|
|
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____
DAFTAR ISI EDISI 391/JULI/2008
- SALAM DARI REDAKSI
- ARTIKEL: Mengajarkan Cara Berdoa kepada Anak
- TIPS: Doa Pembukaan dan Doa Penutup
- BAHAN MENGAJAR: Doa Bapa Kami
- WARNET PENA: Seputar Doa dalam Pepak
- DARI MEJA REDAKSI: Memaknai Hidup Melalui Publikasi KISAH
- MUTIARA GURU
______________________________________________________________________
o/ SALAM DARI REDAKSI o/
Shalom,
Seperti napas yang dihirup setiap waktu, seperti itulah seharusnya
doa bagi orang percaya. Doa sudah seharusnya menjadi napas anak-anak
Tuhan. Napas yang akan membawa kita terus mengalami hidup yang
semakin bertumbuh dalam pengenalan dan keintiman kita dengan Bapa.
Apakah acara doa dalam sekolah minggu di tempat Anda melayani telah
dapat menjadikan doa sebagai napas hidup pula bagi anak-anak layan
Anda? Kami mengajak rekan-rekan pelayan anak sekalian melihat
bagaimana kita dapat mengisi acara doa dalam sekolah minggu melalui
edisi e-BinaAnak minggu ini. Elemen-elemen apa saja yang harus ada
dalam doa anak-anak sekolah minggu dan bagaimana kita melakukan doa
pembukaan maupun doa penutup. Kiranya menjadi berkat, dan biarlah
doa selalu menjadi napas bagi Anda dan anak-anak layan Anda.
Selamat berdoa!
Pimpinan Redaksi e-BinaAnak,
Davida Welni Dana
"Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu
berjaga-jagalah sambil mengucap syukur." (Kolose 4:2)
< http://sabdaweb.sabda.org/?p=Kolose+4:2 >
______________________________________________________________________
o/ ARTIKEL o/
MENGAJARKAN CARA BERDOA KEPADA ANAK
Ketika Ia mengajar murid-murid-Nya mengenai apa yang akan terjadi
setelah kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus menyuruh mereka untuk
berdoa kepada Bapa dalam nama-Nya (lihat Yohanes 15:16; 16:23-24,
26-27). Paulus juga berdoa dengan cara demikian (lihat Efesus 1:17;
Kolose 1:3). Meskipun sebagian besar Kitab Suci mengatakan agar kita
seharusnya berdoa kepada Bapa, sebagian lagi mengatakan bahwa kita
harus berdoa kepada Yesus.
Yesus adalah Allah. Ia bukan Allah Bapa, tetapi Ia adalah salah satu
Pribadi dari Allah Tritunggal. Jadi apabila anak-anak kita berdoa
kepada Yesus, mereka berdoa kepada pribadi yang memiliki otoritas
yang sama. Namun dalam kita mengajar mereka tentang apakah doa itu
sebenarnya dan bagaimana cara kita berdoa, sebaiknya kita
mengarahkan mereka agar membuka dan menutup doa sesuai dengan pola
yang ada di dalam Kitab Suci. Ini meliputi tiga hal yang mendasar,
yakni (1) sapaan: "Bapa kami"; (2) otoritas: "di dalam nama Yesus";
dan (3) penutup: "amin". Elemen-elemen ini adalah pelajaran mendasar
yang akan mengingatkan mereka setiap kali mereka berdoa.
SAPAAN
Setiap kali anak-anak kita menyapa Allah dengan sebutan Bapa, mereka
diingatkan akan perumpamaan tentang seorang ayah. Allah ingin agar
kita memanggil-Nya dengan sebutan Bapa supaya kita diingatkan akan
kenyataan bahwa Dia-lah yang telah menciptakan kita, mengasihi kita,
dan ingin selalu memelihara kita. Sapaan itu membentuk doa anak-anak
Anda. Doa-doa mereka didengar oleh Bapa surgawi yang mengasihi dan
memerhatikan mereka, Bapa yang ingin membangun suatu hubungan dengan
mereka dan membantu membimbing, mengajar, dan memberikan
kebijaksanaan kepada mereka.
Ajarilah anak-anak Anda untuk memulai setiap doa dengan menyapa Bapa
surgawi mereka dan apa makna dari sapaan itu. Pada saat anak Anda
mendengar kata "dokter gigi", ia tahu ke mana ia akan pergi, apa
yang akan dilakukan oleh dokter gigi itu, dan mengapa. Pada saat ia
mengatakan "Bapa" pada permulaan doanya, hal yang sama seharusnya
berulang. Ajarlah anak Anda untuk mengembangkan sapaan itu seiring
dengan berjalannya waktu: "Bapa kami di surga yang Mahapengasih dan
yang memelihara saya ...."
Apakah kita harus menyapa Allah setiap kali kita berdoa? Tidak
bisakah kita langsung saja berbicara kepada-Nya? Ia selalu mendengar
dan tahu jika saya berbicara kepada-Nya, bukan? Benar, dan tentu
saja Anda dapat berbicara langsung kepada-Nya. Tetapi seperti juga
kita mengajar anak-anak kita tentang aturan-aturan percakapan demi
terjalinnya komunikasi yang lancar dan juga untuk menunjukkan rasa
hormat kepada orang lain, kita harus mengajar mereka untuk menyapa
Allah setiap kali mereka ingin berbicara dengan-Nya. Ini membuat
mereka mengerti siapa Allah sebenarnya, menunjukkan rasa hormat
mereka terhadap Dia, dan membantu anak-anak Anda agar mereka tahu
bahwa ia harus berpikir-pikir dahulu sebelum berbicara.
OTORITAS ATAU "DI DALAM NAMA SIAPA"
Otoritas itu adalah di dalam nama Yesus, jadi kita tidak perlu
mengatakan "di dalam nama Yesus" setiap kali kita berdoa dengan
tujuan agar doa kita didengar Allah. Allah tidak mengesampingkan
kita apabila ketiga kata itu tidak diucapkan. Pada saat kita menjadi
anak-anak Allah, saluran komunikasi telah terbuka antara kita dan
Bapa surgawi kita, berkat kematian Yesus bagi kita dan bagaimana
kita menerima kenyataan itu, karena Yesus atau "di dalam nama
Yesus". Dengan kata lain, kita tidak perlu minta izin untuk
berbicara kepada Bapa. Kita telah memiliki otoritas untuk berbuat
demikian, berkat Yesus yang sekali dan untuk selamanya membayar
utang dosa kita.
Namun demikian, kita percaya bahwa anak-anak kita seharusnya
mengatakan "di dalam nama Yesus" pada saat berdoa. Pada saat kita
mengajarkan kepada mereka makna dari kalimat tersebut, maka frasa
"di dalam nama Yesus" dapat mengingatkan kita akan tiga hal.
1. Kasih karunia Allah.
Kita dapat berdoa dan yakin akan kasih dan pemeliharaan Allah
bukan karena kita layak mendapatkannya, tetapi karena Yesus telah
mati bagi kita. Mengucapkan "di dalam nama Yesus" mengingatkan
kita akan kasih karunia tersebut.
2. Allah mendengar dan menjawab.
Tidak ada yang dapat menghalangi doa-doa kita didengar dan
dijawab oleh Allah. Tidak ada! Kitab Suci menyatakan bahwa nama
Yesus adalah "nama di atas segala nama" (Filipi 2:9).
3. Kehendak Allah.
Unsur ketiga yang mengingatkan kita adalah seumpama "penyaring".
Kita tidak dapat berdoa memohon sesuatu di dalam nama Yesus
apabila hal itu tidak sejalan dengan kehendak Yesus yang berarti
juga kehendak Allah. Allah mendengar semua doa kita, menyaringnya
melalui kehendak-Nya yang sempurna bagi kita, dan mengerjakan
segala sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya.
Sekali kita mengajarkan ketiga hal ini kepada anak-anak kita, maka
kata-kata "di dalam nama Yesus" akan mengingatkan mereka akan
kebenaran ini. Akibatnya, hal itu mengingatkan bahwa "Yesuslah yang
membuat saya tahu bahwa Engkau mengasihi, mendengar, serta menjawab
doa-doa saya. Saya tahu bahwa tidak ada yang mustahil bagi-Mu dan
tidak ada sesuatu apapun yang dapat menghalangi Engkau mendengar
dan menjawab doa-doa saya. Dan saya tahu bahwa Engkau melihat segala
yang terjadi dan akan menjawab doa-doa saya sesuai dengan
kehendak-Mu yang terbaik bagi saya".
PENUTUP
Yang terakhir adalah penutup, "amin". Kata "amin" berarti
"terjadilah". Kata itu dapat disamakan dengan betapa pastinya
janji-janji Allah. Pertama apakah kita perlu mengucapkan "amin"
setiap kali kita selesai berdoa agar doa-doa kita terkabul? Tidak.
Namun sekali lagi kata "amin" sebagai bagian dari doa kita memiliki
tujuan yang luas.
Yang pertama, kata itu membantu kita untuk berkonsentrasi. "Amin"
membantu kita untuk memisahkan waktu yang kita luangkan untuk
bercakap-cakap dengan Allah dengan waktu kita berpikir atau
bercakap-cakap dengan orang lain. Sampai kata "amin" diucapkan,
anak-anak kita tahu bahwa konsentrasi mereka haruslah ditujukan pada
hubungan dan komunikasi mereka dengan Allah.
Yang kedua, dan mungkin yang terpenting, mengucapkan kata "amin"
berarti kita mempercayai Allah dan tahu bahwa Dia telah mendengar
dan menjawab doa-doa kita. Pada saat Anda mengajarkan anak-anak Anda
mengapa kita mengucapkan "amin", suruhlah mereka (atau Anda yang
melakukannya) menambahnya dengan: "Terima kasih Tuhan karena Engkau
telah mendengar dan menjawab doa-doa saya. Saya tahu bahwa semua
yang saya utarakan kepada-Mu telah Kaudengar sesuai dengan firman-Mu
dan kehendak-Mu!" Singkatnya, kata "amin" senantiasa mengingatkan
kita untuk mengakhiri doa kita di dalam iman, karena kita tahu bahwa
Allah telah mendengar dan menjawab.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Cara Mengajar Anak Anda Berdoa
Judul asli buku: Teaching Your Child How to Pray
Judul asli artikel: Mengajarkan Detil-Detil tentang Doa Kepada Anak
Penulis: Rick Osborne
Penerjemah: Anne Natanael, SE
Penerbit: Gospel Press, Batam Centre 2002
Halaman: 229 -- 233
____________________________________________________________________
o/ TIPS o/
DOA PEMBUKAAN DAN DOA PENUTUP
DOA PEMBUKAAN
Doa pembukaan menjadi suatu bagian penting dari setiap pelajaran
karena beberapa alasan. Doa pembukaan menunjukkan dimulainya suatu
pertemuan. Kegiatan pembuka yang dilakukan untuk menunggu anak-anak
datang memberi kesempatan kepada anak-anak untuk menceritakan dan
mengingat kegiatan-kegiatan mereka selama seminggu. Saat mulai
serius, maka doa itu bekerja dengan sangat dahsyat. Doa pembukaan
juga akan menentukan suasana belajar hari itu dengan mengundang Roh
Kudus sebagai pengendalinya. Doa pembuka harus selalu menyertakan
hal-hal berikut ini.
1. Ucapan syukur kepada Tuhan atas kesempatan untuk bertemu dengan
setiap orang yang sudah datang saat itu.
2. Memohon pimpinan, khususnya untuk guru supaya firman Tuhan dapat
disampaikan dengan baik.
3. Minta supaya anak-anak terbuka untuk belajar firman Tuhan dan
supaya Roh Kudus ada di dalam hati setiap anak dan ada di ruangan
itu.
Doa pembukaan juga bisa pula menyertakan permohonan doa dan ucapan
syukur. Di kelas yang baru, anak-anak mungkin tidak merasa cukup
nyaman untuk melakukan hal-hal seperti "sharing", tetapi pada saat
mereka sudah saling mengenal, mereka akan senang saling tukar ucapan
syukur dan permohonan doa. Hal ini memerlukan waktu, sehingga
penting untuk memastikan anak-anak supaya tetap fokus hanya pada
ucapan syukur atau permohonan doa dan tidak mencampurkan masalah
lain. Bila ukuran kelas terlalu besar, Anda mungkin perlu
memertimbangkan untuk membagi anak-anak ke dalam kelompok-kelompok
yang lebih kecil dan doa bisa dipimpin oleh satu atau dua guru atau
pendamping lainnya. Saat menaikkan ucapan syukur dan permohonan doa,
ingatlah selalu hal-hal berikut ini.
1. Pastikan setiap anak mendapat kesempatan untuk memberikan
kontribusi.
2. Siapkan catatan tentang apa yang akan dikatakan, jangan hanya
mengandalkan ingatan Anda.
3. Pastikan untuk memenuhi permintaan setiap anak. Penting bagi
mereka untuk tahu bahwa Anda peduli dan bahwa doa-doa mereka itu
juga penting.
4. Pastikan kebutuhan khusus gereja Anda dan anggota gereja Anda
juga disebutkan.
DOA PENUTUP
Seperti halnya doa pembuka, doa penutup juga sama pentingnya. Doa
penutup ini tidak hanya menandakan bahwa pertemuan telah selesai,
tetapi juga memberi Anda kesempatan untuk memantapkan pelajaran dan
sekali lagi membagikan apa yang sudah diajarkan. Bila pelajaran hari
itu menjadi bagian dari doa penutup, maka anak-anak akan tahu bahwa
pelajaran hari itu benar-benar bisa diterapkan dan memiliki arti
dalam kehidupan sehari-hari. Doa penutup sebaiknya singkat saja.
Ingatlah, anak-anak mungkin sudah tidak sabar untuk melanjutkan
kegiatan mereka hari itu dan tidak akan tenang saat mendengarkan doa
penutup yang panjang. Doa penutup seharusnya selalu menyertakan
hal-hal berikut ini.
1. Bersyukur pada Tuhan atas kesempatan untuk dapat mendengarkan
firman-Nya dan belajar tentang firman itu.
2. Penerapan pelajaran. Misalnya, bila pelajarannya tentang
"Pencobaan", maka dalam doa Anda bisa menyebutkan supaya Roh
Kudus menolong setiap anak saat menghadapi cobaan di minggu ini.
3. Keselamatan dan kesehatan anak-anak.
4. Supaya orang lain melihat Yesus dalam kehidupan kita sehari-hari.
(t/Ratri)
Diterjemahkan dari:
"Opening Prayer". Dalam
http://www.kidssundayschool.com/Gradeschool/Lessons/PrayerOpen.php
"Closing Prayer". Dalam
http://www.kidssundayschool.com/Gradeschool/Lessons/PrayerClose.php
______________________________________________________________________
o/ BAHAN MENGAJAR o/
DOA BAPA KAMI
Ayat Alkitab:
-------------
Matius 6:9-13
Penyampaian:
------------
Sekarang kita belajar bagaimana Tuhan ingin kita berdoa. Bahkan
sahabat-sahabat Tuhan Yesus pun, yaitu para murid, ingin tahu
bagaimana sebaiknya berdoa itu. Para murid selalu bersama-sama
dengan Yesus dan bersama dengan mereka pula saat Dia berdoa dan
mendengarkan doa-Nya, namun mereka tetap tidak yakin bagaimana
seharusnya mereka berdoa.
Sebelum Yesus mengajar berdoa, Ia mengatakan beberapa hal. Ia
mengatakan bahwa doa kita haruslah sederhana. Tuhan mendengarkan
kita, tak peduli doa kita panjang atau pendek. Dan meskipun kita
tidak tahu kata-kata yang tepat untuk dikatakan, tetapi Tuhan tahu
apa yang kita maksudkan (dan kita tidak perlu menggunakan kata-kata
yang berlebihan)!
Yesus juga menyebutkan bahwa kita tidak perlu "menunjukkan diri"
bila berdoa. Ia mengatakan hal ini kepada orang-orang yang biasa
berdoa dengan berdiri di sudut-sudut jalan supaya setiap orang tahu
betapa hebatnya mereka. Tuhan tidak ingin kita berdoa supaya orang
lain melihat atau mendengar betapa hebatnya kita dalam berdoa. Ia
ingin kita berdoa di tempat yang sepi dengan kata-kata yang tidak
bertele-tele, mengucap syukur, memuji Tuhan, dan menyesali dosa
kita.
Inilah doa yang diajarkan Tuhan Yesus:
Bapa kami yang ada di surga, dikuduskanlah nama-Mu.
Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya.
Dan ampunilah kami akan kesalahan kami,
seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami.
Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,
tetapi lepaskanlah kami dari yang jahat:
Karena Engkaulah yang empunya kerajaan,
dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.
Doa ini mungkin sedikit sulit dipahami saat pertama kali didengar,
tetapi kita akan mempelajarinya dan mencoba untuk menjelaskan
artinya.
"Bapa kami yang ada di surga" berarti kita berdoa kepada Bapa kita
yang ada di surga. Kita mulai doa seperti ini supaya kita tahu bahwa
kita sedang berdoa kepada Bapa Tuhan kita dan kita tidak sendiri.
Tuhan senang kita memanggil-Nya Bapa dan Ia ingin kita berbicara
dengan-Nya seperti kita berbicara kepada ayah kita. Tuhan adalah
Bapa yang penuh kasih dan kita adalah anak-anak istimewanya.
Selanjutnya adalah "Dikuduskanlah nama-Mu", yang berarti kudus
adalah nama-Nya. Meskipun demikian, Tuhan ingin kita memanggil-Nya
Bapa dan Dia tetaplah Tuhan. Kadang-kadang memang sulit dipahami
siapakah Tuhan itu dan seperti apakah Dia. Bagaimana Ia menciptakan
kita? Bagaimana Ia bisa begitu sempurna dan tidak pernah membuat
kesalahan? Tuhan ingin kita ingat bahwa kita harus memperlakukan Dia
dengan sangat istimewa karena Ia adalah Tuhan dan saat kita berdoa
kepadanya, kita harus bersikap hormat.
"Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di bumi, seperti di
surga". Bila kita memikirkan di mana Allah tinggal, itu berarti kita
hebat. Alkitab mengatakan bahwa di surga tidak ada lagi tangisan,
Tuhan akan hidup bersama dengan kita dan tidak ada lagi kelaparan
atau sakit di sana.
Bagian dari doa ini mengatakan biarlah kerajaan-Mu datang. Jadilah
kehendak-Mu di bumi dan di surga. Ini berarti kita berdoa supaya
orang-orang bisa hidup damai dan saling mengasihi karena demikianlah
di surga. Ini mengingatkan kita bahwa kita harus hidup taat kepada
Tuhan setiap hari.
"Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya".
Ingatlah bahwa kita tidak bisa hidup tanpa makanan. Kita tidak
membutuhkan video games dan boneka yang mahal seperti yang kita
inginkan, tetapi kita membutuhkan makanan, air, dan tempat tinggal.
Meskipun kita berdoa untuk hal-hal yang kita perlukan, itu tidak
berarti kita akan mendapatkannya. Di tempat lain di dunia ini masih
ada orang-orang yang tidak mendapatkan makanan, tetapi itu tidak
berarti kita berhenti mendoakan hal-hal ini. Saat kita minta kepada
Tuhan untuk hal-hal ini, itu berarti kita percaya kepada-Nya dan
kita menyerahkan keputusan kepada Tuhan.
"Dan ampunilah kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah
kepada kami". Selanjutnya dalam doa ini adalah mohon pengampunan
atas kesalahan-kesalahan kita. Pengampunan berarti bahwa kita
menyesali apa yang telah kita perbuat dan kita tidak ingin lagi
mengulanginya. Tetapi kita juga perlu mengampuni orang lain yang
telah bersalah kepada kita. Kadang-kadang orang lain menyakiti kita
sehingga kita perlu minta kepada Tuhan supaya menolong kita
mengampuni mereka karena hal ini sangat sulit dilakukan atau mungkin
malah kita tidak mau melakukannya. Bila kita mengampuni orang lain,
maka Tuhan akan mengampuni kita.
"Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah
kami dari yang jahat". Apakah kadang-kadang kamu tergoda untuk
melakukan sesuatu yang tidak kamu inginkan? Bagian dari doa ini
benar-benar jelas karena bagian ini berupa permohonan kepada Tuhan
supaya menolong kita mengetahui hal-hal benar yang harus kita
lakukan. Bagian ini melindungi dan menjauhkan kita dari kejahatan di
dunia.
"Karena Engkaulah yang empunya kerajaan, dan kuasa, dan kemuliaan
sampai selama-lamanya. Amin." Bagian akhir dari doa ini adalah
bagian yang terbaik! "Karena Engkaulah yang empunya kerajaan"
berarti bahwa surga itu abadi dan selalu menjadi milik Allah.
Kekuatan dan kemuliaan Allah juga untuk selama-lamanya! Ini sungguh
membahagiakan mengetahui bahwa Tuhan tidak akan pernah mati dan
bahwa Ia adalah yang terkuat dan terbesar. Bersama Allah kita akan
selalu menang.
Setiap orang bisa membaca "Doa Bapa Kami", jadi penting bagi kita
untuk memikirkan apa yang kita katakan. Pada saat berdoa "berikan
kami makanan pada hari ini" pikirkan hal-hal yang harus kita syukuri
dan bagaimana Allah telah memberikan apa yang kita perlukan.
Pikirkan juga hal-hal yang perlu kita minta atau kita doakan untuk
orang lain. Saat berdoa "ampunilah kami", kita mohon pengampunan
atas kesalahan-kesalahan kita.
Doa adalah cara khusus kita untuk berbicara dengan Tuhan, jadi
ingatlah untuk berdoa sesering mungkin. Allah mengasihimu dan ingin
tahu segala sesuatu tentang dirimu dan apa yang kamu lakukan.
Penutup:
--------
Ajaklah anak-anak berdoa dengan mengucapkan doa seperti yang telah
diajarkan Yesus. (t/Ratri)
Diterjemahkan dan disesuaikan dari:
Nama situs: DLTK`s
Judul asli artikel: The Lord`s Prayer
Penulis: Tidak dicantumkan
Alamat URL: http://www.dltk-bible.com/cv/lords_prayer.htm
______________________________________________________________________
o/ WARNET PENA o/
SEPUTAR DOA DALAM PEPAK
Berikut ini beberapa bahan seputar doa dalam situs Pusat Elektronik
Pelayanan Anak Kristen (PEPAK).
1. Mengucapkan Doa -- Atau Berdoa?
==> http://pepak.sabda.org/mengucapkan_doa_atau_berdoa
2. Pentingnya Berdoa
==> http://pepak.sabda.org/pentingnya_berdoa
3. Proyek Mempraktikkan Doa
==> http://pepak.sabda.org/proyek_mempraktikkan_doa
4. Untuk Apakah Doa Itu?
==> http://pepak.sabda.org/untuk_apakah_doa_itu
5. Makna Doa Bagi Seorang Anak
==> http://pepak.sabda.org/makna_doa_bagi_seorang_anak
Oleh: Davida Welni Dana (Redaksi)
______________________________________________________________________
o/ DARI MEJA REDAKSI o/
MEMAKNAI HIDUP MELALUI PUBLIKASI KISAH
Banyak hal yang telah Tuhan izinkan terjadi dalam kehidupan manusia.
Akankah semuanya itu berlalu tanpa makna begitu saja? Jika Anda
orang yang selalu memaknai hidup ini, maka Anda pasti selalu rindu
membagikan setiap makna itu kepada orang lain. Kami mengajak Anda
menjadikan hidup orang lain bermakna pula melalui kisah-kisah hidup
Anda bersama Allah dalam publikasi KISAH. Ayo, kirimkan
tulisan-tulisan seputar cinta kasih Allah dalam hidup Anda ke
redaksi publikasi KISAH melalui alamat e-mail < kisah(at)sabda.org >.
Untuk mendapatkan publikasi KISAH setiap minggunya, Anda dapat
berlangganan dengan mengirimkan e-mail kosong ke:
==> subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org
Jika ingin membaca edisi KISAH yang sudah diterbitkan, silakan akses
http://www.sabda.org/Kisah/arsip/.
Mari jadikan publikasi KISAH sebagai wadah penyampai berkat Anda
dalam menyaksikan kasih karunia Allah kepada sesama.
______________________________________________________________________
o/ MUTIARA GURU o/
Anda tidak dapat bermain-main dengan doa.
- Lionel Blue -
______________________________________________________________________
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi:
atau
______________________________________________________________________
Pemimpin Redaksi: Davida Welni Dana
Staf Redaksi: Kristina Dwi Lestari dan Christiana Ratri Yuliani
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) e-BinaAnak 2008 -- YLSA
http://www.sabda.org/ylsa/ ~~ http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan:
Alamat berhenti:
Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/
Bergabunglah dalam Network Anak di Situs In-Christ.Net:
http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_anak
______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: subscribe-i-kan-BinaAnakhub.xc.org
Untuk berhenti kirim e-mail ke: unsubscribe-i-kan-BinaAnakhub.xc.org
Untuk arsip: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/
|
|