Keajaiban Jasmaniah

Tenggelam dalam Lautan Berkat-Nya

Saya (CG) lemas saat mendengar dokter menjelaskan bahwa hidup saya tidak lama lagi -- mungkin hanya sekitar tiga bulan --, kecuali kalau saya melakukan kemoterapi seminggu tiga kali sebagai upaya penyembuhan. Ketakutan untuk menghadapinya menyesakkan hati saya. Kekecewaan juga ikut menyusup karena menurut saya hubungan saya dengan Tuhan berjalan dengan baik. Teringat saat pertama kali saya mengenal Tuhan Yesus, yaitu melalui persekutuan doa kampus di Yogyakarta. Saat itu saya adalah seorang mahasiswa yang berjuang untuk tetap kuliah, karena tidak dapat mengharapkan kiriman uang dari ibu saya yang sangat terbatas dan ayah saya sudah meninggal saat saya masih kecil. Saya bekerja di sana-sini, mulai usaha kecil-kecilan hingga bekerja di sebuah pabrik, untuk membiayai kuliah saya. Tuhan menyertai dan memberi semangat sehingga saya dapat lulus dan meraih gelar sarjana. Read more... about Tenggelam dalam Lautan Berkat-Nya

Tidak Perlu Dipasang Ring

Saya (AH), terus terang adalah seorang pria dan seorang ayah yang hidup semaunya sendiri dan tidak pernah berani bertanggung jawab. Semboyan hidup saya ialah saya bekerja dan berusaha mencari uang untuk memuaskan keinginan hati sendiri. Itulah sebabnya, lebih dari 25 tahun saya hidup dalam kesia-siaan. Setiap kali saya kembali ke rumah, istri saya selalu mencium aroma alkohol keluar dari mulut saya. Tetapi, ketika ia menasihati agar saya berhenti mengonsumsi minuman keras, maka emosi saya selalu meluap disertai dengan mengeluarkan perkataan kasar. Read more... about Tidak Perlu Dipasang Ring

Pages

Tinggalkan Komentar