ARTIKEL ICW
Perancangan Web (Web Design)
Tanggal: 1999-07-27
Kategori: Web
Setiap minggu ICW memuat sekitar 20-30 Situs Web, dan bagi anda yang
setia mengikuti setiap penerbitan ICW sejak edisi pertama, tidak
kurang dari 500 Situs Web telah tersaji di hadapan anda.
Pernahkah terlintas di benak anda mengapa ada situs yang sederhana
tapi enak dinikmati? Atau mengapa ada situs yang tampak indah tapi
tidak ada isinya, atau malah membingungkan? Pernahkah anda bertanya-
tanya, bagaimana caranya membuat Situs Web yang bermanfaat sekaligus
enak dilihat? Jawabannya adalah "WEB DESIGN".
Web design - atau perancangan web - bukan sekadar pengaturan
tampilan grafik dan warna-warni halaman web, tapi lebih dari itu,
meliputi manajemen isi, struktur, navigasi, dan tata-letak (layout).
Situs Web - seperti halnya media cetak - mempunyai satu tujuan
utama, yaitu menyajikan informasi. Keindahan tampilan tidak kalah
penting, karena umumnya pengunjung menilai sebuah situs dari
"pandangan pertama". Namun jika situs anda tidak mempunyai muatan
isi (content) yang diatur dengan baik, maka "pandangan pertama"
tidak akan berlanjut ke "kunjungan kedua" dan seterusnya. Di sinilah
biasanya letak kesalahan para "web designer": terlalu asyik dengan
tampilan sehingga melupakan isi dan struktur.
Umumnya perancangan web meliputi empat tahap, yaitu: perancangan
isi, perancangan situs, perancangan halaman, dan perancangan tata-
letak.
PERANCANGAN ISI (CONTENT DESIGN)
Sebelum mulai bekerja dengan komputer, seorang web designer harus
sudah mempunyai gambaran yang jelas tentang situs yang akan dibuat.
Dua pertanyaan - di antara sekian banyak pertimbangan - yang penting
untuk diajukan dalam tahap ini adalah:
Informasi apa yang ingin anda sajikan?
Apakah profil organisasi, penawaran produk, riwayat hidup, resensi
buku, atau sekadar kumpulan resep kesayangan?
Untuk siapa (target audience) informasi tersebut ditujukan?
Apakah anak-anak, orang dewasa, eksekutif, ibu rumah tangga, orang
Indonesia, orang asing, atau sekumpulan kecil teman-teman anda?
Jawaban kedua pertanyaan tersebut akan menjadi filter/saringan untuk
menentukan informasi mana saja yang layak atau tidak layak dimasuk-
kan dalam situs anda. Jangan ragu-ragu membuang informasi yang
memang tidak sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan, karena
lebih baik sedikit informasi yang benar-benar bermanfaat daripada
banyak informasi namun tidak berguna. Setelah terkumpul, tentukan
struktur yang tepat untuk informasi tersebut. Pekerjaan ini mirip
dengan merancang sebuah buku: kita harus menetapkan bagian-bagian
dan bab-babnya, kemudian memilah informasi ke dalam bagian atau bab
yang sesuai. Bedanya, tidak seperti buku yang harus dibaca halaman
demi halaman, web lebih bebas. Pengunjung dapat melompat dari sebuah
halaman ke halaman manapun yang kita inginkan. Hal ini bisa menjadi
keuntungan, namun bisa juga menjadi kerugian jika kita tidak tahu
cara memanfaatkannya dengan baik.
PERANCANGAN SITUS (SITE DESIGN)
Setelah merancang isi dan strukturnya, pekerjaan selanjutnya adalah
merancang situs. Di tahap ini kita masih belum akan bekerja dengan
komputer. Yang penting di sini adalah menentukan struktur situs.
Terdapat beberapa struktur yang umum dipakai, seperti:
Struktur linear, dengan penekanan pada arus informasi dari satu
halaman ke halaman lain dalam satu level.
Struktur hirarki, dengan penekanan pada pengelompokan topik-topik
secara bertingkat.
Struktur bebas, dengan penekanan pada kebebasan gerak pengunjung
ke segala arah dan level.
Struktur gabungan, yang merupakan gabungan dari dua atau lebih
struktur di atas.
