan menjadi penyalur berkat dengan menyediakan kebutuhan bagi orang-orang miskin dan pengangguran yang membanjiri kota untuk mencari harapan dan permulaan yang baru (Yeremia 29:7).
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |