Debora dalam Latar Belakang Kitab Hakim-Hakim


Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Edisi PEPAK: e-BinaAnak 718 - Tokoh Alkitab: Debora (I)

Pendahuluan Kitab Hakim-Hakim

Penulis : Tidak Diketahui
Tema : Kemurtadan dan Pembebasan
Tanggal Penulisan : Sekitar tahun 1050 -- 1000 sM
Latar Belakang :

Kitab Hakim-Hakim menjadi mata rantai utama sejarah di antara zaman Yosua dengan zaman raja-raja Israel. Periode para hakim mulai dari sekitar tahun 1375 sampai 1050 sM ketika Israel masih merupakan perserikatan suku-suku. Kitab ini memperoleh namanya dari berbagai tokoh yang secara berkala dibangkitkan Allah untuk memimpin dan membebaskan orang Israel setelah mereka mundur dan ditindas oleh bangsa-bangsa tetangga. Para hakim (berjumlah 13 dalam kitab ini) datang dari berbagai suku dan berfungsi sebagai panglima perang dan pemimpin masyarakat; banyak yang pengaruhnya terbatas pada sukunya sendiri, sedangkan beberapa orang memimpin seluruh bangsa Israel.

Penulis kitab ini tidak jelas. Kitab ini sendiri menunjukkan kerangka waktu berikut mengenai saat penulisannya:

  1. penulisannya terjadi setelah tabut perjanjian dipindahkan dari Silo pada masa Eli dan Samuel (Hak. 18:31; Hak. 20:27; bd. 1 Sam. 4:3-11);
  2. penulis yang sering menyebut masa hakim-hakim sebagai "zaman itu tidak ada raja" (Hak. 17:6; Hak. 18:1; Hak. 19:1; Hak. 21:25) memberi kesan bahwa kerajaan Israel sudah berdiri ketika kitab ini ditulis;
  3. Yerusalem belum direbut dari suku Yebus (Hak. 1:21; bd. 2 Sam. 5:7). Ketiga petunjuk ini menunjukkan bahwa kitab ini diselesaikan sesaat sesudah Raja Saul naik takhta (sekitar 1050 sM), tetapi sebelum Raja Daud menaklukkan Yerusalem (sekitar 1000 sM). Talmud Yahudi mengaitkan asal usul kitab ini dengan Samuel.

Yang pasti ialah kitab ini mencatat dan menilai masa para hakim dari segi perjanjian (mis. Hak. 2:1-5). Musa sudah menubuatkan bahwa penindasan oleh bangsa-bangsa asing akan menimpa bangsa Israel sebagai salah satu kutukan Allah jikalau mereka menyimpang dari perjanjian (Ul. 28:25,33,48). Kitab Hakim-Hakim menggarisbawahi kenyataan nubuat tersebut dalam sejarah.

Garis Besar Hakim-Hakim

I. Ketidaktaatan dan Kemurtadan Israel Diperkenalkan (Hak. 1:1-3:6)

  1. Israel Gagal Membersihkan Kanaan (Hak. 1:1-2:5)
  2. Israel Mengalami Kemerosotan (Hak. 2:6-3:6)

II. Sejarah Penindasan Israel dan Pembebasan oleh Hakim-Hakim
(Hak. 3:7-6:31)

  1. Penindasan Aram-Mesopotamia/Pembebasan oleh Otniel (Hak. 3:7-11)
  2. Penindasan oleh Moab/Pembebasan oleh Ehud (Hak. 3:12-30)
  3. Penindasan oleh Filistin/Pembebasan oleh Samgar (Hak. 3:31)
  4. Penindasan oleh Kanaan/Pembebasan oleh Debora-Barak (Hak. 4:1-5:31)
  5. Penindasan oleh Midian/Pembebasan oleh Gideon (Hak. 6:1-8:35)
  6. Masa-Masa Sulit di Bawah Abimelekh, Tola, dan Yair (Hak. 9:1-10:5)
  7. Penindasan oleh Amon/Pembebasan oleh Yefta (Hak. 10:6-12:7)
  8. Hakim-Hakim Kecil: Ebzan, Elon, dan Abdon (Hak. 12:8-15)
  9. Penindasan oleh Filistin/Kehidupan Simson (Hak. 13:1-16:31)
    1. Kelahiran dan Panggilan Simson (Hak. 13:1-25)
    2. Pernikahan Simson dengan Orang Tidak Beriman (Hak. 14:1-20)
    3. Perbuatan-Perbuatan Gagah Simson (Hak. 15:1-20)
    4. Kejatuhan dan Pemulihan Simson (Hak. 16:1-31)

III. Berbagai Ilustrasi Kekacauan Rohani, Moral, dan Sosial di Israel
(Hak. 17:1-21:25)

  1. Penyembahan Berhala (Hak. 17:1-18:31)
    1. Contoh Penyembahan Berhala Pribadi (Hak. 17:1-13)
    2. Contoh Penyembahan Berhala Kesukuan (Hak. 18:1-31)
  2. Kebejatan (Hak. 19:1-30)
    1. Contoh Kebejatan Pribadi (Hak. 19:1-9)
    2. Contoh Kebejatan Kesukuan (Hak. 19:10-30)
  3. Sengketa Antara Suku (Hak. 20:1-21:25)

Tujuan dan Survei Hakim-Hakim

Tujuan: Dari segi sejarah, Hakim-Hakim memberikan catatan utama sejarah Israel di tanah perjanjian sejak kematian Yosua hingga masa Samuel. Dari segi teologi, kitab ini mengungkapkan kemerosotan rohani dan moral dari suku-suku Israel setelah menetap di negeri itu, serta menunjukkan dengan jelas dampak-dampak yang merugikan yang senantiasa terjadi apabila Israel melupakan perjanjian mereka dengan Allah dan mulai mengikuti berhala dan kebejatan.

Survei: Hakim-Hakim terbagi atas tiga bagian utama.

  1. Bagian pertama (Hak. 1:1-3:6) mencatat kegagalan Israel untuk menyelesaikan sepenuhnya penaklukan negeri itu dan kemerosotan mereka setelah kematian Yosua.
  2. Bagian kedua (Hak. 3:7-16:31) merupakan bagian utama kitab ini. Bagian ini mencatat enam contoh dari pengalaman Israel yang terulang pada masa hakim-hakim yang mencakup siklus kemurtadan, penindasan oleh bangsa asing, perbudakan, berseru kepada Allah di tengah kesusahan, dan pembebasan oleh Allah melalui para pemimpin yang diurapi Roh-Nya. Di antara ke-13 hakim itu (semua tercakup dalam bagian kitab ini), yang paling dikenal adalah Debora dan Barak (sebagai suatu regu), Gideon, Yefta, dan Simson (bd. Ibr 11:32).
  3. Bagian ketiga (Hak. 17:1-21:25) menutup dengan kisah-kisah yang hidup dari zaman hakim-hakim yang menggambarkan betapa dalamnya kerusakan moral dan sosial yang diakibatkan kemurtadan rohani Israel. Kitab ini mengingatkan kita bahwa satu-satunya pelajaran yang kita tarik dari sejarah ialah bahwa kita tidak belajar dari sejarah.

Tentang Debora [Ensiklopedia]

Debora adalah seorang nabiah seperti tertera dalam daftar para hakim Israel. Menurut Hak. 4:4, markas besarnya terdapat di bawah "pohon kurma Debora" antara Rama dan Betel. Orang Israel dari berbagai suku, yang ingin perkaranya diselesaikan, datang ke sana untuk meminta nasihat dan pertimbangan. Perkara itu bisa saja berupa perkara yang terlalu sukar untuk ditangani oleh hakim setempat atau perkara-perkara yang menyangkut antarsuku. Jadi, Debora merupakan hakim dalam arti biasa, yang bukan militer. Boleh jadi, karena kemasyhurannya dalam kehakiman dan karunia rohani, orang Israel datang mencari perlindungan padanya ketika mereka ditindas oleh Sisera. Dia memerintahkan Barak supaya maju berperang sebagai panglima tertinggi Israel melawan Sisera. Debora setuju maju menyertai Barak karena desakannya; hasilnya, Sisera kalah mutlak dalam pertempuran di Kison (Hak. 4:15; 5:19).

Debora disebut (Hak. 4:4) istri Lapidot (harfiah, "suluh") dan di Israel dia dijuluki "ibu di Israel" (Hak. 5:7). Pernah dikemukakan bahwa ungkapan terakhir ini berarti "kota induk di Israel" (2 Sam. 20:19), yang maksudnya adalah desa Dobrat (Yos. 21:28; 1 Taw. 6:72), yaitu kota modern Deburiyeh di kaki Gunung Tabor sebelah barat. Namun, dalam cerita atau syair itu tak ada suatu hal yang membuat masuk akal memberikan kebesaran seperti itu kepada desa yang tak terkenal seperti Dobrat itu.

Nyanyian Debora (Hak. 5:2-31a) telah ada sejak abad 1 sM, dan bahasanya belum pernah dimodernisasikan. Dengan demikian, nyanyian itu merupakan salah satu bagian PL yang paling tua. Juga jelas bahwa nyanyian tersebut dikarang pada esok harinya dari hari kemenangan yang diperingati dalam nyanyian itu. Peristiwa itu menjadi sumber keterangan yang penting mengenai hubungan antarsuku di Israel pada waktu itu. Nyanyian Debora terdiri dari delapan bagian:

  1. pembimbing untuk pujian (Hak. 5:2-3);
  2. memanggil nama Yahweh (Hak. 5:4-5);
  3. kesunyisepian pada zaman penindasan (Hak. 5:6-8);
  4. panggilan kepada suku-suku supaya berkumpul (Hak. 5:9-18);
  5. pertempuran di Kison (Hak. 5:19-23);
  6. kematian Sisera (Hak. 5:24-27);
  7. ibu Sisera menanti-nantikan anaknya kembali (Hak. 5:28-30); dan
  8. kata penutup (Hak. 5:31a).

Kita lebih dapat mengerti dari nyanyian ini ketimbang dari cerita biasa dalam pasal 4 tentang apa sebenarnya yang menimbulkan kekalahan Sisera, yaitu curahan hujan yang dahsyat, yang membuat Sungai Kison meluap dan menyapu bersih pasukan kereta perang Kanaan (Hak. 5:21). Hal itu menjadikannya tak berkutik menghadapi tentara Barak.

Keterangan yang bersemangat dan menggugah hati tentang ibu Sisera (Hak. 5:28) dirasakan orang sebagai mengukuhkan pendapat, bahwa penulis nyanyian ini adalah seorang wanita; nyanyian ini mengungkapkan tentang hati yang seperasaan, tetapi pasti bukan perasaan kasih sayang.

Diambil dan disunting dari:

Nama situs : Alkitab SABDA
Alamat URL : http://alkitab.sabda.org/article.php?book=Hak&id=7
Penulis artikel : Tidak dicantumkan
Tanggal akses : 9 November 2015

Kategori Bahan PEPAK: Pengajaran - Doktrin

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar