Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/13 |
|
Doa 40 Hari 2014 edisi 13 (30-6-2014)
|
|
40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- SENIN, 30 JUNI 2014 SESEPUH DI KALANGAN MUSLIM Saat saya hadir di sebuah pesta ulang tahun di Yaman, saya tertegun oleh sikap hormat yang ditunjukkan oleh seorang pemuda terhadap orang tua. Di sana, banyak kumpulan orang tua yang sedang berhimpun merayakan ulang tahun wanita berusia 77 tahun. Para kepala keluarga duduk di kursi-kursi yang telah ditentukan. Mereka dilayani anak-anak kecil dan orang-orang muda. Terlihat jelas bahwa rambut yang memutih dan kulit yang keriput bernilai lebih di sini. Umat Muslim diajarkan untuk memperlakukan orang tua dengan hormat, lemah lembut, dan dengan sikap mengabdi. Dalam budaya Muslim, sikap hormat dan penghargaan bertumbuh beriringan dengan bertambahnya usia. Orang tua (suami istri) yang sudah berusia dijunjung tinggi atas dasar pengalaman hidup mereka. Kesempatan untuk dapat memenuhi kebutuhan orang tua di usia senja dipandang sebagai anugerah Tuhan. Keputusan-keputusan penting sering diambil oleh orang tua, kepala keluarga atas nama seluruh anggota keluarga. Kami melihat bahwa hal ini juga berlaku untuk keputusan-keputusan yang menyangkut hal-hal rohani. Karena bergantung kepada sesepuh/orang tua, maka seluruh suku dapat menjadi Kristen atau Islam. Secara umum, bersamaan dengan bertambahnya usia, perubahan akan sulit terjadi. Bahkan, lebih lagi bagi orang Muslim, entahkah perubahan itu menyangkut ideologi, tradisi, kebiasaan, ataukah cara melakukan sesuatu. Bukanlah hal yang mudah bagi seorang Muslim yang sudah tua untuk menanggalkan keyakinan. Namun, segala sesuatu mungkin terjadi karena Tuhan kita Mahakuasa. Ia sanggup melakukan perubahan oleh kuasa Roh Kudus. Hal itu terjadi ketika kepala-kepala keluarga dan orang-orang tua dijamah oleh Injil, dan kami melihat semakin banyak anggota keluarga yang berpaling kepada Kristus. Saya juga tertegun dengan kenyataan bahwa orang-orang yang sudah tua di Yaman begitu bersemangat meminta saya berdoa bagi mereka. Beberapa di antaranya menitikkan air mata meskipun saya berdoa dalam nama Yesus. Tampaknya, mereka begitu tersentuh saat saya berdoa agar mereka dapat meneruskan hikmat kebijaksanaan yang mereka miliki kepada keluarga besarnya. Isi doa saya adalah rasa tanggung jawab mereka terhadap keluarga akan menolong mereka untuk mencari dan menemukan kebenaran. Berdoalah bersama saya untuk hal yang sama. POKOK DOA
Kontak: doa(at)sabda.org
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |