Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/1 |
|
Doa 40 Hari 2013 edisi 1 (29-6-2013)
|
|
SABTU, 29 JUNI 2013 SUKU SUNDA Suku Sunda merupakan etnis kedua terbesar di Indonesia dan terkenal dengan keramahannya. Orang-orang Sunda lebih menekankan kekeluargaan dan keterbukaan dalam hubungan sosial mereka, berbeda dengan orang Jawa yang cenderung lebih formal dan hierarkis. Meski mereka tinggal di Pulau Jawa, orang Sunda tidak menganggap tempat mereka tinggal sebagai "Jawa", tetapi "tatar Sunda" (tanah Sunda), dengan budayanya sendiri. Seseorang yang pindah dari Jawa Barat ke Jawa Tengah atau Jawa Timur dikatakan telah pindah "ke Jawa". Istilah yang sering terdengar di antara orang Sunda "kaya atau miskin, makan atau tidak makan, yang penting kumpul". Mereka sangat gemar berkumpul pada malam yang dingin untuk santai dan berbicara bersama. Mereka juga senang untuk kumpul dan tinggal bersama dalam satu keluarga. Di desa-desa, kebanyakan dari mereka, baik pria maupun wanita, berasal dari satu nenek moyang. Kebanyakan orang Sunda yang tinggal di pedesaan adalah petani dan nelayan, tetapi ada banyak juga yang bekerja sebagai pegawai negeri, pedagang, dan pengusaha di kota besar. Rendahnya tingkat pendidikan menyebabkan banyak pengangguran dan masalah sosial. Dalam masyarakat Sunda, ada tiga pihak berwenang dengan pengaruh kuat: (1) para pemimpin agama Islam, seperti guru, pengkhotbah, atau pemimpin ibadah, (2) para pejabat pemerintah daerah, seperti bupati dan staf bupati, (3) dukun dengan kemampuan supernatural dan guru seni bela diri. Sekurang-kurangnya, 19,91 persen penduduk Indonesia merupakan orang Sunda. Mayoritas orang Sunda beragama Islam, yaitu sekitar 94 persen. Banyak di antara mereka adalah "santri" dan mereka kuat dalam ajaran Islam. Namun, masih ada banyak pula Muslim yang disebut "abangan". Mereka ini masih berpegang pada "pre-Islamic", senang mengunjungi kuburan leluhur dan berdoa minta berkat, mengunjungi peramal untuk kebaikan dan kekayaan. Sebagai tambahan, ada suatu kelompok orang Sunda di daerah tertentu yang memiliki kepercayaan tersendiri (suatu campuran Hindu dan kepercayaan animisme). Orang Sunda juga percaya bahwa memiliki karakter Sunda (kasundaan) adalah jalan terbaik dalam hidup. Karakter-karakter tersebut adalah "cageur" (sehat), "bageur" (baik), "beneur" (benar), "singeur" (introspeksi), dan "pinteur" (cerdas). Berikut ini beberapa referensi bagi Anda yang ingin mengetahui lebih banyak tentang Suku Sunda dan juga bahan-bahan yang dapat mendukung pelayanan untuk Suku Sunda.
POKOK DOA
Dirangkum dari:
Kontak: doa(at)sabda.org
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |