Anak dan Alkitab

Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Tujuan jangka panjang yang ingin Allah harapkan untuk anak-anak dan orang dewasa adalah agar mereka "mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus" (Efesus 4:13). Permulaan dari proses besar ini dapat dimulai ketika anak-anak masih dalam gendongan menikmati kasih sayang orang-orang dewasa yang juga mengasihi Tuhan.

Melalui suratnya Paulus mengingatkan Timotius bahwa sejak masih anak-anak Timotius telah mengenal dan merespons kebenaran Alkitab yang "memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus" (2 Timotius 3:15).

Seperti halnya Timotius yang sejak kecil telah diperkenalkan dengan Alkitab untuk mempersiapkan kehidupan pelayanannya saat ia dewasa, anak-anak dewasa ini juga berhak mendapatkan kesempatan yang sama baik di rumah maupun di gereja.

Pertama, kita mengajarkan Alkitab kepada anak-anak agar pada waktu yang telah Tuhan tentukan nanti dan ketika Roh Kudus membimbing mereka, anak-anak dapat mengungkapkan keyakinan iman mereka kepada Yesus Kristus sebagai Juru Selamat, dan menjadi anggota keluarga Allah. Yesus berkata, "Kamu harus dilahirkan kembali." (Yohanes 3:7)

Gambar: Keluarga membaca Alkitab.

Mengharapkan anak-anak sampai pada menyatakan keyakinan imannya membutuhkan persiapan. Yesus membandingkan persiapan hati anak-anak tersebut seperti biji yang disemai untuk kemudian dapat menghasilkan buah. Ide dan sikap hati yang berakar dalam diri anak akan menghasilkan tuaian yang bagus di masa yang akan datang. Sebagian besar pertobatan pada anak-anak terjadi pada anak usia 10-12 tahun. Namun demikian, anak yang mengikuti Sekolah Minggu sejak usia yang masih dini -- dan terutama jika anak tersebut berasal dari keluarga Kristen yang mendukung -- sering kali lebih cepat memberikan respons akan kasih Yesus. Anak-anak perlu diisi dengan hal-hal mengenai Tuhan supaya mereka dapat mengembangkan iman pribadi mereka.

Kedua, Alkitab menolong anak untuk membedakan mana yang benar dan yang salah. Hal ini sangat membantu dalam membangun fondasi nilai-nilai Kristen yang sejati. Misalnya saja, dalam Alkitab ada perintah "hendaklah kamu ramah" (baca: Efesus 4:32), perintah ini benar-benar mengena dalam hati David, anak laki-laki usia dua tahun, untuk menunggu gilirannya melukis. Kita dapat memuji anak ini karena mau menaati firman Tuhan, "Menunggu giliranmu untuk melukis adalah cara yang baik untuk bersikap ramah, David, seperti yang dikatakan dalam Alkitab." Nilai-nilai yang dianut anak-anak dibentuk dari contoh yang didukung dengan kata-kata. Anak-anak suka melihat bagaimana orang dewasa bersikap dan bertindak, lalu mereka akan menirunya. Anak akan mencari penegasan untuk tingkah laku tersebut. Jika tingkah laku tersebut sesuai dengan kebenaran Alkitab, akan semakin pentinglah jika anak meneruskan meniru tingkah laku yang diteladankan kepadanya itu. Proses menghubungkan pernyataan- pernyataan Alkitab dengan tingkah laku dan sikap yang diinginkan adalah suatu langkah penting dalam membangun nilai-nilai Kristen dalam kehidupan anak-anak.

Anak yang belajar percaya dan bersandar pada kasih Allah yang tak pernah berubah akan mengembangkan perasaan yang sehat akan harga dirinya.
Anak yang belajar percaya dan bersandar pada kasih Allah yang tak pernah berubah akan mengembangkan perasaan yang sehat akan harga dirinya.

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Ketiga, kebenaran Alkitab menolong anak mengembangkan kesadaran yang alkitabiah tentang dunia. Anak perlu merasakan bahwa peristiwa- peristiwa yang dialaminya adalah bagian dari rencana dan kasih Allah. Anak-anak membutuhkan rasa aman bahwa hal ini benar-benar suatu kenyataan yang akan terjadi. Pada saat-saat seperti inilah anak-anak menumbuhkan rasa kagum dan aman seperti yang dialami oleh Andrea ketika gurunya selesai mengucapkan doa syukur makan pagi dan menjelaskan kepadanya bahwa, "Tuhan mendengar ketika kita berbicara kepada-Nya. Ia mendengarkan kita karena Tuhan mengasihi kita. Dalam Alkitab dikatakan "Ia yang memelihara kita" (1 Petrus 5:7). Pengalaman seperti ini akan membuahkan hasil yang baik terutama ketika pengertian anak diterangi oleh Roh Kudus. Anak yang belajar percaya dan bersandar pada kasih Allah yang tak pernah berubah akan mengembangkan perasaan yang sehat akan harga dirinya.

Keempat, anak kecil yang mulai terbiasa dengan bagaimana Alkitab dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari akan mengembangkan sikap yang positif anak-anak untuk mau menerima Alkitab. Anak akan belajar bahwa mematuhi perintah Allah dan dikuatkan oleh janji-janji-Nya adalah sikap yang terpuji.

Anak-anak hidup dalam dunia sekarang. Mereka hanya memikirkan apa yang terjadi saat ini di tempat di mana mereka berada. Para guru dan orang tua yang menghubungkan kebenaran dalam Alkitab dengan pengalaman yang baru saja dialami anak akan menarik anak untuk menemukan keterlibatan Allah dalam setiap aspek kehidupan mereka hari ini.

Kategori Bahan PEPAK: Anak - Murid

Sumber
Judul Buku: 
Everything You Want to Know About Teaching Young Children: Birth to 6 years
Pengarang: 
Wesley Haystead
Halaman: 
12 - 13
Penerbit: 
Gospel Light Publication
Tahun: 
1989