Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/13 |
|
Doa 40 Hari 2013 edisi 13 (11-7-2013)
|
|
KAMIS, 11 JULI 2013 Jalan Raya Pengungsi Penuaian Rohani di Eropa Saat ini, Eropa merupakan suatu ladang rohani yang menguning dan siap untuk dituai. Yunani adalah bangsa dengan penduduk sekitar 11 juta orang. Di sana, terdapat lebih dari satu juta pengungsi. Kebanyakan pengungsi itu berasal dari negara-negara Muslim yang tidak memberi kebebasan beribadah. Karena terpisah jauh dari tanah kelahiran dan sering kali merasa kecewa dengan Islam yang mengancam dan merusak, banyak di antara mereka menjadi sangat terbuka terhadap Injil. Pada bulan Juli 2012, sekelompok orang Kristen mengadakan perjalanan ke Athena untuk memberikan bantuan kepada para pengungsi ini. Mereka bekerja sama dengan gereja-gereja lokal untuk membagi-bagikan makanan dan peralatan kesehatan, literatur dan Alkitab dari berbagai terjemahan, serta kartu-kartu micro-SD 2 Gigabyte untuk telepon seluler. Kartu-kartu elektronik ini berisi film Yesus dalam lima bahasa, Alkitab audio, lagu-lagu rohani, dan berbagai kesaksian orang-orang tentang bagaimana mereka bertemu Yesus dengan cara-cara yang sesuai dengan budaya. Banyak di antara pengungsi memiliki telepon seluler. Itu berarti mereka bisa menggunakan "head-phone" sehingga mereka tidak perlu khawatir akan diketahui oleh teman sebangsanya bahwa mereka sedang mendengar atau membaca Alkitab. Telepon seluler tersebut selalu menemani mereka, para pengungsi, dalam perjalanan mereka ke Eropa tengah. Ketenangan dan Kedamaian Sejati Amir masih kecil ketika kedua orang tuanya melarikan diri dan membawanya ke Iran. Saat tumbuh sebagai pemuda, ia berkenalan dengan internet dan mulai belajar Bahasa Inggris melalui sebuah "ruang perbincangan" di internet. Dalam perbincangan itu, orang-orang Kristen menceritakan kepadanya tentang Yesus dan berdoa baginya. Hal itu sangat menyentuh hatinya. Setelah dewasa, ia melihat tulisan cetak "anak pengungsi" tertera pada akta kelahirannya. Amir segera menyadari bahwa ia harus mendapatkan tempat kediaman yang permanen, tempat ia bisa memperoleh kebebasan hidup dan kedamaian. Dalam petualangannya, ia singgah di Athena. Di sana, ia bertemu dengan orang-orang Kristen. Di sana juga, ia menjadi percaya kepada Yesus Kristus. Amir adalah salah seorang dari para pengungsi Muslim yang, ketika dalam perjalanan, berjumpa dengan satu Pribadi yang juga adalah Seorang Pengungsi, dan yang menawarkan kelepasan serta kedamaian di dalam diri-Nya. POKOK DOA
Kontak: doa(at)sabda.org
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |