Kreasi untuk Mengajar Anak Tentang Rasul Paulus


Jenis Bahan PEPAK: Tips

Disusun oleh: Larry Crane

SAHABAT PENA (Beth Mathews)

Kami ingin anak-anak kami mengerti tentang pentingnya surat-surat yang ditulis Paulus untuk memberi semangat, menunjukkan kasih, dan memberi perintah kepada gereja mula-mula. Untuk melakukan ini, kami menempatkan anak-anak kami dalam beberapa kelompok yang diberi nama sesuai dengan masing-masing kota tempat lahirnya gereja mula-mula: Roma, Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, dan Tesalonika. Kami memberi masing-masing kelompok itu sebuah kotak surat sungguhan yang kami beli dari sebuah toko perkakas, dan setiap kelompok itu akan menghias kotak-kotak surat mereka masing-masing. Kemudian, kami menetapkan sahabat pena yang berasal dari kelompok-kelompok lain untuk setiap anak. Dan, setiap minggu dalam waktu tiga bulan itu, mereka akan mengirim surat yang berisi dorongan kepada sahabat pena mereka masing-masing. Kami juga memiliki para relawan dewasa yang akan memasukkan surat-surat itu ke dalam kotak-kotak surat anak-anak ini.

Anak-anak merasa senang ketika datang setiap minggu untuk memeriksa kotak surat mereka. Pada akhir pembelajaran ini, setiap anak memperkenalkan diri mereka masing-masing kepada sahabat pena dan teman baru mereka.

PENGAJARAN PAULUS (Sheila Halasz)

Paulus adalah seorang rasul yang tidak hanya piawai dalam menulis setiap suratnya, tetapi setiap kata yang ditulisnya dalam surat itu adalah kata-kata yang diilhamkan oleh Allah sendiri. Kita dapat menolong anak-anak untuk memahami pengajaran Paulus dengan aktivitas-aktivitas berikut ini:

1. Paulus Sang Penulis

Untuk aktivitas ini, Anda membutuhkan selembar kertas, alat tulis (pensil atau bolpoin), dan selotip atau paku payung.

Jelaskan kepada anak-anak, "Rasul Paulus adalah seorang penulis. Ia menulis tiga belas buku dalam Alkitab dengan pertolongan Allah, dan ia menulis lebih banyak kitab daripada penulis-penulis lainnya dalam Alkitab."

Kemudian, edarkan kertas yang Anda bawa beserta alat tulisnya. Katakan kepada anak-anak untuk menuliskan tiga belas hal yang mereka ketahui tentang Allah. Jika Anda mengajar anak-anak yang lebih muda, mereka boleh mengerjakan daftar itu bersama-sama dalam kelompok.

Setelah selesai, tanyakan ini kepada mereka, "Apakah sulit menuliskan tiga belas hal yang kalian ketahui tentang Allah? Berapa banyak dari kalian yang meminta tolong kepada Allah ketika mengerjakannya? Menurut kalian, apakah Paulus ingin menuliskan firman Allah? Apa alasannya? Menurut kalian, apakah Paulus kesulitan menulis ketiga belas kitab itu? Jelaskan! Paulus mendapat pertolongan khusus dari Allah, dan ia menulis kitab itu persis seperti yang Allah inginkan."

Bacalah dengan keras Surat 2 Timotius 3:16-17. Setelah itu, tanyalah kepada murid-murid Anda, "Apa yang dapat kita lakukan untuk memastikan agar orang lain membaca tulisan kita?" (Jika tidak seorang pun dari murid-murid Anda yang memberi usulan, beri tahu murid Anda untuk memasang daftar yang sudah mereka tulis itu di tempat-tempat di sekitar gedung gereja supaya orang lain dapat membacanya). "Allah akan merasa senang ketika ada orang lain yang membaca tulisan tentang Dia. Sekarang, silakan pilih di mana kalian akan memasang tulisan kalian itu" (pastikan mereka menempelkan tulisan itu di tempat yang diizinkan oleh pihak gereja). "Mengapa orang-orang harus membaca tulisan Paulus? Apa yang dapat kita lakukan untuk mendorong orang lain agar mau membaca firman Allah?"

2. Rahasia tentang Kristus

Untuk aktivitas ini, Anda membutuhkan krayon berwarna putih, cat air, kertas putih, dan Alkitab anak.

Bacalah dengan keras Surat Efesus 3:3-5 dari Alkitab anak. Kemudian, katakan, "Allah memberi tahu rencana rahasia-Nya kepada Paulus. Rahasia ini adalah sesuatu yang tidak diketahui oleh orang-orang yang hidup di zaman yang lain. Kita juga memiliki rahasia. Karena itu, kita akan menuliskan sebuah pesan rahasia."

"Pikirkan sesuatu yang baik tentang diri kalian. Kemudian, bagikan dengan seorang temanmu yang mungkin tidak tahu bahwa kalian memiliki sifat itu. Mungkin kalian ada yang suka makan sayur, atau pandai bermain basket, atau mungkin kalian cukup pintar dalam mata pelajaran tertentu. Tulis atau gambarlah sifat rahasia itu di atas kertas berwarna putih menggunakan krayon berwarna putih juga. Jika sudah selesai, tukarlah kertas itu dengan milik temanmu dan ajaklah dia untuk menebak rahasia yang kalian tulis di kertas itu."

Setelah setiap orang selesai menebak, tanyakan kepada murid-murid Anda, "Apakah menurut kalian, Allah mengetahui rahasia kalian? Sekarang, bayangkanlah bahwa kalian adalah Rasul Paulus. Bagaimana perasaan kalian ketika Allah berkenan membagi rahasia-Nya kepada kalian?"

Bacalah Efesus 3:6-7 dengan keras. Katakan kepada murid-murid Anda, "Paulus mengetahui bahwa rahasia Allah adalah bahwa orang-orang Yahudi dan orang-orang bukan Yahudi dapat menjadi satu. Mereka dapat menjadi bagian dalam rencana Allah bagi umat-Nya. Rahasia yang lebih besar lagi adalah bahwa semua orang dapat menjadi bagian dari Keluarga Allah jika mereka percaya dan menerima Yesus sebagai Juru Selamat mereka."

Setelah itu, ajak murid-murid Anda mewarnai kertas yang diberikan oleh teman-teman mereka dengan cat air untuk mengetahui rahasia yang terdapat dalam kertas itu. Berilah waktu agar semua anak dapat menceritakan rahasia yang mereka temukan.

Setelah semuanya selesai, tanyakan kepada mereka, "Bagaimana perasaanmu ketika kamu mengetahui rahasia yang diberitahukan temanmu? Menurutmu, apa yang Paulus pikirkan ketika menemukan Allah memberi tahu dia rahasia terbesar itu? Bagaimana Paulus membagikan rahasia Allah kepada orang lain? Kepada siapa kalian dapat membagikan rahasia Allah minggu ini?"

3. Susu untuk Bayi

Untuk aktivitas ini, Anda perlu menyiapkan setengah buah pisang untuk masing-masing anak, sendok, mangkuk, dan serbet.

Bentuklah kelompok yang terdiri atas dua orang anak. Beri masing-masing kelompok itu dua buah mangkuk, dua sendok, dan dua serbet. Setelah itu, suruhlah murid-murid Anda melembekkan pisang yang mereka miliki di dalam mangkuk masing-masing untuk membuat "makanan bayi". Sambil melakukan ini, tanyakan kepada mereka, "Mengapa bayi harus makan makanan bayi?"

Beri mereka petunjuk untuk aktivitas ini, "Kalian akan bergantian dengan pasangan kalian untuk saling menyuapi makanan bayi yang sudah kalian buat. Kita akan berlomba untuk melihat siapa yang makan paling cepat sekaligus paling rapi. Siap? Mulai!"

Setelah aktivitas ini, tanyakan kepada murid-murid Anda, "Bagaimana rasanya menyuapi temanmu dengan makanan bayi? Bagaimana rasanya menjadi bayi? Bagaimana perasaan kalian jika kalian terus-menerus diperlakukan sebagai bayi di gereja ini? Jelaskan!"

Bacalah firman Tuhan dari 1 Korintus 3:1-2 keras-keras. Setelah itu, tanyalah murid-murid Anda, "Makanan jenis apa yang Rasul Paulus berikan kepada jemaat di tempat itu? Kira-kira, apa artinya?"

Lanjutkan pembacaan Anda ke ayat 3-4 dari pasal yang sama dengan keras. Tanya murid-murid Anda kembali, "Apa yang dilakukan oleh jemaat di Korintus sehingga mereka dianggap seperti bayi? Apa yang orang-orang itu lakukan ketika mereka merasa iri satu sama lain?"

Lanjutkan kembali pembacaan Anda ke ayat 5-9, kemudian tanyakan kepada murid-murid Anda, "Menurut ayat-ayat ini, apakah jalan keluar bagi orang-orang yang bertingkah laku seperti bayi? Pernahkah kamu melihat orang dewasa yang bertingkah laku seperti ini? Menurut ayat-ayat ini, apa yang dapat membuat kita bersatu?

4. Ucapkanlah!

Anda membutuhkan beberapa buah permen, beberapa potong jeruk, air minum, dan biskuit untuk masing-masing anak.

Bacalah dengan keras surat Filipi 2:9-11. Suruhlah masing-masing anak untuk memakan permen mereka sambil berkata, "Yesus Kristus adalah Tuhan." Lakukan juga hal yang sama sambil menyuruh mereka mengisap potongan jeruk, memakan biskuit, dan sambil meminum air.

Jelaskan kepada mereka bahwa "Ada saat-saat kita akan mengalami kesulitan untuk menyatakan kepada orang lain bahwa Yesus adalah Tuhan. Apa yang dapat kita lakukan ketika kita tidak ingin mengatakan kepada orang lain tentang Tuhan Yesus? Bagaimana Allah dapat menolong kita?"

5. Makanan untuk Pikiran

Gunakan makanan-makanan ringan yang ada dalam aktivitas-aktivitas berikut ini untuk menjelaskan lebih jauh lagi tentang Rasul Paulus.

a. Paulus Sang Pembuat Tenda

Selain melayani Tuhan dengan memberitakan Firman, pekerjaan Paulus adalah membuat tenda. Untuk menolong anak-anak mengingat hal itu, ajaklah mereka membuat tenda mereka sendiri. Ide aktivitas ini datang dari Tina Smith di Candler, North Carolina.

Setiap anak akan mendapat piring kertas, dua buah biskuit, dan dua biskuit berbentuk batang/stick untuk membuat tenda mereka. Untuk aktivitas ini, setiap anak akan bekerja di piring kertas mereka masing-masing. Ajak mereka untuk mengoleskan selai kacang pada salah satu tepi dari biskuit yang tadi sudah diberikan, lalu sandarkan biskuit yang lainnya sehingga membentuk tenda. Gunakan biskuit batang sebagai tiang untuk menopang tenda tersebut.

b. Sel Penjara

Untuk menolong anak-anak mengingat kisah tentang penyelamatan Allah terhadap Paulus dan Silas dari penjara, ajaklah anak-anak Anda membuat sel penjara. Berikan setiap anak satu biskuit dan beberapa mi spaghetti yang masing-masing panjangnya 7 cm.

Pertama, oleskan krim/selai di atas biskuit, kemudian letakkan potongan mie spaghetti di atas biskuit tersebut sebagai terali penjara.

c. Ayo Berlayar!

Pelayanan misi yang dikerjakan Paulus menuntut dia untuk sering bepergian dengan menumpang kapal. Untuk membantu anak-anak mengingat hal itu, ajaklah mereka untuk membuat kapal mini. Anda akan membutuhkan kulit pie, puding atau fla untuk diisikan ke dalam kulit kue pie, permen berbentuk lembaran yang bisa dibentuk-bentuk/dipotong sendiri (jika tidak ada bisa diganti dengan kertas karton berwarna), dan tusukan kue. Pertama-tama, suruhlah anak-anak mengisi kulit pie yang mereka miliki dengan puding atau fla. Setelah itu, ajak mereka untuk membuka lembaran permen/karton dan memotongnya secara diagonal menjadi empat bagian (masing-masing berbentuk segitiga). Kemudian, ajar mereka menusukkan tusuk kue itu menembus permennya, atau tusuk kue ditempelkan di karton sehingga membentuk sebuah layar kapal. Tancapkan bagian bawah penusuk kue di puding dalam pie tersebut.

d. Ular Berbisa!

Dalam catatan Kisah Para Rasul, dikisahkan bahwa Paulus pernah digigit oleh seekor ular berbisa ketika sedang menyiapkan kayu api. Pada saat itu, Paulus mengibaskan tangannya dan tidak mengalami bahaya apa pun. Sementara Anda mengajarkan tentang perlindungan Tuhan terhadap Paulus, ajaklah murid-murid Anda membuat makanan ringan yang diajarkan oleh Roseanne Sather, seorang art director di majalah Children's Ministry.

Untuk membuatnya, ajak murid Anda untuk memotong sebuah kue donat dan menyusunnya menyerupai bentuk ular (berbentuk "S"). Gunakan selai atau krim kue untuk merekatkan keduanya. Bantulah murid Anda memotong salah satu ujung kue itu untuk menjadi bagian dari kepala ular dan tempelkan permen jelly berwarna merah untuk mata ular tersebut. Untuk membuat lidah ular, potonglah permen sedemikian rupa dan letakkan di depan bagian kepala "ular" itu. (t/Yudo)

Diterjemahkan dan disunting dari:

Nama situs : Children's Ministry
Alamat URL : http://childrensministry.com/articles/the-apostle-paul?p=2
Judul asli artikel : Teacher Tips/6 - 9 Years: The Apostle Paul
Tanggal akses : 8 November 2013

Kategori Bahan PEPAK: Aktivitas dan Ketrampilan Anak

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar