|
|
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____
DAFTAR ISI EDISI 418/FEBRUARI/2009
- SALAM DARI REDAKSI: Mengajar Anak Mengasihi Orang Belum Percaya
- ARTIKEL: Anak-Anak Pun Dapat Dipakai Tuhan
- MUTIARA GURU
- TIPS 1: Bahan-Bahan Pendidikan Misi yang Efektif
- TIPS 2: Dua Belas Alasan Mengajarkan Misi kepada Anak
- WARNET PENA: Blog Sabda -- Melayani dengan Berbagi
______________________________________________________________________
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi:
<binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org>
______________________________________________________________________
SALAM DARI REDAKSI
MENGAJAR ANAK MENGASIHI ORANG BELUM PERCAYA
Sudah menjadi rutinitas tahunan pada bulan Februari, gaung kasih
sayang terdengar dengan kerasnya. Namun, dalam sekolah minggu, tentu
saja gaung kasih sayang tidak hanya terdengar saat bulan Februari,
bukan? Setiap pertemuan dengan anak-anak layan, para guru membawa
pesan kasih dari Kristus, dan mengajarkan kasih sejati pula kepada
mereka.
Salah satu hukum kasih yang sering diajarkan Pelayan Anak sekalian
tentunya adalah mengasihi sesama manusia. Edisi bulan Februari ini
akan membawa kita semua menanamkan dalam hati anak-anak bahwa tidak
hanya sesama orang Kristen saja yang harus kita kasihi, namun
terlebih lagi mengasihi mereka yang belum mengenal Kristus. Anak
dapat kita ajarkan untuk mengasihi jiwa-jiwa di luar Kristus melalui
topik-topik mingguan berikut ini.
1. Bermisi
2. Berdoa
3. Memberi
4. Bersaksi
Redaksi berharap, beban yang ada dalam hati para Pelayan Anak
sekalian, yaitu untuk membawa semakin banyak anak datang kepada
Kristus, juga tertanam dalam hati anak-anak layan kita semua.
Anak-anak dapat dipakai Tuhan juga untuk mewujudkan rencana-Nya bagi
dunia ini. Selamat melayani!
Pimpinan Redaksi e-Binaanak,
Davida Welni Dana
http://www.sabda.org/publikasi/arsip/e-binaanak/
http://pepak.sabda.org/
"Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini.
Karena aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di surga
yang selalu memandang wajah Bapa-Ku di sorga." (Matius 18:10)
< http://sabdaweb.sabda.org/?p=Matius 18:10 >
______________________________________________________________________
ARTIKEL
ANAK-ANAK PUN DAPAT DIPAKAI TUHAN
Anak-anak yang dilayani dengan baik, akan menghasilkan generasi baru
yang luar biasa, generasi dengan anak-anak semacam Samuel, Yoas,
Yohanes Pembabtis, Timotius, dan bahkan seperti masa kanak-kanak
Yesus ketika menjadi manusia. Lihatlah beberapa kasus ini, yang saya
percaya anak-anak tersebut telah dilayani orang tua mereka sejak
kecilnya, bahkan sejak dari kandungannya.
SAMUEL, NABI SEJAK KECIL
Samuel, yang akhirnya begitu peka dengan suara Tuhan dan bertemu
Tuhan di usia muda (1 Samuel 3:1-14) dan menjadi nabi Israel.
Kelahirannya dilatar belakangi oleh doa Hanna, ibunya, sebuah doa
yang sungguh-sungguh dari hatinya (1 Samuel 1:9-13). Sejak kecil
sekali Samuel dibawa ke Bait Allah dan akhirnya diserahkan kepada
Tuhan (1 Samuel 1:18,19,24).
"Adapun samuel menjadi pelayan di hadapan Tuhan; ia masih
anak-anak, yang tubuhnya berlilitkan baju efod dari kain lenan.
Setiap tahun ibunya membuatkan dia jubah kecil dan membawa jubah
itu kepadanya, apabila ia pergi bersama-sama suaminya pergi
mempersembahkan korban sembelihan tahunan." (1 Samuel 1:18,19)
Samuel menjadi `pelayan`, bukan dilayani. Jadi Samuel mulai melayani
sejak kanak-kanak. Hal itu terjadi karena orang tuanya mendorong ke
arah itu. Secara sadar ibunya membawa Samuel, memfasilitasi,
mengarahkan, memberi citra diri melalui bajunya, dan akhirnya
memberi kesempatan untuk melayani, bertindak sebagai pelayan. Secara
sadar kita harus mempersiapkan membangun generasi baru. Generasi
yang melayani sejak dini.
Anak saya yang pertama, Nathania Christy 8 tahun saat ini (Mei 2001)
telah mulai melayani membawa firman Tuhan di Cell Group Anak.
Sementara Benaya Christo umur 5,5 tahun, anak saya kedua, kuat
sekali cita-citanya untuk menjadi pendeta/hamba Tuhan seperti
bapaknya. Benaya telah bisa membaca Alkitab di usia 5,5 tahun ini.
Mereka bertiga dengan adiknya Levina Christy (4,5 tahun) juga adalah
pendoa syafaat kami.
Untuk Benaya, istri saya membuatkan jas kecil, lengkap dengan
dasinya, sehingga pada hari Minggu, Bena berpakaian seperti
`pendeta` dan dia bangga sekali dengan pakaian itu. Di kelas TK-B,
teman-temannya memanggilnya `pendeta Benaya` dan dialah yang paling
rajin berdoa di kelas. Dari mulut Bena pun tidak jarang keluar
kata-kata `nasihat` unuk teman-temannya, dan nasihat yang
menggunakan banyak ayat firman Tuhan. Kata-katanya sering membuat
kami tersentak terperangah, karena sangat `dewasa` untuk anak
seusianya.
"Sementara itu makin besarlah Samuel yang muda itu dihadapan
Tuhan. Tetapi Samuel yang muda itu, semakin besar dan semakin
disukai, baik di hadapan Tuhan maupun dihadapan manusia."
(1 Samuel 1:21b, 26)
Samuel bertumbuh dengan baik, dia tinggal bersama-sama Imam Eli dan
bersama-sama melayani, sekalipun ia masih kecil. Bahkan Samuel
menjadi begitu peka dan bisa mendengar `suara Tuhan` bahkan bertemu
dengan Tuhan (1 Samuel 3:1-14). Samuel menjadi nabi sejak ia kecil!
YOAS, RAJA SEJAK KECIL
Selain Samuel si nabi kecil juga ada Kisah Yoas yang menarik, kisah
seorang bocah yang menjadi raja.
"Yoas berumur 7 tahun pada waktu ia menjadi raja,... dan 40 tahun
lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Zibya dari
Bersyeba. Yoas melakukan apa yang benar di mata Tuhan seumur
hidupnya SELAMA IMAM YOYADA MENGAJAR DIA. (2 Raja-Raja 11:21-
12:1, 2)"
Yoas melakukan apa yang benar, selama Imam Yoyada mengajar, dan saya
yakin yang diajarkan oleh seorang imam adalah firman Allah. Seorang
anak kecil, masih 7 tahun bisa memerintah, memimpin, dan menjadi
pelaku. Saya percaya akan tiba saatnya, dan sudah mulai tiba dan
terjadi di beberapa negara dan gereja lokal, di mana ada ibadah atau
gereja yang ditangani, dikelola, dan diselenggarakan oleh anak-anak.
Anak-anak yang menyambut tamu, memimpin pujian, singers, bermain
musik, khotbah, kesaksian, membuat daftar anggota, serta melayani di
kelas-kelas sesuai kelompok umur. Ibadah anak yang diselenggarakan
dan dilayani oleh anak untuk anak.
Walaupun demikian anak-anak tetap perlu pengawasan dan pembimbingan.
Dalam gereja anak yang diselenggarakan dari anak untuk anak tetap
diperlukan pembina, seperti raja kecil Yoas dibina oleh Imam Yoyada,
seperti Samuel tetap dalam naungan Imam Eli dan orang tuanya yang
mengunjunginya.
Saya jadi ingat di tahun-tahun 1990 -- 1993, kami mulai melibatkan
anak-anak madya dan tunas remaja (Kelas 5 SD hingga 3 SMP) menjadi
asisten guru sekolah minggu, bahkan akhirnya mereka juga mengajar
sekolah minggu, melayani sekolah minggu. Sempat ada protes dari para
orang tua dan diaken, "pelayan sekolah minggu kok masih pada
`imut-imut`?" Apa yang mereka ajarkan, apa mereka bisa, dan keluhan
lainnya.
Sekarang di tahun 2001 sekitar 10 tahun kemudian, ke mana saja saya
pergi melayani, saya berjumpa dan melihat, anak-anak madya dan tunas
remaja yang dulu dilibatkan sebagai `subjek`, sebagai asisten,
sebagai pelayan, mayoritas mereka saat ini menjadi pelayan Tuhan.
Ada yang menjadi "Worship Leader", "Singers", Pemain Musik, Staff
Full Timer di sekretariat gereja, Staff di Misi, ataupun menjadi
Guru sekolah minggu. Hal ini sesuai dengan buku yang pernah saya
baca, bahwa 70% hingga 80% dari para missionaris dan hamba Tuhan,
mereka ikut sekolah minggu di masa kecil mereka.
Apa yang kita tabur pada anak-anak, melibatkan, mendidik, maupun
mengajar anak-anak, tidaklah akan sia-sia. Kita sedang membangun,
melahirkan sebuah generasi baru. Generasi yang melayani dan melayani
sejak dini.
YOHANES, PENUH ROH KUDUS SEJAK KECIL
"Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum
anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus
mulai dari rahim ibunya." (Lukas 1:15 )
Yohanes pembabtis penuh Roh kudus sejak dari kandungan. Selain Tuhan
memang merancang demikian, saya yakin itu juga tidak terlepas dari
kehidupan orang tuanya. Atau mengapa Zakharia dan Elizabeth yang
terpilih dan bukan pasangan lainnya? Karena Zakharia dan Elisabeth
hidup benar di hadapan Tuhan.
"... keduanya adalah orang yang benar di hadapan Allah dan hidup
menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak
bercacat." (Lukas 1:5,6)
YESUS, PENUH HIKMAT SEJAK KECIL
Kisah Yesus pun melengkapi kisah-kisah anak di Alkitab lainnya, pada
usia 12 tahun Dia dipenuhi hikmat yang luar biasa dan bertumbuh
secara rohani dengan baik, yang bukan hanya karena `Dia lahir oleh
Roh Kudus`, saya percaya juga ada andil orang tuanya, Yusuf dan
Maria. Karena Yesus lahir menjadi manusia (Ke-Allahannya
ditanggalkan). Dari studi tentang kehidupan dan iman Maria serta
Yusuf, kita mengenal mereka sebagai orang yang kudus, berani bayar
harga, penguasaan diri, hidup dalam doa, dan hal-hal rohani lainnya.
Kisah masa kecil Yesus, tidak jauh beda dengan masa kecil Samuel,
orang tuanya sangat aktif dan menaati segala peraturan soal anak
seperti yang diatur Taurat dan bahkan menyerahkan anak kepada Tuhan
sejak masih kecil. Yusuf adalah orang yang sangat menguasai diri
(Matius 1:25) sedangkan Maria seorang hamba Tuhan yang penuh
penyerahan hidup (Lukas 1:38)
Injil Lukas mencatat, Yesus di sunat dan diberi nama ketika berumur
8 hari (Lukas 1:21), diserahkan ke Tuhan ketika genap masa
pentahiran dan dikuduskan bagi Tuhan (Lukas 1:22-23). Kemudian tiap-
tiap tahun pergi beribadah ke Yerusalem (Lukas 1:41), seperti Hana
-- ibu samuel, juga tiap-tiap tahun pergi mempersembahkan korban.
Dengan peran aktif orang tua membawa anak dalam atmosfer rohani
semacam itu, Lukas mencatat pula pertumbuhan masa kanak-kanak Yesus
sebagai berikut; (firman ini mirip dengan 1 Samuel 1:21b, 26)
"Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan
kasih karunia Allah ada pada-Nya. Dan Yesuspun makin bertambah
besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi
oleh Allah dan manusia." (Lukas 1:40,52)
TIMOTIUS, MENGENAL KITAB SUCI SEJAK KECIL
"Ingatlah juga, bahwa dari KECIL engkau sudah mengenal Kitab Suci
yang dapat memberikan hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada
keselamatan oleh Iman kepada Kristus." (II Timotius 3:15)
Timotius adalah seorang pengajar yang cakap, yang walaupun masih
muda pelayanannya luar biasa, yang banyak dipercaya meneruskan
pelayanan Paulus. Timotius mulai terwarnai hidupnya oleh firman
sejak kecil yang membuatnya berhikmat.
MEMBANGKITKAN GENERASI BARU SEJAK KECIL!
Tanpa sadar kelima anak kecil yang saya tampilkan diatas mewakili
kelima jawatan. Ada NABI kecil Samuel, ada RAJA kecil Yoas, Yohanes
adalah PENGINJIL karena dia banyak membabtis dan membawa orang ke
Tuhan, Timotius adalah PENGAJAR, dan Yesus adalah GEMBALA.
Inilah saatnya Tuhan akan membangkitkan kelima jawatan tersebut di
akhir zaman, guna menyempurnakan gereja-Nya (Efesus 4:11,12).
Diperlukan Hana untuk mengarahkan Samuel, diperlukan Imam Yoyada
untuk mengajar Yoas, diperlukan Yusuf dan Maria untuk melahirkan
Yesus, diperlukan Eunike untuk memunculkan Timotius, dan Zakharia
serta Elizabeth bagi Yohanes pembabtis.
Samuel, Yoas, Yohanes Pembabtis, Timotius, dan Yesus tidak turun
dari langit. Mereka dipersiapkan!! Diperlukan para pelayan anak,
hamba-hamba Tuhan, orang tua, serta gereja untuk melahirkan generasi
baru, generasi yang menyempurnakan gereja lengkap dengan kelima
jawatan dan itu perlu dipersiapkan sejak KECIL! Saya sendiri akan
arahkan anak-anak saya untuk menjadi hamba Tuhan!!! Menjadi
penginjil, nabi, guru/pengajar, gembala, atau rasul.
Layanilah anak-anak dengan target mereka dilahirkan kembali,
diselamatkan, bahkan dipenuhi Roh Kudus. Mari kita melayani supaya
ayat-ayat berikut ini digenapi. Kita menjadi rekan sekerja Allah
supaya nubuatan-Nya menjadi kenyataan. Harus ada yang bayar harga
mengambil peran ini, melayani anak sebagai tujuan hidup, dengan
sebuah visi, hingga visi terealisasi menjadi kenyataan.
"Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang
datangnya hari Tuhan yang besar dan dasyat itu. Maka ia akan
membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati
anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul
bumi sehingga musnah." (Malekahi 4:5,6)
"Kemudian daripada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan
Roh-Ku ke atas semua manusia, maka ANAK-ANAKmu laki-laki dan
perempuan akan bernubuat ... dst ... akan Kucurahkan Roh-Ku pada
hari-hari itu." (Yoel 2:28, 29)
Mereka akan dipenuhi Roh Kudus dan akan bertindak sebagai pelayan,
melayani doa, mempimpin pujian, singers, pemusik, pendoa syafaat,
tumpang tangan, mengusir setan-setan, dll.. Generasi baru yang
secara sadar dibangkitkan, dimotori, dan difasilitasi.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Visi Pelayanan Anak (Membangun Generasi Baru)
Judul artikel asli: Generasi Baru
Penulis: Pdt. Ir. Jarot Wijanarko
Penerbit: Yayasan Pulihkan Indonesia, Jakarta
Halaman: 44 -- 51
______________________________________________________________________
MUTIARA GURU
Anak-anak pun dipakai Tuhan untuk
mewujudkan visi besar-Nya bagi dunia ini.
Doakanlah mereka!
- Welni -
______________________________________________________________________
TIPS 1
BAHAN-BAHAN PENDIDIKAN MISI YANG EFEKTIF
Memberikan Inspirasi
Beberapa orang akan menyebut alasan dari misi adalah keadaan yang
tidak diinginkan, keanehan dari budaya negara lain, atau keinginan
awal keinginan yang besar dari misionaris untuk berpetualang. Namun,
motivasi yang alkitabiah bukanlah rasa kasihan atau tugas, atau
bahkan keinginan untuk hadiah surgawi. Inspirasi untuk misi
merupakan bentuk ketaatan yang didorong oleh kasih Kristus. Motivasi
yang lebih rendah tidak menghargai Pribadi yang telah mati
menggantikan posisi kita. Gereja yang setia dalam pendidikan misi
akan mengajarkan dengan jelas dan menekankan perintah Kristus
"Pergilah". Penginjilan adalah detak jantung Tuhan. Respons kita
yang diharapkan adalah kesediaan untuk Dia pimpin dan menunjukkan
ketaatan saat Dia ingin menunjukkan kehendak-Nya.
Informasi
Anak-anak seharusnya diberi fakta-fakta tentang misi, bukannya
anggapan yang tidak jelas tentang pekerjaan misi.
Misi, menurut pola Perjanjian Baru, muncul dari tubuh orang percaya
setempat yang menggambarkan Kristus dan berusaha memenangkan orang
yang belum diselamatkan dalam lingkungan itu. Dari tubuh inilah, Roh
Kudus memanggil beberapa orang percaya untuk menyampaikan kabar
tentang Kristus di luar gereja lokal. Orang-orang yang memberikan
kesaksian-kesaksian di luar tempat tinggalnya itu disebut
misionaris. Mereka bisa saja melayani beberapa mil saja dari gereja
asalnya, terlibat dalam kegiatan yang kita sebut misi dalam rumah;
atau mereka mungkin berada di belahan bumi yang lain, yang kita
sebut misi asing. Mereka biasanya bekerja di bawah arahan agen misi
atau pengiriman. Di mana pun mereka melayani dan dalam kapasitas
yang bagaimanapun juga, mereka bekerjasama dengan tubuh orang
percaya lokal di daerah baru mereka.
Michael Griffiths, direktur umum Overseas Missionary Fellowship,
menulis, "Saat ini para misionaris saling bergandengan tangan,
bekerja sama dengan jemaat nasional di gereja-gereja kecil yang
berjuang untuk berkembang. Kita memerlukan pasukan misi
internasional dan antar ras. Misionaris modern mungkin adalah orang
Asia, Afrika, atau orang Amerika Selatan sebanyak orang Amerika
Utara atau Eropa."
Dalam mengajarkan pelayanan misi pada anak-anak masa kini, kita
tidak perlu lagi memberikan kesan bahwa suatu pelayanan misi akan
memerlukan persetujuan dari dewan misi untuk melayani seumur hidup
di suatu negara, melakukan suatu pekerjaan. Orang-orang kristen
memerlukan siapa saja yang mau memberikan pelayanan khusus untuk
jangka waktu tertentu.
Misi jangka pendek baru-baru ini menjadi pelayanan yang terkenal dan
menantang di dalam maupun luar negeri. Beberapa pelayan menyediakan
waktu 1 tahun untuk mengerjakan tugas tertentu. Pelayan yang lainnya
hanya beberapa minggu, atau mungkin 2 tahun atau lebih. Beberapa
orang menjadi misionaris karier sebagai hasil dari misi jangka
pendek.
Dalam memberikan informasi yang benar tentang misi kepada anak-anak,
pekerja gereja harus menghindari penekanan yang tidak semestinya
tentang adat, pakaian, budaya, atau bahasa yang aneh. Mereka tidak
seharusnya menunjukkan kepada anak-anak tempat-tempat yang indah dan
menarik di negara itu. Mereka juga tidak boleh hanya menggambarkan
orang-orang yang ada di daerah pedesaan, mengabaikan kota-kota
modern yang dipenuhi dengan orang-orang yang berpendidikan.
Keterlibatan
Dalam setiap tingkatan, gereja akan mencari keterlibatan anak-anak
dalam kegiatan-kegiatan belajar yang tepat dan proyek-proyek yang
praktis yang sesuai dengan tingkat pemahaman kelompok usia ini.
Kegiatan-kegiatan ini akan termasuk mengingat permohonan doa
tertentu, memberi dukungan keuangan untuk kebutuhan di dalam maupun
luar negeri, berpartisipasi dalam tim kerja, dan pengalaman pribadi
dalam menjangkau dunia di dekatnya.
Karena penjangkauan adalah dasar dari program gereja lokal, maka
akan sangat tepat untuk menyatukan kurikulum pendidikan misi yang
telah direncanakan dalam berbagai situasi yang berbeda dengan
berbagai agensi pendidikan gereja. Setiap departemen harus memiliki
program yang dirancang khusus dengan tujuan-tujuan, isi, dan
metode-metode yang tepat untuk setiap kelompok usia. Proyek-proyek
itu harus nyata: menghasilkan uang untuk memerangi kelaparan atau
doa yang ditujukan untuk sekelompok "orang yang dirahasiakan".
Metode-metode ini seharusnya melibatkan semua sisi.
Ilustrasi
Elton Trueblood mendefinisikan misionaris sebagai "orang yang
melayani sebagai konsekuensi karena tersentuh oleh kasih Kristus
yang sangat dalam. Kebenaran dari konsep ini tidak begitu
terpengaruh dengan keadaan geografi."
Karena pendidikan misi melakukan tugasnya, gereja rumah lokal harus
memiliki semangat yang sama untuk orang-orang yang belum percaya di
daerah ini yang mengharapkan misionarisnya berasal dari luar negeri.
Ralp R. Covell menulis tentang kebutuhan yang sulit dipenuhi ini:
Beberapa gereja terus menjalankan filosofi "datanglah" yang
sangat bertentangan dengan misi. Kita memberikan perhatian yang
besar kepada orang lain hanya bila mereka mau datang kepada kita
dan menerima kebaikan kita. Misi yang diwakilkan adalah mudah
karena kita tidak perlu terlibat. Dan di mana kita bisa terlibat,
kita telah dengan segera mengenakan jubah tentang diri kita dan
pergi ke daerah lain karena kita ingin mencari daerah yang nyaman
di daerah pinggiran kota yang nyaman.
Dalam melakukannya, kita mengabaikan orang banyak yang
membutuhkan Juru Selamat yang kita akui. Beberapa orang itu
adalah orang berkulit hitam, putih, kaya, miskin. Apakah kita
memerhatikan itu semua sama seperti saat kita di daerah sendiri
maupun di luar negeri? Hanya karena kita, akankah ada kesatuan
dan kebenaran atas pekerjaan kita di luar negeri. Kemudian
akankah kita terus menarik orang-orang muda supaya berkomitmen.
Kemudian akankah kita mau memberikan lebih dari yang dibutuhkan.
Kemudian akankah misionaris kita memiliki perhatian yang mengakar
dalam -- mengakar dalam masyarakat yang memerhatikan daerahnya
sendiri -- untuk menyampaikan kasih Allah yang tak pernah
berkesudahan kepada domba-domba yang hilang.
Karena misi adalah Kristus yang menjangkau melalui orang percaya,
semua pekerja pendidikan Kristen di gereja rumah lokal harus
benar-benar memberi perhatian pada misi ini. Dalam kehidupan
sehari-hari, mereka harus mengusahakan kualitas perhatian yang sama
yang mereka lihat dalam diri para misionaris asing. Kita tidak bisa
membiarkan anak-anak kita berpikir bahwa misionaris hanyalah
orang-orang Kristen yang hidup suci, memberikan dirinya sendiri
dengan tidak lelah-lelahnya melayani orang-orang yang belum percaya.
Hudson taylor, pendiri China Inland Mission (sekarang Overseas
Missionary Fellowship), menulis "Tidak ada dua Kristus -- Kristus
yang mudah bergaul untuk orang-orang Kristen yang juga mudah
bergaul, dan Kristus yang menderita, berusaha keras untuk
orang-orang Kristen yang ditolak. Hanya ada satu Kristus. Apakah
Anda bersedia tinggal di dalam-Nya, dan dengan demikian mendapatkan
banyak buah?" Pertanyaan penyelidikan ini harus menjadi pemikiran
utama dari pola pikir orang Kristen.
Findley B. Edge mengatakan perilaku orang Kristen adalah sebagai
berikut:
Kebutuhan yang tak pernah terwujud di dalam dunia ini adalah
orang yang mau peduli. Inilah yang disebut Kabar Baik. Allah
peduli dan benar-benar peduli. Dia memanggil kita untuk menjadi
orang yang peduli dan benar-benar peduli. Tidak ada kesempatan
penginjilan yang lebih besar yang terbuka untuk kita. Dunia bisa
dimenangkan oleh orang-orang yang mau peduli dan benar-benar
peduli -- yang mau mengasihi dan mengasihi tanpa syarat.
Pengungkapan dari kasih yang mau peduli ini adalah misi umum
dimana semua orang Kristen dipanggil sepanjang waktu. Harus
diulangi sekali lagi ... kita tidak memunyai motivasi untuk
memberikan diri kita sendiri tanpa syarat bila kita tidak
benar-benar berkomitmen kepada Tuhan bahwa dengan bersaksi
tentang Dia adalah keinginan yang terdalam dan dasar dari tujuan
keberadaan kita. Kepedulian ini kembali kepada kedalaman dan
kualitas pengalaman orang itu bersama Tuhan.
Kepedulian dan kemauan untuk terlibat secara pribadi harus
digambarkan kepada anak-anak. Kita akan menunjukkannya saat kita
menyambut murid baru, menindak lanjuti anak-anak yang tidak masuk,
atau menjangkau ke dalam suatu masyarakat melalui klub-klub yang
dilakukan di hari kerja atau sekolah Alkitab liburan. Kita akan
menunjukkannya saat kita berdoa setiap hari, melakukan kontak
pribadi, dan membayar harga yang diperlukan untuk membuka
saluran-saluran komunikasi yang jelas meskipun dengan murid-murid
yang paling sulit sekalipun. (t/Ratri)
Diterjemahkan dari:
Judul buku: Childhood Education in the Church
Judul asli artikel: Ingridients of Effective Missions Education
Penulis: Robert E. Clark, Joanne Brubaker, Roy B. Zuck
Penerbit: Moody Press, Chicago 1975
Halaman: 455 -- 458
______________________________________________________________________
TIPS 2
DUA BELAS ALASAN MENGAJARKAN MISI KEPADA ANAK
1. Kita adalah bagian dari gereja di seluruh dunia. Ketika seorang
anak menjadi Kristen, dia harus belajar mengenai keluarga
barunya.
2. Di dalam surga, kita akan bertemu dengan semua bangsa pula.
3. Yesus mati untuk semua orang, bukan hanya untuk beberapa orang
saja. Setiap orang yang ada di hati Allah harus berada dalam hati
kita dan dalam hati anak kita juga.
4. Misi adalah tema pokok yang terdapat dalam Alkitab, dan kita
memiliki tanggung jawab untuk mengajarkan seluruh kebenaran
tersebut kepada anak-anak.
5. Misi adalah aktivitas untuk seluruh gereja, bukan hanya untuk
orang dewasa saja.
6. Tuhan selalu memberikan peran penting kepada anak-anak dalam
tujuan-Nya bagi dunia ini. Anak-anak merupakan pengubah dunia.
7. Anak-anak dapat terlibat dalam pelayanan misi saat ini, paling
tidak melalui doa dan dengan memberi. Anak-anak adalah perantara
yang paling efektif karena mereka memiliki iman yang murni.
8. Anak-anak adalah penginjil masa depan, namun beberapa pergi
bersama keluarganya sebagai duta Allah saat masih kanak-kanak.
Kita harus mempersiapkan setiap anak melakukan apa pun yang Tuhan
inginkan.
9. Anak-anak perlu belajar agar lebih efektif dalam mendekati
orang-orang tidak percaya di sekitar mereka. Belajar mengenai
misi akan menolong mereka dalam proses ini. Hal ini juga dapat
menjadi peringatan bagi mereka mengenai bahaya akan keterlibatan
dalam praktik-praktik keagamaan yang tidak alkitabiah.
10. Dengan belajar bagaimana orang lain menjadi Kristen, anak-anak
dapat belajar bagaimana menjadi penginjil yang efektif untuk
anak-anak lain yang belum percaya.
11. Secara alami, anak-anak sangat tertarik pada apa pun yang ada
di sekitar mereka, dan belajar mengenai misi akan menimbulkan
minat mereka dalam bidang geografi, menambah kemahiran
berbahasa, peka terhadap kebudayaan, dan meningkatkan
pengetahuan mereka.
12. Sangat menggembirakan jika kita dapat berpartisipasi dalam
menggenapi tujuan Allah di dunia ini. Misi adalah topik menarik
yang penuh dengan aktivitas dan belas kasih. Hal tersebut
sangat menyenangkan dan memberikan manfaat. (t/Davida)
Diterjemahkan dari:
Nama situs: WEC International - UK
Judul asli asli: Why Teach Kids Mission? Twelve Reasons
Nama penulis: Tidak dicantumkan
Alamat URL: http://www.wec-int.org.uk/cms/stuff/youth--children/why-teach-kids-mission
______________________________________________________________________
o/ WARNET PENA o/
BLOG SABDA -- MELAYANI DENGAN BERBAGI
http://blog.sabda.org
Kejutan baru!! Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) meluncurkan satu lagi
situs baru, yang diberi nama "Blog SABDA". Situs ini sangat unik
karena situs ini merupakan blog yayasan yang dibangun agar para
Pembaca, Pengunjung, Pendukung, Sahabat YLSA, termasuk Pelayan Anak
sekalian mengenal YLSA, pengelola publikasi e-BinaAnak, dengan lebih
transparan lagi.
Jika selama ini Anda hanya bisa mengenal YLSA melalui produk-produk
pelayanannya (CD SABDA, situs-situs, publikasi-publikasi YLSA, kelas
teologi online, dan CD-CD Alkitab Audio), maka kini Anda juga dapat
mengikuti kegiatan dan pergumulan para staf yang bekerja di balik
layar, dan bahkan bisa terlibat memberikan masukan/nasihat/dorongan
secara langsung tanpa harus menjadi staf penuh waktu YLSA.
Untuk memudahkan, isi Blog SABDA dibagi dalam beberapa kategori,
yaitu: Alkitab, Publikasi, Pelayanan, Teknologi, dan Umum. Secara
berkala, staf YLSA akan membagikan informasi dan pergumulan seputar
pelayanan YLSA. Besar harapan kami Anda semua bisa ikut berperan
serta dengan memberikan komentar dan masukan yang membangun. Untuk
memberi komentar, Anda tidak perlu "login" terlebih dahulu, langsung
isi saja form komentar di bawah blog yang ingin Anda komentari. Nah,
bagi Anda yang ingin bergabung dalam pelayanan YLSA tanpa harus
menjadi staf penuh waktu, silakan bergabung di Blog SABDA untuk ikut
bersama-sama berbagi mengembangkan pelayanan YLSA. Selamat
berkunjung ke Blog SABDA.
______________________________________________________________________
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi:
<binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org>
______________________________________________________________________
Pemimpin Redaksi: Davida Welni Dana
Staf Redaksi: Kristina Dwi Lestari dan Tatik Wahyuningsih
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) e-BinaAnak 2009 -- YLSA
http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/
Bergabunglah dalam Network Anak di Situs In-Christ.Net:
http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_anak
______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: subscribe-i-kan-BinaAnakhub.xc.org
Untuk berhenti kirim e-mail ke: unsubscribe-i-kan-BinaAnakhub.xc.org
Untuk arsip: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/
|
|