|
|
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____
DAFTAR ISI EDISI 419/FEBRUARI/2009
- SALAM DARI REDAKSI: Ajar Mereka Mendoakan Orang Lain
- ARTIKEL: Melatih dan Membebaskan Anak untuk Bersyafaat
- MUTIARA GURU
- TIPS 1: Doa Anak dan Misi Tuhan
- TIPS 2: Mengajar Anak Berdoa untuk Teman-Teman dan Tetangga
"Supaya Bisa Bersama-Sama Ada di Surga"
- WARNET PENA: Berbagai Kreasi Bahan Mengajar Doa dalam MSSS Craft:
Prayer
______________________________________________________________________
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi:
<binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org>
______________________________________________________________________
SALAM DARI REDAKSI
AJAR MEREKA MENDOAKAN ORANG LAIN
Shalom,
Mengajar anak untuk mengasihi jiwa-jiwa di luar Kristus sangatlah
penting. Dengan mengajarkan hal tersebut, anak-anak belajar tentang
bagaimana membawa orang lain datang kepada Kristus. Banyak guru yang
merasa belum saatnya anak kecil diajarkan untuk terlibat dalam misi,
namun, Amanat Agung diberikan Tuhan bukan untuk orang dewasa saja,
anak-anak pun dapat Ia pakai untuk memenuhi tujuan-Nya dalam dunia
ini.
Salah satu bentuk keterlibatan misi yang dapat kita ajarkan kepada
anak-anak adalah dengan berdoa. Doa merupakan senjata ampuh untuk
pelayanan ini karena sangatlah besar kuasanya. Tuhan tidak hanya
mendengarkan doa pendeta, pengkhotbah, atau orang-orang dewasa saja.
Ia juga mendengarkan doa anak-anak. Melalui doa, anak-anak pun dapat
menjadi alat untuk membawa jiwa kepada Kristus. Doa seorang anak
bukanlah doa yang bisa kita remehkan. Kuasa doa mereka besar dalam
mendukung sebuah misi. Kami mengajak Pelayan Anak sekalian menyimak
edisi kali ini, yang kiranya dapat membuka wawasan kita semua bahwa
anak-anak pun dapat menjadi pendoa syafaat bagi Tuhan dan bagaimana
kita dapat mengajarkan mereka mendoakan orang lain di luar Kristus.
Selamat berdoa!
Staf Redaksi e-Binaanak,
Tatik Wahyuningsih
http://www.sabda.org/publikasi/arsip/e-binaanak/
http://pepak.sabda.org/
"Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu
telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu,
untuk membungkamkan musuh dan pendendam." (Mazmur 8:2)
< http://sabdaweb.sabda.org/?p=Mazmur+8:2 >
______________________________________________________________________
ARTIKEL
MELATIH DAN MEMBEBASKAN ANAK UNTUK BERSYAFAAT
Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di
tengah-tengah mereka lalu berkata: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak
kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.
Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak
kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Dan
barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia
menyambut Aku." (Matius 18:2-5)
MELATIH DAN MEMERDEKAKAN
Sebagai orang tua dan guru, kita memunyai peran yang sulit di dalam
mendidik anak-anak. Kita juga memiliki hak yang istimewa untuk
melepaskan anak-anak kita dengan mengizinkan mereka menjadi tentara
doa bagi Tuhan. Kamus Merriam-Webster`s Collegiate edisi ke-10
menjelaskan "mentor" sebagai seorang "pelatih" dan "melepaskan",
seperti "memerdekakan dari keadaan terkekang". Apakah kita melatih
anak-anak kita, merawat, dan memupuk mereka untuk berdoa setiap
hari? Apakah kita membebaskan anak-anak dari belenggu; memerdekakan
dan mengizinkan mereka berdoa bersama kita?
Saya sungguh menghargai generasi anak-anak sekarang ini. Mereka
sangat istimewa bagi saya. Mereka semua penting bagi Tuhan. Mereka
istimewa, titik. Saya salut kepada para ayah dan ibu yang telah
bertekad untuk membesarkan anak-anak ilahi. Mengajarkan mereka
berdoa sejak mereka mulai dapat berbicara. Saya yakin inilah kunci
bagi segala sesuatu dalam kehidupan mereka pada masa mendatang dan
di dunia.
