Simulasi Balon Dosa dan Yesus

Jenis Bahan PEPAK: Bahan Mengajar

[[Redaksi: Dosa dan penebusannya harus diajarkan kepada anak sejak masih dini. Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengajar anak tentang: dosa, berdosa dan penebusan. Berikut ini satu metode dengan menggunakan alat peraga yang dapat dipakai GSM untuk mengajar anak mengenai dosa.]]

Tujuan:

Anak memahami dosa sebagai sikap manusia yang memberontak kepada Allah. Sikap yang tidak mau tunduk kepada Allah dan tidak mau berkelakuan dengan cara hidup yang Allah inginkan adalah sikap hidup yang tidak baik. Akibat dari dosa adalah manusia terikat dan terbeban dengan berbagai derita, dan upah dosa adalah maut. Yesus menebus dosa manusia dengan menanggungnya di atas kayu salib, dan Ia mau menerima dan mengampuni orang yang berdosa sebagai anak-anak- Nya.

Penerapan:

  1. Guru menyiapkan banyak balon yang sudah ditiup. Guru juga menuliskan segala macam bentuk perbuatan yang tidak baik, misalnya: menipu, mencuri, omong kotor, menyontek, dan sebagaiya. Contoh boleh sebanyak mungkin (sejumlah balon yang tersedia), dan masing-masing tulisan itu ditulis atau ditempelkan pada balon-balon tersebut, masing-masing balon cukup satu kata.
  2. Mintalah seorang anak untuk maju ke depan kelas, namakan ia si "Suci" (beri tulisan besar "si Suci" di dadanya). Buatlah cerita sederhana tentang si Suci yang melakukan hal-hal yang berdosa, misalnya: "Si Suci melihat ada dompet milik temannya, karena tergiur ia kemudian mencuri dompet itu".
  3. Lalu guru menanggalkan tulisan "si Suci" diganti "Orang Berdosa". Sambil meminta anak itu mengangkat balon yang bertuliskan "mencuri", mintalah anak itu bergaya seolah-olah balon yang diangkatnya itu sangat berat. Tanyakan kepadanya bagaimana perasaan seorang pencuri? Takut kalau tertangkap, perasaan itu menghantuinya setiap hari, sehingga ia merasa hidupnya sangat gelisah. Teruskan cerita seperti itu, dengan memberi contoh konkret soal dosa: berbohong, menolak Allah (misalnya tidak percaya Allah, tidak mau berdoa), memukul orang lain yang tidak bersalah, dan sebagainya. Sekarang si pemeran "orang berdosa" semakin berat bebannya sehingga ia jatuh, karena tidak kuat lagi. Jelaskan, inilah akibat dosa, membuat manusia susah sendiri, hidup tidak senang, dulu ketika ia "suci" ia tidak berbeban berat, hidupnya ringan.
  4. Kemudian mintalah satu anak lain lagi berperan sebagai Yesus, beri tulisan di dada anak tersebut "Juruselamat" atau "Penebus dosa". Si pemeran Yesus kasihan melihat anak yang membawa beban dosa, dan "Yesus" mengangkat beban-beban itu, sehingga sekarang dosa itu dipikul Yesus, dan si pemeran Yesus meletuskan balon-balon tersebut (dengan alat peletus balon). Setelah itu, Yesus mengganti tulisan "Orang Berdosa" dengan "Anak Tuhan!" Dan pemeran Yesus menggandeng tangan orang tersebut berjalan-jalan di sekeliling kelas.
Simulasi di atas mengajak anak memahami bahwa berbuat dosa telah mengakibatkan hidup kita celaka, menderita, dan dihantui rasa bersalah. Yesus datang mengampuni dosa kita, karena Ia telah mengalahkan dosa, dan Ia juga menuntun anak-anak yang mau percaya kepada-Nya.

Kategori Bahan PEPAK: Kurikulum - Pedoman Mengajar

Sumber
Judul Buku: 
Teknik Kreatif dan Terpadu dalam Mengajar Sekolah Minggu
Pengarang: 
Paulus Lie
Halaman: 
113 - 114
Penerbit: 
Yayasan Andi
Kota: 
Yogyakarta
Tahun: 
1999