Yesus Dikhianati dan Disalib

Jenis Bahan PEPAK: Bahan Mengajar

Untuk Pembina:

  1. Bacalah: Matius 26:56; 27:1-5; 11-66 Yohanes 19:1-30; 38-42
  2. Terlebih dahulu guru harus mempelajari bacaan di atas dengan sungguh-sungguh!
  3. Kita akan belajar mengenai salah seorang murid Yesus yang mengkhianati Dia dan mengenai penyaliban Yesus. Kemukakanlah bahwa Allah telah mengirimkan Yesus yang tidak berdosa untuk menjadi korban tebusan bagi dosa manusia.
  4. Ceritakan hal itu kepada kelas anda!
Pertanyaan Pemanasan:
  1. Ketika Yesus berbicara mengenai kepergian-Nya, kemana Dia akan pergi?
    (Jawab: Yesus akan kembali ke sorga.)
  2. Yesus berkata bahwa setelah Ia kembali ke sorga, Ia akan mengirim Seseorang untuk menyertai kita, orang-orang percaya. Siapakah yang dimaksudkan-Nya?
    (Jawab: Yesus mengirim Roh Allah atau Roh Kudus untuk menyertai kita.)
  3. Bagaimana Roh Kudus dapat selalu menyertai orang-orang yang percaya?
    (Jawab: Roh Kudus akan tinggal dalam kehidupan tiap orang yang percaya.)
  4. Bagaimana kita tahu bahwa setelah Yesus mati, Allah akan menepati janji-Nya?
    (Jawab: Yesus, yang tidak berdosa, telah datang ke dunia untuk menebus dosa manusia. Dia akan membela orang tebusan-Nya dan Dia telah mengalahkan Iblis! Janji Allah telah ditepati!)
Katakan Kepada Murid-murid:

Carilah sifat-sifat Allah yang terdapat dalam cerita ini! Coba ceritakan tentang setiap sifat Allah itu.

Bacakan:

Yohanes 18:1-18

Cerita:

Para imam kepala dan tua-tua orang Yahudi membayar Yudas 30 keping perak untuk mengkhianati Yesus. Yesus berkata kepada para murid-Nya bahwa salah seorang di antara mereka akan mengkhianati-Nya. Yesus sudah mengetahui bahwa orang itu adalah Yudas Iskariot.

Pada suatu malam Yudas datang bersama dengan tentara Romawi dan para pengawal yang dikirim oleh Imam Agung dan orang Farisi untuk menangkap Yesus. Mereka menghampiri Yesus, lalu Yudas mencium Yesus, sebagai tanda orang itulah yang harus mereka tangkap. Yesus bertanya, "Mengapa kalian datang kepada Saya dengan pedang dan pentungan untuk menangkap Saya? Apakah Saya ini seorang penjahat? Setiap hari Saya mengajar di Rumah Tuhan, dan engkau tidak menangkap Saya." Lalu para pengikut Yesus lari meninggalkan Dia.

Orang-orang yang menangkap Yesus membawa-Nya ke rumah Imam Agung. Lalu Imam Agung bertanya kepada Yesus tentang apa yang telah dilakukan-Nya. Kemudian mereka membawa Yesus kepada Pilatus, Gubernur Romawi. Gubernur itu bertanya, "Apakah Engkau Raja orang Yahudi?" [Matius 27:11]

Yesus mengatakan kepada Pilatus bahwa kerajaan-Nya bukanlah dari dunia. Pilatus keluar dan berbicara kepada mereka, "Saya tidak menemukan kesalahan apa-apa dari orang ini." Lalu Pilatus mengingatkan mereka bahwa biasanya tiap tahun mereka melepaskan seorang tawanan. Pilatus ingin melepaskan Yesus.

Tetapi mereka berteriak. "Jangan Dia! Lepaskan Barabas saja!" Barabas itu seorang perampok.

Sementara itu, Petrus tidak mengakui bahwa dia mengenal Yesus. Kemudian Pilatus mencambuk Yesus dan para prajurit memahkotai kepala-Nya dengan duri. Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya. Mereka mengejek Yesus, "Hidup Raja orang Yahudi!" [Yohanes 19:3]. Mereka menampar Yesus.

Ketika Pilatus mengumpulkan para Imam Agung, para pejabat pemerintah, dan orang-orang lain, Pilatus berkata, "Saya tidak menemukan alasan yang menyebabkan Yesus harus dihukum." Pilatus berkata begitu dua kali.

Lalu mereka sekali lagi berteriak, "Salibkan Dia! Salibkan Dia!"

Orang-orang Yahudi menjawab, "Menurut hukum kami Ia harus dihukum mati. Ia mengaku diri-Nya Anak Allah."

Ketika Pilatus mendengar mereka berkata begitu, ia lebih takut lagi, dan ia mencoba mencari jalan untuk melepaskan Yesus, tetapi mereka tetap ingin menyalibkan Yesus.

Mereka menaruh salib di punggung-Nya dan menggiring-Nya ke tempat yang disebut Golgota. Banyak orang mengikuti-Nya; beberapa wanita menangisi-Nya. Para prajurit memaku tangan dan kaki-Nya pada salib itu. Ada dua orang penyamun yang disalib bersama Yesus, satu di sebelah kanan dan yang satu di sebelah kiri Yesus.

Para prajurit menawarkan kepada Yesus untuk meminum madu bercampur cuka. Mereka mengejek dan mencemooh Yesus. "Ia sudah menyelamatkan orang lain, padahal diri-Nya sendiri Ia tidak dapat selamatkan!" [Matius 27:42]. Mereka juga menginginkan jubah Yesus. Lalu mereka mengundi jubah-Nya, siapa yang akan memperolehnya.

Di kayu salib Yesus berdoa, "Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak mengetahui apa yang telah mereka perbuat."

Salah seorang penyamun tadi berkata, "Ingatlah saya Yesus, apabila Engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah."

Yesus berkata, "Sekarang juga engkau akan bersama-Ku di sorga."

Ibu Yesus berdiri di sisi salib. Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya, lalu berkata kepada ibu-Nya, "Ibu, ini anak Ibu" [Yohanes 19:26 ]. Juga berkata kepada murid-Nya itu, "Itu ibumu" (ayat 27). Maka murid itu membawa ibu Yesus ke rumahnya.

Pada pukul 12, tengah hari, matahari tidak bersinar lagi; maka gelaplah seluruh daerah itu hingga pukul tiga. Pada saat itu tirai yang terpasang di Bait Allah tercabik menjadi dua. Ada gempa bumi yang hebat, dan batu-batu terbelah. Beberapa kubur terbuka, dan banyak orang yang percaya pada Tuhan bangkit dari kubur. Yesus tahu bahwa sekarang semuanya sudah selesai.

Menurut adat orang Yahudi, tidak diperkenankan mayat orang yang disalib tetap digantung di kayu salib. Para prajurit mematahkan kaki kedua penyamun yang disalib itu supaya mereka yakin bahwa kedua orang itu sudah mati. Ketika mereka sampai pada tubuh Yesus, mereka melihat bahwa Yesus telah mati. Itu sebabnya mereka tidak mematahkan kaki-Nya tetapi salah seorang prajurit menikamkan tombak pada pinggang-Nya, keluarlah air dan darah.

Seorang pria bernama Yusuf, dari Arimatea, minta izin kepada Pilatus untuk mengambil jenazah Yesus. Maka Yusuf mengambil-Nya, lalu dibungkus dengan kain kafan dan dimasukkan dalam kuburan yang digali pada batu padat. Para wanita yang mengikuti Yesus mengetahui di mana Yesus dikubur. Batu yang besar diletakkan pada mulut kubur itu, lalu disegel.

Yesus Kristus, Anak Allah yang dijanjikan sudah mati untuk menebus dosa manusia. Yesus adalah korban yang sempurna, tanpa dosa. Korban ini disediakan Allah bagi kita semua.

Tanyakan Kepada Murid-murid:

Sifat-sifat Allah yang mana yang dijelaskan dalam cerita ini? Coba jelaskan bagaimana kalian mengenali sifat-sifat itu?

Sifat-sifat Allah dalam Cerita Ini:

Allah menepati janji-Nya, Allah tidak melupakan janji-Nya kepada Adam dan Hawa bahwa seorang keturunan mereka akan menyelamatkan umat Allah dari dosa mereka. Yesuslah yang dijanjikan Allah itu.

Kategori Bahan PEPAK: Kurikulum - Pedoman Mengajar

Sumber
Judul Buku: 
Sampaikan Cerita Keselamatan: Menyatakan Sifat-sifat Allah dan Kebenaran-Nya
Pengarang: 
Dell & Rachel Schultz
Halaman: 
151 - 155
Penerbit: 
Lembaga Literatur Baptis