Apa yang saya bagikan sekarang merupakan pelajaran yang saya
dapatkan dari guru saya, Roh Kudus, dan dari pergaulan dengan pendoa
belia. Pelatihan sangat penting dalam melepaskan anak-anak untuk
berdoa, tetapi dalam beberapa hal anak-anak telah mengajari saya
bagaimana cara melatih mereka melalui kasih, kejujuran, dan
kesederhanaan. Ketika anak-anak dibebaskan untuk berdoa, mereka
menjadi pembuat sejarah.
Ini suatu anugerah. Pendoa belia memiliki jarak pandang yang luas
mengenai kebangunan rohani yang dahsyat dan kegerakan Tuhan yang
luar biasa pada masa lalu. Dengan semangat permohonan dalam diri
mereka, doa mereka tercatat yang paling sering mempercepat
kebangunan rohani. Saya mencatat beberapa contoh dalam buku ini;
tetapi yang terlebih penting, pendoa belia sedang mengukir sejarah
sekarang, menyelaraskan antara keadaan sekarang dan masa mendatang
untuk kebangunan rohani akhir zaman dan penuaian.
KEBEBASAN UNTUK BERDOA
Mengapa perlu melatih dan membebaskan anak-anak untuk bersyafaat?
Pertama-tama, untuk menjadi rekan sekerja Tuhan. Dia telah
menanamkan suatu hasrat di dalam diri mereka untuk berdoa. Renungkan
hal ini: Jika remaja dan anak-anak saat ini jumlahnya setengah dari
penduduk dunia, maka saya percaya setengah dari pasukan doa Kristen
sedunia adalah remaja dan anak-anak, katakanlah seperempatnya. Fakta
ini yang mendorong rasa tanggung jawab saya untuk melatih dan
memerdekakan mereka. Bagaimana dengan Anda?
Sebagaimana yang kita ketahui sebelumnya, bahwa Roh Kudus sedang
melaksanakan rencana Tuhan bagi generasi anak-anak saat ini.
Sehubungan dengan hal ini, saya dan anggota tim membawa perasaan
takut akan Tuhan yang benar ketika kami sedang bersama anak-anak
Anda! Ini merupakan suatu tanggung jawab agung yang tidak dapat
dianggap remeh.
Dengan pengurapan yang tidak dapat disangkal, yang ada pada mereka
untuk berdoa, jasmani atau pembatasan waktu dan umur merupakan hal
yang menentang. Jika diberi kesempatan, anak-anak dapat berdoa
beberapa jam dan terbungkus dalam doa di mana permainan, minuman,
atau makanan ringan telah dilupakan. Bahkan ke kamar kecil pun hanya
dilakukan dalam waktu yang singkat. Bukan karena mereka mendoakan
doa yang panjang, tetapi karena mereka mendoakan lebih banyak hal.
Sebagai contoh, para pelayan anak-anak yang mengaku terkejut di mana
anak-anak yang biasanya hanya dapat memberi perhatian selama 10
menit, mereka dapat berdoa, dengan segenap hati, beberapa jam. Saya
juga terkejut jika diperhadapkan kepada anak-anak dan doa, beberapa
data tampaknya tidak terhitung. Saya menanggalkan pikiran duniawi,
sebaliknya dengan sabar saya mengamati, menyetujui, menanti,
mendengarkan Roh Kudus, dan dengan segala kepekaan mempersilakan
anak-anak memutuskan. Saya mengikuti isyarat mereka. Saya sungguh
tidak memiliki penjelasan secara teori tentang apa yang sedang
terjadi. Tetapi itu terjadi demikian adanya.
Saya menyukai masalah besar yang dihadapi seorang ayah dan ibu
dengan anak mereka, Billy. "Kapan saja kami meminta Billy untuk
berdoa ketika makan malam, dia akan melanjutkan mendoakan segala
hal. Akibatnya, makanan menjadi dingin, demikian pula dengan
kesabaran setiap orang yang hadir. Apa yang dapat kami lakukan?"
Apakah kita sering mendengar keluhan seperti ini? Jika seorang anak
memiliki hasrat untuk berdoa, maka anak itu akan berdoa kapan saja
kesempatan diberikan.
Ketika Billy diminta memimpin doa hanya untuk makanan, pikiran
saya-harus-berdoa, tombol saya-harus-berdoa, langsung bekerja. Dia
melihat bahwa hanya inilah waktu doanya sebagai doa yang resmi, jadi
dia melakukannya sesuai keinginannya! Anda memiliki sebuah pilihan:
melepaskan doa yang berkuasa pada saat yang lebih tepat -- dan
banyak tersedia -- di dalam memuaskan hasrat mereka untuk berdoa
atau mengambil risiko menyantap makanan yang telah dingin.
Saya yakin anak-anak ilahi merupakan sumber daya bagi doa yang
paling tak terjamah saat ini, baik di dalam rumah maupun gereja di
seluruh dunia. Memelihara potensi doa dari anak-anak dapat
memerdekakan mereka, juga memerdekakan orang tua dan gereja dari
semua ketakutan terhadap mereka yang telah menimbulkan kecemasan
yang serius. Memperlengkapi dan memerdekakan mereka dalam memakai
otoritas ilahi melawan kuasa setan dapat mengubah mereka, Anda,
keluarga, gereja, serta dunia pada akhirnya.
Seorang ibu menulis contoh yang indah sekali mengenai melatih secara
ilahi dan membebaskan.
Saya sedang berdoa di dalam kamar tidur ketika anak perempuan saya
yang berumur 3 tahun, Lauren, masuk dan berbaring di lantai dekat
saya. Saya memintanya keluar karena ini adalah saat di mana saya
bersama Tuhan. Roh Kudus dengan segera menegur saya bahwa saya
harus mengajarkan segala sesuatu yang telah saya pelajari, dan
juga termasuk Lauren karena dia memiliki roh yang sama dengan
saya. Jadi, saya mengajaknya berdoa bersama. Dia berdoa dengan doa
yang sangat indah yang tidak pernah saya dengar. Dia sekarang
berumur 8 tahun dan tetap seperti itu!
Itulah melatih dan membebaskan!
Pada hakikatnya, saya mengharapkan ini merupakan kisah Anda juga.
Dapatkah Anda menangkap gambaran yang jelas? Ceritakan kembali
berulang kali kepada para ayah dan ibu, kakek dan nenek, pendeta,
dan pelayan anak yang memiliki "tanda dari Roh Kudus" dengan
anak-anak mereka. Bayangkan hasil yang diperoleh jika membebaskan
anak-anak mereka untuk berdoa dan betapa hal itu dapat memengaruhi
serta mengubah keluarga, gereja, dan seluruh kehidupan.
LEDAKAN BESAR DAN ABORSI ROHANI
"Esther, kamu harus menulis buku tentang pendoa belia. Itu akan
menjadi suatu ledakan besar!" Perkataan ini datang dari seorang
sahabat yang sangat dihormati, tetapi perkataan itu merupakan
pengulangan dari dorongan Tuhan sebelumnya melalui suami dan
sahabat-sahabat karib saya untuk menulis buku seperti yang dimaksud.
Kata "ledakan besar" sungguh mengejutkan saya. Saya setuju mengambil
kata ini sebagai bentuk klise. Tentu saja, untuk kepentingan pendoa
belia. Di balik semua itu, bagaimanapun juga, yang harus menjadi
cita-cita tertinggi adalah "meledakkan beberapa rintangan". Halangan
secara agamawi, rintangan intelektual, dan penghalang tradisi buatan
manusia dan pengajaran. Ada pula rintangan pendapat dan penilaian
tentang pendoa belia dari berbagai kebudayaan yang dapat atau tidak
dapat, harus atau tidak dilakukan.
Batu penghalang ini juga memimpin pada aborsi rohani. Memandang pada
hakikat manusia, ciptaan Tuhan yang tertinggi, secara tekun kita
menjaga dan merawat kebutuhan jasmani dan emosi anak. Memberi makan
dan pakaian. Menyekolahkan mereka dengan baik. Anak-anak
berkelimpahan dengan gizi dari produk yang terbaik, tetapi mereka
juga adalah roh, jiwa, dan tubuh. Jika kerohanian anak-anak tidak
diperhatikan atau diizinkan berfungsi, bagi saya sama dengan aborsi.
Oleh sebab itu, keluarga, gereja, dan dunia telah kehilangan
anugerah rohani yang sangat berharga, yaitu yang terpenting adalah
kuasa dari doa anak-anak -- belum lagi termasuk aborsi jawaban doa
yang berpotensi karena doa-doa yang telah diaborsi.
Pemikiran ini terlintas ketika suatu hari di ruang tunggu kantor
gembala tempat saya dan tim sedang berdoa, mempersiapkan pelayanan
kami di gereja. Saya merasa bingung dan gagal karena diberi tanggung
jawab yang saya pikir sama sekali tidak bergerak maju. Anak-anak
yang saya harapkan akan menjadi tentara doa yang berkuasa, telah
menghilang entah ke mana, terpikat oleh permainan dan boneka yang
menolong mengembangkan kehidupan mereka. Perlengkapan yang berharga,
tentu saja. Tampaknya, tidak ada yang dapat kita perbuat untuk
meledakkan rintangan tradisi, yang pada dasarnya menghapus gambaran
bahwa kemampuan anak-anak adalah untuk memberi sumbangan, dan
memanfaatkan kuasa pemberian Tuhan menjadi tentara doa yang terlatih
serta berpengalaman bagi generasi mereka, menanggapi semangat
permohonan doa dalam diri mereka.
Saya tidak menghendaki hal itu terjadi lagi. Tiba-tiba saya berkata
tanpa berpikir, "Ini aborsi rohani!" Saya pikir, saya percaya Roh
Kudus sedang berbicara kepada saya. Saya tidak mau hal ini terjadi
di sini. (Dalam perjalanan saya dengan Tuhan, saya mengenal saat di
mana perkataan yang tak terpikirkan muncul begitu saja. Perkataan
itu selalu bertujuan untuk mengajar dan menolong saya bertumbuh.
Saya merenungkan pemikiran ini.)
Kejadian pada hari itu membuat saya selalu menanyakan tiga
pertanyaan.
1. Apakah sekarang ini doa anak-anak yang berkuasa telah diaborsi?
2. Apakah anak-anak ilahi memiliki hak dan kebebasan untuk
menghadapi roh-roh kegelapan masa kini yang mengincar dan hendak
membinasakan mereka?
3. Dalam usaha untuk melindungi anak-anak kita dari dunia, apakah
pada kenyataannya kita membiarkan mereka diserang oleh musuh?
Orang dewasa yang khawatir kadang kala berpendapat, "Anda tahu
Esther, mereka terlalu muda untuk hal itu." Yang mereka maksud
mengenai "hal" itu adalah tingkatan doa yang lebih dalam di mana
mereka menyingkapkan Roh Kudus dalam suatu cara yang kadang kala
membuat orang dewasa merasa tidak nyaman. (Mungkin orang dewasa
tersebut belum pernah mengalami seperti itu.) Untuk kasus ini, saya
berulang kali menjawab, "Beri tahu saya, seberapa awal dalam hidup
mereka terbuka terhadap roh yang tidak kudus?"
Saya ingin memperjelas masalah ini, yaitu karena saya tidak
bermaksud memperkecil peranan orang tua atau guru di dalam kehidupan
seorang anak. Sebaliknya, saya justru memperbesarnya. Saya sungguh
ingin menunjukkan, bagaimanapun juga, meski Nabi Samuel masih sangat
muda ketika dia menyadari kehadiran Tuhan (1 Samuel 3), tetapi anak
itu mendatangi Eli, imam besar, untuk mencari petunjuk dan
penjelasan. Peranan orang dewasa adalah untuk memberi petunjuk,
menjelaskan, dan menjaga anak itu, serta mengizinkan dan mendorong
anak tersebut untuk bebas berkomunikasi dengan Tuhan seperti yang
dilakukan Eli terhadap Samuel.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Biarlah Anak-Anak Berdoa
Judul asli buku: Let The Children Pray
Judul asli bab: Pelatihan yang Sangat Dibutuhkan
Penulis: Esther Ilnisky
Penerjemah: Tammy Tiarawati Rusli
Penerbit: Yayasan Pekabaran Injil Immanuel, Jakarta 2001
Halaman: 29 -- 34
______________________________________________________________________
MUTIARA GURU
Kita berpikir bahwa kita adalah generasi yang mungkin mengantar
kedatangan Yesus kedua kalinya. Tetapi Dia mencari orang dewasa
yang bersedia mati bagi diri-Nya, melatih anak-anak,
dan memimpin mereka."
- Episcopal Priest -
______________________________________________________________________
TIPS 1
DOA ANAK DAN MISI TUHAN
Saya berusia kira-kira 7 tahun ketika saya menaikkan doa misi untuk
yang pertama kalinya. Teman sepermainan saya adalah sepasang kakak
beradik keturunan Taiwan-Amerika. Suatu hari, saya akhirnya
mengetahui bahwa mereka beragama Buddha, saya belajar bahwa patung-
patung yang ada di rumah mereka adalah berhala yang bernama Buddha.
Dari pelajaran-pelajaran di sekolah minggu saya tahu bahwa orang
yang tunduk kepada berhala bukanlah orang-orang yang percaya kepada
Yesus. Selain itu, saya tahu bahwa setiap orang yang percaya kepada
Yesus akan hidup bersama Dia di surga saat mereka mati. Dalam
kesedihan yang mendalam, saya melihat bahwa mereka tidak akan
bersama Yesus dan saya di surga bila terus tunduk kepada berhala.
Doa misi pertama saya adalah untuk mereka -- supaya mereka mengenal
Yesus sebagai Sahabat dan Tuhan mereka.
Doa dari Dalam Hati
Iman seorang anak dapat memahami pengertian yang sebenarnya dari
menjadi seorang yang percaya kepada Yesus Kristus. Inilah inti dari
doa misi yang dinaikkan ke takhta Tuhan, untuk mereka. Anak-anak
juga bisa mengenal sakit, luka, dan kebutuhan orang lain, semua itu
perlu didoakan. Allah akan bersukacita bila anak-anak-Nya
dengan tulus berdoa untuk orang lain!
Saran-Saran untuk Doa Misi
Berikut beberapa saran untuk melibatkan anak-anak dalam misi Tuhan
melalui doa.
1. Selama berdoa, doakan teman-teman dari anak-anak dan anggota
keluarga yang belum mengenal Yesus. Mintalah kepada Tuhan untuk
memberi mereka keberanian bersaksi kepada mereka.
2. Gunakan kartu doa misionaris untuk membantu anak-anak supaya
ingat untuk berdoa bagi para misionaris dan keluarga-keluarga
mereka. Kartu doa seperti ini dapat di-download dari situs LCMS
World Mission: http://www.lcmsworldmission.org/
3. Bicarakan peristiwa-peristiwa yang saat ini diketahui oleh
anak-anak. Misalnya, gempa bumi, banjir, anak yang terluka, atau
kekerasan di sekolah. Doakan supaya Tuhan bekerja melalui tragedi
itu sehingga orang lain mengenal Dia. Doakan para misionaris dan
orang-orang Kristen sebangsa yang mengalami krisis.
4. Pastikan untuk berdoa bagi para misionaris dan proyek-proyek misi
yang didukung oleh jemaat gereja Anda. Akan lebih mudah bagi
anak-anak untuk mendoakan orang-orang dan kebutuhan yang mereka
ketahui.
5. Gunakan globe (bola dunia) atau peta untuk memilih negara mana
yang akan didoakan. Dengan bantuan orang dewasa, anak-anak dapat
mencari tahu tentang negara itu di internet untuk bisa
mendapatkan pokok doa.
6. Gunakan benda-benda pengingat untuk berdoa, yang akan mendorong
anak-anak untuk mendoakan misi Tuhan. Beberapa ide termasuk
gantungan kunci bola dunia, gelang persahabatan Guatemala, atau
origami.
7. Ajaklah serta anak-anak para misionaris dalam kelas doa Anda.
Mereka menghadapi kesempatan dan tantangan yang unik karena
tumbuh di ladang misi. Doakan agar Tuhan menolong mereka dalam
kesaksian mereka sendiri kepada anak-anak yang ada di sekitar
mereka. (t/Ratri)
Diterjemahkan dan disesuaikan dari:
Nama situs: The Lutheran Church Missionary Synod
Judul asli artikel: A Mission Story: Children‘s Prayers and God‘s Mission
Penulis: Karin L. Semler
Alamat URL: http://www.lcms.org/graphics/assets/media/World%20Mission/Children_Prayers_GodsMission.pdf
______________________________________________________________________
TIPS 2
MENGAJAR ANAK BERDOA UNTUK TEMAN-TEMAN DAN TETANGGA
"SUPAYA BISA BERSAMA-SAMA ADA DI SURGA"
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang
percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
(Yohanes 3:16)
Bantulah anak Anda membangun kerinduan yang dalam terhadap kekekalan
jiwa orang lain. Ajaklah anak Anda bergabung dalam doa di mana
teman-teman anak Anda akan datang untuk membangun hubungan pribadi
dengan Tuhan Yesus.
Suatu hari setelah pulang sekolah, anak perempuan kami, LeeAnn,
kelas dua, berkata kepada saya, "Besok setelah pulang sekolah,
Linda, temanku, ingin datang ke rumah."
"LeeAnn," saya ingatkan dia, "sepertinya tidak mungkin. Kita sudah
punya rencana lain besok." Dengan air mata yang hampir menetes, dia
menjawab, "Ibu tidak mengerti, dia ingin datang besok."
"Mengapa?" tanya saya. "Mengapa dia tidak datang saja minggu depan?"
"Karena dia ingin mengundang Yesus ke dalam hatinya, dan ibu harus
membantu dia melakukan itu. Dia sudah tidak mau menunggu lama lagi."
LeeAnn benar -- rencana lain itu bisa menunggu! Keesokan harinya
Linda datang dan kami bertiga berdoa bersama supaya dia memiliki
hubungan pribadi dengan Tuhan Yesus.
1. Doronglah anak Anda untuk berdoa.
Bapa di surga, tolonglah teman-temanku agar dapat mengenal Engkau
dan mengasihi Engkau sebelum mereka meninggal sehingga kami dapat
tinggal bersama di surga dengan Engkau dan yang lainnya
selamanya.
2. Biarkan anak tahu bahwa adalah baik baginya untuk berdoa bersama
teman-temannya.
Bapa di surga, temanku ingin mengenal Engkau sama seperti aku
mengenal Engkau. Ampunilah dosa-dosa temanku dan beri dia hati
yang bersih. Aku mohon berikan Roh Kudus-Mu supaya tinggal di
dalam dia dan menolong dia hidup berkenan kepada-Mu. Tolonglah
temanku untuk mengasihi Engkau setiap hari sepanjang hidupnya,
sering bertemu Engkau, dan membaca Alkitab sehingga dia bisa
belajar lebih banyak lagi tentang Engkau. Aku mohonkan ini di
dalam nama Yesus.
Ketika anak Anda berdoa untuk kekekalan jiwa temannya, dia membangun
kerinduan untuk temannya itu. Dia belajar arti mengasihi orang lain
sebagai saudara rohani. (t/Ratri)
Diterjemahkan dari:
Judul buku: 52 Simple Ways to Teach Your Child to Pray
Judul asli artikel: Pray for Friends and neighbors "To Be in Heaven
with Us"
Penulis: Roberta Hromas
Penerbit: Thomas Nelson Publisher, Nashville 1991
Halaman: 71 -- 72
______________________________________________________________________
o/ WARNET PENA o/
BERBAGAI KREASI BAHAN MENGAJAR DOA DALAM MSSS CRAFT: PRAYER
http://www.mssscrafts.com/miscellaneous/prayer.htm
Salah satu cara untuk mengajarkan doa kepada anak-anak layan kita
adalah melalui kreasi mengajar dalam kelas. Nah, situs MSSS Craft
menyediakan satu halaman khusus berisi berbagai ide untuk
mengajarkan doa kepada anak-anak layan terkasih kita. Istimewanya,
berbagai ide yang ada dalam halaman ini hanya berupa tautan-tautan
ke situs-situs lain maupun MSSS Craft itu sendiri. Anda dapat
melihat bahan-bahan cerita Alkitab seputar doa, ada pula
sumber-sumber lembar kerja/lembar mewarnai, keterampilan tangan, dan
lagu-lagu sepuar doa. Tertarik? Langsung saja kunjungi situsnya.
Oleh: Davida (Redaksi)
______________________________________________________________________
Pemimpin Redaksi: Davida Welni Dana
Staf Redaksi: Kristina Dwi Lestari dan Tatik Wahyuningsih
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) e-BinaAnak 2009 -- YLSA
http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/
Bergabunglah dalam Network Anak di Situs In-Christ.Net:
http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_anak
______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: subscribe-i-kan-BinaAnakhub.xc.org
Untuk berhenti kirim e-mail ke: unsubscribe-i-kan-BinaAnakhub.xc.org
Untuk arsip: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/
|
|