Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/23

Doa 40 Hari 2010 edisi 23 (23-8-2010)

Khadijah binti Khuwailid


 Senin, 23 Agustus 2010

 HARI KE-23: KHADIJAH BINTI KHUWAILID

 Khadijah binti Khuwailid dipandang oleh nabi Muhammad sebagai salah
 satu dari empat wanita sempurna, Khadijah putri Khuwailid ini adalah
 istri pertama Muhammad. Secara luas ia dikenal sebagai seorang
 wanita yang sangat berbudi luhur. Ia memperoleh sebutan "Al-Tahira"
 (yang murni) oleh karena kebaikan dan kemurahan hatinya. Sepanjang
 hidupnya ia tidak pernah percaya ataupun menyembah berhala. Ia juga
 dikenal menggunakan kekayaannya untuk menolong para anggota keluarga
 yang dalam kesulitan, dan juga mereka yang kurang beruntung. Dia
 memang sangat kaya. Mereka menyebutkan dia juga dengan gelar lainnya
 "Amirat-Quraish" (Puteri Ratu suku Quraish). Menurut beberapa
 tradisi Islam ketika khalifah-khalifah Qurasih berkumpul untuk
 memulai perjalanan mereka yang jauh sampai ke Suriah pada musim
 dingin atau Yemen pada musim kemarau, khalifahnya Khadijah memiliki
 ukuran yang sama besar dengan semua khalifah lainnya yang bergabung.

 Melalui khalifah-khalifah dagang inilah Khadijah pertama kali
 berjumpa dengan Muhammad. Khadijah telah dua kali menikah dan
 sebenarnya dia sudah menetapkan diri untuk tidak menikah lagi. Ia
 tidak menyangka bahwa akan bertemu pria lain lagi yang disukainya.
 Sewaktu ia sedang mencari seseorang untuk mengurus
 khalifah-khalifahnya, seorang anggota keluarga merekomendasikan
 sepupu jauhnya yang bernama Muhammad. Muhammad pada saat itu
 merupakan seorang pemuda berusia 25 tahun dan belum berpengalaman di
 bidang tersebut, namun Khadijah memilih untuk memberinya kesempatan.
 Pemuda itu mengurus khalifah Khadijah dan akhirnya memperoleh lebih
 banyak keuntungan dari yang Khadijah harapkan. Khadijah sangat
 terkesan oleh keberhasilan pemuda itu dan memutuskan untuk
 memprakarsai usulan pernikahan.

 Pada waktu Muhammad menikah dengan Khadijah, ia tidak mengambil
 istri lain lagi karena kasihnya untuk dia. Khadijah pun sama,
 mengabdi padanya. Manakala ia menerima pewahyuan-pewahyuan
 pertamanya, Khadijah memainkan peran yang penting dalam meyakinkan
 Muhammad bahwa ia adalah seorang nabi. Khadijah bahkan memakai
 kekayaannya untuk membantu memajukan Islam, bahkan hingga ia
 dianiaya karena mendukung suaminya. Kematian Khadijah begitu
 menyedihkan hati Muhammad, sehingga tahun kematian Khadijah disebut
 sebagai Tahun Perkabungan.

 Khadijah adalah ibunya Fatima (dilahirkan tahun 605 M), yang adalah
 ibunya Hussein dan Hassan melalui Ali. Hari-hari kelahiran dan
 kematian Khadijah tidaklah jelas tetapi kemungkinan besar ia
 dilahirkan pada tahun 555 M dan kemungkinan meninggal pada tahun 619
 M. Beberapa orang memercayai bahwa kematiannya itu merupakan salah
 satu motivasi Muhammad untuk berpindah ke Madinah.

 Permohonan Doa

 Di seluruh dunia ada ratusan ribu, barangkali lebih dari sejuta,
 wanita Muslim yang dinamakan Khadijah. Kebanyakan dari mereka tidak
 mengetahui sedikit pun tentang istri Muhammad atau contoh positif
 dalam banyak aspek kehidupan Khadijah.
 * Berdoa untuk Khadijah-Khadijah yang ada saat ini agar mereka
 menerima Mesias melalui pemberitaan teman-teman, radio, literatur,
 televisi, dan media lainnya.
 * Doakan kenalan-kenalan dan para tetangga Anda agar mereka bisa
 menjadi seorang istri yang berbudi luhur sebagaimana diuraikan
 dalam Amsal 31 dan dapat hidup dalam kemurnian yang berasal dari
 Kristus.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org