Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/22 |
|
Doa 40 Hari 2013 edisi 22 (20-7-2013)
|
|
Sabtu, 20 Juli 2013 Melawan Pembatasan: Biarlah Pintu-Pintu Terbuka Sebenarnya, banyak orang Muslim yang tidak menolak Injil. Hanya saja, mereka tidak pernah mendengar Injil. Dalam buku "The Insanity of God" (Kegilaan Tuhan), Nik Ripkin menuturkan kisah tentang Pramana, orang percaya yang berlatar belakang Muslim. Sebelum datang kepada Kristus, Pramana merasa hidupnya berada dalam kehancuran. Di bawah bimbingan seorang imam setempat, ia mulai menjalankan puasa, mencari jawaban untuk persoalan-persoalan hidupnya. Pada hari ketiga, ada satu suara berbisik kepadanya, "Temukan Yesus, temukan Injil." Karena ia berada di sebuah negara Muslim yang serba mengekang, Pramana tidak pernah mendengar tentang Yesus. Hingga pada titik ini, ia tidak pernah mengetahui apakah Yesus itu sebuah apel, sebuah batu, atau sebatang pohon. Bisikan itu terus memberinya petunjuk yang rinci bagaimana ia dapat bertemu dengan Yesus. Pramana berjalan sepanjang malam dengan mengikuti petunjuk dari suara itu, ke sebuah kota yang belum pernah dikunjunginya. Perjalanan Pramana membawanya menuju rumah salah satu dari tiga orang percaya yang ada di antara bangsanya, yang berjumlah 24 juta orang. Orang itu menjelaskan tentang Injil kepada Pramana dan hari itu juga, ia menjadi pengikut Kristus. Pada terbitan World Watch List, yang mengurutkan negara-negara berdasarkan tingkat penganiayaan yang diderita orang Kristen, negara-negara Islam menduduki sembilan posisi dari sepuluh yang tertinggi. Di beberapa negara, mustahil bisa didapatkan akses kepada Yesus. Alkitab berkata, "Setiap orang yang memanggil nama Tuhan akan diselamatkan, tetapi bagaimana mereka bisa percaya kepada-Nya jika mereka tidak pernah mendengar tentang Dia?" (Roma 10:13-14). Namun, Roh Kudus sedang bekerja secara luar biasa, menjangkau orang-orang Muslim dengan cara yang ajaib, sama seperti Ia menjangkau Pramana. Akan tetapi, orang-orang Muslim masih tetap membutuhkan kebebasan untuk dapat mempertimbangkan Yesus bagi diri mereka, dan hal itu mencakup kesempatan untuk mendapat Alkitab dan teladan kehidupan melalui kesaksian orang-orang Kristen. Pengekangan yang dipaksakan, baik oleh pemerintah-pemerintah Islam maupun masyarakat Islam, harus diangkat. POKOK DOA
Kontak: doa(at)sabda.org
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |