|
|
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____
DAFTAR ISI EDISI 411/DESEMBER/2008
- SALAM DARI REDAKSI
- ARTIKEL: Dari Keluarga Sederhana
- BAHAN MENGAJAR 1: Mimpi Yusuf
- BAHAN MENGAJAR 2: Orang-Orang Bijaksana
- WARNET PENA: Dapatkan! Lebih dari Lima Ratus Bahan Audio dalam
Situs Telaga
- DARI ANDA UNTUK ANDA: Ucapan Syukur dari Rekan di Papua
- MUTIARA GURU
______________________________________________________________________
o/ SALAM DARI REDAKSI o/
Dear all,
Ketika para gembala mendengar kabar sukacita mengenai lahirnya Sang
Bayi Kudus, mereka langsung pergi ke tempat di mana Bayi Kudus itu
dilahirkan. Dalam sebuah palungan mereka melihat Bayi itu. Dan,
ketika melihat-Nya, para gembala pun merasakan sukacita yang luar
biasa. Hati mereka melimpah dengan kegirangan yang tidak dapat
mereka simpan sendiri dalam hati. Ini harus diceritakan! Ini Kabar
Sukacita! Mereka pun keluar dari tempat Bayi Kudus itu dilahirkan
dan segera menumpahkan sukacita mereka dengan menceritakan Kabar
Baik itu kepada siapa pun yang mereka temui.
Seperti para gembala yang hatinya dipenuhi kerinduan mendalam untuk
menceritakan kepada siapa saja mengenai kelahiran Kristus,
demikianlah hendaknya para pelayan anak dalam menyambut Natal.
Jadilah gembala yang selalu rindu mengabarkan Kabar Sukacita
tersebut kepada anak-anak layan Anda. Biarlah mereka juga merasakan
kedatangan Kristus di dalam hati mereka melalui berita Natal yang
Anda sampaikan. Dalam edisi ini, Anda dapat mendulang ide melalui
cerita-cerita Natal yang tersaji. Sebelum bercerita, simaklah
terlebih dahulu renungan Natal untuk melihat keluarga yang Allah
pakai sebagai alat kedatangan Putra-Nya. Kiranya menjadi berkat.
Selamat menyampaikan Kabar Baik itu!
Pimpinan Redaksi e-BinaAnak,
Davida Welni Dana
"Bernyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi, kabarkanlah
keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari."
(1 Tawarikh 16:23)
< http://sabdaweb.sabda.org/?p=1Tawarikh+16:23 >
______________________________________________________________________
o/ ARTIKEL o/
DARI KELUARGA SEDERHANA
Pernah ada sebuah sandiwara Natal remaja. Di atas pentas, tampak
Yusuf dan Maria berpakaian tambalan, berjalan dari rumah penginapan
yang satu ke rumah penginapan yang lain. Dan cerita selanjutnya
sudah dapat Anda tebak sendiri. Semua manajer rumah penginapan
menolak Yusuf dan Maria dengan pandangan yang menghina. Mengapa?
Menurut sandiwara itu, karena Yusuf dan Maria tidak beruang.
Sandiwara itu memberi gambaran yang agak berlebihan. Ditolaknya
Yusuf dan Maria belum tentu disebabkan karena mereka tidak memunyai
cukup uang. Kemungkinannya adalah karena semua tempat sudah terisi
berhubung pada hari-hari itu banyak orang luar kota datang ke
Bethlehem untuk urusan sensus penduduk.
Kalau begitu, apa Yusuf dan Maria kaya raya? Juga tidak.
Di Lukas 2:21-24, diceritakan bahwa 8 hari setelah Yesus lahir, Ia
disunat dan diberi nama. Kemudian sesuai dengan peraturan yang
tertulis di Keluaran 13:2 dan Keluaran 22:29, Yusuf dan Maria
membawa Yesus sebagai anak sulung ke Bait Allah di Yerusalem untuk
dipersembahkan atau dikuduskan kepada Allah.
Menurut peraturan di Imamat 12:6, orang tua yang bersangkutan harus
membawa seekor domba berumur setahun dan seekor anak burung merpati
atau burung tekukur untuk dipersembahkan sebagai korban.
Tetapi, tentang Yusuf dan Maria tidak dikatakan bahwa mereka membawa
domba. Di Lukas 2:24 ditulis bahwa mereka hanya memersembahkan
sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Mengapa
bukan anak domba? Karena peraturan di Imamat 12:8 memerbolehkan
orang yang tidak mampu membeli domba untuk hanya membawa burung
tekukur atau burung merpati. Dari situ dapatlah ditarik kesimpulan
bahwa Yusuf dan Maria tergolong orang yang tidak mampu membeli
domba.
Apa mata pencaharian Yusuf? Dari Matius 13:55 dan Markus 6:3, dapat
kita ketahui bahwa ia adalah seorang tukang kayu. Seorang tukang
kayu di Israel pada zaman itu memunyai penghasilan yang
sedang-sedang saja. Penghasilannya tidak sebesar pemilik kebun
anggur atau pemilik perahu penangkap ikan; namun tidak sekecil upah
pekerja di kebun anggur, nelayan, atau gembala.
Dengan lain kata, Yusuf dan Maria adalah orang-orang biasa. Mereka
keluarga sederhana.
Di tengah masyarakat kita yang dewasa ini cenderung bergaya
konsumtif dan mengidealkan kemewahan, kita perlu melihat bahwa untuk
kelahiran Yesus, Allah ternyata memilih keluarga sederhana.
Tidak usah kita menganggap kemiskinan sebagai hidup yang kristiani,
seakan-akan dengan keadaan miskin kita menjadi lebih dekat kepada
Allah. Namun, di pihak lain, apa perlunya kita mengejar-ngejar
kemewahan? Apakah hidup ini hanya kita ukur dengan ukuran belum
punya ini dan belum punya itu?
Masyarakat kita di Indonesia dewasa ini cenderung bersifat
konsumtif. Dan tidak jarang keadaannya adalah "lebih besar pasak
daripada tiang".
Buktinya barangkali dapat kita cari pada diri kita sendiri. Cobalah
kita memeriksa kebiasaan kita dalam hal berbelanja. Dapatkah kita
membedakan mana yang kita beli karena betul-betul diperlukan dan
mana yang kita beli karena korban iklan atau latah atau sekadar
untuk gengsi.
Peristiwa Natal telah terjadi dalam suasana sederhana dan prihatin.
Tetapi, mengapa sekarang kita cenderung merayakannya dengan suasana
yang sebaliknya?
Pada hari Natal, kita menyambut kedatangan Kerajaan Allah. Perlukah
kedatangan Kerajaan Allah kita rayakan dengan cara pesta makan
minum? Saya rasa bukan itu caranya. "Sebab Kerajaan Allah bukanlah
soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera,
dan sukacita oleh Roh Kudus" (Roma 14:17).
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Selamat Natal
Penulis: Dr. Andar Ismail
Penerbit: BPK Gunung Mulia, Jakarta 2005
Halaman: 84 -- 86
______________________________________________________________________
o/ BAHAN MENGAJAR 1 o/
MIMPI YUSUF
Tujuan Pelajaran:
Pelajaran ini akan mengajarkan kepada anak pentingnya hidup dengan
benar dan bagaimana kita harus selalu membiarkan Tuhan memimpin kita
melalui masa-masa sulit yang kita hadapi.
Saat Murid-Murid Datang (15 menit):
Tulislah ayat hafalan di papan tulis. Saat anak-anak datang, berikan
kertas dan pulpen kepada mereka. Mintalah anak-anak memilih salah
satu dari lima sifat: belas kasih, baik hati, rendah hati, lemah
lembut, atau sabar, dan gambarlah seseorang yang memiliki sifat ini.
Anda mungkin ingin memberikan saran, misalnya seorang ibu yang
membalut seorang anak untuk menunjukkan belas kasih, atau seorang
anak laki-laki yang memelihara seekor anjing kecil untuk menunjukkan
kelemahlembutan.
Doa dan Pujian Pembukaan (5 menit)
Ayat Hafalan (6 menit):
"Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan
dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati,
kelemahlembutan dan kesabaran" (Kolose 3:12). Tempelkan gambar itu
di dinding selama kegiatan "Saat Murid-Murid Datang" dengan susunan
yang benar. Kemudian lihatlah seberapa baiknya anak-anak bisa
mengucapkan seluruh ayat dengan menggunakan gambar tuntunan itu.
Pembacaan Alkitab dan Diskusi (15 menit)
Pendahuluan: Sebelum Yesus lahir, ada seorang pria yang taat, yang
merupakan keturunan Raja Daud. Namanya Yusuf. Dia bertunangan dengan
Maria, wanita muda yang masih perawan. Pada zaman itu, orang yang
bertunangan sudah seperti orang yang menikah, hanya saja mereka
belum boleh tinggal di satu rumah. Pertunangan adalah komitmen
serius dibandingkan dengan apa yang terjadi saat ini. Ternyata,
satu-satunya cara untuk memutuskan pertunangan adalah dengan
bercerai. Yusuf sangat mengasihi maria, tetapi saat dia mengetahui
bahwa Maria telah hamil, dia sangat kecewa. Tetapi sebagai orang
yang berakal budi dan baik, dia memutuskan untuk tidak marah atau
membiarkan orang lain tahu apa yang sedang terjadi. Bila dia
mengatakan kepada orang lain, Maria akan mendapat masalah besar.
Jadi, Yusuf diam-diam merencanakan perceraian. Mari kita lihat apa
yang terjadi berikutnya.
Matius 1:18-24
Mintalah anak-anak mencari cerita ini di Alkitab mereka. Mintalah
sukarelawan untuk membacanya, atau bila Anda mau, Anda bisa
membacakannya untuk anak-anak.
Pertanyaan Diskusi:
1. Apa yang terjadi setelah Yusuf berencana untuk menceraikan Maria?
(Seorang malaikat Tuhan menemuinya dalam mimpi.)
2. Mengapa malaikat itu datang pada Yusuf? (Untuk mengatakan
kepadanya agar tidak takut dan tetap menjadikan Maria sebagai
istrinya.)
3. Mengapa Tuhan memilih seorang perawan untuk menjadi ibu dari
Anak-Nya? (Untuk menggenapi apa yang telah Tuhan katakan melalui
para nabi, bahwa seorang perawan akan melahirkan Yesus.)
4. Apa yang dilakukan oleh Yusuf setelah dia bangun dari mimpinya?
(Dia membawa pulang Maria sebagai istrinya.)
5. Mengapa Tuhan memilih Yusuf sebagai suami Maria? (Karena dia
adalah orang taat dan keturunan Raja Daud.)
6. Bila kita mengalami masalah atau khawatir tentang sesuatu,
seperti Yusuf kuatir pada Maria, apa yang akan terjadi bila hati
kita benar di hadapan Tuhan? (Tuhan akan membantu kita memahami
rencana-Nya bagi kita, seperti Dia mengirimkan seorang malaikat
kepada Yusuf untuk meyakinkan dia bahwa semuanya akan baik-baik
saja.)
Latihan Kelas (20 Menit)
Mintalah anak-anak untuk membuka Matius 1:1-6 dan melihat berapa
banyak nama-nama yang mereka kenali. Jelaskan bahwa ini adalah
silsilah Yesus seperti yang tercatat dalam Alkitab. Pasal ini
mencatat 38 kakek buyut Yesus. Sulit bagi kita untuk tahu nama
kakek, kakek buyut kita, apalagi 38 generasi di belakang kita.
Silsilah ini menunjukkan bahwa Yesus berasal dari keturunan keluarga
terhormat dan raja-raja.
Penerapan (2 menit):
Alkitab tidak banyak menceritakan tentang Yusuf. Selain menjadi
keturunan Raja Daud dan menjadi suami yang peduli dan memerhatikan
Maria, setidaknya itulah sifatnya. Satu hal yang kita tahu pasti
dari ayat Alkitab saat ini adalah bahwa Yusuf merupakan pria yang
taat. Amsal 20:7 mengatakan, "Orang benar yang bersih kelakuannya --
berbahagialan keturunannya." Karena Yusuf -- dan kemauannya untuk
menjadi suami Maria -- kita semua, yang menjadi anak-anak Allah
telah benar-benar diberkati. Kadang-kadang, dalam hidup ini kita
menghadapi masa-masa sulit dan kekuatiran. Tetapi bila kita beriman
dan percaya kepada Tuhan, Dia akan selalu menolong kita melalui
kesulitan. Dia bisa mengirimkan seorang teman, orang tua, kata-kata,
atau bahkan mungkin seorang malaikat bagi kita. Selanjutnya, saat
kamu menghadapi situasi yang sulit, berhenti dan berdoalah. Biarkan
Tuhan menunjukkan jalan-Nya kepadamu. (t/Ratri)
Diterjemahkan dari:
Nama situs: Kids Sunday School Place
Judul asli artikel: Joseph`s Dream
Penulis: Craig
Alamat URL: http://www.kidssundayschool.com/Gradeschool/Lessons/1birthchrist02.php
______________________________________________________________________
o/ BAHAN MENGAJAR 2 o/
ORANG-ORANG BIJAKSANA
PERSIAPAN GURU
Pembacaan Alkitab: Matius 2:1-12
Salah satu pelajaran yang kita dapat pelajari dari orang-orang Majus
ini ialah keinginan mereka yang besar untuk mengetahui tentang
seorang Raja. Tak ada satu pun yang dapat memuaskan mereka kecuali
mereka meninggalkan rumah serta keluarga mereka, dan mengadakan
perjalanan yang jauh dan melelahkan dengan menghadapi banyak bahaya
di jalan, hanya karena ingin melihat dan menyembah Kristus. Dan bila
saya memikirkan akan hasrat mereka yang besar untuk mencari Raja
yang tak dikenal dari suatu bangsa asing dan bagaimana mereka
mengadakan perjalanan beratus-ratus kilometer untuk bertemu dengan
Dia, dan tidak merasa bingung atau pun mundur dalam penyelidikannya,
maka saya merasa heran akan perhatian yang luar biasa terhadap Juru
Selamat yang baru dilahirkan itu. Hal yang aneh ialah bahwa sejak
saat itu sampai sekarang, perhatian orang untuk mengenal Dia tidak
pernah padam.
Alat Peraga:
1. Gambar orang-orang bijaksana (orang-orang Majus)
2. Gambar para gembala
WAKTU MENGAJAR
Ibadah:
Panggillah anak-anak masuk ke kelas dengan menyanyikan sebuah lagu
Natal. Nyanyikan lagu itu dengan perlahan-lahan dan ajaklah mereka
menyanyikannya bersama-sama dengan Anda, juga dengan khidmat. Hal
ini akan membuka suatu kesempatan untuk bersyukur kepada Allah Bapa
di surga yang telah mengutus Bayi Yesus, hadiah Natal yang pertama
karena Ia sangat mengasihi kita.
Hari Ulang Tahun:
Nyanyikanlah sebuah lagu untuk anak yang berulang tahun dan juga
untuk Yesus.
Persembahan:
Tempatkan kotak persembahan di sebelah Alkitab yang terbuka pada
waktu Anda bercerita tentang orang-orang bijaksana yang memberikan
persembahan mereka kepada Yesus. Diskusikan dengan anak-anak
persembahan apakah yang dapat mereka berikan kepada Bayi Yesus bila
mereka diberi kesempatan. "Kita ingin uang kita dapat dipakai untuk
memberitakan kisah tentang Yesus kepada anak laki-laki dan perempuan
di tempat-tempat yang belum pernah mendengar tentang Dia. Marilah
kita berbaris keliling sambil memasukkan persembahan kita untuk
Yesus ke dalam kotak persembahan. Menyanyilah sementara mereka
berbaris."
Doa:
"Allah Bapa kami yang di surga, kami berterima kasih kepada-Mu
karena Engkau mengasihi kami dan telah mengirimkan Bayi Yesus kepada
kami. Kami membawa persembahan kami untuk menunjukkan betapa besar
kasih kami kepada-Mu. Tolonglah agar persembahan kami dapat
digunakan untuk menolong orang lain menjadi berbahagia. Dalam nama
Yesus. Amin."
CERITA ALKITAB
Orang-Orang Bijaksana
Di sebuah negeri yang amat jauh, tinggallah tiga orang bijaksana.
Pada suatu malam, orang-orang ini sedang memandang bintang-bintang
di langit. "Ada sebuah bintang baru di langit malam ini," kata salah
seorang.
"Bintang ini lebih besar dan lebih terang daripada bintang lainnya,"
kata seorang lagi. "Ini berarti bahwa seorang Raja besar telah
dilahirkan."
"Marilah kita pergi dan mencari Raja yang baru ini," kata salah
seorang di antara mereka.
"Ya, marilah kita pergi," kata orang-orang bijaksana itu. Jadi,
mereka naik ke punggung unta mereka dan membawa hadiah-hadiah untuk
dipersembahkan kepada Raja itu apabila mereka nanti bertemu dengan
Dia.
Ketika kaki-kaki unta mulai berjalan dengan perlahan-lahan di atas
jalan yang berpasir, tampaknya bintang itu pun bergerak
perlahan-lahan di depan mereka seolah-olah memimpin mereka.
(Perlihatkan gambar.) Pada siang hari mereka beristirahat. Bila
bintang yang terang itu bersinar di langit, mereka akan menaiki unta
mereka, mengikuti bintang yang menunjukkan jalan kepada mereka.
Sudah beberapa malam mereka berjalan. Kadang-kadang mereka begitu
lelah sehingga mereka ingin berhenti. Adakalanya mereka berhenti
untuk bertanya, "Tahukah engkau di mana Bayi Raja yang baru
dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya dan kami datang untuk
menyembah Dia," kata mereka.
Namun, tak seorang pun yang tahu, bahkan Raja Herodes pun tidak
tahu. Raja Herodes tidak senang ketika mendengar bahwa seorang Raja
telah dilahirkan. Ia ingin menjadi satu-satunya raja.
Setiap malam, bintang itu bersinar dengan terang di langit dan
setiap malam, orang-orang bijaksana itu mengikutinya. Akhirnya
bintang itu memimpin mereka ke sebuah rumah yang kecil.
"Mungkinkah ini tempat kita akan menemukan Raja yang baru itu?" kata
ketiga orang bijaksana itu.
Mereka turun dari untanya lalu masuk ke rumah itu. Di situ mereka
menjumpai bayi Yesus, Maria, dan Yusuf. Yesus adalah Raja yang baru!
Betapa senangnya mereka karena telah menjumpai Dia. Mereka berlutut
dan menyembah Dia. Mereka bersyukur kepada Allah yang telah
mengirimkan Anak-Nya, Yesus, menjadi Raja mereka. Kemudian mereka
memberikan hadiah-hadiah yang berharga kepada Dia: emas, kemenyan,
dan mur.
Pemberian-pemberian ini tampaknya aneh bagi kita, namun pada waktu
itu pemberian-pemberian itulah yang terindah yang mereka dapat
berikan.
Maria pasti merasa amat senang setelah ia tahu bahwa orang-orang
bijaksana ini telah datang dari tempat yang jauh untuk bertemu
dengan Yesus. Mereka juga membawa persembahan yang berharga kepada
Dia karena mereka mengasihi Dia.
Tak lama kemudian, ketiga orang bijaksana itu naik unta mereka
kembali untuk pulang ke rumah mereka. "Akhirnya, Anak Allah, yaitu
Tuhan Yesus, telah datang," kata mereka. Mereka amat gembira karena
mereka telah melihat bayi Tuhan Yesus. Mereka telah memersembahkan
pemberian mereka yang terbaik kepada Dia.
ULANGAN DAN PERCAKAPAN
Tunjukkan gambar No. 25 dan suruhlah beberapa anak mengulangi cerita
ini dengan singkat. Bacalah ayat hafalan hari ini dari Alkitab,
"Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya"
(1 Yohanes 4:10). "Allah telah mengutus Yesus, pemberian-Nya yang
terbaik ke dunia karena Ia mengasihi kita. Kita mengucapkan terima
kasih kepada Allah untuk pemberian-Nya, yaitu Anak-Nya dan kita
mengasihi Tuhan Yesus serta berusaha untuk berkenan kepada Dia."
Doa:
Nyanyikanlah sebuah lagu Natal dan akhirilah kebaktian dengan doa.
SARAN-SARAN UNTUK KEGIATAN
Mintalah anak-anak memerankan cerita ini. Beberapa anak boleh
berperan sebagai orang-orang bijaksana yang datang memersembahkan
pemberian mereka kepada Yesus.
Tempelkan gambar persembahan orang-orang bijaksana bersama dengan
palungan pada kain untuk menunjukkan pemberian-pemberian Allah.
Persembahan-persembahan itu menunjukkan persembahan orang-orang
bijaksana kepada Yesus. Palungan menunjukkan pemberian Allah, yaitu
Yesus kepada kita.
Saran lain untuk kegiatan ialah dengan bermain seolah-olah anak-anak
adalah lilin-lilin Natal. Salah seorang anak dapat dipilih untuk
menyalakan mereka. Biarlah mereka berdiri tegak, ada yang besar
(gemuk) dan ada yang tinggi. Sementara mereka menyala, mereka
menjadi semakin pendek dan pendek. Suruhlah mereka membungkukkan
tubuh mereka sampai menyentuh lantai. Permainan ini dapat diulangi
sekali lagi bila ada waktu. Kemudian setelah mereka menjadi padam,
mereka duduk diam di tempat mereka. Kegiatan ini dapat dipakai kapan
saja Anda melihat anak resah dan memerlukan suatu variasi.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Cerita Alkitab yang Suka Kudengarkan
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: Kalam hidup, Bandung
Halaman: 106 -- 109
______________________________________________________________________
o/ WARNET PENA o/
DAPATKAN! LEBIH DARI LIMA RATUS BAHAN AUDIO
SEPUTAR KONSELING KELUARGA KRISTEN DALAM SITUS TELAGA
http://www.telaga.org/indeks_audio_lengkap
Kabar gembira! Kini, telah tersedia lebih dari lima ratus bahan
audio seputar psikologi dan konseling keluarga dalam situs TELAGA.
Anda dapat mengunduh (download) bahan-bahan tersebut untuk menambah
referensi Anda seputar topik-topik penting permasalahan dan
bimbingan keluarga Kristen. Selain dapat dinikmati dalam bentuk
audio, pengunjung juga bisa membaca transkrip lengkap maupun
ringkasan perbincangan dengan para pakar konseling keluarga yang
menjadi narasumber dalam program TELAGA. Salah satu narasumber tetap
program ini adalah pakar konseling Kristen, Dr. Paul Gunadi.
Sudah banyak kesaksian yang menyatakan bahwa bahan-bahan audio yang
tersedia di TELAGA sangat menolong dalam menghadapi permasalahan dan
fenomena yang terjadi dalam keluarga Kristen. Apakah Anda juga ingin
memiliki kesaksian yang sama seperti mereka? Segera kunjungi situs
TELAGA dan dapatkan berkat melalui lima ratus lebih bahan audio yang
dapat Anda lihat daftarnya dalam URL di atas. Selamat berkunjung dan
mendapatkan berkat melalui situs TELAGA.
Oleh: Davida (Redaksi)
______________________________________________________________________
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA o/
Dari: Egi Gi <e.gi15(at)xxxx>
>Terima kasih bina anak saya sangat mengucap syukur kepada Tuhan
>Yesus karena mendapatkan artikel yang sangat bermaanfat. Semoga
>yayasan terus maju dan terima kasih karena telah membantu pelayanan
>anak, khususnya anak-anak di papua-manokwari.
Redaksi:
Halo, Rekan-Rekan yang ada di Papua :) Wah, kami sangat bersukacita
menerima kabar dari Sdr. Egi Gi dan sangat bersyukur kepada Dia
karena Publikasi e-BinaAnak dapat menjadi berkat bagi Anda, dan
secara umum pelayanan di Papua. Silakan sebarkan terus bahan-bahan
yang Anda terima melalui publikasi e-BinaAnak, agar para pelayan
anak semakin diperlengkapi dan semakin banyak jiwa-jiwa kecil yang
dibawa kepada Kristus. Selamat melayani!
______________________________________________________________________
o/ MUTIARA GURU o/
Natal akan menjadi sepenuh-penuhnya Natal
kalau kita merayakannya dengan memancarkan cahaya kasih
kepada orang orang-orang yang paling memerlukannya.
- Ruth Carter Stapleton -
______________________________________________________________________
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi:
<binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org>
______________________________________________________________________
Pemimpin Redaksi: Davida Welni Dana
Staf Redaksi: Kristina Dwi Lestari dan Christiana Ratri Yuliani
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) e-BinaAnak 2008 -- YLSA
http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/
Bergabunglah dalam Network Anak di Situs In-Christ.Net:
http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_anak
______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: subscribe-i-kan-BinaAnakhub.xc.org
Untuk berhenti kirim e-mail ke: unsubscribe-i-kan-BinaAnakhub.xc.org
Untuk arsip: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/
|
|