ARTIKEL ICW
Isi (Content) Itu Penting
Tanggal: 2006-08-16
Kategori: Web
"Content is king" adalah ungkapan yang sangat populer di kalangan
pengembang web. Ungkapan ini mengandung makna bahwa desain yang
paling canggih sekalipun tak akan ada maknanya jika sebuah situs
"kosong melompong" tanpa adanya isi (content) yang menarik bagi para
pengunjung. Isi adalah faktor utama yang membuat seorang netter
selalu rindu untuk berkunjung kembali ke sebuah situs.
Selain itu, isi adalah satu-satunya unsur di dalam sebuah situs
yang selalu diperbaharui atau di-update. Pada situs-situs berita
ternama seperti Detik.com, perubahan isi dapat kita lihat setiap
beberapa menit sekali.
Karena itu, jika hendak membangun website yang berhasil, Anda harus
serius dalam menangani isi. Dalam hal ini, yang Anda butuhkan
bukan lagi keahlian teknis seperti HTML, PHP, dan sejenisnya,
melainkan sebuah konsep menarik yang membuat situs Anda tampil
beda, dicintai, dan selalu dirindukan oleh para pengunjung setianya.
- Tentukan Tema Situs
Inilah hal pertama yang harus dibahas. Situs jenis apakah yang
akan dibangun? Jangan sampai Anda membangun situs yang berisi
apa saja, yang penting ada isinya. Ini akan membuat situs Anda
menjadi sangat tidak menarik. Pengunjung pun kebingungan karena
kesulitan mengidentifikasi "ciri khas" situs Anda.
"Situs musik" atau "situs politik" adalah dua contoh tema yang
dapat Anda ambil. Tapi keduanya masih bersifat umum. Pemberian
tema yang lebih spesifik akan jauh lebih baik. Misalnya, "situs
musik klasik Indonesia tahun 1980-an", atau "situs yang berisi
kritik-kritik pedas terhadap perilaku buruk para politikus
Indonesia". Tentu itu lebih menarik.
- Tentukan Struktur Isi
Di media cetak, hal ini dikenal sebagai rubrikasi. Pada media
tersambung (online), istilah yang lebih populer adalah channel
atau kanal. Maksudnya sebenarnya sama saja.
Tentunya, Anda harus membangun struktur yang sesuai dengan tema
situs yang telah ditentukan. Setiap rubrik atau kanal yang dibuat
haruslah mengacu kepada tema umum yang telah ditetapkan.
Untuk mempermudah pekerjaan, tak ada salahnya jika Anda
"mengintip" rubrikasi yang terdapat pada situs-situs sejenis.
Misalnya, Anda hendak membangun situs yang berisi informasi dan
berita seputar dunia teknologi informasi. Maka Anda dapat
melihat-lihat situs www.detikinet.com.
Tapi meniru seluruh struktur situs yang Anda intip tentu bukan
pilihan yang bijak. Kreativitas tentu sangat dibutuhkan di sini.
Mungkin Anda bisa berpikir, "Walau situs saya berisi informasi
dan berita seputar teknologi informasi, tapi ia tidak boleh sama
dengan Detikinet.com. Situs saya harus punya keunggulan dan ciri
khas tersendiri."
- Tentukan Jadwal Pemutakhiran (Update)
Ini sangat penting. Situs yang isinya tak pernah berubah akan
membuat pengunjung merasa bosan. Tapi bukan berarti pula bahwa
setiap isi rubrik/kanal harus berubah setiap hari bahkan menit.
Dalam hal ini, kita harus bisa membedakan antara isi yang terikat
oleh faktor aktualitas (seperti berita) atau isi yang bersifat
sebaliknya. Maksudnya, isi tersebut tetap menarik dan relevan
untuk dibaca kapan saja.
Untuk isi jenis pertama (berita), tentu saja Anda harus rajin
memasukkan tulisan-tulisan terbaru. Sedangkan untuk isi jenis
kedua, Anda bisa mengatur jadwal pemutakhiran berdasarkan rentang
waktu tertentu. Misalnya, dua kali seminggu, tiap hari Senin, dan
sebagainya.
- Sediakan Fasilitas/Fitur Pendukung
Situs yang menarik biasanya tidak hanya berisi artikel atau
berita semata. Alangkah baiknya jika Anda juga menyediakan
beragam fitur/fasilitas tambahan yang mengundang interaksi
pengunjung, memberikan mereka kesempatan untuk berpartisipasi di
dalam situs Anda. Contoh fitur yang umumnya tersedia adalah
poling, komentar terhadap tulisan, buku tamu, milis atau
newsletter, halaman "contact us", dan sebagainya.
Namun, hendaknya Anda jangan pula terlalu boros dalam menyediakan
sembarang fitur/fasilitas. Sediakanlah hanya fitur/fasilitas yang
paling relevan dengan tema situs Anda. Pembuatan fasilitas yang
terlalu banyak justru bisa menjadi bumerang bagi Anda sendiri.
- Pengunjung Bisa Mengirim Tulisan
Mungkin terlalu repot jika semua isi situs disediakan atau
ditulis oleh Anda sendiri (dan tim, jika ada). Tak salah jika
Anda membangun situs yang memungkinkan pengunjung berpartisipasi
mengirim tulisan. Selain memperingan tugas-tugas Anda, ini juga
akan membuat para pengunjung senang dan makin cinta karena mereka
merasa turut memiliki situs tersebut.
Tentu saja Anda harus menerapkan sistem seleksi yang ketat
sehingga hanya tulisan-tulisan yang sesuai dengan tema serta
misi/visi situs Anda yang akan ditampilkan. Jangan sampai
longgarnya sistem seleksi justru membuat citra situs Anda menjadi
kacau balau.
- Pertimbangkan Kontinuitas Rubrik
Begitu menetapkan rubrik tertentu, pastikanlah bahwa akan selalu
ada tulisan-tulisan baru yang cocok untuk dimuat di sana secara
berkelanjutan. Jangan sampai rubrik tersebut mandeg karena
"kehabisan ide tulisan". Karena itu, membuat tema rubrik yang
lebih umum akan lebih baik sehingga jenis tulisan yang memenuhi
kriteria menjadi lebih banyak.
- Selektif terhadap Masukan dari Pengunjung
Jika situs Anda mulai ramai oleh pengunjung, mungkin mereka akan
mengajukan berbagai usulan. "Kenapa tidak ada rubrik teka-
tekinya?", atau "Tambahin cerpen, dong!", adalah beberapa contoh
usulan yang mungkin Anda temukan.
Menampung suara pengunjung banyak bagusnya, karena bagaimana pun
situs Anda bisa ramai karena "jasa" mereka juga. Tapi tentu saja,
Anda tetap harus selektif dalam menyaring masukan-masukan
tersebut. Masukan yang diterima haruslah benar-benar yang sesuai
tema dan misi/visi situs Anda, dan bermanfaat untuk pengembangan
isi situs tersebut di masa depan.
Nah, itulah beberapa kiat membangun content website yang dapat
Anda terapkan. Semoga bermanfaat. Tinggalkan komentar Anda...ke atas |