Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/2 |
|
Doa 40 Hari 2002 edisi 2 (28-10-2002)
|
|
Senin, 28 Oktober 2002 PULAU BATAM =========== Pulau Batam yang ditetapkan menjadi kota sejak tahun 1999 pada mulanya merupakan salah satu kecamatan dalam wilayah kabupaten Kepulauan Riau. Pulau Batam terletak di jalur Internasional yang strategis. Sejak dibentuknya Badan Otorita Batam pada tahun 1973 untuk mewujudkan Batam sebagai kawasan industri, Batam menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor, pasar tenaga kerja, dan wisatawan. Batam dengan luas wilayah: 1.570,35 Km, memiliki populasi berjumlah 434.299 jiwa. Penduduk asli Batam yang masih tergolong dalam rumpun Melayu dan berbagai campuran etnis lainnya, umumnya beragama Islam, juga Kristen, Hindu dan Budha. Wilayah Batam meliputi P. Batam, P. Tonton, P. Nipah, P. Setoko, P. Rempang, P. Galang, dan P. Galang Baru. Antara satu pulau dengan pulau lainnya dihubungkan oleh enam jembatan megah. Batam sudah memiliki 13 kawasan industri yang tersebar dalam enam subwilayah. Sebagai kawasan industri yang melibatkan banyak negara, nilai investasi di Batam selalu meningkat setiap tahun. Dari nilai investasi yang ditanamkan pihak swasta, sektor industri menjadi primadona, kemudian perdagangan, jasa, perumahan, pariwisata, dan pertanian. Sampai tahun 1999 sektor industri menyerap tenaga kerja sebanyak 73,8% dari 157.238 tenaga kerja yang ada. Dari 2.043 perusahaan di Batam lebih dari seperempatnya bergerak di sektor industri berat dan sedang seperti: industri peralatan pengeboran lepas pantai, komponen elektronika, bahan kimia untuk farmasi dan migas, textil, pipa baja, alat-alat apotik, mesin, industri kapal dan galangan kapal, sepatu, komputer dan komponennya. Di sektor perdagangan dan perhotelan terdapat 580 perusahaan. Perekonomian Batam yang di dominasi sektor industri yang berorientasi ekspor (sekitar 70%) menjadikan Batam sebagai kota yang kaya, dengan total kegiatan ekonomi tahun 1999 mencapai 5.89 trilyun rupiah. Persaingan untuk mencari pekerjaan di Batam sangatlah keras, biaya kebutuhan hidup pun sangat tinggi. Terkadang oleh penduduknya, Batam dipelesetkan dengan ungkapan "Bila Anda tiba Anda menyesal" Sebagai konsekuensi industrialisasi, Batam tidak luput dari persoalan- persoalan sosial yang melingkupinya, masalah kesenjangan sosial antara daerah yang disebut hinterland. Hubungan kerjasama segi tiga Sijori (Singapure, Johor, Riau) pun menyimpan persoalan. Batam menjadi tempat transit bagi TKI yang akan ke luar negeri maupun TKI yang dideportasi, juga rawan penyelundupan dari dan ke Singapura, menjamurnya perumahan liar, pelacuran dan kriminalitas yang muncul karena makin banyaknya tenaga kerja yang berdatangan. POKOK DOA: * Berdoa bagi para pimpinan Kristen di Batam dan sekitarnya agar memiliki visi yang jelas dan program-program yang sistimatis dan kreatif untuk melatih dan melengkapi umat Tuhan sebagai penuai- penuai di tengah lingkungan tinggal dan pekerjaan mereka. * Berdoa agar di bulan puasa ini kaum Muslim yang berada di P. Batam akan lebih bersunguh-sungguh mencari kebenaran. Berdoalah supaya Tuhan akan menjawab doa mereka dengan berkenan menyatakan diri-Nya dengan berbagai cara dan tanda ajaib, dan mereka akan percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Juruselamat mereka.
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |