Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/18 |
|
Doa 40 Hari 2002 edisi 18 (13-11-2002)
|
|
Rabu, 13 November 2002 SUKU SONINKE DI AFRIKA BARAT ============================ Populasi kurang lebih 2.000.000 Suku soninke dengan 2 juta umat Islamnya, hanyalah suatu jumlah yang kecil di antara 100 juta umat Islam di Afrika Barat. Walaupun kecil, mereka mempunyai pengaruh yang besar dalam sejarah, karena pengajaran agama Islam datang pertama kali di wilayah mereka. Selama berabad-abad orang Soninke dikenal sebagai peternak dan pedagang. Perpaduan antara kedua hal tersebut dapat dikatakan telah menjadi budaya mereka, hal ini sekaligus memberikan keberhasilan bagi mereka. Suku Soninke (yang dikenal juga dengan sebutan Resahule) adalah suku Afrika kulit hitam pertama yang mengadakan perdagangan dengan Afrika Utara. Mereka memperdagangkan biji-bijian dan garam (sesuatu yang langka dan karena itu barang-barang yang mereka jual menjadi berharga di Afrika Barat). Hal ini membuat mereka dapat mendirikan kerajaan terbesar pertama di Afrika Barat, Kerajaan Ghana yang sangat kaya. Saat Almoravids, kelompok Islam fundamental dari Maroko, menguasai ibu kota, seketika itu juga mereka memakai politik dan ekonomi sebagai jalan untuk menyebarkan agama Islam. Penyebaran pun terjadi bersamaan dengan kebiasaan orang Soninke yang suka berdagang, Perdagangan telah menjadi sarana untuk mengembangkan agama Islam ke seluruh wilayah. Walaupun kerajaan mereka hilang, kebiasaan untuk berdagang terus berlangsung hingga saat ini. Suku Soninke bepergian ke tempat-tempat seperti Siera Leone dan Angola untuk berdagang permata dan logam-logam mulia. Masyarakat Soninke juga terdapat di New York, Paris, Barcelona, dan kota-kota negara barat lainnya. Mereka pun masih memiliki kekayaan dan dikagumi oleh negara-negara tetangga dan bangsa-bangsa lainnya. Mungo Park seorang penjelajah dari Skotlandia berkata tentang Soninke "mereka tak pernah kenal lelah untuk terus bekerja keras dan mendapat kekayaan". Banyak bagian dari perumahan-perumahan di ibukota Afrika Barat dimulai oleh suku Soninke. Sekarang ini agama Islam yang dilakukan di Soninke hampir sama dengan yang dilakukan oleh suku-suku lain di Afrika Barat. Banyak yang memakai ayat-ayat Al-quran sebagai jimat, yang ditempatkan dalam benda-benda kecil, seperti kantong kulit yang diikatkan di pinggang atau lengan atas. Barang-barang seperti ini biasanya disediakan oleh "marabout" figur penting yang menggabungkan pengajaran Islam dengan kekuatan spitirual. Jin-jin sangatlah ditakuti, dan pertemuan dengan roh-roh yang menakutkan sangat sering terjadi. Orang-orang tua banyak yang memakai pakaian yang hampir sama dengan dunia Islam pada umumnya di belahan dunia lainnya. Tetapi aturan berpakaian untuk wanita tidak terlalu keras jika dibandingkan dengan tempat-tempat lain. Para wanita boleh memakai pakaian yang berwarna terang, boleh yang berenda dan bersulam. Walaupun beberapa dari mereka menerima pendidikan Islam yang bermutu di tempat-tempat seperti Kairo, sebagian besar dari mereka tidak menghiraukan dasar-dasar dari agama mereka. POKOK DOA: * Berdoa supaya suku Soninke menemukan kerajaan yang abadi dan tidak mengenal lelah dalam usaha mereka untuk mendapat kekayaan rohani. * Berdoa untuk seluruh masyarakat Soninke agar mereka mendapat pewahyuan tentang Yesus. * Berdoa bagi keberhasilan dari pelayanan dan kerjasama dari organisasi yang berbeda yang bekerja di Afrika Barat. Berdoa bagi penduduk asli seperti: Mali, Sinegal, Gambia, Mauritania, juga masyarakat pendatang seperti: Perancis, Spanyol, Amerika Serikat, Siera Leone, Anggola, dan Kongo.
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |