ARTIKEL ICW
Tertawa yang Sehat
Tanggal: 2009-03-24
Kategori: Other
Anda memunyai masalah? Humor ringan akan membantu Anda melewatinya dan bahkan bisa membantu Anda menghindari penyakit.
Di mana pun di dunia ini, senyuman memiliki arti yang universal: "Saya ini supel, dan kita bisa berteman." Tertawa bersama yang terjalin akhirnya mengandung arti semacam pertalian yang tersembunyi di antara mereka yang terlibat. Untuk kita secara pribadi, kebahagiaan menjauhkan kita dari kekalahan. Seorang komedian, Bill Cosby, menyampaikan pernyataan yang tepat ketika dia berkata, "Jika Anda bisa menertawakan sesuatu, Anda bisa mempertahankannya." Menurut penelitian yang berkembang mengenai topik ini, semakin terbukti bahwa tertawa bisa membuat kita lebih sehat secara jasmani dan rohani.
Tawa terjadi seperti gerak refleks yang tak terkontrol waktu bayi kira-kira berusia 4 bulan. Kemudian mereka mulai terkikih-kikih hingga 400 kali sehari. Di awal usia prasekolah, anak-anak mulai berceloteh, mengucapkan kata-kata dan menirukan gerakan lidah; perhatikan saat mereka mengucapkan sesuatu yang membuat anak-anak yang lain tertawa, mereka menjadi tertarik, dan menyukainya.
Sayangnya, seiring bertambahnya usia, anak-anak pun dilatih untuk mengikuti alat sosial dari orang tua dan guru-guru yang menekankan hidup yang serius. Pengertiannya seolah seperti: jika Anda tertawa, Anda tidak belajar. Akibatnya, para pendidik sering mengesampingkan humor. Ini merupakan kesalahan besar karena murid-murid bisa belajar lebih baik ketika para guru menyampaikan materi pelajaran dengan cara yang menyenangkan. Sebuah komik anekdot membantu anak-anak untuk mengingat dan pendekatan yang menghibur menciptakan suasana belajar yang lebih santai dan tidak menegangkan.
Bahkan, tawa kecil pun bisa meningkatkan daya ingat. Seorang psikolog, Kristy A. Nielson dari Universitas Marquette, membacakan daftar kata-kata dalam mata kuliah dan kemudian menunjukkan beberapa di antaranya dalam satu video klip lucu. Seminggu kemudian, orang-orang yang diminta menonton klip selama 30 menit sambil mendengarkan daftar kata itu bisa mengingat 20 persen kata lebih banyak dibanding orang-orang yang tidak mendengarnya.
Secara umum, tertawa terbahak-bahak yang seimbang itu menyehatkan. Rod Martin, seorang psikolog dan peneliti tawa dari Universitas Western Ontario di Kanada, membuat teori bahwa tawa meningkatkan aktivitas mental dengan mempercepat detak jantung, sehingga menambah persediaan oksigen ke otak. Humor juga memberikan kelegaan sesaat dari masalah sehari-hari; para psikolog mengamati bahwa orang yang belajar menertawakan kelemahan diri sendiri daripada membiarkan diri dikuasai rasa jengkel, bisa lebih mudah menemukan solusi untuk mengatasi masalah-masalah yang mereka hadapi.
Kita tidak perlu tertawa terlalu keras untuk mengembangkan pikiran. Senyum menyeringai pun sudah cukup membantu karena perubahan otot wajah merangsang sinyal emosi positif dalam otak. Orang yang selalu tersenyum sering kali memiliki suasana hati yang lebih baik.
