ARTIKEL ICW
Pesan SMS atau E-mail
Tanggal: 2006-02-07
Kategori: Email
Bisakah Anda memahami pesan ini: "Qt hrs ket4 rini sblm k Srby.
Sy sdh book pswt. We`ll hv fun y. CU l8er."
Untungnya kita selalu berkomunikasi dalam konteks. Kalau tidak ada
konteks, mustahil pesan di atas dapat dipahami. Berkat konteks, kita
bisa menebak apa yang dimaksudkan pengirim pesan. Selain itu, bagi
mereka yang sudah terbiasa menggunakan layanan pesan singkat (SMS),
banyak di antara singkatan di atas sudah tidak asing lagi.
Ketika ber-SMS, kita memang harus berusaha mempersingkat apa saja
yang bisa kita singkat, kalau perlu dengan menggunakan singkatan-
singkatan yang kita ciptakan sendiri. Soalnya, setiap pesan SMS
tidak boleh berisi lebih dari 160 karakter, termasuk spasi dan tanda
baca lainnya. Kalau lebih dari 160 karakter, maka pesan tersebut
akan dikirim sebagai dua pesan terpisah dan biayanya juga akan
menjadi dua kali lipat.
Sekarang, coba tebak apa pesan ini?
"FeudTween2hsesCMontagueEt Capulet. RomeoM falls <3w/_
JulietC(at)mary Secretly Bt R kits J`s CozEtisbanishd. J fakes Death.
As Part of Plan2b-w/R Bt teter Bt It Nvr Reachs Him.
EvrylconfuzdC- bothLuvrs kit Emselves."
Ternyata ini adalah ringkasan Romeo dan Juliet. Terjemahannya
adalah sebagai berikut:
"A feud between two houses Montague and Capulet. Romeo Montague
falls in love with Juliet Capulet and they marry secretly, but
Romeo kills Juliet`s cousin and is banished. Juliet fakes her own
death. As part of the plan to be with Romeo she writes him a
letter but it never reaches him. Everyone is confused and both
lovers kill themselves."
Contoh di atas ini saya dapatkan di www.chinaview.cn edisi 19
Nopember 2005. Anda bisa melihat sendiri bagaimana orang bisa begitu
ekstrim dalam menggunakan SMS.
Dampak pada Bahasa
Saya sering menerima pesan email yang sarat dengan singkatan.
Bayangkan, tanpa singkatan saja sudah banyak sekali orang Indonesia
yang tidak mampu berbahasa Indonesia dengan baik. Kini, bahasa kita
semakin dirusak oleh ketidakmampuan untuk secara sadar berpindah
dari bahasa SMS ke bahasa email.
Dampak penggunaan teknologi komunikasi seperti email, instant
messaging, dan SMS pada bahasa sudah lama menjadi perhatian para
peneliti. Para linguis yang tradisional cenderung mengatakan bahwa
fasilitas elektronis ini membuat kemampuan berbahasa menjadi semakin
rusak. Sebaliknya, sejumlah peneliti lain berpendapat bahwa
fasilitas ini membawa perubahan yang belum tentu bersifat negatif.
Lalu, dewasa ini ada satu lagi teknologi yang makin populer,
berpotensi membuat kita semakin bebas menciptakan bahasa sendiri.
Dirintis oleh Research in Motion (RIM) dengan Blackberry-nya,
teknologi push-email secara otomatis mengirimkan satu copy dari
setiap email yang masuk ke dalam mailbox kita ke perangkat genggam
yang kita gunakan.
Bila menggunakan push email, maka akan sering menjawab pesan email
menggunakan smartphone Anda. Niscaya faktor kecilnya keyboard dan
layar di smartphone akan membuat Anda tanpa sadar menggunakan
kebiasaan-kebiasaan ketika sedang ber-SMS. Lagi-lagi email Anda akan
penuh dengan singkatan-singkatan yang lebih lazim digunakan dalam
SMS. Tampaknya, kita harus selalu sadar kita sedang menggunakan
medium apa dan sedang berkomunikasi dengan siapa. Walaupun keduanya
sama-sama bahasa tertulis, bahasa SMS berbeda dari bahasa email,
terutama jika email tersebut digunakan dalam korespondensi bisnis.
Tinggalkan komentar Anda...ke atas |