Multan, Pakistan

[40-Hari-2021] Multan, Pakistan/[19]

40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- RABU, 21 APRIL 2021

MULTAN, PAKISTAN

Populasi muslim: 2.000.000

Suriya tinggal di Multan, kota terbesar ke-7 Pakistan. Sebagian besar penduduknya beragama Islam. Kota ini terletak di provinsi Punjab, "negeri lima sungai". Multan dikenal dengan debu, panas yang ekstrem, pengemis, dan banyak makam para santo sufi. Rukn-i-Alam adalah makam paling terkenal di kota. Banyak orang berziarah ke sana setiap hari dengan membawa kebutuhannya dan berharap doanya terkabul.

Seperti kebanyakan wanita, Suriya termasuk dalam keluarga yang sangat islami. Dia menikah dan sangat menderita karena fakta bahwa dia belum memiliki anak. Karena itu, dia dibenci oleh keluarga dan masyarakatnya. Seperti pedang Damocles, ketakutan membayangi dirinya bahwa dia akan ditolak dan digantikan oleh wanita lain.

Melalui seorang kenalan, dia belajar tentang praktik umum Kristen yang juga mengajarkan bagaimana memperlakukan wanita tanpa anak. Penting bagi staf untuk menyampaikan kasih dan penghargaan Allah kepada mereka yang mencari nasihat. Setelah melakukan konsultasi mendalam disertai dengan doa pribadi pada kunjungan berikutnya, Suriya pulang dengan nyaman dan penuh harapan. Betapa besar kegembiraan semua orang ketika dia hamil setelah beberapa bulan! Apakah dia ingat bahwa Yesus, nama yang kepada-Nya dia didoakan, yang melakukan mukjizat ini dan kemudian membuka hati kepada-Nya?

POKOK DOA

1. Berdoalah agar orang-orang Kristen di klinik dan gereja di Multan menemukan cara untuk menjadi terang dan garam di kota mereka.

2. Doakan agar para wanita, khususnya yang tidak memiliki anak, mengalami kasih dan penerimaan dari Yesus (1 Korintus 1:28-29).

3. Doakan orang-orang yang berziarah ke kuburan para sufi agar mereka dapat bertemu dengan Yesus dan kuasa-Nya.

Kontak: doa(at)sabda.org

Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org

Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org

Arsip: http://sabda.org/publikasi/40hari

(c) 2021 oleh e-Doa dan "40 Hari Doa untuk Bangsa-Bangsa"