Pemilihan struktur disesuaikan dengan jenis informasi dan sasaran
pengunjung yang diharapkan, misalnya struktur linear cocok untuk
menyajikan cerita atau tutorial, sedangkan struktur hirarki lebih
tepat untuk menyajikan divisi-divisi dalam sebuah perusahaan.
Struktur situs akan menentukan sistem navigasi yang digunakan dalam
perancangan selanjutnya, yaitu perancangan halaman web.
PERANCANGAN HALAMAN (PAGE DESIGN)
Dalam tahap ini baru dilakukan penulisan halaman demi halaman yang
sesungguhnya. Di sini web designer harus membayangkan dirinya
sebagai pengunjung. Apa yang dipikirkan oleh pengunjung jika sampai
di sini? Apa yang mereka inginkan? Apa yang akan mereka lakukan?
Yang perlu diperhatikan dalam perancangan halaman web adalah:
Konsistensi. Rancangan yang konsisten menimbulkan rasa aman bagi
pengunjung karena mereka selalu dapat menemukan apa yang mereka
cari di tempat yang diharapkan. Kreatifitas tidak dilarang, namun
variasi tetap harus dilakukan secara konsisten. Untuk itu dapat
digunakan beberapa template untuk merancang semua halaman, kecuali
beberapa halaman khusus seperti halaman muka (homepage) atau
halaman yang memang ingin ditonjolkan.
Navigasi. Pengunjung harus selalu tahu di mana mereka sedang
berada sekarang dan harus dapat dengan mudah berpindah ke mana
saja hanya dengan beberapa kali klik mouse. Penataan tombol atau
link navigasi yang baik dan konsisten di setiap halaman dapat
memenuhi keduanya.
Kedua hal di atas sangat penting, karena sistem navigasi yang buruk
dan struktur halaman yang tidak konsisten akan membuat pengunjung
mudah tersesat dan jengkel sehingga menjadi malas berkunjung lagi.
PERANCANGAN TATA-LETAK (LAYOUT DESIGN)
Tahap terakhir adalah yang paling menarik bagi kebanyakan web
designer, dan biasanya mereka meluangkan waktu paling lama di sini.
Dalam tahap inilah dilakukan pemilihan jenis huruf (font), warna,
gambar latar belakang, grafik, animasi, musik, film, dan berbagai
jenis multimedia untuk memperindah Situs Web. Beberapa panduan yang
perlu diperhatikan untuk meletakkan sesuatu ke dalam halaman adalah:
Fungsi. Apakah suatu elemen grafik, animasi, atau perubahan font
dan warna mempunyai nilai fungsional? Kalau tidak, maka elemen
atau perubahan tersebut sebaiknya tidak diletakkan atau dilakukan.
Godaan terbesar bagi web designer adalah keinginan meletakkan
sebuah elemen hanya demi alasan estetika belaka, yang jika selalu
dituruti akan menghasilkan halaman web yang ramai tapi kosong.
"Wah" tidak selalu berarti indah. Web designer tidak boleh memaksa
pengunjung untuk harus memakai browser tertentu, modem dengan
kecepatan 56K, monitor yang bisa menampilkan 16 juta warna, dan
sound card 64 bit hanya untuk menyaksikan beberapa menit sajian
pembukaan. Tidak semua pengunjung memiliki alat yang sama dan
Situs Web harus dirancang sedapat mungkin agar semua orang bisa
mendapat informasi yang sama. Kalau hal di atas tidak bisa
dihindari, sebaiknya letakkan juga informasi pengganti bagi
pengunjung yang tidak memiliki fasilitas yang disarankan.
Seperti yang sudah diungkapkan di atas, tata-letak grafik dan warna
memegang peranan penting karena menjadi daya tarik pertama bagi
sebuah Situs Web. Namun bukan itu yang utama, karena setelah 30
detik pertama orang akan mengabaikan tampilan dan mulai mencari isi
yang bermanfaat bagi mereka, jika kita tidak siap dengan isinya,
maka kita terpaksa harus siap pula untuk ditinggalkan. Jadi,
sekarang pertanyaannya adalah, apakah anda sudah siap dengan
rancangan Situs Web anda? Tinggalkan komentar Anda...ke atas |