Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/15 |
|
![]() |
|
Doa 40 Hari 2013 edisi 15 (13-7-2013)
|
|
SABTU, 13 JULI 2013 Pemujaan Sylheti: Sihir Masa Lalu dan Masa Kini di Bangladesh Ada dua pengaruh yang kuat dalam kepercayaan Islam orang Sylheti: dari masa lalu dan dari masa kini. Masa Lalu Delapan ratus tahun yang lalu, seorang "Suci" Muslim dan 360 orang pengikutnya datang ke Sylhet, kota terpenting di kawasan Sylheti (sekarang, kawasan itu terbentang antara bagian Timur Laut Bangladesh hingga ke kawasan perbatasan India). Orang Muslim ini menaklukkan Raja Hindu yang sedang berkuasa saat itu dengan mengikuti petunjuk kekuatan magis yang dimilikinya. Pada abad-abad selanjutnya, Islam menyebar dari Sylhet dan masuk ke kawasan Bengali lainnya. Kemudian, berkembanglah sebuah pemujaan yang kuat, yang berhubungan dengan makam "orang suci" Muslim tersebut dan para pengikutnya, dengan memadukan beberapa bentuk praktik mistis dan magis. Kaum Muslim Sylheti memiliki kebiasaan berkunjung ke makam orang yang sudah meninggal pada hari Kamis malam untuk memohon pertolongan. Masa Kini Belakangan ini, pengaruh Islam Ortodoks terasa di seluruh kawasan itu. Setiap Jumat, masjid-masjid dipenuhi oleh orang-orang yang bersembahyang. Orang-orang Sylheti tergolong paling konservatif di antara orang Muslim yang ada di seluruh kawasan itu. Bangladesh memiliki jumlah penduduk Muslim terbesar keempat di dunia, dan Islam memainkan peranan besar di bidang politik, kehidupan, dan budaya masyarakat. Islam adalah agama negara, tetapi kebebasan untuk mempraktikkan agama lain merupakan bagian dari konstitusi negara. Kebutuhan Besar Orang Muslim Syhelti berjumlah sekitar 11 juta orang. Kurang lebih 7 juta di antaranya tinggal di Bangladesh, 2 juta di India, dan sisanya terserak ke seluruh dunia. Keluarga yang mampu akan mengirim anaknya ke dunia Barat, terutama Britania Raya. Sedangkan keluarga-keluarga miskin mengirim anaknya untuk bekerja di negara-negara jazirah Arab. Meski demikian, mayoritas orang Sylheti masih hidup di bawah kemiskinan dan mati karena kemiskinan yang parah. POKOK DOA
Kontak: doa(at)sabda.org
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |