Arti Natal yang Sejati


Jenis Bahan PEPAK: Artikel

Natal merupakan hari raya yang diperingati setiap tahun. Kedatangan bulan Desember membawa segala sukacita Natal. Namun, apakah arti Natal yang sebenarnya? Apakah Natal berarti hadiah-hadiah yang tertumpuk di bawah pohon terang, hiasan lampu yang menghiasi bingkai jendela, kartu-kartu Natal yang memenuhi kotak surat, makan malam bersama seluruh anggota keluarga, salju yang bertebaran di halaman rumah, hiasan kaos kaki yang tergantung di ruang tengah, dan ucapan "Selamat Natal" bagi setiap orang yang kita temui di jalan? Apakah ini Natal yang sejati?

Bagi banyak orang, Natal adalah saat yang nestapa. Mereka tidak memiliki uang yang lebih untuk membeli hadiah bagi anak-anak, keluarga, dan teman-teman mereka. Banyak orang juga merasa sedih saat Natal tiba, karena mereka memikirkan orang-orang yang mereka kasihi tidak dapat pulang ke rumah untuk berbagai alasan. Sementara itu, bagi sebagian orang yang lain, makan malam yang mewah hanyalah impian semata, bukan kenyataan.

Namun demikian, Natal dapat menjadi saat yang penuh sukacita. Inilah saat yang dipakai Allah untuk menunjukkan kasih-Nya yang agung bagi kita. Natal dapat menjadi saat pemulihan dan pembaruan kekuatan. Anda tahu, Natal adalah saat kita merayakan kelahiran bayi Kristus. Allah Bapa mengutus Putra tunggal-Nya, Yesus, untuk dilahirkan ke dalam dunia. Kelahiran-Nya membawa sukacita yang besar bagi dunia. Para gembala, orang-orang majus, dan malaikat; semuanya berbagi kegembiraan dalam peristiwa yang agung ini. Mereka semua tahu bahwa Dia bukanlah seorang bayi biasa. Para nabi telah menubuatkan kedatangan-Nya sejak ratusan tahun sebelumnya. Bintang terang berhenti di atas Betlehem untuk menunjukkan jalan kepada mereka yang mencari anak yang istimewa ini.

Dalam Lukas 2:4-19 kita membaca: "Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, -- karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud -- supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.` Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: `Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.` Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: `Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita.` Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala- gembala itu kepada mereka. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya."

Mengapa Yesus datang ke dunia? Mengapa Allah Bapa mengutus Anak-Nya ke dalam dunia yang kejam dan keras ini? Ia mengutus Yesus ke dalam dunia agar kelak Yesus menjadi bagian yang sangat penting dalam sejarah. Sejarah adalah kisah-Nya yang menceritakan kebenaran, kasih, dan pengharapan. Kisah-Nya membawa keselamatan bagi setiap kita. Tanpa Yesus kita akan binasa dalam dosa kita.

Yesus lahir agar kelak, harga segala kesalahan kita terbayar. Alkitab berkata bahwa kita semua sudah berdosa. Kita terlahir dalam keadaan berdosa. Kita melakukan banyak hal yang tidak menyenangkan Tuhan. Melalui dosa Adam dan Hawa, kita mewarisi sifat-sifat dosa. Kita membutuhkan sesuatu yang dapat menghilangkan dosa, dan satu-satunya jalan adalah melalui Yesus. Yesus datang untuk mati di atas kayu salib untuk membayar semua dosa kita. Jika kita percaya bahwa Yesus telah mati untuk membayar dosa-dosa kita, kita dapat mengundang-Nya ke dalam hati kita dan mengampuni kita. Hanya dengan itulah kita dapat menjadi bersih dan sempurna dan kita dapat mengetahui bahwa surga adalah tempat tujuan kita setelah kehidupan ini berakhir ( 1 Yohanes 1:9) -- "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.").

Kita dapat benar-benar bersukacita pada saat Natal! Tak peduli apa pun yang akan terjadi, kita tahu bahwa kita adalah anak-anak-Nya. Kita adalah putra dan putri milik Allah, dan surga akan menjadi rumah kita suatu hari nanti.

Pandanglah Natal dalam sudut pandang yang berbeda kali ini. Ini adalah saat untuk mengundang Yesus ke dalam hati Anda, hanya dengan demikian Anda akan mengalami Natal yang penuh sukacita. Setiap sukacita dan damai yang Anda terima akan bertahan selama bertahun-tahun selama Anda mencari Allah untuk memenuhi segala kebutuhan Anda.

Yesus adalah satu-satunya alasan bagi hari Natal! Karena itu, bersukacitalah! (t/Yudo)

Diterjemahkan dari:

Nama situs : CBN.com
Alamat URL : http://www.cbn.com/SpiritualLife/Devotions/Noebel_MeaningofChristmas.aspx
Judul asli artikel : The Real Meaning of Christmas
Penulis : Martha Noebel
Tanggal akses : 13 November 2011

Kategori Bahan PEPAK: Perayaan Hari Raya Kristen

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar