Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/10 |
|
Doa 40 Hari 2002 edisi 10 (5-11-2002)
|
|
Selasa, 05 November 2002 KOTA JAKARTA ============ Jakarta tempo doeloe dikenal dangan nama Batavia, kemudian berganti nama menjadi Jayakarta, dan kemudian menjadi Jakarta. Di usianya yang ke 475, Jakarta menjadi impian dan harapan bagi penduduknya yang berjumlah 12,5 juta jiwa. Jakarta bukan hanya dihiasi dengan wajah orang Betawi, tetapi juga dengan wajah dari berbagai suku, bangsa, bahasa, budaya dan agama baik dalam maupun luar negeri yang bermukim di Jakarta. Jakarta mengakomodasi yang modern dan tradisional, konglomerat, dan yang miskin, yang terpelajar dan yang belum terpelajar, kekerasan dan kelembutan. Jakarta adalah kota kunci utama dalam semua pengambilan keputusan baik politik dan pemerintahan, ekonomi, militer, hukum dan yang lainnya. Jakarta diibaratkan sebagai jantung bagi penduduknya dan bagi bangsa Indonesia. Dalam percaturan politik yang tampaknya tidak lagi sehat, Setiap pribadi dan kelompok berjuang hanya untuk kepentingan pribadi dan golongannya. Politik uang dan senjata menunggangi kemiskinan dan keterbelakangan rakyat, perbedaan agama dan suku, dan selalu mengorbankan rakyat kecil yang tidak berdosa. Terpentalnya usaha penegakan hukum bagi pelaku KKN, keinginan Islam garis keras untuk menjadikan Indonesia sebagai negara Islam dengan berbagai tekanan dan ancaman, bom, demonstrasi, kerusuhan, penyerangan terhadap daerah- daerah Kristen dan umat Kristen pada umumnya, pertarungan urat syaraf di MPR untuk menggolkan "Syariah Islam" dalam undang-undang negara, keterpurukkan ekonomi yang telah menghantarkan Indonesia menjadi pasien IMF, semua percaturan dan keputusan penting ini dilakukan di Jakarta. Akhir-akhir ini ketenangan hidup masyarakat Jakarta seringkali terusik, meningkatnya BBM yang selalu diikuti dengan kenaikan harga lainnya, Ancaman bom, para demonstran, pengangguran karena putusnya hubungan kerja, perkelahian antar pelajar, perampokan dan penodongan, tingkat kemiskinan yang semakin bertambah, maraknya pornografi dan pemakaian obat terlarang, tuna susila, menularnya HIV/AIDS, tuna wisma, perjudian, tarik menarik dalam menentukan gubernur Jakarta, padamnya aliran listrik, macetnya air bersih, kemacetan dan berbagai kenyataan lainnya, semuanya menyelimuti suasana kota Jakarta. Bagi para pencari pekerjaan yang belum berhasil, kehidupan di Jakarta sungguh terasa sangat berat, sehingga muncullah istilah "sekejam- kejamnya ibu tiri, lebih kejam ibu kota". POKOK DOA: * Berdoa agar orang Kristen di Jakarta akan lebih bersungguh-sungguh mencari Tuhan, satu hati dan satu roh, berkobar dalam pujian, penyembahan, doa syafaat dan peperangan rohani, bagi kota Jakarta (Yeremia 29:7; 1Timotius 2:1-2, Mazmur 148 - 150) sehingga Roh Kudus dicurahkan lebih lagi, dan umat Kristen berani untuk memberitakan Injil. (Kisah Para Rasul 4:24-31) * Berdoa agar Tuhan melindungi dan memberikan hikmat dan pewahyuan bagi para pemimpin dan tokoh Kristen untuk memberikan solusi terbaik dalam politik, pemerintahan, hukum, keamanan, ekonomi, keagamaan, media, dan masalah sosial lainnya. * Berdoa semasa bulan puasa 2002 ini, Tuhan Yesus berkenan menyatakan kemuliaan-Nya dengan berbagai cara yang ajaib dan mengubah hati tokoh-tokoh Islam baik dari segi agama, politik, ekonomi, pendidikan, media, musisi, artis, tokoh pemuda, wanita, dan lainnya (sebut nama-nama mereka yang Anda ketahui). Doakan ibu Megawati sebagai presiden RI dan para menterinya, berdoa bagi penegakkan hukum kebenaran dan keadilan (Habakuk 1:2-4) penegakkan hukum keamanan (TNI dan POLRI), doakan Gubernur Jakarta, dan para walikota dalam menangani keadilan sosial bagi penduduk Jakarta.
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |