Samuel, Seorang Anak yang Melayani Allah


Jenis Bahan PEPAK: Bahan Mengajar

Disusun oleh: Davida Welni Dana

Bacaan Alkitab: 1 Samuel 1-7

Panduan Mengajar

Tujuan pelajaran:

  1. Agar anak-anak memahami bahwa Tuhan dapat memanggil seorang anak kecil untuk melakukan pekerjaan Tuhan yang besar.

  2. Mendorong anak untuk hidup seturut firman Tuhan agar mengetahui rencana dan panggilan Tuhan dalam hidup mereka.

  3. Agar anak menjaga kehidupan yang kudus dan berkenan kepada Allah, sehingga mereka dapat dipakai Allah untuk melaksanakan panggilan Tuhan dalam hidup mereka.

Penyampaian Cerita: Sampaikan cerita kepada anak dengan bahasa yang menarik. Jangan membaca materi dalam bahan ini. Sampaikan cerita dengan pendalaman dan pemahaman yang benar dari firman Tuhan.

Hana, seorang wanita yang sangat baik menikah dengan Elkana, seorang pria yang sangat baik. Mereka berdua menyembah Tuhan dan baik kepada kepada orang lain. Tetapi ada sesuatu yang hilang dari hidup Hana. Dia menginginkan seorang anak. Ya, dia sangat menginginkan seorang bayi! Dia menunggu dan berdoa dan berharap dan terus menunggu. Tetapi sang bayi tidak pernah datang!

Setiap tahun, Hana pergi menyembah Tuhan di Bait Allah. Pada suatu tahun, dia berjanji jika Tuhan memberikannya seorang anak lelaki, dia akan memberikan anaknya untuk menjadi hamba Tuhan selama-lamanya.

Imam Eli melihat Hana berdoa. Dia berpikir Hana sedang mabuk karena bibirnya terus bergerak, tetapi tidak ada suara yang keluar. Eli menegur Hana!

Tetapi Hana mengatakan kepada Eli tentang keinginannya untuk memunyai anak dan janjinya kepada Tuhan. "Pergilah dalam damai," jawab Eli. "Dan Allah Israel akan memberikan kepadamu apa yang engkau minta dari pada-Nya." Perkataan Imam Eli memberi Hana harapan.

Saat itu sukacita mengisi hati Hana. "Tuhan mengingatnya" dan menjawab doanya. Dia dan Elkana memiliki seorang bayi yang diberi nama Samuel (yang berarti "Aku telah memintanya dari pada TUHAN"). Tetapi apakah Hana mengingat janjinya pada Tuhan?

Hana menghentikan kebiasaannya pergi ke Bait Allah tiap tahun. Ya, ampun! Apakah dia mengingkari janjinya pada Tuhan? Tidak, Hana menunggu sampai Samuel cukup besar untuk tinggal di Bait Allah dan dapat menolong Imam Eli dalam melayani Tuhan. Kemudian Hana membawa Samuel ke Bait Allah.

Tuhan menghargai kesetiaan Hana yang sangat besar. Setelah Samuel, Tuhan memberikan lagi kepada Hana 3 orang anak laki-laki dan 2 anak perempuan. Setiap tahun Hana pergi ke Bait Allah untuk menyembah Tuhan - dan untuk membawakan jubah baru yang dia buat untuk Samuel.

Bukan hanya Samuel saja yang bertugas membantu Imam Eli. Anak laki-laki Eli, Hofni dan Pinehas, juga bekerja di sana. Tetapi mereka tidak menghormati Tuhan dengan melakukan berbagai kejahatan, dan tidak pernah mau berubah walaupun Imam Eli sudah menegur mereka.

Suatu malam, Samuel mendengar ada suara memanggilnya. Samuel berpikir bahwa Eli yang memanggilnya. "Aku di sini," jawab Samuel. "Aku tidak memanggilmu," kata Eli. Hal ini terjadi sampai tiga kali. Kemudian Eli sadar bahwa Tuhan ingin berbicara dengan Samuel.