Obat Paling Manjur
Para peneliti telah mempelajari efek tertawa terhadap manusia selama berpuluh-puluh tahun. Kasus seorang editor Saturday Review, Norman Cousins, yang tidak juga meninggal hingga tahun 1990 setelah menderita penyakit sumsum tulang belakang kronis pada tahun 1960-an, menarik perhatian para ilmuwan pada penerapan terapi humor. Ketika dokter pribadinya tidak mampu menolongnya dari rasa sakit yang luar biasa di punggungnya, Cousins membuat resep yang berbeda dari biasanya: dia menghabiskan waktu seharian untuk menonton film komedi kasar dan membaca buku-buku humor. Hasilnya sangat menakjubkan: setelah beberapa bulan, Cousins menyatakan bahwa dia sudah bebas dari rasa sakit.
Salah satu pendiri fakultas gelotologi ("gelos" berasal dari bahasa Yunani yang berarti "tawa"), William F. Fry, sorang profesor Universitas Stanford, juga melakukan penelitian terhadap dirinya sendiri di awal tahun 1960-an. Dia mengambil contoh darah dalam jangka waktu yang rutin sambil menonton "Laurel and Hardy" dan film-film komedi lainnya, lalu menganalisanya. Dia mendapatkan bahwa tawa mempertinggi aktivitas sistem sel kekebalan tubuh yang berfungsi untuk membasmi penyakit-penyakit menular.
Sejak saat itu, ilmu pengetahuan yang menyenangkan menjadi disiplin ilmu yang diakui. Para peneliti seperti Lee S. Berk dari Universitas Loma Linda, ahli imunologi, telah melakukan beberapa studi klinis yang membuktikan perubahan-perubahan fisiologis berikut saat kita tertawa:
Kelenjar di bawah otak bisa mengeluarkan racun yang menekan rasa sakit.
Produksi sel kekebalan tubuh meningkat.
Tingkat kelenjar hormon kortison yang meningkat secara terus-menerus saat seseorang mengalami stres dan yang menekan sistem kekebalan tubuh, berangsur-angsur berkurang.
Tingkat hormon adrenalin yang menyebabkan hipertensi dan gagal jantung menurun.
Tingkat antibodi dalam darah dan air liur meningkat.
Jumlah sel pembunuh alami meningkat sehingga mempercepat respons antikanker alami dalam tubuh.
Para ahli lain sudah menemukan pentingnya kesehatan dalam hal yang tak lazim, khususnya Michael Christensen, wakil pendiri Big Apple Circus di New York. Saat pertama kali dia mulai memerankan "badut yang menjadi dokter", dia hampir tidak membayangkan betapa suksesnya penampilannya itu. Kini, sirkus Clown Care ini mempekerjakan lebih dari sembilan puluh pelawak yang didandani seperti dokter yang mengunjungi ruang perawatan anak di rumah sakit-rumah sakit di New York, Boston, dan kota-kota lainnya. Misi mereka adalah menggunakan lelucon untuk membuat hidup menjadi lebih menyenangkan bagi para pasien muda yang harus tinggal di rumah sakit dalam jangka waktu yang lama karena beberapa penyakit seperti kanker dan diabetes. Banyak anak-anak yang mengalami kemajuan kesehatan ketika para pelawak itu datang; interaksi yang terjalin membantu mereka bersabar menghadapi kondisi mereka.
Jadi, saat hidup Anda tidak menyenangkan, tertawalah! Jika Anda tidak bisa menemukan sumber humor, setidaknya carilah cermin dan tersenyumlah dengan diri sendiri selama beberapa saat. Meskipun hal itu tidak menghapus beban pekerjaan Anda atau menghilangkan rasa jengkel Anda pada anak-anak, dengan tersenyum pada diri sendiri, Anda bisa memperbaiki suasana hati Anda dan menjauhkan Anda dari masalah Anda, meski hanya untuk sementara. (t/Setya)
Diterjemahkan dari:
Nama situs | : | Scientific American |
Judul asli artikel | : | A Healthy Laugh |
Penulis | : | Charmaine Liebertz |
Alamat URL | : | http://www.sciam.com/ | Tinggalkan komentar Anda...ke atas |