ARTIKEL ICW
Internet Yang Aman untuk Anak
Tanggal: 2004-07-20
Kategori: Web
Banyak cara membatasi akses internet untuk anak-anak, bisa lewat
Internet Service Provider (ISP), lewat software khusus, atau
tindakan orangtua sendiri. Tapi, jangan hanya memberi perhatian
lebih pada situs porno, awasi juga pemakaian kartu kredit Anda.
Apakah sebaiknya anak-anak diizinkan menjelajah dunia maya?
Pertanyaan seperti ini kerap terngiang di telinga orangtua. Tak
disangkal lagi, berkelana di alam cyber memang mengasyikkan, bisa
tahu segala macam topik. Masalahnya, internet adalah dunia tanpa
batas. Bukan cuma bebas dari waktu dan tempat, tetapi juga umur dan
budaya. Alhasil, hal-hal yang ada dalam dunia nyata cuma diketahui
orang dewasa, namun dalam dunia maya hal-hal tersebut bisa diakses
siapa pun.
Bayangkan, bagaimana paniknya seorang ayah atau ibu bila menemukan
anak yang berumur delapan tahun sedang asyik memelototi gambar bugil
Pamela Anderson, atau, si buah hati sedang mengamati foto pembunuhan
manusia yang berdarah-darah. Tak cuma itu, internet juga mendorong
anak menjadi konsumtif dan ikut-ikutan berjudi online, seandainya
diberi kebebasan menggunakan kartu kredit orangtuanya. Situs-situs
dewasa yang biasa mengutip bayaran atau toko online tidak akan
peduli Anda atau anak Anda yang melakukan transaksi.
Semua orangtua pasti tidak ingin anaknya terimbas dampak buruk
internet seperti itu. Bisa jadi, banyak orangtua yang tidak membuka
akses internet di rumahnya karena pertimbangan anak-anaknya.
Masalahnya, sisi positif internet pun tak bisa dihitung dengan jari.
Bermacam pendidikan dan pengalaman virtual bisa diperoleh anak-anak
dari dunia maya. Misalnya, bisa melihat-lihat isi museum di luar
negeri tanpa harus berada secara nyata di sana. Anak-anak juga bisa
chatting dengan teman sebayanya di seluruh pelosok dunia atau
mencari ilmu matematika baru. Bahkan, mengirim surat kepada sepupu
di benua lain.
Itu semua merupakan kesibukan yang positif dan mengasyikkan bagi
anak. Maka, tak terlalu mengejutkan kalau di seluruh dunia berjuta
anak suka menjelajah di alam maya. Dua tahun lalu saja, ada 8,6 juta
anak dan 8,4 juta remaja sudah online. Sampai-sampai ada anak yang
lebih berpengalaman surfing ketimbang orangtuanya. Dua tahun
mendatang diperkirakan bakal ada 21,9 juta anak dan 16,6 juta remaja
yang berkeliling di dunia internet.
Menanamkan Nilai-Nilai yang Baik
Sebenarnya banyak cara untuk mengamankan akses internet di rumah
Anda. Pertama, kita bisa meminta kepada ISP langganan untuk
memblokir situs-situs yang dinilai berbahaya bagi anak-anak. Hanya
saja, ISP biasanya sekadar membelokkan informasi. Misalnya, bila
pelanggan mengakses sebuah situs porno yang ada dalam daftar, yang
muncul di monitor adalah situs lain. "Konsekuensinya, pelanggan
harus memberikan daftar situs yang dimaksud," ungkap Joko Suseno,
seorang technical department CBN.net.id. Resikonya, situs-situs tadi
menjadi terblokir bagi semua pelanggan, termasuk orang dewasa.
Nah, di Amerika Serikat ada ISP yang khusus dirancang untuk konsumsi
anak-anak: this.com. Sayang, ISP model begini belum ada di negara
kita. Browser di komputer biasanya juga menyediakan fasilitas
pengaman internet. Lewat panel kontrol, kita bisa membuat pengaman
sendiri, dengan cara memblokir situs-situs yang tidak diinginkan.
Anda bisa juga menyediakan browser khusus untuk anak-anak. Ada
browser semacam ini yang bisa diambil secara gratis, seperti di
==> http://www.chibrow.com/
atau membelinya di:
==> http://www.internet-safari.com/
Kita juga bisa memasang software tertentu untuk membatasi akses
internet anak-anak. Dengan software begini, orangtua bisa menyaring
situs mana yang boleh diakses dan mana yang tidak. Ada beberapa
software pengaman gratis seperti di Yahoo! atau Altavista. Ada pula
yang harus dibeli. Beragam software bisa didapatkan secara online.
Software yang terkenal adalah Netnanny, Cyberpatrol, Surfwatch, dan
KidProof. Tapi, dengan memakai software memang tidak sepenuhnya
anak-anak aman dari pornografi atau kekerasan. Sebab, situs-situs
porno pun berkembang dan bertambah sangat cepat dari hari ke hari.
Alhasil, terkadang pengaman ini bocor juga.
Tapi, dari pengalaman beberapa orangtua pengguna internet, jaring
pengaman yang paling mujarab adalah dengan cara menanamkan nilai-
nilai yang baik sejak dini kepada anak. Maka, bebaskanlah anak-anak
menjelajah dunia maya dan serahkan pengamanan kepada mereka sendiri.
Ditulis oleh: Hendrika Yunapritta, Cipto Wahyana
Artikel ini diambil dan diedit dari:
Situs Kontan Online
==> http://www.kontan-online.com/05/08/internet/int1.htm
Tinggalkan komentar Anda...ke atas |