Daud: Raja Atas Israel

Jenis Bahan PEPAK: Bahan Mengajar

Konsep untuk Anak-Anak

  1. Samuel kecewa lebih lama daripada seharusnya (1 Samuel 16:1). Akan tetapi, kita bisa melepaskan kekecewaan kita dan menyerahkannya kepada Allah.

  2. Banyak orang menyukai orang lain karena perawakan mereka lebih besar atau lebih kuat atau mengira bahwa mereka lebih rupawan. Apa yang dikatakan Allah tentang hal itu?

  3. Allah memilih kita sebagai pemimpin, ketika kita membuktikan bahwa kita bisa dipercaya.

  4. Kita perlu mengikuti pemimpin-pemimpin yang baik, yang melakukan kehendak Allah.

Pelajaran

  1. Panggilan Kepada Samuel untuk Mengurapi Daud (1 Samuel 16:1)

  2. Allah berbicara; Allah telah menolak (Saul); Allah mengutus; Allah telah memilih (Daud). Jelas sekali, Allah bekerja. Yang Mahakuasa adalah aktor utama dalam ayat ini. Allah berbicara kepada Samuel -- hakim, imam, nabi, dan orang yang mengurapi raja. Samuel mengurapi Daud seperti halnya Uskup Agung dari Canterbury mengurapi raja atau ratu Inggris dalam upacara penobatan.

    Allah telah menolak (Saul) sebagai raja atas Israel (1 Samuel 16:1). Ada beberapa landasan atau peristiwa penyebab penolakan ini. Pertama, Saul merebut kuasa imam (1 Samuel 13:8-14). Kedua, dia melanggar perintah Allah (1 Samuel 15:7-26). Ketiga, dia meminta nasihat kepada perantara roh -- tukang sihir dari Endor (1 Samuel 28:6-20). Kejadian terakhir menunjukkan betapa dalamnya raja yang diurapi oleh Allah itu jatuh. Contohnya, alih-alih bersandar kepada kuasa ilahi, dia bersandar kepada kuasa iblis. Pasal 16 melanjutkan peristiwa kedua dalam pasal 15. Daud mungkin masih remaja pada saat itu.

    Satu-satunya orang yang bernama Isai dalam Alkitab adalah ayahnya Daud. Akan tetapi, mungkin ada beberapa Isai lain di daerah sekitarnya, karena sosok yang satu ini disebut sebagai "Isai dari Bethlehem". (Biasanya, nama tempat atau nama ayah yang digunakan untuk membedakan orang-orang pada masa lalu, yang memunyai nama yang sama.) Bethlehem kira-kira delapan kilometer lebih sedikit ke arah barat daya dari Yerusalem, dan kira-kira 16 kilometer dari kampung halaman Samuel di Rama (1 Samuel 1:1; 15:34).

    Terkadang, orang-orang percaya bisa memunyai emosi yang terbungkus untuk hal-hal yang salah, sebagaimana yang ditunjukkan Allah kepada Samuel dalam ayat 1. Kepada imam dan nabi ini Allah berkata: "Aku mengutus engkau..." (1 Samuel 16:1d)

  3. Kriteria Allah Memilih Daud (1 Samuel 16:6-7)

  4. Awalnya, saat melihat ketujuh anak Isai (1 Samuel 16:10), Samuel berhadapan dengan anak yang tertua dan mungkin yang tertinggi. Beberapa ahli beranggapan bahwa Eliab itu adalah Elihu dalam 1 Tawarikh 27:18. Akan tetapi, Tuhan memberi tanggapan yang sama kepada Eliab ("Aku telah menolaknya") seperti yang dikatakannya kepada Saul ("ia telah Kutolak"; ayat 1).

    Samuel keliru (seperti yang sering kita alami) dalam menyangka bahwa asumsi manusia adalah asumsi surgawi. Kenyataannya, Eliab setinggi Saul (1 Samuel 9:2).

    Samuel mengira bahwa anak yang pertama itulah "yang diurapi Allah". Mengurapi adalah upacara mencurahkan minyak di atas sesuatu atau seseorang (Mazmur 23:5; Lukas 7:46). Istilah ini digunakan sebanyak tiga puluh empat kali untuk mengacu kepada raja yang diurapi Allah. (1 Samuel 9:16 (Saul), 16:13 (Daud), 1 Raja-raja 1:34,35,39 (Salomo), 2 Raja-Raja 9:1-3,12 (Yehu); 2 Raja-raja 11:12 (Yoas); dan 2 Raja-raja 23:30 (Yoahas)).

    "Hanya orang yang dangkal saja yang tidak menilai dari penampilan," ujar Lord Henry Wotton yang sombong, yang menghancurkan pemuda Dorian Grey dalam buku Oscar Wilde, "The Picture of Dorian Grey". Salah, kataAllah (dalam 1 Samuel 16:7). Betapa sering kita membuat kesalahan ini. Seorang pendeta terkadang dipilih karena wajahnya yang rupawan dan suaranya yang lembut alih-alih kualifikasi karakternya. Inilah salah satu alasan banyak anak kecil yang dianggap tidak imut atau rupawan bertumbuh dengan rasa kurang percaya diri. Penampilan hanyalah penampilan, bukan kenyataan. Paling tidak, penampilan bukanlah kenyataan yang paling mendasar dan paling penting. Samuel ditegur oleh Allah. Inilah salah satu alasan kita menggunakan firman Allah -- untuk memperbaiki kelakuan.

  5. Pilihan Atas Daud Dikonfirmasi Allah (1 Samuel 16:11-13)

    1. Kedatangannya (ayat 11)

    2. Dilihat dari umurnya, Daud adalah anak kedelapan dalam keluarga Isai. Saat Allah tidak memberikan konfirmasi tentang pilihan-Nya atas ketujuh anak Isai lainnya, Samuel mendesak Isai. Allah adalah gembala Daud (Mazmur 23:1), dan Daud adalah gembala Allah bagi umat-Nya, jadi tepatlah bahwa dia sedang "menggembalakan kambing domba"(1 Samuel 16:11).

    3. Penampilannya (ayat 12a)

    4. Anak Isai yang sedang menggembala dipanggil, sementara ayah dan nabi itu tetap berdiri ("tidak duduk sampai..." ayat 11). Seperti Saul dan Eliab, ciri-ciri fisik Daud juga digambarkan. Dia disebut "kemerah-merahan". Kata Ibrani yang sama yang digunakan di tempat lain dalam Perjanjian Lama, tentang Esau di Kejadian 25:25. (Orang-orang modern mungkin menamakan Esau "si Merah Besar.") Mungkin artinya Daud itu berambut merah. Orang-orang Timur Tengah biasanya berkulit gelap dan berambut hitam, sehingga ciri-ciri ini mungkin menunjukkan beberapa keunikan Daud, entah itu warna rambutnya atau kulitnya. Dikatakan bahwa "matanya indah dan parasnya elok" (ayat 12). Kata orang-orang, "elok perawakannya" (16:18).

    5. Persetujuan kepadanya (ayat 12b)

    6. Bagaimanapun juga, Tuhan menunjukkan (entah dengan suara langsung seketika itu juga atau sebaliknya) kepada Samuel bahwa Daudlah pilihan Allah yang istimewa. Allah berkenan kepadanya.

    7. Pengurapannya (ayat 13)

    8. Tabung tanduk biri-biri jantan dibuat menjadi penampung minyak kelas satu (dalam 1 Raja-raja 1:39, kita melihat "tabung tanduk berisi minyak" dan tanduk untuk musik, yaitu sangkakala).

    Hubungan antara pengurapan dan Roh itu patut diperhatikan. Ini adalah upacara penobatan pribadi atas Daud. Alhasil, kita melihat persamaan yang lebih besar saat "Yesus, Anak Daud" (Markus 10:47), melalui suara Allah Bapa dan penampakan Allah Roh (Matius 3:16-17), berkenan sebagai Yang Diurapi atau Mesias . Oleh karena itu, Matius 3:16-17 di satu sisi merupakan penobatan Kristus sebagai Mesias. Dalam arti yang lebih sempit dan sederhana, kita orang-orang Kristen "beroleh pengurapan dari Yang Kudus" (1 Yohanes 2:20), karena kita memiliki Roh Allah (Roma 8:90). Banyak ahli Alkitab beranggapan bahwa Roh Kudus adalah "urapan" itu, dengan mengacu pada 1 Yohanes 2:20 dan 27.

    Dengan demikian, Daud mengalami tiga upacara penobatan:

    1. Secara pribadi, oleh Samuel (1 Samuel 16:13).

    2. Secara umum, oleh orang-orang Yehuda di bagian selatan (2 Samuel 2:4).

    3. Secara umum, sebagai raja atas Israel (2 Samuel 5:3).

    Sebenarnya, tidak ada petunjuk yang dicatat dalam 2 Samuel 16:13, bahwa Samuel menjelaskan kepada ayah dan saudara-saudara Daud mengapa dia mengurapi Daud. (Ada fungsi-fungsi lain pengurapan selain menobatkan seseorang sebagai raja.) Alhasil, ini menjelaskan mengapa Raja Saul tidak pernah menyebutkan peristiwa itu ketika Daud dalam istananya, walaupun Saul sangat iri terhadap Daud karena alasan-alasan lainnya (1 Samuel 18:7).

  6. Pengurapan Daud atas Seluruh Israel (2 Samuel 5:1-5)

    1. Hubungan antara Daud dan Bangsanya (ayat 1,2)

    2. Setelah mencermati uraian di atas, 1 Samuel 16 tidak menunjukkan bahwa Samuel membuat pengumuman kepada umat, bahwa Daud akan menjadi raja kelak. Jelaslah (2 Samuel 5:2) bahwa kabar tentang gambaran pekerjaannya sudah beredar.

      Hebron adalah lokasi dari pengumuman kedua bahwa Daud akan menjadi raja. Hebron terletak sekitar 32 kilometer ke arah barat daya dari Yerusalem. Karena terletak pada ketinggian 915 meter di atas permukaan laut, Hebron adalah kota tertinggi di Palestina. Hebron disebutkan 50 kali dalam kitab-kitab Yahudi, tetapi tidak pernah disebutkan dalam Perjanjian Baru.

      Saat mengikat perjanjian dengan Daud, orang-orang utara mengatakan, "Ketahuilah, kami ini darah dagingmu" (ayat 1) -- Bandingkan dengan Kejadian 2:23; 29:14; dan 2 Samuel 19:13 (Absalom, si pemberontak, juga menggunakan kalimat ini). Oleh karena itu, Daud dipilih menjadi raja karena:

      1. Hubungannya dengan bangsa Israel (2 Samuel 5:1).

      2. Kemampuannya sebagai pemimpin pasukan (2 Samuel 5:2a).

      3. Pilihannya oleh Allah (2 Samuel 5:2b).

    3. Kekuasaannya (ayat 3-5)

      1. Perjanjian Bangsanya (ayat 3)

      2. Sebuah perjanjian diikat antara pemimpin yang akan datang (Daud) dan para wakil bangsa ("tua-tua Israel", ayat 3).

      3. Ringkasan Kekuasaannya (ayat 4,5)

      4. 1 Tawarikh 29:26 dan 27 memberikan ringkasan yang sama tentang kekuasaan Daud dalam dua bagian:

        1. a. Di Hebron, Daud berkuasa atas dua suku di sebelah selatan (Yehuda) selama "7 tahun dan 6 bulan".

        2. Di Yerusalem, Daud berkuasa atas kedua belas suku selama "33 tahun". Oleh karena itu, Daud berkuasa atas bangsa Israel (dengan pembulatan angka) selama "40 tahun" sampai dia berumur 70 tahun. Beberapa ahli mengatakan kekuasaannya berlangsung dalam kurun waktu sekitar 110-970 SM atau sekitar 100-960 SM.

    Pertanyaan Diskusi

    1. Dalam masyarakat kita belakangan ini, penampilan menjadi sesuatu yang utama/dibesar-besarkan dalam menilai seseorang. Bisakah Anda memberikan contoh?

    2. Mungkinkah beberapa jemaat gereja memunyai standar yang salah dalam memilih pemimpin? Jika ya, apakah standar-standar itu?

    3. Pernahkan Anda merenungkan suatu tindakan dikatakan pantas untuk dilakukan, kemudian Anda mendapatkan persetujuan dari Tuhan bahwa tindakan itu diperbolehkan? Bagikanlah pengalaman itu.

    4. Dapatkah Anda menuliskan beberapa contoh, bagaimana dulu Anda digembalakan oleh seseorang?

    5. Teladan apakah yang Anda dapatkan dari orang-orang yang Anda kenal, yang sungguh-sungguh melayani dalam waktu lama? (t/Uly)

    Diterjemahkan dan disunting seperlunya dari:

    Judul buku : Peloubet`s Sunday School Notes
    Judul asli artikel : David, a King of Israel
    Penulis : James Townsend
    Penerbit : David C. Cook Publishing, Illinois 1992
    Halaman : 46 -- 49

Kategori Bahan PEPAK: Pelayanan Sekolah Minggu