Pergilah!

Peristiwa ini terjadi 25 tahun yang lalu di salah satu negara Asia. Saya melihat ke sekeliling gedung olahraga yang panas dan yang dipadati oleh sekitar 250 mahasiswa Kristen yang cerdas serta antusias. Jika kami melakukan apa yang hendak saya sampaikan, kami semua akan segera dijebloskan ke penjara.

Beberapa kipas angin di dinding mengusir udara yang hangat dan lembab. Saya membuka Alkitab saya di Markus 16:15 dan langsung membahasnya.

"Di negara ini, bersaksi kepada umat beragama lain dianggap melanggar hukum. Hukumannya adalah lima tahun penjara dan ditambah denda 25.000 dolar Amerika. Tetapi saya percaya, jika Allah memberi tahu kita untuk pergi ke seluruh dunia dan memberitakan Injil kepada segala makhluk, Dia benar-benar menginginkan hal itu."

Saya melihat ke arah Darlene, yang duduk di deretan bangku depan. Di sampingnya duduk sejumlah misionaris asing. Kami baru saja menikah selama dua bulan. Dalam sedetik saja saya membayangkannya berada di sel penjara Asia yang kecil. Dapatkah saya melakukannya? Seketika ruangan yang panas itu hening.

"Jika Anda bersedia pergi siang ini dan bersaksi tentang Yesus kepada setiap orang yang Anda temui di jalan di kota ini, silakan berdiri -- bahkan jika hal itu berarti Anda harus masuk penjara!"

Saya melihat wajah-wajah yang tersenyum, sinar kerinduan memancar di beberapa pasang mata yang hadir. Kemudian setiap orang bangkit berdiri termasuk para misionaris asing itu! Saya mengingatkan mereka akan risikonya, tetapi setiap orang pergi ke luar dan mengendarai bus-bus yang telah diparkir di luar. Kemudian kami pergi berpasang-pasangan dan menyebar ke seluruh kota sambil membawa Alkitab dan traktat kami.

Saya tidak menganjurkan cara ini di negara yang tertutup, kecuali Allah memberi tahu Anda untuk melakukannya, tetapi kami pergi ke setiap orang yang kami temui. Kelihatannya kami bertindak nekad dengan melakukan apa yang kami rasa Allah katakan kepada kami.

Kelompok-kelompok itu kembali untuk menceritakan apa yang mereka alami. Kami melihat banyak orang mau mengenal Yesus Kristus secara pribadi. Hal mengagumkan yang kami temukan adalah bahwa berita yang kami sampaikan dan penginsyafan Roh Kudus merupakan perlindungan kami sehingga kami tidak ditangkap. Sepasang anak muda bercerita, tanpa sadar mereka bersaksi kepada seorang polisi rahasia yang sedang bertugas untuk melaporkan usaha-usaha penginjilan. Setelah mereka selesai bersaksi, polisi itu mengatakan identitasnya. Tetapi dia tidak menangkap mereka. Mereka melaporkan, polisi rahasia itu begitu terkesan dengan berita Injil yang mereka sampaikan.

Peristiwa itu terjadi pada tahun 1963. Sejak saat itu, kami memiliki ribuan anak muda yang pergi ke negara-negara seperti Uni Soviet, Mongolia, dan Republik Rakyat Cina. Mereka dengan berani membagikan iman mereka. Beberapa orang telah ditangkap dan kemudian dibebaskan. Seorang pemuda Afrika anggota YWAM bernama Salu dipenjara selama delapan bulan di Mozambique setelah kaum Marxis mengambil alih pada tahun 1975. Dari penjara Salu memberi tahu kami untuk mengiriminya semua warta berkala dan permintaan doa kami karena dia menghabiskan waktunya di penjara untuk berdoa bagi kami semua!

Bahan diambil dan diedit seperlunya dari:

Judul buku : Menang dengan Cara Allah
Judul asli : Winning God`s Way
Penulis : Loren Cunningham dan Janice Rogers
Penerbit : Yayasan Andi, Yogyakarta 2000
Halaman : 104 -- 106
Kategori: 

Tinggalkan Komentar