Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/19

Doa 40 Hari 2010 edisi 19 (19-8-2010)

Umat Muslim di Norwegia


 Kamis, 19 Agustus 2010

 HARI KE-19: UMAT MUSLIM DI NORWEGIA

 Beberapa orang memperkirakan jumlah penduduk Muslim di Norwegia ada
 sekitar 150.000 orang dari total penduduk sebanyak 4,8 juta. Pada
 tahun 1980 terdapat kira-kira 14.000 Muslim. Mayoritas umat Muslim
 tiba ke Norwegia sebagai imigran. Tahun 2008, sekitar 1.000 orang
 Norwegia telah menjadi Muslim, sebagian besar karena pernikahan.
 Diperkirakan 50.000 orang Muslim tinggal di Oslo dan sekitarnya.
 Para pendatang Muslim itu mulai datang setelah Perang Dunia II,
 namun mereka tidak mendapat perhatian hingga tahun 1970.
 Kelompok-kelompok terbesar berasal dari Pakistan, Irak, Somalia,
 Bosnia-Herzegovina, Iran, Turki, dan Kosovo.

 Masjid pertama dibangun pada tahun 1974 dan dewasa ini terdapat
 masjid-masjid Sunni, Syiah, Ahmadiyyah, dan juga masjid-masjid yang
 berkaitan dengan kelompok-kelompok etnis tertentu yang berdatangan
 dan berbagai negara. Lebih dari 80.000 orang Muslim adalah
 anggota-anggota yang terdaftar di hampir 100 komunitas Muslim, namun
 mereka tinggal bersatu; komunitas tersebut sangat terpecah-pecah.
 Masjid telah menjadi tempat penting untuk para anggota dan
 kelompok-kelompok etnis minoritas untuk bertemu satu dengan yang
 lain. Beberapa masjid juga menyelenggarakan kegiatan-kegiatan
 kemasyarakatan. Kebanyakan masjid di Norwegia tidak dibangun
 berbentuk model masjid tradisional, melainkan sebagai bagian dari
 gedung-gedung kota yang umum. Masjid pertama yang didirikan secara
 khusus untuk sarana ibadah Islam adalah masjid yang berdiri pada
 tahun 1995, dan itu merupakan bangunan masjid satu-satunya sampai
 tahun 2005.

 Masyarakat yang Lebih Multibudaya

 Dewasa ini, Norwegia muncul sebagai suatu masyarakat yang
 multibudaya, sama seperti negara-negara Eropa yang lain. Selama
 beberapa tahun terakhir topik agama telah lebih menjadi perhatian di
 media, baik dalam pidato politik maupun dalam percakapan awam.
 Beberapa tahun yang lalu, istilah "imigran" atau "orang asing"
 digunakan terhadap orang-orang yang datang ke negara ini, tapi
 belakangan ini istilah "Muslim" telah sering dipakai sebagai
 gantinya. Walaupun demikian, tidak setiap orang asing yang datang ke
 Norwegia adalah Muslim; kemungkinan sebanyak 60% adalah orang
 Kristen atau dari kepercayaan lainnya.

 Diskusi-diskusi setelah peristiwa 11 September, "perang atas teror",
 dan "kontroversi karikatur [Jyllands Posten]" semuanya telah
 berperan dalam menjadikan Islam sebagai fokus percakapan. Setelah
 seorang kartunis Denmark menggambar dan menerbitkan sejumlah kartun
 Muhammad beberapa tahun yang lalu, sebuah surat kabar Norwegia
 menjadi terkenal di seluruh dunia karena menerbitkan gambar
 kartun-kartun itu. Diskusi-diskusi setelah kejadian tersebut telah
 memecah-belah opini orang-orang Kristen dan orang-orang sekuler
 mengenai pentingnya kebebasan berbicara yang diperhadapkan dengan
 perasaan kaum Muslim yang sangat sensitif.

 Sebagian besar (lebih dari 80%) orang Norwegia adalah anggota Gereja
 Lutheran namun hanya sedikit yang aktif dan kebanyakan orang
 memiliki berbagai kepercayaan yang sebetulnya tidak merefleksikan
 iman pada Alkitab. Kemungkinan ada 225.000 orang Kristen dalam
 berbagai denominasi yang lebih kecil. Suatu survei mengatakan bahwa
 32% orang Norwegia menyatakan bahwa "Mereka percaya ada
 allah/Allah", sedangkan 47% menjawab bahwa "Mereka percaya ada
 beberapa jenis roh atau kuasa" dan 17% menanggapi bahwa "mereka
 tidak percaya ada suatu jenis roh, allah, atau kuasa".

 Beberapa gereja telah bertahun-tahun melayani komunitas-komunitas
 Muslim. Terdapat sejumlah kelompok dan gereja dengan orang-orang
 Kristen yang berbicara bahasa Persia karena kebanyakan dari mereka
 adalah para imigran dari Iran. Sayangnya belum ada suatu kelompok
 orang yang berbicara bahasa Arab yang beribadah dalam jumlah yang
 signifikan. Walaupun demikian, terdapat orang-orang Muslim Arab yang
 datang pada iman dalam Mesias dan dibaptis. Bagi beberapa orang,
 mengikut Mesias berarti penganiayaan dari sanak keluarga dan teman-
 teman dekat. Selama bulan Ramadan beberapa tahun terakhir ini telah
 diadakan berbagai kelompok doa internasional di sejumlah kota.
 Orang-orang Muslim yang telah menemukan hidup dalam Mesias
 berpartisipasi dan memberi kesaksian tentang perjumpaan mereka
 dengan Yesus yang mengubah hidup mereka. Di kelompok-kelompok doa,
 umat Kristen Norwegia telah mendengar orang-orang percaya dari Iran
 menceritakan tentang kebangunan-kebangunan rohani besar di negara
 mereka. Sebanyak tujuh ribu buku "30 Hari Doa" didistribusikan di
 Norwegia pada tahun 2009. Sebagai tambahan, ada lebih banyak orang
 yang berkumpul dalam kelompok untuk berdoa dibandingkan tahun-tahun
 sebelumnya.

 Permohonan Doa
 * Berdoa bagi semua orang Kristen agar mengerti kehendak Tuhan dan
 beroleh keberanian untuk memberitakan Injil bagi saudara/i Muslim.
 * Doakan agar semua imigran Muslim bertemu orang Kristen di mana pun
 mereka menetap, dan agar para tetangga ini menunjukkan Tuhan Yesus
 kepada mereka. Doakan agar Tuhan Yesus menjadi penghibur dan
 penolong bagi mereka pada saat-saat sulit.
 * Berdoa agar orang-orang percaya berani memberitakan nama Tuhan
 Yesus di dalam masyarakat Norwegia, di lingkungan tempat tinggal,
 di lingkungan kerja, dan juga melalui media.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org