Imam Eli berkata kepada Samuel, "Jika Dia memanggilmu kembali, engkau harus berkata, `Berbicaralah Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.`" Tuhan kembali memanggil Samuel, dan memberikan Samuel sebuah pesan yang sangat penting.

Keesokan harinya, Eli memanggil Samuel. "Apakah yang Tuhan katakan padamu?" tanyanya. Samuel mengatakan segalanya kepada Imam Eli. Pesan itu adalah sebuah kabar buruk -- Tuhan akan menghancurkan seluruh keluarga Imam Eli karena Hofni dan Pinehas sangat jahat.

Peringatan Tuhan menjadi kenyataan. Saat pertempuran antara orang Filistin terjadi, kedua anak Eli yang sangat jahat itu membawa Tabut Allah. Akhirnya, orang Filistin merampas Tabut Allah, membunuh Hofni dan Pinehas juga orang Israel lainnya. Ketika Eli mendengar hal tersebut, dia jatuh dari tempat duduknya, batang lehernya patah, dan ia mati saat itu juga.

Tabut Allah membawa bencana kepada orang Filistin. Mereka menaruhnya di kuil Dagon, dewa mereka. Keesokan harinya, patung Dagon yang mereka idolakan itu jatuh dan wajahnya ke tanah. Orang Filistin mengembalikan patung Dagon kembali ke tempatnya -- tetapi keesokan harinya patung tersebut jatuh kembali. Kali ini patung Dagon terbelah menjadi dua.

Penyakit dan kematian melanda bangsa Filistin. Untuk melihat apakah memang Tuhan yang sedang menghukum mereka, orang Filistin mengambil kereta yang dipasang pada dua ekor lembu betina, dan tabut Allah diletakkan di atasnya. Mereka menjaga anak dari lembu betina itu supaya tidak mengikuti induk mereka. "Jika lembu itu menuju ke arah orang Israel, dan meninggalkan anak mereka, itu berarti Tuhanlah yang sudah melakukan hal ini pada kita," kata mereka. Dan berangkatlah lembu itu menuju Israel!

Kemudian Samuel, yang sekarang sudah dewasa, berkata kepada seluruh rakyat Israel. "Jika engkau kembali kepada Tuhan dengan segenap hatimu … Dia akan membebaskanmu dari tangan orang Filistin." Orang Israel taat kepada perintah Tuhan tersebut. Dan tangan Tuhan melawan orang Filistin selama kepemimpinan Samuel.

Pertanyaan Evaluasi:

  1. Mengapa Imam Eli menganggap Hana mabuk?

  2. Apakah Tuhan mengabulkan doa Hana?

  3. Apa yang dilakukan Hana ketika Tuhan memberikan Samuel kepadanya?

  4. Apa yang dikerjakan Samuel di Bait Allah?

  5. Bagaimana cara Tuhan memanggil Samuel?

  6. Apakah kamu juga ingin melayani Tuhan sejak kecil seperti Samuel?

  7. Bagaimana caranya agar kamu dapat mengetahui kehendak Tuhan?

  8. Apakah kamu mau melayani Tuhan dengan segenap hati dan jiwamu?

Mengapa?

Penutup:

Tutuplah penyampaian firman Tuhan dengan doa:

  1. Doakan agar Tuhan menolong anak-anak untuk dapat patuh dan taat akan firman Tuhan.

  2. Doakan setiap anak yang sudah menjawab pertanyaan evaluasi dan mau dipakai Tuhan melayani Dia dengan sungguh-sungguh.

  3. Mengucap syukur atas ibadah yang sudah berlangsung hari itu.

Referensi:

Nama software : Software SABDA 4
Judul modul : Bible Land
Penerjemah : Tim SABDA
Download : http://www.sabda.net/modul

Kategori Bahan PEPAK: Pelayanan Sekolah Minggu

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar