Kegiatan Belajar yang Kreatif


Jenis Bahan PEPAK: Tips

Apakah yang dimaksud dengan "kegiatan belajar yang kreatif" itu? Kegiatan belajar yang kreatif adalah kegiatan yang diberikan pada anak sebagai respons setelah menerima pengajaran kebenaran Alkitab. Menurut laporan para ahli pendidikan, murid yang belajar sesuatu melalui pendengaran saja, hanya dapat mengingat 10% dari apa yang dipelajarinya. Jika belajar melalui penglihatan dan pendengaran, dapat mengingat 50%. Sedangkan bila belajar melalui penglihatan, pendengaran, dan ditambah dengan

Apakah yang dimaksud dengan "kegiatan belajar yang kreatif" itu?

Kegiatan belajar yang kreatif adalah kegiatan yang diberikan pada anak sebagai respons setelah menerima pengajaran kebenaran Alkitab. Menurut laporan para ahli pendidikan, murid yang belajar sesuatu melalui pendengaran saja, hanya dapat mengingat 10% dari apa yang dipelajarinya. Jika belajar melalui penglihatan dan pendengaran, dapat mengingat 50%. Sedangkan bila belajar melalui penglihatan, pendengaran, dan ditambah dengan pengalaman langsung, dapat mengingat 90%.

Prinsip Penggunaan Kegiatan yang Kreatif

  1. Harus sesuai dengan tingkatan usia murid.
  2. Biarkan murid mengerjakan sendiri, bukan guru atau orang lain yang mengerjakan baginya.
  3. Harus berhubungan erat dengan isi pelajaran.
  4. Bukan sekadar melewatkan waktu, tetapi merupakan proses penting dalam pengajaran.
  5. Murid ikut serta dalam berpikir dan memberikan tanggapan terhadap kebenaran.

Jenis-Jenis Kegiatan Belajar yang Kreatif

MENGARANG

  1. Mengarang surat; kepada objek yang nyata atau objek yang hanya ada dalam khayalan.
  2. Mengarang mengenai tanggapan atas suatu bacaan. Murid dipimpin untuk bersama merenungkan suatu ayat yang berisi nasihat atau lainnya sebagai bagian yang biasa dibacakan oleh pemimpin dalam membaca bacaan bertanggapan. Lalu pemimpin menyuruh murid menuliskan sebuah ayat atau mengarang sepatah kata sebagai tanggapan-terhadap bacaan tersebut.
  3. Mengarang cerpen atau kesaksian hidup.
  4. Mengarang majalah. Mengumpulkan puisi, karangan pendek, kesaksian, dan lain-lain dari setiap murid, lalu ditempeli gambar-gambar, didesain, dan disusun menjadi majalah sederhana.
  5. Mengarang puisi. Murid-murid yang kreatif boleh diminta mengarang puisi yang sederhana.

PEKERJAAN TANGAN

  1. Gambar tiga dimensi. Gambar-gambar yang sudah diberi warna ditempelkan pada kertas karton, digunting, dan dibuat gambar-gambar dimensi yang dapat berdiri. Kemudian murid-murid memerlihatkan gambar-gambar tersebut sambil mengulangi cerita yang baru didengar.
  2. Gambar model. Siapkan gambar-gambar majalah, biarkan murid mengembangkan pikiran mereka untuk menggunting dan menempelkannya pada kertas yang biasa dipakai untuk pekerjaan tangan. Tempelkan gambar pada kedua sisinya, lalu digantungkan pada bambu-bambu dengan benang.
  3. Model dari tanah liat. Ingat untuk mengalasi meja dahulu dengan kertas koran atau plastik sebelum pekerjaan dimulai. Biarkan murid bersama-sama membuat bentuk-bentuk yang ada dalam cerita dengan tanah liat. Kemudian mintalah mereka menceritakan kembali kebenaran Alkitab yang baru didengar.
  4. Kotak pasir. Lekatkan gambar-gambar yang sudah selesai digambar pada kertas karton, kemudian lekatkan sebatang lidi di balik gambar tersebut sehingga dapat ditancapkan pada pasir dalam kotak. Murid dapat menggunakannya untuk bercerita kepada orang lain.
  5. Kotak televisi. Setiap orang boleh merancang beberapa gambar atau dibuat dari guntingan gambar-gambar. Lalu susunlah menjadi suatu cerita bergambar pada lembaran kertas yang panjang. Lekatkan kedua sisi lembar kertas gambar tersebut pada dua batang kayu, kemudian digulung dan diletakkan ke dalam kotak televisi yang telah dibuat. Akhirnya jadilah sebuah acara cerita dalam televisi.
  6. Kotak slide. Sama dengan cara pembuatan di atas, hanya saja diletakkan satu persatu dalam kotak slide.

DRAMA

  1. Monolog. Murid menyusun sendiri isi cerita yang akan disampaikan dengan cara membaca.
  2. Wawancara. Murid berperan sebagai pengarah acara televisi dan mewawancarai tokoh Alkitab; jadi seorang murid memerankan tokoh masa kini dan yang lain memerankan tokoh Alkitab.
  3. Pantomim. Banyak cerita Alkitab yang dapat dipentaskan. Murid yang kreatif dapat diminta untuk memeragakan pantomim untuk ulangan pelajaran, kemudian ajukan pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan.
  4. Mendramakan cerita Alkitab. Boleh minta murid mementaskan cerita-cerita Alkitab yang sudah dikenal dengan drama. Sebelum pementasan, lakukan diskusi dan analisa. Setelah pementasan, adakan penelitian tentang arti dan pengajaran dari cerita tersebut.
  5. Panggung boneka. Murid mengarang cerita kehidupan yang sederhana yang memadu dengan cerita hari itu, kemudian dipentaskan dalam bentuk panggung boneka.
  6. Memeragakan tokoh-tokoh Alkitab. Perlihatkan gambar-gambar Alkitab. Kemudian murid diminta menirukan tingkah laku tokoh Alkitab untuk menghidupkan kembali gambaran tersebut, sementara murid lain menghafal ayat Alkitab, mengajukan pertanyaan, atau mendiskusikan pertanyaan.

PERMAINAN ALKITAB

  1. Permainan yang bersifat mengulang pelajaran. Isi dari permainan didasarkan pada pelajaran yang telah dipelajari. Lalu siapkan pertanyaan; dapat berlangsung dalam bentuk permainan yang berbeda-beda atau bentuk perlombaan.
  2. Permainan Alkitab yang praktis. Permainan ini ditujukan untuk membantu murid menerapkan prinsip Alkitab yang telah dipelajari ke dalam kehidupan sehari-hari.

Kategori Bahan PEPAK: Metode dan Cara Mengajar

Sumber
Judul Buku: 
Pembaruan Mengajar
Pengarang: 
Dr. Mary Go Setiawan
Halaman: 
112 -- 117
Penerbit: 
Yayasan Kalam Hidup
Kota: 
Bandung

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar