CHINA: WATCHMAN NEE

“Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku.” (Kolose 1:29)

Watchman Nee, pemimpin gereja China, hanya punya waktu 6 jam. Ia harus membawa penjaga di depan sel penjaranya kepada Kristus, supaya surat pembangkit semangatnya untuk orang-orang Kristen di luar penjara dapat dikirim.

Kepala pemerintahan Mao sangat marah karena menyebarnya kekristenan di China. Untuk menghentikan “penyembahan berhala asing” ini, mereka telah memaksa keluar atau bahkan membunuh semua Utusan Injil luar negeri, dan mengirimkan ribuan pemimpin gereja China ke penjara atau ke kamp “kerja paksa dengan pendidikan ulang”. Namun, gereja masih terus bertumbuh.

Ketika polisi menemukan bahwa surat pemberi semangat yang penuh kuasa dan indah milik Nee bisa keluar dari penjara dan berada di tangan-tangan orang Kristen, mereka menggandakan jumlah penjaga dan tidak pernah mengizinkan seorang penjaga berdiri di luar sel Nee lebih dari sekali. Mereka memendekkan jadwal jaga sampai setiap 6 jam, dengan harapan Nee tidak punya waktu untuk menobatkan penjaga.

Nee memberitahu penjaga itu tentang kasih dan kerelaan Bapa untuk menyerahkan daging dan darahnya sendiri, sehingga penjaga itu dapat hidup selamanya di surga. “Komunisme tidak dapat membawamu ke surga,” katanya. “Hanya darah Yesus Kristus yang dapat melakukannya.”

Setelah 5 jam mendengarkan khotbah, dengan air mata bercucuran dari matanya, penjaga itu menerima Kristus. Masih ada jiwa lain yang dimenangkan untuk Kerajaan Allah, dan masih ada surat-surat Watchman Nee lain yang bisa dikirimkan dengan aman.

Jika martir-martir Kristen mengajar kita banyak hal, berarti kita harus menggunakan energi kreatif untuk membagikan Kabar Baik. Kepandaian, semangat, dan bahkan keahlian mereka, seharusnya membangkitkan roh kita untuk menyebarkan Kabar Baik. Sementara tidak semua orang punya kesempatan menyelundupkan Injil ke dalam wilayah-wilayah terlarang, kita masih bisa menjadi hamba yang berserah bagi Kerajaan Allah. Ini bisa berarti mengantarkan makanan untuk tetangga. Bisa berarti mendaftar ikut kursus atau kelas komunitas lain dengan tujuan menemui orang-orang non-Kristen. Metode baru kesaksian selalu berisiko pada banyak konsekuensi. Namun, sudah seharusnya kita selalu berserah mengambil risikonya daripada diam tanpa tujuan. Mana yang menggambarkan hidup penginjilan Anda ini? Biasa-biasa dan tanpa tujuan, atau energik secara kreatif bagi Kristus?

Diambil dari:
Judul buku : Devosi Total
Judul asli buku : Extreme Devotion
Penulis : The Voice of the Martyrs
Penerjemah : Fintawati Raharjo, Irwan Haryanto
Penerbit : Yayasan Kasih Dalam Perbuatan (KDP), Surabaya 2005
Halaman : 23
Kategori: 

Tinggalkan Komentar