Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/27 |
|
Doa 40 Hari 2013 edisi 27 (25-7-2013)
|
|
Kamis, 25 Juli 2013 Ke Mana Mereka Akan Pergi? Para Tenaga Kerja Indonesia Minggu, 19 Agustus 2012, menandai datangnya Hari Raya Idul Fitri, akhir dari bulan Ramadan. Hari itu merupakan awal hari bahagia bagi lebih dari 10.000 pekerja Indonesia yang berhimpun di stasiun kereta api di Taipei. Mereka membanjiri lobi, tempat yang menyenangkan bagi mereka untuk duduk-duduk dan bertemu teman-teman, untuk merayakan hari libur Muslim yang penting ini. Perkumpulan besar yang terjadi pada satu hari itu, tanpa disengaja telah melumpuhkan arus lalu lintas di stasiun kereta api cepat dan kereta api bawah tanah. Setelah menerima keluhan dari para penumpang, penguasa stasiun mulai menutup sebagian besar lobi utama pada akhir minggu. Hal itu memicu reaksi kemarahan di antara para pekerja Indonesia. Maka dari itu, pada tanggal 12 September, sekitar lima puluh pekerja melakukan protes di depan stasiun. Dengan mengangkat spanduk `antirasisme`, mereka menuntut hak untuk berkumpul di tempat-tempat umum, dengan meneriakkan, "Kami menginginkan sebuah tempat untuk mengisi waktu luang kami." Mereka kemudian berbaris menuju stasiun dan duduk-duduk di lantai lobi utama. Perkumpulan akhir minggu antara pekerja asing merupakan pemandangan yang umum di Taipei dan kota-kota lain seperti Taoyuan dan Taichung. Mereka berkumpul di stasiun, di taman-taman, dan bahkan sepanjang trotoar jalan-jalan tertentu. Perhimpunan mereka menyebabkan orang mengerutkan kening, tetapi jarang ada orang yang sungguh-sungguh memikirkan solusinya. Sekarang ini, para tenaga kerja Indonesia itu umumnya adalah pekerja rumah tangga, baik di Taiwan maupun Hong Kong. Menurut catatan statistik tahun 2012, jumlah mereka mencapai 155.000 pekerja di Taiwan dan 151.000 pekerja di Hong Kong. Banyak di antara mereka yang bekerja untuk majikan Kristen. Beberapa gereja Hong Kong menunjukkan kepedulian dan memberikan pelayanan kepada para pekerja, yang mereka sebut TKI (Tenaga Kerja Indonesia). Mereka mendirikan pusat-pusat kepedulian serta menawarkan pendidikan komputer dan bahasa, pelajaran tentang internet, dan menyediakan program-program sosial. Fasilitas-fasilitas pendukung lainnya yang disediakan oleh orang-orang Kristen meliputi pusat-pusat peribadahan TKI dan rumah singgah TKI. Di Taiwan, ada beberapa gereja dan organisasi Kristen yang berusaha menjangkau para pekerja Indonesia. POKOK DOA
Kontak: doa(at)sabda.org
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |