Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/17 |
|
Doa 40 Hari 2013 edisi 17 (15-7-2013)
|
|
Senin, 15 Juli 2013 Di Malawi: Livingstone atau Madonna? Dr. David (Livingstone) telah mengubah takdir mereka. Dapatkah orang Kristen sekarang mengulanginya? Di Afrika Selatan, bagian Timur Zambia, salah satu negara termiskin di dunia sedang terombang-ambing dalam deraan kelaparan dan penyakit yang nyaris tidak ada akhirnya. Negara itu adalah Malawi. Akhir-akhir ini, Malawi menyedot perhatian dunia ketika bintang penyanyi pop dunia, Madonna memprakarsai program "Rasing Malawi" bagi anak-anak yatim. Sesungguhnya, Malawi adalah negeri yang sangat indah. Para turis menikmati keramahtamahan masyarakatnya, para pecinta alam memuji-muji keindahan taman, pendakian gunung, dan jelajah alam. Sementara yang lain lagi terpesona dengan keanekaragaman masyarakat dan kekayaan sejarahnya. Hal menarik lainnya adalah Jumbes, penguasa setempat yang merepresentasikan Sultan Zazibar, dan juga Yao yang sangat terkenal, yang dipindahkan dari negeri asal mereka, Mozambik, yang kemudian menarik banyak orang pindah ke Malawi. Korban yang Besar Kehidupan di Malawi masih berat. Usia harapan hidup rata-rata sekitar 52 tahun. Bagi kebanyakan orang Malawi, harapan untuk hari depan yang lebih baik sangat kecil. Masyarakatnya berpusat pada keluarga dan ada berbagai macam aturan adat yang mengatur kewajiban-kewajiban tentang bagaimana memelihara anggota keluarga. Kebanyakan masyarakatnya adalah petani yang menanam bahan pangan. Ada juga yang menanam tembakau, teh, dan tebu di kebun. Akan tetapi, bercocok tanam bukanlah pekerjaan yang ringan. Bahkan, anak-anak pun dilibatkan dalam pekerjaan berat. Dr. Livingstone, Saya Kira Kemungkinan, 500 tahun silam, orang Muslim baru pertama kali menginjakkan kaki di Malawi. Kemudian diikuti oleh misionaris-misionaris Kristen, di antaranya adalah Dr. David Livingstone. Islam sudah lebih dahulu mendapat tempat di sana. Meskipun ada pengaruh kekristenan di sana, tetapi praktik perdukunan dan penyembahan kepada leluhur, kepercayaan "ilmu hitam", dan perkumpulan-perkumpulan rahasia masih menjadi bagian utama dari kehidupan sehari-hari di Malawi. Organisasi-organisasi Islam, dengan uang hasil minyak mereka, begitu mudahnya membeli tanah dan menjaring pengikut di Malawi. Masjid-masjid dan pusat-pusat keislaman dibangun di seluruh negeri itu. Malawi merupakan target strategis bagi utusan-utusan Muslim, yang melihat negeri itu sebagai pangkalan untuk membawa Islam ke seluruh Afrika Selatan. POKOK DOA
Kontak: doa(at)sabda.org
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |